Anda di halaman 1dari 18

Osteoporosis

Mokhtar Jamil
overview

 Definisi
 Etiologi
 Klasifikasi
 Patofisiologi
 Manifestasi klinis
 Pemeriksaan diagnostik
 Penatalaksanaan
 Masalah keperawatan
Definisi

 Osteo : tulang
 Pore : pori2

 A condition of skeletal fragility characterized by reduced bone mass and


microarchitectural deterioration of bone tissue, with a consequent increase in
bone fragility and susceptibility to fractures

 penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa


tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan
penurunan kualitas jaringan tulang
yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Review tulang
Normal Osteoporosis
Bone Remodeling Cycle
Bone lining cells
Bone

PTH Osteoclasts
- stimulate osteoclast
Calcitonin
- stimulate osteoblast

Resorption by
osteoclasts

Osteoblasts
Etiologi

 Osteoclast >>
 Osteoblast <<
 Komponen penyusun tulang kurang
Faktor yang mempengaruhi

• Genetic Lifestyle
• Perempuan (kadar estrogen) • Smoking
• Kulit putih atau ras asia
• Excessive alcohol use
• Riwayat keluarga
-> precusor osteoclas
• Medical • Lack of exercise
• Menopause
• Menstrual dysfunction or Nutritional
early menopause
• Low calcium
• Glucocorticoid, thyroid, GnRH
use • Vitamin D deficiency
• PTH  stimulate osteoclast • Vitamin A excess
• Calcitonin  stimulate
osteoblast
Klasifikasi

 Primer
 Karena hormonal
 Setelah menopause (estrogen <<) maka resorpsi tulang akan meningkat,
terutama pada dekade awal setelah menopause, sehingga insidens fraktur,
terutama fraktur vertebra dan radius distal meningkat
 Sekunder
 Karena asupan yang kurang
 asupan kalsium dan vitamin D yang kurang, anoreksia, malabsorpsi dan
paparan sinar matahari yang rendah.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis

 Patah tulang akibat trauma yang ringan.


 Tubuh makin pendek, kifosis dorsal bertambah, nyeri tulang.
 Gangguan otot (kaku dan lemah)
Pemeriksaan diagnostik

 Densitometri
Pemeriksaan Diagnostik

 X-ray (jika dicurigai sudah terjadi fraktur/deformitas)


Penatalaksanaan

Terapi pada osteoporosis mempertimbangkan 3 hal :


 Terapi Pencegahan bertujuan untuk menghambat hilangnya massa
tulang
 Meningkatkan massa tulang
 Pembedahan dilakukan bila terjadi fraktur, terutama bila terjadi fraktur
panggul.
Penatalaksanaan
 Calcium (1200 mg-1500 mg/day in divided doses)
 Komponen utama tulang
 Untuk proses kontraksi otot
 Vitamin D 400-800 IU/day
 Untuk absorbsi Ca
 Dehidrocolecalciferol diaktifkan snar UV menjadi colecalciferol (vit.D)
 Vitamin A 700-900 mcg/day
 Berfungsi untuk menstimulasi osteoclast
 Vitamin K & protein
 Berfungsi mencegah kehilangan calsium dari urine
 Mengurangi rokok, alkohol, minuman soda,
 Latihan angkat berat
 Teknik pencegahan jatuh
 Meningkatkan pembentukan tulang.
 Contoh Obat-obatnya : Na-Fluorida dan Steroid anabolik
 Menghambat reabsorbsi tulang.
 Obat-obatnya : kalsium, kalsitonin dan difosfonat.
Asuhan keperawatan
Pengkajian
 Tinggi badan yang makin menurun.
 Obat-obatan yang diminum.
 Penyakit-penyakit yang diderita selama masa reproduksi, klimakterium.
 Jumlah kehamilan dan menyusui.
 Bagaimana keadaan haid selama masa reproduksi.
 Apakah sering beraktivitas di luar rumah , sering mendapat paparan
matahari cukup.
 Apakah sering minum susu? Asupan kalsium lainnya?
 Apakah sering merokok, minum alkohol?
 Tinggi badan dan berat badan harus diukur pada setiap penderita
osteoporosis. Demikian juga gaya berjalan penderita osteoporosis,
deformitas tulang, nyeri spinal. Penderita dengan osteoporosis sering
menunjukkan kifosis dorsal atau gibbus dan penurunan tinggi badan
Masalah keperawatan

 Nyeri akut b.d fraktur, deformitas


 Resiko cidera b.d ketidakmampuan tulang menopang tubuh
 Gangguan mobilitas fisik b.d. penurunan tonus otot, disfungsi sekunder
terhadap fraktur sebelumnya dan nyeri sekunder terhadap fraktur
 Cemas yang berhubungan dengan takut terjadi fraktur

Anda mungkin juga menyukai