Anda di halaman 1dari 28

ANATOMI

TELINGA

Oleh ;
Putri Alya
Riki Muhadinul Ikhsan
Heru Irnanda Halim

Pembimbing ;
dr. Elfahmi, Sp. THT-KL
ANATOMI TELINGA

Auris Eksterna (Telinga luar)

Auris Media (Telinga tengah)

Auris Interna (Telinga dalam)


Telinga luar

Daun telinga (Pinna)

Bentuknya Fungsi: untuk


Dibentuk dengan mengetahui
oleh berbagai lokasi bunyi
cartilago tonjolan dan dari arah
dan otot cekungan depan-
serta dengan belakang dan
ditutup panjang membedakan
oleh kulit sekitar 2,5 tinggi-rendah
cm. bunyi
Meatus Accusticus Externus

Mempunyai panjang 2,5-3 cm dan


diameter sekitar 0,75 cm
• 1/3 bagian luar : tulang rawan
• 2/3 bagian dalam: tulang keras yang
merupakan bagian dari os temporal

Seluruh liang telinga diliputi kulit


• Hanya bagian tulang rawan yang
mengandung folikel rambut dan
kelenjar serumen
Fungsi: meneruskan energi bunyi
dari daun telinga ke telinga tengah
Meatus Accusticus Externus

Berfungsi untuk ; Meneruskan bunyi dari daun telinga


ketelinga tengah.

Vascularisasi ; Cabang dari A.auricularis posterior,


A.maxillaris interna dan A. temporalis.

Persarafan ; N.Auriculotemporalis cabang dari


N.Mandibularis dan N.Auricularis cabang dari
N.Vagus.
Telinga Tengah
Telinga tengah berbentuk kubus dengan batas-batas :

Luar Depan Bawah Belakang Atas

Membran Tuba Vena jugularis Aditus ad Tegmen timpani


Tympani. Eustachius. (bulbus antrum (meningen/otak)
jugularis). .
kanalis
fasialis pars
vertikalis.
Dalam

(Berturut-turut dari atas kebawah)

 Kanalis semisirkularis
horizontal
 Kanalis fasialis,
 Tingkap lonjong (oval window),
 Tingkap bundar(round window),
 Promontorium.
Membran Tympani

Pars flasida
• Superior
• Lebih tipis
• Dua lapisan

Pars tensa
• Inferior
• Lebih tebal
• Tiga lapis
Membran timpani kanan, Membran timpani kiri,
refleks cahaya arah jam 5 refleks cahaya arah jam 7

Warna Membran Timpani normal : putih mengkilat seperti mutiara


Ukuran Membran Timpani : tinggi 9-10 mm, lebar 8-9 mm
Luas Membran Timpani : ± 8 mm²
Ukuran perforasi Membran Timpani :
 Kecil = < ¼ Luas Membran Timpani = ± < 2 mm
 Sedang = ¼ - ½ Luas Membran Timpani = ± 2-4 mm
 Besar = > ½ Luas Membran Timpani = ± > 4mm
Tulang pendengaran

 Caput mallei
 Collum mallei
 Proc. Anterior
Melleus  Proc. Lateralis
 Manubrium mallei
 Crus anterius

 Corpus incudis
 Crus breve
Incus  Crus Longum
 Proc. lenticularis

 Caput stapedis
Stapes  Crus posterius
 Basis stapedis
Tuba Eustachius

Menghubungkan telinga tengah dengan nasofaring

1/3 bagian ke telinga tengah terdiri dari tulang

Arah saluran ke bawah, kedalam, kedepan

Bagian tulang selalu terbuka

Bagian tulang rawan selalu tertutup, terbuka bila menelan,


mengunyah, dan menguap

Fungsi mengatur tekanan udara dalam telinga tengah sesuai


dengan tekanan atmosfir
Otot pada Telinga Tengah

Otot tensor timpani Otot stapedius berorigo


berinsersio pada lengan pada eminensia piramidalis
maleus dan berinsersio pada leher
Origo otot tensor timpani stapes
berasal dari dinding depan Jika terdapat bunyi yang
kavum timpani keras (70 dB di atas
Kontraksi otot ini ambang dengar) otot ini
menyebabkan Membran akan berkontraksi menarik
tympani lebih tegang dasar tulang stapes ke arah
sehingga energi bunyi luar dari oval window untuk
dapat dipantulkan mengurangi intensitas bunyi
yang masuk ke dalam
koklea
Otot pada Telinga Tengah
Fungsi Telinga Tengah

Amplifikasi (penguatan) bunyi


melalui mekanisme system
Meneruskan energi akustik ossicular chain, perbedaan luas
yang berasal dari telinga luar penampang antara membran
ke dalam koklea timpani dan tingkap lonjong serta
oleh bentuk kerucut membran
timpani
Telinga Dalam
1) Utrikulus
Labirin 2) Sakulus
Vestibular 3) kanalis Semisirkularis
a. Lateral
b. Posterior
c. Superior
Koklea
 Merupakan saluran tulang yang
bergelung 2,5 lingkaran seperti rumah
siput
 Terbagi atas 3 bagian:
- Skala Vestibuli (atas)
berisi perilimfe dan dipisahkan dengan
duktus koklearis (skala media) oleh
membran Reissner.
- Skala Media / Duktus Koklearis
terdapat stria vaskularis yang
menghasilkan endolimfe. Mempunyai
penampang segitiga dan dasarnya
adalah membran basilaris yang menjadi
landasan dari organ korti
- Skala Timpani (bawah)
berisi perilimfe dan dipisahkan dengan
duktus koklearis (skala media) oleh
membran basilaris.
Organ Organ
Korti Korti

Mengandung sel-sel
Setiap sel memiliki silia
reseptor bunyi yaitu sel
yang menembus suatu
rambut dalam (1 lapis)
lapisan kenyal membran
dan sel rambut luar (3
tektoria
lapis)
Fisiologi Pendengaran

Proses mendengar
diawali dengan

Proses
Konduksi Proses
transmisi

Ditangkapnya suara Menggetarkan


oleh daun telinga membran timpani dan Proses
dalam bentuk Diteruskan menggerakan tulang transduksi
gelombang suara oleh liang pendengaran
telinga (Amplifikasi)
Proses Transduksi

Energi akustik dari telinga tengah  menggerakkan


membran Reissner dan cairan endolimfa skala media
menimbulkan pergerakan membran basilaris

Gerakan gelombang membran basilaris oleh bunyi


frekuensi tinggi mempunyai pergeseran maksimum pada
bagian basal koklea, tidak dapat mencapai bagian apikal

Rangsang bunyi frekuensi rendah pergeseran maksimum


lebih ke arah apikal, dapat melewati bagian basal
maupun apikal membran basilaris
 Rangsang mekanik pada membran basilaris dan tektoria
menyebabkan defleksi stereosilia sel rambut dan membuka
saluran transduksi pada ujung stereosilia menyebabkan ion
kalium masuk ke dalam sel
 Saluran ion kalsium pada dasar sel terbuka dan ion ini masuk
ke dalam sel
 Ion kalsium memacu vesikel yang berisi neurotransmiter,
bergabung dengan membran sel rambut
 Neurotransmiter dilepas ke ruang sinaps dan menghasilkan
potensial aksi yang diteruskan ke serabut saraf VIII menuju
nukleus koklearis
Transmisi dan Prosesing

• Impuls listrik dari nervus Prosesing


auditorius diteruskan ke
nukleus koklearis, berjalan ke
nukleus olivarius kontralateral
dan sebagian diteruskan ke
lemniskus lateralis menuju
kolikulus inferior Mesensefalon
Transmisi
• Selanjutnya, impuls diteruskan
ke korteks auditorius (Korteks
pendengaran)
• Korteks pendengaran primer
terletak di area 41 Brodmann,
yang terletak di girus temporalis
superior Medulla
Oblongata
Penyakit yang terdapat pada daun telinga

Kelainan Kongenital Kelainan yang di dapat

Fistula
Hematoma
Preaurikula

Mikrotia Perikondritis

Anotia Pseudokista
Penyakit yang terdapat pada MAE

 Serumen
 Corpus Alienum
 Otitis Eksterna
- Otitis Eksterna Akut ( Sirkumskripta dan Difus)
- Otitis Eksterna Kronik
Otitis Eksterna Maligna
Otomikosis
Herpez zoster Otikus
Keratosis Obturans dan Kolesteatoma eksterna
Penyakit yang terdapat pada Telinga Tengah

Membran Tympani Ossicula Auditiva

Perforasi Otosklerosis
Fraktur
Infeksi (miringitis)
Dislokasi
Retraksi Tympano Sclerosis
Bulging Trauma
Penyakit yang terdapat pada Telinga Tengah

Tuba Eustachius Additus Ad Antrum

• Tuba terbuka abnormal • Granulasi saluran


• Obstruksi tuba • Oklusi
• Infeksi • Mastoiditis
• Oklusi
Otitis Media
Cavum Tympani
• Otitis media akut
• Cairan • Otitis media supuratif kronis
• Sekret • Otitis media non supuratif
• Tumor
• Otitis media adhesiva
Penyakit yang terdapat pada Telinga Dalam

Canalis Semisirkularis : Fistel dan BPPV


Nervus VIII (vestibulotrochlearis) : Neuroma akustikus, Neuritis
Vestibularis danTuli mendadak.
Cochlea :
- Prebiskus (tuli sensorineural)
- Meniere Disease (pada skala media)
- Ototoksik
- NeuritisVestibularis
- Tumor ( Neuroma akustikus)
- Norsingdes hearing
- Trauma
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai