Anda di halaman 1dari 18

TEKNOLOGI BENIH

Hasil Praktikum Perkecambahan

Suhri (P0217003)
I. Pengujian Daya Berkecambah Benih

• Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada


kondisiyang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih
tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya.
• Persentase daya berkecambah merupakan jumlah proporsi
benih-benih yang telah menghasilkan perkecambahan dalam
kondisi dan periode tertentu.
• Tujuan dari pengujian daya berkecambah adalah memperoleh
informasi nilai penanaman benih dilapangan, membandingkan
kualitas benih antar seed lot (kelompok benih), menduga
storabilitas (dayasimpan) benih, dan memenuhi apakah nilai
daya berkecambah benih telah memenuhi peraturan yang
berlaku (Siregar dan Utami, 2004).
Benih padi
Hitungan I Hitungan II
Pengamatan
(hari ke-5) (hari ke-7)

Jumlah benih
12 14
berkecambah normal

Jumlah benih yang


2 2
tidak normal

Jumlah benih yang


36 34
tidak hidup

Total 50 50
• Daya tumbuh benih sangat penting untuk diketahui karena
dengan mengetahui daya tumbuh suatu benih maka kita
sebagai konsumen benih dapat memperkirakan berapa jumlah
benih yang harus digunakan atau dibeli sesuai dengan
kebutuhan pertanaman kita.
• Hasil dari penghitungan daya berkecambah dari benih padi
adalah:
14
𝐷𝐵 = × 100% = 28%
50

• Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan sebagian benih


padi ditemukan beberapa benih abnormal dan sebagian
ditemukan benih dengan keadaan terdapat kehitam-hitaman.
Kemungkinan ini faktor dari rendahnya benih padi dan faktor
lainnya yaitu benih padi tersebut sudah tidak bagus lagi.
Benih tomat
Hitungan I Hitungan II
Pengamatan
(hari ke-3) (hari ke-7)

Jumlah benih
23 24
berkecambah normal

Jumlah benih yang


1 1
tidak normal

Jumlah benih yang


1 -
tidak hidup

Total 25 25
• Hasil dari penghitungan daya berkecambah dari benih tomat
adalah:
24
𝐷𝐵 = × 100% = 96%
25

• Dari pengamatan benih tomat diatas dapat dilihat bahwa daya


berkecambah pada benih tomat memiliki daya tumbuh yang
tinggi walaupun ada beberapa benih yang mengalami
perkecambahan abnormal seperti tumbuhnya benih kerdil, dan
juga ada beberapa yang tidak tumbuh.
II. Pengujian Vigor Benih
• Vigor adalah sejumlah sifat-sifat benih yang mengidikasikan
pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang cepat dan
seragam pada cakupan kondisi lapang yang luas. Cakupan
vigor benih meliputi aspek-aspek fisiologis selama proses
perkecambahan dan perkembangan kecambah.

• Vigor diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh


normal pada keadaan lingkungan yang sub optimal. (Sutopo,
1984). Vigor dipisahkan antara vigor genetik dan vigor
fisiologi. Vigor genetik adalah vigor benih dari galur genetik
yang berbeda-beda sedang vigor fisiologi adalah vigor yang
dapat dibedakan dalam galur genetik yang sama. Vigor
fisiologi dapat dilihat antara lain dari indikasi tumbuh akar dari
plumula atau koleptilnya, ketahanan terhadap serangan
penyakit danwarna kotiledon dalam efeknya terhadap
Tetrazolium Test.(Kartasapoetra,1986).
• Pada pengamatan yang mengenai pengujian vigor benih kali
ini dilakukan dengan menggunakan metode UKDdp atau uji
kertas digulung didirikan dalam plastik dengan kondisi kertas
yang jenuh tetapi tidak basah.
• Uji viabilitas benih dilakukan untuk mendapatkan mana
kecambah yang normal dan mana kecambah yang abnormal.
• Kecambah yang normal pada umumnya akan tumbuh ke atas
sesuai dengan arah tumbuhnya, namun berbeda halnya dengan
benih yang abnormal akan tumbuh ke bawah atau bahkan
terdapat hifa yang menandakan benih tersebut berjamur dan
lama-kelamaan akan mati.
Jumlah kecambah normal Jumlah kecambah abnormal

Hari ke- Padi Tomat Padi Tomat

1 0 1,5 0 0
2 0 16 0 0
3 6,5 24 0 0
4 9,5 24 0,5 1

5 10,5 24,5 1 1,5

6 12,5 24,5 2 2,5

7 12,5 24,5 2 2,5

Total 12,5 24,5 2 2,5


• Dari hasil pengamatan tersebut bahwa untuk benih tomat yang
di uji ternyata benih tomat memiliki daya berkecambah yang
lebih besar sebesar 96% dibandingkan dengan benih padi yang
daya berkecambahnya sebesar 26% serta mampu tumbuh
dengan baik, walaupun ada beberapa benih yang tidak tumbuh
dan tumbuh abnormal.
• Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dari
pengujian:
• indeks vigor (IV) dari benih padi yang sebesar 26% dan IV dari
benih tomat adalah 96%,
• kecepatan tumbuh (Kct) pada benih padi sebesar 10,2% dan Kct
pada benih tomat sebesar 35,9%,
• dan potensi tumbuh maksimum (PTM) pada benih padi sebesar
29% dan PTM pada benih tomat sebesar 108%.

• Dari ketiga hasil pengujian yang berupa indeks vigor, kecepatan


tumbuh, dan potensi tumbuh maksimum dari benih padi
memiliki persentase yang lebih rendah dari benih tomat
kemungkinan disebabkan dari benih padi yang sudah tidak
bagus.
III.Pemecahan Dormansi Benih
• Dormansi adalah suatu keadaan dimana pertumbuhan tidak
terjadi walaupun kondisi lingkungan mendukung untuk
terjadinya perkecambahan.

• Pada beberapa jenis varietas tanaman tertentu, sebagian atau


seluruh benih menjadi dorman sewaktu dipanen, sehingga
masalah yang sering dihadapi oleh petani atau pemakai benih
adalah bagaimana cara mengatasi dormansi tersebut.

• Banyak usaha dalam pemecahan dormansi benih seperti secara


fisik yakni dengan direndam air panas, peluakaan dan juga
dengan pemecahan dormansi secara kimiawi seperti
menggunakan larutan KNO3
Secara Kimiawi
Ha Jumlah benih berkecambah
kontr
ri 𝐾𝑁𝑂3 1% 𝐾𝑁𝑂3 2% 𝐾𝑁𝑂3 3% 𝐾𝑁𝑂3 4% 𝐾𝑁𝑂3 5%
ol

nor abnor nor abnor nor Abnor Nor abnor nor abnor nor abnor
ke- mal mal mal mal mal mal mal mal mal mal mal mal

1 21 0 24 0 24 0 23 0 22 0 20 0
2 23 1 25 0 25 0 25 0 22 3 22 3
3 24 1 25 0 25 0 25 0 22 3 23 2
4 24 1 25 0 25 0 25 0 22 3 23 2
5 24 1 25 0 25 0 25 0 22 3 23 2
6 24 1 25 0 25 0 25 0 22 3 23 2
7 24 1 25 0 25 0 25 0 22 3 23 2
Perhitung Kontrol KNO3 1% KNO3 2% KNO3 3% KNO3 4% KNO3 5%
an

DB 96% 100% 100% 100% 88% 92%

IV 92% 100% 100% 100% 88% 92%

Kct 58,7% 63,5% 63,5% 62,5% 56,94% 56,06%

Ptm 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Secara Fisik
Hari ke-z Jumlah benih berkecambah
NKHJ,M ? Kontrol Pelukaan
\ Normal Abnormal Normal Abnormal
1 0 0 0 0
2 18 0 17 0
3 20 0 18 0
4 22 0 18 2
5 22 0 18 2
6 22 2 18 3
7 22 2 18 3
𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛

DB 88% 72%

IV 80% 72%

Kct 32,36% 28,17%

PTM 96% 84%


• Dari data pada table diatas pada pengamatan dapat di ketahui
bahwa pengujian pematahan dormansi pada benih timun
dengan perlakuan secara kimiawi memiliki persentase tumbuh
yang lebih tinggi dari perlakuan secara pelukaan, dan faktor
yang mempengaruhi perlakuan secara pelukaan adalah pada
waktu melakukan pelukaan yang penanamannya di lakukan
pada keesokan nya.
~ Sekian ~

Anda mungkin juga menyukai