Anda di halaman 1dari 33

Case Based Disscusion

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Pembimbing : dr. I Nyoman Sayang, Sp.OG

OLEH :
MUHLISIN AMIN (014.06.0040)
DINA HIDAYATUL HAMNI (015.06.0026)

SMF INTERNA RUMAH SAKIT UMUM BANGLI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
ISLAM AL-AZHAR
RSUD BANGLI
2019
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama : N.K.S.U
 TTL : 07-08-1996
 Usia : 23 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Banjar Kubu, Bangli
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
 Agama : Hindu
 Status Perkawinan : Belum menikah
 Tanggal MRS : 08-10-2019 pukul 23.30 WITA
 No RM : 291048
 Ruangan : Kenanga, kelas II
ANAMNESA

 Keluhan Utama: mual muntah

 Riwayat penyakit sekarang:

Pasien datang ke VK IGD RSUD Bangli dengan keadaan sadar pada tanggal
08 Oktober 2019 dengan keluhan mual muntah sejak 1 minggu yang lalu,
dirasakan hilang timbul dan memberat sejak kemarin dengan frekuensi
lebih dari 10 kali dalam sehari sebanyak ± 250 cc berupa makanan dan
minuman yang dikonsumsi, nafsu makan pasien dikatakan menurun..
Pasien mengatakan setiap makanan yang dimakan selalu dimuntahkan
sehingga menggangu aktivitas sehari-hari. tidak ada fakor yang
memperberat dan memperingan keluhan pasien. Keluhan juga disertai
dengan penurunan nafsu makan, pusing dan lemas, lemas dirasakan
diseluruh tubuh seperti tak bertenaga. Pasien tidak meminum obat untuk
memperingan keluhan yang dialaminya.
Riwayat menstruasi

Pasien mengaku pertama kali menstruasi saat usia 13 tahun,


teratur, dengan siklus 28 hari, lama 4-5 hari dengan volume
kurang lebih 50 cc. Pasien mengatakan tidak ada keluhan
yang berat selama menstruasi.

HPHT : 01 September 2019.

Taksiran persalinan : 08 Juni 2020.


 Riwayat obstetri

Hamil saat ini


 Riwayat kontrasepsi

Belum pernah menggunakan kontrasepsi


 Riwayat pernikahan

Pasien belum menikah


 Riwayat ANC

Belum melakukan ANC


 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat keluhan yang sama : disangkal
 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat diabetes mellitus : disangkal
 Riwayat maag : ada
 Riwayat alergi : disangkal
 Riwayat alergi obat-obatan : disangkal

 Riwayat penyakit keluarga


 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat diabetes mellitus : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal

 Riwayat pribadi dan sosial


 Merokok : disangkal
 Alkohol : disangkal
 Konsumsi obat-obatan terlarang: disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : Tampak lemas


 Kesadaran/GCS : E4V5M6 (Compos Mentis)
 Tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Respiration Rate : 16 x/menit
- Denyut Nadi : 80 x/menit
- Suhu Aksila : 36,3 °C
- SpO2 : 99%
- BB sebelum hamil : 50 kg
- BB setelah hamil : 50 kg
- TB : 163 cm
- IMT : 19,2 kg/m2 (Normal)
Status Generalis

 Kepala: normochepali, tidak ditemukan cidera kepala.

 Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-
), reflex pupil (+/+), dengan pupil bulat isokor diameter 3 mm x 3 mm.
 Telinga: serumen (-/-), discharge (-/-), nyeri tekan aurikula (-/-), nyeri
ketok mastoid (-/-).
 Hidung: discharge (-/-), deformitas (-/-), deviasi septum nasi (-), nafas
cuping hidung (-), mukosa hiperemi (-).
 Mulut: bibir tampak pucat, sianosis (-), lidah kotor (-), tidak ditemukan
pembesaran tonsil, tonsil T1/T1.
 Leher: pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-), deviasi trakea (-), nyeri tekan (-).
 Pulmo:
- Inspeksi: bentuk normochest, simetris dengan warna sawo matang, massa (-),
peradangan (-).
- Palpasi: nyeri tekan (-) dan fremitus vocal simetris antara hemithoraks kiri dan kanan.
- Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru
- Auskultasi: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

 Cor:
- Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi: ictus cordis tidak teraba
- Perkusi:
Batas kanan jantung di ICS 5 linea parasternalis dextra
Batas atas jantung di ICS 2 linea parasternalis sinistra
Batas pinggang jantung di ICS3 linea parasternalis sinistra
Batas kiri jantung di ICS 5 linea midclavicula sinistra
- Auskultasi: S1 dan S2 tunggal, murmur (-), gallop (-).
 Abdomen :
Bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), distensi (-).

 Ekstremitas :
Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2 detik
Status Obstetri

 Mammae
- Areola : hiperpigmentasi (+)
- Papila : hiperpigmentasi (+) menonjol
- Pengeluaran : (-)
 Abdomen
- Leopold : tidak dilakukan
- TFU : tidak teraba
- TBJ : belum dapat dievaluasi
- DJJ : belum dapat dievaluasi
- His : belum dapat dievaluasi
 Vagina
- Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang
 Darah Lengkap (08/10/2019)
TES Nilai Satuan Nilai Rujukan Ke te rangan

WBC 12,3 mmol/L 3.5-10.0 Me ningkat

LYM 3,5 mmol/L 0.5-5.0 Normal

LYM% 28,3 mmol/L 15.0-50.0 Normal

MID 0,4 mmol/L 0.1-1.5 Normal

MID% 4,0 mmol/L 2.0-15.0 Normal

GRA 8,4 mmol/L 1.2-8.0 Me ningkat

GRA% 67,7 mmol/L 35.0-80.0 Normal

HGB 14,2 mmol/L 11.5-16.5 Normal

MCH 27,8 mmol/L 25.0-35.0 Normal

MCHC 33,1 mmol/L 31.0-38.0 Normal

RBC 5,12 mmol/L 3.50-5.50 Normal

MCV 83,9 mmol/L 75.0-100.0 Normal

HCT 43,0 mmol/L 35.0-55.0 Normal

RDWa 52,9 mmol/L 30.0-150.0 Normal

RDW% 11,9 mmol/L 11.0-16.0 Normal

PLT 259 mmol/L 150-400 Normal

MPV 8,5 mmol/L 8.0-11.0 Normal

PDWa 11,2 mmol/L 0.1-99.9 Normal

PCT 0.22 mmol/L 0.01-9,99 Normal


Pemeriksaan Urinalisis (08/10/2019)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Kejernihan Jernih Jernih

Warna Kuning Kuning

Berat jenis 1.010 1.010-1.020

pH 6 5,0-6,5

Keton Positif dua (+2) Negatif

Protein Negatif (-) Negatif

Gula reduksi Negatif (-) Negatif

Bilirubin Negatif (-) Negatif


URINALISA Hasil
Nitrit Negatif (-) Negatif
Tes kehamilan Positif (+)
Urobilinogen Negatif (-) Negatif

Leukosit Negatif (-) Negatif

Eritrosit Negatif (-) Negatif

SEDIMEN

Erythrosit 0-1 0-2

Leukosit 0-2 0-4

Epithel

- Squamus Banyak

Silinder Negatif (-) Negatif

Kristal Negatif (-) Negatif


Bakteri Positif (+) Negatif
Pemeriksaan imunoserologi (08/10/2019)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Metode

Hbs Ag Non reaktif Non reaktif Rapid Test

Pemeriksaan hematologi (08/10/2019)


Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Metode

Masa perdarahan 2’00’’ 1-4 Duke

Masa pembekuan 8’00’’ 3-15 Tabung


Diagnosis

G1P0000 UK 4-5 minggu + Hiperemesis Gravidarum


Penatalaksanaan

 Planning terapi
- IVFD RL : D 10 % = 1:4 (20 tpm)
- Ondansentron 3x1 mg (iv)
- ROB 1x1
- Asam folat 1x1
- Puasa
 Planning monitoring
- Observasi vital sign
- Observasi keluhan
KIE

 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi pasien saat

ini.

 Memberikan saran kepada pasien untuk beristirahat total dirumah,

tidak melakukan pekerjaan yang berat dan makan minum teratur.

 Dianjurkan kepada pasien untuk rutin kontrol kehamilan ke tenaga

kesehatan baik bidan, dokter kandungan, puskesmas dan fasilitas


kesehatan lainnya.
TINJAUAN PUSTAKA
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang


berlebihan pada wanita hamil dengan uk <16 mg
sampai mengganggu aktifitas sehari-hari.
EPIDEMIOLOGI

 Penelitian-penelitian memperkirakan bahwa mual dan muntah terjadi

pada 50-90% dari kehamilan.

 Dari seluruh kehamilan yang terjadi di Amerika Serikat 0,3-2%

diantaranya mengalami hiperemesis gravidarum atau kurang lebih


lima dari 1000 kehamilan Mual dan Muntah

Primigravida
40% Multigravida
60%
Etiologi
Patofisiologi

Rangsangan pada saluran cerna dihantarkan melalui saraf

vagus dan aferen simpatis menuju pusat muntah

chemoreceptor trigger zone (CTZ)  Rangsang aferen dari

pusat muntah dihantarkan melalui saraf kranial V, VII, X, XII

ke saluran cerna bagian atas dan melalui saraf spinal ke

diapragma, otot iga dan otot abdomen  respon muntah

terjadi.
Manifestasi Klinis

• lemah
• Nafsu makan tidak ada
• BB Menurun
Tingkat 1 • Nyeri Epigastrium

• Tingkat 1
• Terdapat bau aseton
Tingkat 2 • Tampak lebih lemas

• KU lebih buruk
• Muntah berhenti
• Nadi kecil dan cepat
Tingkat 3 • Tensi menurun
Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Amenorhea
Tanda-tanda hamil Pemeriksaan Penunjang
Keadaan Umum
muda.
TTV DL
Mual dan muntah
terus menerus. Usia Kehamilan ≤16 UL
mg
Elektrolit
Tanda-tanda dehidrasi
Kimia Darah
USG
PUQE-Score
Pregnancy-Unique Quantification of Emesis and
Nausea
Tatalaksana

 Pada pasien
Obat-
dengan obatan
hiperemesis
gravidarum
Psikologik
tingkat II dan III Nutrisi
& alternatif
harus dilakukan
rawat inap
dirumah sakit,
dan dilakukan
penanganan yaitu Parenteral Isolasi
Tatalaksana
Prognosis

 Dengan penanganan yang baik prognosis


hiperemesis gravidarum sangat memuaskan.
Sebagian besar penyakit ini dapat membaik dengan
sendirimya pada
Pembahasan Kasus
Flow Chart
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai