Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI
HALUSINASI

Hasim Ashary
PERSEPSI
PERSEPSI
• Proses diterimanya rangsangan/stimulus
s/d rangsangan tersebut disadari atau
dimengerti oleh pengindra
Gg Persepsi:
• Ketidakmampuan dalam membedakan
antara rangsang yang timbul dari sumber
internal (pikiran dan perasaan ) dengan
stimulus ekternal
Macam gangguan Persepsi

.Halusinansi

.Ilusi
PENGERTIAN HALUSINASI

• Pencerapan pada panca indra tanpa


rangsang dari luar (Maramis, 2009).

• Distorsi persepsi yang muncul dari


berbagai pancaindera (Stuart &
Laraia, 2001)
Ilusi

interpretasi yang salah dari


suatu obyek yang di terima
panca indera (maramis 2009)
Rentang Respon GG Persepsi

Respon adaptif Respon maladaptif

Pikiran logis Distorsi pikiran gg Proses pikir


Persepsi akurat persepsi turun Halusinasi/Ilusi
Emosi konsisten Menarik diri Sulit berespon
Perilaku sesuai Reaksi emosi >/< Perilaku disorganisasi
Hubungan sosial Perilaku terganggu Isolasi sosial
Fase-fase/tahapan halusinasi

• Fase 1: comforting( memberi rasa nyaman) tingkat


Ansietas sedang, secara umum halusinasi merupakan
sesuatu yang menyenangkan
• Bisa non psikotik.
• Karakternya:saat ansietas ,kesepian,timbul rasa
bersalah ,sensori masih dalam kontrol kesadaran.
• Perilaku nya:tersenyum/tertawa saat
sendiri,menggerakkan bibir tanpa suara,pergerakan
mata cepat,respon verbal lambat,diam dan konsentrasi
menurun.
• Fase 2: (condemning) Ansietas sedang s/d berat,
mulai merasakan halusinasinya berisi hal yang
menjijikan,menyalahkan diri

• Karakternya:
• Halusinasi mulai menakutkan,mulai kehilangan
kontrol,konsentrasi menurun,kurang berespon thd
orang lain.
• Perilaku:
• Tanda fisik : Denyut jantung,nafas,TD meningkat
• Perhatian menyempit
• kesulitan membedakan halusinasi dengan realita
• Fase 3: (controling/mengendalikan)
Ansietas berat, Hasulinasi menjadi berkuasa

Karakter:
Menyerah dan menerima pengalaman sensorinya
Isi halusinasi berubah menjadi atraktif
Kesepian bila pengalaman halusinasi berakhir
Perilaku:
Perintah halusinasi harus ditaati
Sulit berhubungan dengan orang lain
Rentang perhatian hanya beberapa detik
Ancietas berat:berkeringat,tremor,tidak mampu
mengikuti perintah
• Fase 4: conquering
Panik, umumnya halusinasi menjadi melebur atau
menguasai (psikotik berat)

Karakter:
Pengalaman sensori menjadi ancaman
Halusinasi berlangsung beberapa jam atau hari

Perilaku:
Panik,resiko tinggi bunuh diri atau berperilaku
agitasi,kekerasan,diam diri,tidak mampu berespon
terhadap perintah.
Jenis Halusinasi Karakteristik

Pendengaran Mendengar suara suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentu kebisingan
yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien, sampai ke percakapan
lengkap antara dua orang atau lebih tentang orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang
terdengar di mana klien mendengar perkataan bahwa pasien disuruh untuk melakukan sesuatu
kadang-kadang sapat membahayakan.

Penglihatan Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris, gambar karton, bayangan yang
rumit atau kompleks. Bayangan bisa menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.

Penghidu Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, atau feses, umumnya bau-bauan yang tidak
menyenangkan. Halusinasi penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang atau demensia.

Pengecapan Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses

Perabaan Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas. Rasa tersetrum listrik yang
datang dari tanah, benda mati, atau orang lain.

Cenesthetic Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri, pencernaan makanan, atau
pembentukan urin.

Kinesthetic Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak


JENIS HALUSINASI

Jenis halusinasi Data Obyektif Data Subyektif


Halusinasi Dengar Bicara atau tertawa sendiri Mendengar suara-suara atau
Marah-marah tanpa sebab kegaduhan.
Menyedengkan telinga ke Mendengar suara yang
arah tertentu mengajak bercakap-cakap.
Menutup telinga Mendengar suara menyuruh
melakukan sesuatu yang
berbahaya.
Halusinasi Penglihatan Menunjuk-nunjuk ke arah Melihat bayangan, sinar,
tertentu bentuk geometris, bentuk
Ketakutan dengan pada kartoon, melihat hantu atau
sesuatu yang tidak jelas. monster
Halusinasi Penghidu Mengisap-isap seperti sedang Membaui bau-bauan seperti
membaui bau-bauan tertentu. bau darah, urin, feses,
Menutup hidung. kadang-kadang bau itu
menyenangkan.
Halusinasi Pengecapan Sering meludah Merasakan rasa seperti darah,
Muntah urin atau feses
Halusinasi Perabaan Menggaruk-garuk permukaan Mengatakan ada serangga di
kulit permukaan kulit
Merasa seperti tersengat
Penyebab
Faktor predisposisi
Faktor Biologis
 Genetika
 Neurobiologi (Kerusakan sel syaraf)
 Neurotransmiter (kelainan cairan Otak)
 Abnormal perkembangan saraf
Faktor Psikologi

 Riwayat Trauma masa lalu


 gangguan Jiwa sebelumnya
 Lingkungan keluarga yang bermasalah
Faktor Presipitasi

 Pencetus
 terjadi dalam kurun waktu 6 bulan
 Biologis,psikologis,sosial lingkungan.
Proses Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi :Halusinasi

Pengkajian

Implementasi/ Dx Keperawatan
evaluasi

Perencanaan
Isi halusinasi:
• Mendengar atau melihat apa?
• Suaranya berkata apa?

Waktu terjadinya halusinasi:


• Kapan halusinasi terjadi?
Pengkajian

Frekuensi halusinasi:
• Seberapa sering halusinasi muncul?
• Berapa kali dalam sehari?

Situasi pencetus:
• Dalam situasi seperti apa halusinasi muncul?
Respon thd halusinasi:
• Bgm perasaan pasien kalau ada halusinasi?
• Apa yg dilakukan jika halusinasi muncul?
7. Persepsi
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan:
 Isi halusinasi :
…………………………………………………………….
 Waktu terjadinya:
………………………………………………………….
 Frekuensi halusinasi:
………………………………………………………
 Respon pasien:
…………………………………………………………….
 Masalah keperawatan:
…………………………………………………………….
POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan pada diri,orang lain


dan lingkungan

Gangguan sensori persepsi Halusinasi...

Isolasi sosial
Prioritas Diagnosa

1. Gangguan Sensori Persepsi:Halusinasi


2. Isolasi Sosial
3. Resiko PK
RENCANA TINDAKAN
U/Halusinasi

• Tujuan jangkan panjang


• Pasien mampu mengendalikan halusinasinya
• Tujuan jangka pendek:
• untuk pasien dan keluarga
TUJUAN TINDAKAN
KEPERAWATAN

Untuk pasien:
• Pasien mengenali halusinasinya
• Pasien dapat mengontrol halusinasi
• Pasien mengikuti program pengobatan secara
optimal
Untuk keluarga:
• Keluarga dapat merawat di rumah dan menjadi
sistem pendukung yg efektif
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN

• Bina hubungan saling percaya


• Bantu pasien mengenali halusinasi
• Latih klien mengendalikan halusinasi.
• Fasilitasi klien menggunakan obat
Membina Hubungan saling Percaya

• Mengucap salam
• Berkenalan dg klien
• Buat kontrak asuhan
yang jelas
• Dengarkan ungkapan
klien dg empati
• Mendengar keluhan
• Tdk membantah atau
menyokong
• Segera menolong jika
pasien membutuhkan
perawat
Bantu mengenal halusinasi
• Jika klien tdk sedang
mengalami halusinasi:
• Diskusikan isi, waktu, frekuensi
• Diskusikan hal yg menimbulkan
atau tdk menimbulkan
halusinasi
• Diskusikan apa yg dilakukan
jika halusinasi timbul
• Diskusikan dampak jika klien
menikmati halusinasi
• Diskusikan perasaan klien saat
mengalami halusinasi
Melatih klien mengontrol
halusinasi

• Identifikasi cara yg dilakukan klien untuk


mengendalikan halusinasi
• Diskusikan cara yg digunakan, bila adaptif
berikan pujian
• Diskusikan cara mengendalikan halusinasi
• Menghardik halusinasi
• Berbincang dg orang lain
• Mengatur jadwal aktivitas
• Menggunakan obat secara teratur
Menghardik halusinasi

• Dilakukan saat
sedang mengalami
halusinasi.
• Katakan pada diri
“Saya tak mau
dengar/ lihat kamu”
• Untuk meningkatkan
kendali diri; tidak
mengikuti isi
halusinasi
Tindakan:

• Jelaskan cara menghardik


• Memperagakan cara menghardik
• Meminta pasien memperagakan ulang
• Memantau penerapan cara ini
Berbincang dg orang lain

• Dilakukan menjelang
halusinasi muncul
(tanda-tanda awal
halusinasi)
• Berbicara dg org lain
memaparkan pada
stimulus eksternal.
• Menurunkan fokus
perhatian pada stimulus
internal (halusinasi)
Mengatur jadwal aktivitas

• Halusinasi terjadi
karena banyak waktu
luang.
• Mengatur jadwal
aktivitas;
meminimalisasi
waktu luang
• Membuat jadwal
harian, menepati
jadwal.
Tindakan:

• Jelaskan pentingnya aktivitas teratur


• Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan
• Melatih pasien melakukan aktivitas
• Menyusun jadwal aktivitas
• Memantau pelaksanaan aktivitas
Melatih pasien menggunakan obat
secara teratur
• Jelaskan pentingnya
penggunaan obat.
• Jelaskan akibat bila tdk
menggunakan obat sesuai
program
• Jeaskan akibat putus obat
• Jelaskan cara mendapatkan
obat
• Jelaskan cara menggunakan
obat
Penkes Keluarga untuk Merawat
Klien Halusinasi
• Buat kontrak
• Jelaskan:
• Apa halusinasi?
• Tanda dan gejala
halusinasi
• Proses terjadinya
• Cara memutus halusinasi
• Obat utk klien
• Cara merawat di rumah
• Waktu kontrol
Penerapan strategi komunikasi pada
klien halusinasi
 Tetapkan hubungan saling
percaya
 Jangan mendukung atau
menolak halusinasi
 Dorong klien
mengobservasi dan
menjelaskan pikiran,
perasaan dan tindakan
yang b.d. halusinasi
 Sarankan dan kuatkan
penggunaan hubungan
interpersonal dalam
memenuhi kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai