Anda di halaman 1dari 35

PEMICU 3

Kelompok 4
Ketua : Muhammad Reza (170600100)
Sekretaris : Athaya Ula Al Biaroza (170600116)
Anggota :
Ulva Karolina Tarigan (170600095) Arfah Azriana (170600115)
Mannisshafira Hadi (170600097) Sekar Nirmala Dewi (170600117)
Desy Rahmadani Harahap (170600098) Sheila Indrisavira (170600118)
Nadya Okta Mulyani (170600101) Rizky Adriansyah (170600120)
Annisa Saskia Salsabila (170600104) Prayuda Luthfi Huda (170600122)
Farisah Kinasih Adisti S. (170600105) Shabrina Alifah Srg (170600128)
Puji Avelda Inskazilla (170600109) Nindha Siti Moudy (170600132)
Olivia Rizky Ramadhani (170600111) Tisya Maulidia (170600137)
Rizki Febri Pasaribu (170600113) Lutfiah Nanda (170600140)
Sofiul Hadi (170600114) Violin Syahya Jingga (170600141)
Nama Pemicu : Mengaplikasikan Etika Moral
dan Akhlak dalam Kehidupan
Sehari - hari
Penyusun : Dra. Sahlia Hasibuan, M.Ag
Fasilitator : Dra. Sahlia Hasibuan, M.Ag
Hari/Tanggal : Senin / 18 September 2017
Jam : 13.00 – 15.00 WIB
A dan B adalah dua orang mahasiswa FKG yang beragama Islam kedua-
keduanya mempunyai prestasi yang lumayan. Mahasiswa anak orang kaya
sifatnya sombong, suka memfitnah, angkuh, ketika selalui ribut,dan
menghidupkan HP, SMS bahkan membuka internet, ketika dosen
menegurnya dia mengabaikannya karena penjelasan dari dosen itu tidak
perlu. Zaman teknologi apapun semua bisa diakses melalui internet, ibadah
shalatnya selalu diabaikannya dan puasa yang tertinggal tidak pernah
digantinya karena menurut dia ibadah itu urusan agama dan tidak ada
kaitannya dengan Ilmu Kedokteran Gigi.
Mahasiswa B bukan anak orang kaya tetapi mempunyai loyalitas yang
sangat tinggi baik kepada teman-temannya maupun kepada dosennya,
ketika kuliah dia tekun dan mendengarkan apa yang dikuliahkan oleh
dosennya dan ibadahnya bagus, keimanannya kepada Al-quran dan Hadits
sangat luar biasa karena menurut dia Al-quran itu adalah kebenaran hukum
yang pasti inilah yang memotivasi dia untuk berkarya. Setelah selesai kuliah,
mendapat gelar Dokter Gigi, mereka sama-sama mencari pekerjaan namun
yang lebih dahulu mendapat pekerjaan adalah si B yaitu sebagai dosen di
Universitas Negeri di Jakarta.
Informasi pekerjaan didapatkannya dari temannya sewaktu di SMP yang
mana temannya itu kuliah di FKG UI kebetulan waktu itu dia sudah bekerja
di Jakarta dan dari temannya inilah dia mendapatkan informasi bahwa UI
ada penerimaan untuk dosen FKG kemudian si Dokter Gigi ini mencoba
untuk ikut tes yang akhirnya dia diterima sebagai dosen. Kemudian setelah
pulang dia dari pekerjaannya masih sempat buka praktek dari jam 18.00 s/d
21.00 WIB sehingga dia mendapatkan pasien yang lumayan banyak.
Pasiennya dari semua golongan laki-laki maupun wanita, dari status sosial
ekonominya juga ada yang miskin dan ada yang kaya, dari status sosial
budaya dan agamanya juga beda. Dokter gigi ini selalu menciptakan
ketenangan dan kedamaian dalam kehidupan sosialnya dengan berbagi
rezeki yang didapatnya melalui infak, wakaf dan sodaqah. Demikianlah
rezekinya bertambah terus sehingga dia bisa menunaikan ibadah Haji dalam
usia yang relatif muda dan punya klinik dapatlah dikatakan dokter gigi B
termasuk orang yang sukses.
Sedangkan mahasiswa A dia juga mendapatkan pekerjaan sebagai PNS
tetapi dengan sogok atau risywah untuk mendapatkan pekerjaan itu,
karena dia memang anak orang kaya dan ketika sore hari dia juga buka
praktek dengan alat-alat kedokteran gigi yang canggih tapi pasiennya hanya
sedikit saja.
1.Jelaskan pengertian Iman yang sebenar-
benarnya dan tanda orang yang beriman!

Pembahasan :
Iman berasal dari kata kerja amina yu’manu-
amanan yang berarti percaya. Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Atta brani, iman
didefinisikan keyakinan dalam hati, diikrarkan
dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal
perbuatan, Iman merupakan kesatuan atau
keselarasan antara hati, ucapan, dan laku
perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai
pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup.
Tanda-tanda orang yang beriman
1. Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan
berusaha agar ilmu Allah tidak dilupanya, jika
dibacakan ayat Al-Qur’an, bergejolak hatinya untuk
melaksanakannya & senantiasa tawakkal
2. Tertib melaksanakan shalat dan menjaganya
3. Menafkahkan rezeki yang diterimanya
4. Menghindari perkataan yang sia-sia & menjaga
kehormatan
5. Memelihara amanah dan menempati janji
6. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong
7. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta
izin.
Jika dikaitkan dengan skenario yang ada, dapat
dinyatakan A adalah orang yang beriman walaupun
tidak taqwa. A selalu mengabaikan ibadah shalat yang
merupakan tiang agama, tidak pernah mengganti
puasa yang tertinggal, sombong, suka memfitnah, dan
menyogok (risywah). Sedangkan B adalah orang yang
beriman dan bersifat sesuai dengan ajaran-ajaran
islam. B adalah orang yang beribadah dengan baik,
berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits, berbagi
rezeki dan baik terhadap sesamanya.
2. Jelaskan pengertian ibadah dan terbagi
berapakah ibadah itu?

Pembahasan :
Ibadah artinya menghambakan diri kepada Allah,
yaitu tunduk dan patuh serta berserah diri kepada-
Nya.
Allah berfirman dalam Q.S. Az-Zariyat ayat 56 yang
berbunyi:

‫س ِإ ََّّل ِليَ ْعبُدُون‬ ْ ْ


َ ِ َ ِ ‫ت‬
‫ن‬ ‫اْل‬ ‫و‬ َّ
‫ن‬ ‫ج‬ ْ
‫ال‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi (ibadah) kepada-
Ku”.
Berdasarkan bentuknya, ibadah terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Ibadah Khusus (Ibadah Mahdhah)
Ibadah khusus adalah bentuk ibadah langsung kepada Allah.
Contohnya sholat, puasa, zakat, dan haji.
2. Ibadah Umum (Ibadah Ghair Mahdhah)
Ibadah umum adalah bentuk hubungan manusia dengan manusia
dengan alam yang memiliki makna ibadah. Contohnya segala
perbuatan baik yang diniatkan karena Allah.

Berdasarkan pengertian ibadah dan pembagian ibadah, dapat


dinyatakan A belum melakukan ibadah khusus dan umum.
Sedangkan B sudah melakukan ibadah khusus dan umum.
3. Jelaskan kenapa ibadah shalat, puasa, zakat,
dan haji disebut erat kaitannya dengan
pembentukan moral dan akhlak?

Pembahasan :

Akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang


mendorong perbuatan dengan mudah dan
spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi.
Sedangkan moral adalah ajaran baik buruk yang
diterima umum/masyarakat. Ibadah disamping
merupakan latihan spiritual juga merupakan
latihan pembinaan moral (akhlak).
Berikut ini adalah bukti-bukti kaitan ibadah dengan
moral dan akhlak yang bersumber dari Al-Qur’an
dan Hadits yaitu:
a. Shalat
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Ankabut ayat
45: “ Shalat mencegah orang dari perbuatan jahat
dan tidak baik”.
b. Puasa
Hadits menyatakan: “Puasa bukanlah menahan
diri dari makan dan minum, tetapi puasa menahan
diri dari kata sia sia dan kata kata tak sopan; jika
kamu dicaci atau tidak dihargai,katakanlah : “Aku
berpuasa”.
c. Zakat
Allah berfirman dalam Q.S. At-Taubah ayat 103:
“Ambillah zakat dari harta mereka, dengan demikian
engkau akan membersihkan dan mensucikan
mereka”.
d. Haji
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 197:
“Haji bulan-bulannya dikenal dan siapa telah
memutuskan melakukan haji, maka pada waktu itu
tidak ada lagi kata-kata tak sopan, caci-cacian dan
pertengkaran. Menerangkan bahwa sewaktu
mengerjakan haji orang tidak boleh mengeluarkan
ucapan-ucapan tidak senonoh, tidak boleh berbuat hal-
hal tidak baik dan tidak boleh bertengkar”.
Shalat dapat membuat moral dan akhlak seseorang menjadi lebih
baik apabila kita benar-benar beribadah kepada Allah dengan
khusyuk, Dikarenakan doa yang terkandung dalam bacaan sholat.
Puasa dapat mengajarkan seseorang menjadi lebih sabar dan
rendah diri. Zakat dapat mengajarkan kita berbagi terhadap
sesama. Haji dapat mengajarkan agar kita lebih dekat kepada
Allah. Oleh karena itu, ibadah shalat, puasa, zakat, dan haji erat
kaitannya dengan pembentukan moral dan akhlak.

Berdasarkan kaitan ibadah dengan moral dan akhlak, B


dapat dinyatakan sebagai orang yang bermoral dan
berakhlak yang baik. B beribadah dengan baik
sehingga berkaitan dengan pembentukan moral dan
akhlaknya. Sedangkan A belum dapat dinyatakan
sebagai orang yang bermoral dan berakhlak yang baik.
4. Jelaskan bagaimanakah islam memandang orang
yang sombong dan suka memfitnah sebutkan
dalilnya baik dari Al-quran dan Hadits dan
kenapa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan?

Pembahasan :
Sombong yaitu memandang dirinya berada diatas
kebenaran dan merasa lebih diatas orang lain.
Sementara itu , fitnah merupakan suatu kebohongan
besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam
dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT. Islam
memandang perilaku sombong dan suka memfitnah
adalah perbuatan yang tercela dan dilarang karena
tidak sesuai dengan etika, moral, dan akhlak
a. Sombong
Allah Taala berfirman dalam Q.S. An-Nahl ayat 23
yang berbunyi:

Artinya : “Tidak diragukan lagi bahwa


sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka
rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong”.
b. Fitnah

Artinya: “Maka siapakah yang lebih zalim


daripada orang yang membuat-buat dusta
terhadap Allah dan mendustakan kebenaran
ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka
Jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-
orang yang kafir?”
Fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan dijelaskan
dalam Q.S. Al Baqarah ayat 191. Hal ini dikarenakan
orang yang difitnah oleh orang lain sama saja nama
baiknya telah difitnah oleh penebar fitnah sehingga
dapat menghancurkan tali silaturahmi dengan orang-
orang lainnya. Kemudian, orang yang difitnah
tersebut akan merasa minder yang dapat menganggu
mental sosialnya. Menurut Imam Ibnu Kasir fitnah
memiliki makna yang sama dengan syirik. Jadi, orang
yang terjerumus dalam kesyirikan lebih dahsyat
dosanya dari membunuhnya.

Berdasarkan pandangan islam terhadap orang yang


sombong dan suka memfitnah, A dapat dinyatakan
orang yang sombong dan suka memfitnah. Tindakan
yang dilakukan A adalah perbuatan yang tercela dan
dosanya besar.
5. Jelaskan fungsi zakat, infaq, wakaf dan
sodaqah bagi si pemberi dan si penerima!

Pembahasan :
Fungsi zakat, infaq, wakaf dan sodaqah bagi si pemberi
yaitu:
a. Manifesti rasa syukur atas limpahan nikmat Allah
SWT
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ibrahim ayat 34 yang
artinya:
“ Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu)
dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan
jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat
kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu,
sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”.
b. Membersihkan harta, mensucikan dan
menenangkan jiwa.
c. Menolak bala

d. Melapangkan pintu rezeki

e. Menghapus dosa
Fungsi zakat, infaq, wakaf dan sodaqah bagi si penerima
yaitu:
a. Pemberdayaan dari kemiskinan
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya Allah SWT telah
mewajibkan atas orang kaya suatu kewajiban zakat yang
dapat menanggulangi kemiskinan”.
b. Perwujudan kasih sayang dan tolong menolong
sesama muslim antara yang kaya dan miskin sebagai bukti
persaudaraan antar mukmin.
c. Mendapat kesempatan untuk memenuhi kebutuhan hidup
d. Mengusir rasa benci dan iri terhadap orang yang memiliki
kekayaan dan harta benda.
6. Jelaskan juga fungsi zakat, infaq, dan
sodaqah serta wakaf dalam mewujudkan
masyarakat madani!

Pembahasan :

Masyarakat madani adalah masyarakat


yang bearadab, menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan, yang maju dalam
penguasaan ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
Fungsi zakat,infaq, dan sodaqah serta wakaf dalam
mewujudkan masyarakat madani yaitu:
a. Menurut Nawawi yaitu menambah banyak, membuat
lebih berarti, dan melindungi kekayaan dari kebinasaan.
b. Menurut Ibnu Taimiyah, diharapkan hati dan jiwa orang
yang menunaikan kewajiban zakat itu menjadi bersih.
c. Dari pihak si kaya akan bertanggung jawab sehingga
bersedia mengeluarkan hartanya untuk orang lain yang
memerlukannya dan memiliki sikap jiwa yang peka.
Sedangkan dari pihak si miskin, membuat hati menjadi
bersih dan suci serta dapat mengusir rasa benci dan iri.
d. Zakat dapat menolong orang-orang yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
Fungsi wakaf dalam mewujudkan masyarakat
madani yaitu:
a. Mewujudkan dan memelihara hubungan
manusia dengan Allah dan hubungan
manusia dengan manusia lain.
b. Dalam fungsi ibadah ia diharapkan menjadi
bekal bagi kehidupan di hari kemudian.
c. Dalam fungsi sosialnya, wakaf merupakan
aset amat bernilai dalam pembangunan
umat.
7. Jelaskan hukum risywah (sogok-menyogok)
dalam islam, dan sebutkan pula dalilnya
menurut Al-quran dan Hadits!

Pembahasan :
Berikut ini adalah bukti-bukti yang menyatakan bahwa hukum
risywah adalah haram yaitu:
a. Al- Quran
• Q.S. Al-Baqarah ayat 188

Artinya : Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta


sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil
dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta
benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahui.
b. Hadits
Dari Abu Hurairah radliyallahu ’anhu, ia
berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
melaknat orang yang menyuap dan yang disuap
dalam masalah hukum”.

Berdasarkan skenario tersebut, maka A dapat


dinyatakan melakukan risywah karena cara dia
mendapatkan pekerjaan sebagai PNS.
8. Jelaskan kenapa islam melarang risywah
(sogok-menyogok)!

Pembahasan :
Alasan islam melarang risywah (sogok-
menyogok) yaitu:
a. Islam melarang melakukan suatu yang
zalim.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari
dan Muslim dijelaskan bahwa :
“Kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat”.
b. Larangan memakan harta dengan kebathilan.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah
ayat 188 yang artinya:
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan
harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan
(jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahui”.
c. Islam melarang tolong menolong dalam
perbuatan dosa.

Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-


Maidah ayat 2 yang artinya:
“... Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya”.
d. Risywah termasuk perbuatan yang dapat
mendatangkan laknat Allah SWT

Laknat yaitu dijauhkan dan diusir dari rahmat


Allah SWT. Dalam sebuah Hadits yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu
’anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam melaknat orang yang menyuap dan
yang disuap dalam masalah hukum”
9. Jelaskan apa yang membuat seseorang itu
berperilaku jelek padahal Allah telah
menciptakan manusia itu sebaik-baiknya
sesuai dengan fitrahnya!

Pembahasan :
Allah SWT telah menciptakan manusia itu
sebaik-baiknya sesuai dengan fitrahnya. Ini
dijelaskan dalam Q.S. At – Tin ayat 4 yang
artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Berikut ini hal-hal yang dapat membuat seseorang itu
berperilaku jelek padahal Allah telah menciptakan manusia
itu sebaik-baiknya sesuai dengan fitrahnya yaitu:

a. Allah memberikan akal dan nafsu kepada manusia


sehingga manusia dapat berkehendak bebas.
Hal ini dijelaskan dalam Q.S. Al Kahfi ayat 29 yang
artinya:

“ Dan katakanlah: "Kebenaran itu


datangnya dari Tuhanmu; maka
barangsiapa yang ingin (beriman)
hendaklah ia beriman, dan barangsiapa
yang ingin (kafir) biarlah ia kafir....”.
b. Faktor didikan/pengaruh dari berbagai pihak

c. Manusia lalai dengan apa yang Allah berikan dan


kurang bersyukur.

d. Kurangnya rasa iman kepada Allah

e. Manusia memiliki potensi yang negatif.


Potensi-potensi negatif ini dapat memicu manusia berperilaku
jelek tidak sesuai dengan fitrahnya. Potensi manusia yang negatif
tersebut yaitu:
1) Melampaui batas (Q.S. Yunus ayat 12)
2) Zalim (Q.S. Ibrahim ayat 34)
3) Tergesa gesa (Q.S. Al-Isra’ ayat 11)
4) Suka membantah (Q.S. Al-Kahfi ayat 54)
5) Ingkar dan tidak berterima kasih (Q.S. Al-Adiyat ayat 6)
10. Coba saudara jelaskan dari pemikiran saudara apakah
benar-benar orang yang bersedekah sunah dan wajib
akan bertambah rezekinya!
Orang-orang yang bersedekah benar-benar sunah dan wajib akan
bertambah rezekinya karena dengan bersedekah rejeki orang-orang itu
akan diganti dengan yang lebih baik. Dengan sedekah dan infak
termasuk sebab utama datangnya keberkahan dan dilipatgandakan
rejekinya. Sedangkan di akhirat Allah akan memberi ganti dengan surga
bagi siapa yang berinfak di jalannya. Ini selaras dengan firman Allah
yang berbunyi:

Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi


siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan
menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa
saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah
Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Q.S. Saba ayat 39)

Anda mungkin juga menyukai