Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN PENYAKIT TROPIK DAN


INFEKSI
Oleh :
Kelompok 13
Mega puspita 151153
Dinda kenya 151136
Rusydatul hasanah 151171
PENYAKIT TROPIS

Penyakit yang lazim terjadi di daerah tropis dan subtropis. Istilah ini
juga sering mengacu pada penyakit yang berkembang di wilayah panas
berkondisi lembab, seperti malaria, demam berdarah dan kusta.
PENYAKIT INFEKSI

Penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini


menular dari satu orang ke orang lain. Orang yang sehat harus dihindarkan
dari orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini. Penyebab
utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organism).
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DG MASALAH TROPIK & INFEKSI

CAMPAK 1
MATERI
PEMBELAJARAN
DIFTERI 2

3
TETANUS

DHF 4

THYPOID 5

POLIO 6
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN CAMPAK
DEFINISI
Campak adalah Penyakit menular dengan gejala
kemerahan berbentuk mukolo papular selama tiga hari
atau lebih yang disertai panas 380c atau lebih dan
disertai salah satu gejala batuk, pilek, dan mata merah. (
WHO )
ETIOLOGI

Virus campak adalah anggota genus Morbillivirus dari


family paramiksovirus. Penyakit pada anjing, rinderpest
(plak ternak ), dan hewan pemamah biak peste des
petiis adalah morbillovirus lain yang memberikan derajat
keterkaitan imunologi yang jelas dengan campak,
memberikesan adanya suatu jalur evolusi bersama lebih
awal dalam hal kemunculannya pada pejamu yang
spesifik ( anjing, ternak, kambing, manusia ).
PATOFISIOLOGI
• Penyebab campak adalah measles virus (MV), genus
virus morbili, famili paramyxoviridae. Virus ini menjadi
tidak aktif bila terkena panas, sinar, pH asam, ether, dan
trypsin dan hanya bertahan kurang dari 2 jam di udara
terbuka. Virus campak ditularkan lewat droplet,
menempel dan berkembang biak pada epitel nasofaring.
Virus ini masuk melalui saluran pernafasan terutama
bagian atas, juga kemungkinan melalui kelenjar air mata.
• Dua sampai tiga hari setelah invasi, replikasi dan
kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe regional dan
terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada
semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia
kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awal.
Manifestasi Klinis
1. Inkubasi
Biasanya tanpa gejala dan berlangsung 10-12 hari.
2. Prodromal
Biasanya berlangsung 2-5 hari. Gejala yang utama muncul adalah
demam, yang terus meningkat hingga mencapai puncaknya suhu
39,40– 40,60C pada hari ke- 4 atau 5, yaitu pada saat ruam muncul.
Gejala lain yang juga bisa muncul batuk, pilek, farings merah, nyeri
menelan, stomatitis, dan konjungtivitis.
3. Erupsi (Rash)
Terjadinya eritema berbentuk makula-papula disertai menaiknya
suhu badan. Ruam ini muncul pertama pada daerah batas rambut
dan dahi, serta belakang telinga kemudian menyebar dengan cepat
pada seluruh muka, leher, lengan atas dan bagian atas dada pada
sekitar 24 jam pertama. Selama 24 jam berikutnya ruam menyebar
ke seluruh punggung, abdomen, seluruh lengan, dan paha
Erupsi (Rash)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Serologi
2. Patologi anatomi
3. Darah tepi
4. Pemeriksaan antibody IgM anti campak.
5. Pemeriksaan untuk komplikasi
PENCEGAHAN
1. Imunisasi Pasif (Imunoglobulin) 2. Imunisasi Aktif
Indikasi : Termasuk dalam Program Imunisasi
- Anak usia > 12 bulan Nasional. Dianjurkan pemberian
dengan immunocompromised belum vaksin campak dengan dosis 1000
mendapat imunisasi, kontak dengan TCID50 atau sebanyak 0,5 ml secara
pasien campak, dan vaksin MMR subkutan pada usia 9 bulan. Imunisasi
merupakan kontraindikasi. ulangan diberikan pada usia 6-7 tahun
melalui program BIAS.
- Bayi berusia < 2 bulan yang terpapar
langsung dengan pasien campak
mempunyai resiko yang tinggi untuk
berkembangnya komplikasi penyakit
ini, maka harus diberikan
imunoglobulin sesegera mungkin
dalam waktu 7 hari paparan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien
campak adalah sebagai berikut :
1. Gangguan termoregulasi b/d penyakit yang dialami.
2. Ketidak efektifan jalan napas: ketidak mampuan
mengeluarkan secret b/d penumpukan secret pada
nasofaring.
3. Kerusakan integritas kulit b/d infeksi virus morbili.
4. Kekurangan volume cairan tubuh b/d demam, diare,
muntah.
5. Gangguan rasa aman dan nyaman b/d rasa gatal.
6. Resiko terjadinya komplikasi: bronkopneumonia b/d keadaan
umum anak kurang baik.
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN DIFTERI
DEFINISI
• Difteria adalah suatu infeksi akut yang mudah
menular dan yang diserang terutama saluran
pernafasaan bagian atas dengan tanda khas
timbulnya pseudo membran (Ngastiyah, 2005).
• Difteria adalah suatu infeksi akut yang mudah
menular,sangat berbahaya pada anak –anak
terutama menyerang saluran pernafasan bagian
atas,penularannya melalui percikan ludah dari orang
yang membawa kuman ke orang lain yang sehat
(Sulianti Suroso. 2004).
ETIOLOGI
Penyebabnya adalah Corynebacterium diphteriae.
Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah yang
berasal dari batuk penderita atau benda maupun
makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri.
Biasanya bakteri ini berkembangbiak pada atau
disekitar selaput lender mulut atau tenggorokan dan
menyebabkan peradangan.
PATOFISIOLOGI
1. Kuman difteri masuk dan berkembang biak pada saluran
nafas atas, dan dapat juga pada vulva, kulit, mata.
2. Kuman membentuk pseudomembran dan melepaskan
eksotoksin. Pseudomembran timbul lokal dan menjalar dari
faring, laring, dan saluran nafas atas. Kelenjar getah bening
akan tampak membengkak dan mengandung toksin.
3. Bila eksotoksin mengenai otot jantung akan mengakibatkan
terjadinya miokarditis dan timbul paralysis otot-otot
pernafasan bila mengenai jaringan saraf.
4. Sumbatan pada jalan nafas sering terjadi akibat dari
pseudomembran pada laring dan trakea dan dapat
menyebabkan kondisi yang fatal.
MANIFESTASI KLINIS

Gejala lokal

Gejala umum. Nyeri menelan, bengkak pada leher


karena pembengkakan pada area
regional, sesa nafas, serak sampai
Demam tidak terlalu tinggi,
dengan stridor jika penyakit sudah
lesu, pucat, nyeri kepala dan stadium lanjut. Gejala akibat eksotoksin
anoreksia sehingga pasien tergantung bagian yang terkena missal
mengenaiotot jantung terjadi miokarditis,
tampak lemah.
dan bila mengenai syaraf mnyebabkan
kelumpuhan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pada pemeriksaan darah terdapat penirinan kadar
hemoglobin dan leukositosis
3. Pemeriksaan bakteriologis mengambil bahan dari
membrane atau bahnan di bawah membrane, dibiak
dalam Loffler, Tellurite dan media blood.
4. Lekosit dapat meningkat atau normal, kadang
terkadi anemia karena hemolisis sel darah merah.
5. Pada neuritis difteri, cairan serebrospinalis
menunjukkan sedikit peningkatan protein.
PENCEGAHAN
1. Isolasi penderita
2. Pencegahan terhadap kontak
3. Imunisasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas napas tidak efektif b/d edema laring.
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d anoreksia.
3. Nyeri akut b/d proses inflamasi.
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN TETANUS
DEFINISI
• Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan
toksin kuman Clostridium tetani, bermanisfestasi dengan
kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan otot seluruh
badan. Kekakuan tonus otot massater dan otot-otot rangka

• Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot


(spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran.
ETIOLOGI
• Spora bacterium clostridium tetani (C. Tetani).
Kuman ini mengeluarkan toxin yang bersifat
neurotoksik (tetanospasmin) yang menyebabkan
kejang otot dan saraf perifer setempat.
• Clostridium tetani adalah kuman berbentuk batang,
ramping, berukuran 2-5 x 0,4 – 0,5 milimikron yang
berspora termasuk golongan gram positif dan
hidupnya anaerob.
PATOFISIOLOGI
Penyakit tetanus terjadi karena adanya luka pada tubuh
seperti luka tertusuk paku, pecahan kaca, atau kaleng,
luka tembak, luka baker, luka yang kotor dan pada bayi
dapat melalui tali pusat. Organisme multiple membentuk
dua toksin yaitu tetanuspasmin yang merupakan toksin
kuat dan atau neurotropik yang dapat menyebabkan
ketegangan dan spasme otot, dan mempengaruhi
sistem saraf pusatEksotoksin yang dihasilkan akan
mencapai pada sistem saraf pusat dengan melewati
akson neuron atau sistem vaskuler. Kuman ini menjadi
terikat pada satu saraf atau jaringan saraf dan tidak
dapat lagi dinetralkan oleh antitoksin spesifik. Namun
toksin yang bebas dalam peredaran darah sangat
mudah dinetralkan oleh antititoksin.
Manifestasi Klinis
2. (Tetanus lokal)
Masa inkubasi tetanus umumnya 3-21 hari, • Mendahului tetanus umum tetapi dengan
tetapi bisa lebih pendek (1 hari atau hingga derajat yang lebih ringan. Hanya sekitar 1%
beberapa bulan). kasus yang menyebabkan kematian. Tetanus
lokal terjadi pada ektremitas dengan luka
Ada tiga bentuk tetanus yang dikenal secara yangTetanus lokal terjadi pada ektremitas
klinis, yakni : dengan luka yang terkontaminasi serta
memiliki derajat yang bervariasi.
1. (Tetanus umum)
• Masa inkubasi sekitar 7-21 hari, sebagian 3. (Tetanus sefalik)
besar tergantung dari jarak luka dengan • Tetanus sefalik umumnya terjadi setelah
SSP. Penyakit ini biasanya memiliki pola trauma kepala atau terjadi setelah infeksi
yang desendens. Tanda pertama berupa telinga tengah. Gejala terdiri dari disfungsi
trismus/lock jaw, diikuti dengan kekakuan saraf kranialis motorik
pada leher, kesulitan menelan, dan
spasme pada otot abdomen.
PENCEGAHAN
1. Imunisasi tetanus
a.DPT vaksin pada bayi dan anak-anak
b.Td vaksin digunakan pada booster untuk remaja
dan dewasa. Ada juga yang menganjurkan dilakukan
imunisasi setiap interval 5 tahun
• 2. Membersihkan semua jenis luka setelah injuri
terjadi, sekecil apapun.
• 3. Melahirkan di tempat yang terjaga kebersihannya
Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
2. serum 5-6 mg/ Pada tetanus kadar al atau 1,2-
1,5 mmol/L atau lebih rendah kadar fosfat dalam
serum meningkat.
3. Sinar X tulang tampak peningkatan denitas foto
Rontgen pada jaringan subkutan
Diagnosa Keperawatan
1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
penumpukan sputum pada trakea dan spame otot
pernafasan.
2. Gangguan pola nafas berhubungan dengan jalan nafas
terganggu akibat spasme otot-otot pernafasan.
3. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan
efeks toksin (bakterimia)
4. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan kekakuan otot pengunya.
5. Risiko terjadi cedera berhubungan dengan sering kejang
6. Risiko terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
berhubungan dengan intake yang kurang dan oliguria
7. Hubungan interpersonal terganggu berhubungan dengan
kesulitan bicara
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN DHF
DEFINISI
• Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
sejenis virus yang tergolong arbovirus dan
masuk kedalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk aedes aegypty (Nursalam,
dkk. 2008)
• Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah
penyakit yang terdapat pada anak dan orang
dewasa dengan gejala utama demam, nyeri
otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau
tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong
arbo virus dan masuk kedalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes
aegypty (betina) (Hidayat, 2006)
ETIOLOGI
• Dengue haemoragic Fever (DHF) disebabkan oleh arbovirus
(Arthopodborn Virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegepthy. Virus Nyamuk aedes aegypti berbentuk batang, stabil pada
suhu 370 C.
Patofisiologi
• Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan
kemudian akan bereaksi dengan antibodi
dan terbentuklah kompleks virus antibody,
dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem
komplement. Akibat aktivasi C3 dan C5
akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida
yang berdaya untuk melepaskan histamin
dan merupakan mediator kuat sebagai
faktor meningginya permeabilitas dinding
pembuluh
Manifestasi Klinis Pencegahan
1. Demam, atau riwayat demam akut, 1. Pencegahan dilakukan dengan
berlangsung 2-7 hari kadang bifasik. menghindari gigitan nyamuk di sepanjang
siang hari (pagi sampai sore) karena
2. Kecenderungan perdarahan, nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan
dibuktikan sedikitnya dengan satu malam hari). Hal tersebut dapat
hal berikut: dilaksanakan dengan menghindari berada di
lokasi-lokasi yang banyak nyamuknya di
A.Tes tournikt positif siang hari, terutama di daerah yang ada
penderita DBD nya.
B.Petekie, ekimosis atau purpura
2. Bila memang sangat perlu untuk berada
C.Perdarahan dari mukosa, saluran di tempat tersebut kenakan pakaian yang
gastrointestinal, tempat injeksi lebih tertutup, celana panjang dan kemeja
atau lokasi lain. lengan panjang misalnya. Gunakan
cairan/krim anti nyamuk (mosquito repellant)
D.Hematemesis dan melena yang banyak dijual di toko-toko, pada
bagian badan yang tidak tertutup pakaian.
Diagnosa Keperawatan
Pemeriksaan
Penunjang 1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan
dengan proses penyakit (viremia).
2. Nyeri berhubungan dengan proses
patologis penyakit.
1. Pemeriksaan darah 3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan berhubungan
2. Uji test tourniket (+) dengan mual, muntah, anoreksia.
4. Kurangnya volume cairan tubuh
berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas dinding plasma.
5. Gangguan aktivitas sehari-hari
berhubungan dengan kondisi tubuh yang
lemah.
6. Resiko terjadi syok hypovolemik
berhubungan dengan kurangnya volume
cairan tubuh.
7. Resiko infeksi berhubungan dengan
tindakan invasif (pemasangan infus).
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN THYPOID
DEFINISI
Demam typoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan
oleh kumanSalmonella thyposa yang menimbulkan infeksi
pada usus halus dengan gejala demamyang lebih dari satu
minggu, gangguan pada pencernaan serta lesu. Organisme
ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah
terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang
terinfeksi kuman salmonella.
Etiologi

1. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Samonella


Thposa/Eberthela Thyposa yang merupakan kuman
negative
2. kualitas sumber air yang tidak memadai dengan standar
hygiene dan sanitasiyang rendah
3. makan makanan yang tidak bersih
4. air minum yang tidakmemenuhi syarat kesehatan dan
tidak dimasak mendidih
Patofisiologi
• Kuman masuk melalui mulut. Sebagian kuman akan
dimusnahkan dalam lambung oleh asam lambung dan sebagian
lagi masuk ke usus halus, ke jaringan limfoid dan berkembang
biak menyerang vili usus halus kemudian kuman masuk ke
peredaran darah (bakterimia primer), dan mencapai sel-sel
retikulo endoteleal, hati, limpa dan organ-organ lainnya
• Proses ini terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat sel-
sel retikulo endotelial melepaskan kuman ke dalam peredaran
darah dan menimbulkan bakterimia untuk kedua kalinya.
Selanjutnya kuman masuk ke beberapa jaringan organ tubuh,
terutama limpa, usus dan kandung empedu. Pada minggu
pertama sakit, terjadi Hiperplasia plaks player. Ini terjadi pada
kelenjar limfoid usus halus. Minggu ke dua terjadi nekrosis dan
pada minggu ke tiga terjadi Ulserasi plaks player. Pada minggu
keempat terjadi penyembuhan
Manifestasi Klinis
Gejala pada anak: 9. Diare
1. Inkubasi antara 5- 40 hari dengan rata- 10. Konstipasi
rata 10-14 hari.
11. Pusing
2. Demam meninggi sampai akhir minggu
pertama 12. Nyeri otot
3. Demam turun pada minggu ke empat, 13. Batuk
kecuali demam tidak tertangani akan 14. Epistaksis
menyebabkan shock, stupor dan koma.
15. Bradikardi
4. Ruam muncul pada hari ke 7-10 dan
bertahan selama 2-3 hari. 16. Lidah yang berselaput (kotor ditengah,
tepi dan ujung merah serta tremor)
5. Nyeri kepala
17. Hepatomegaly
6. Nyeri perut
18. Splenomegaly
7. Kembung
19. Meteroismus
8. Mual, muntah
20. Gangguan mental berupa somnolen
Diagnosa Keperawatan
Pemeriksaan Penunjang
1. Kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kehilangan
1. Pemeriksaan leukosit cairan berlebihan (demam,
2. Pemeriksaan SGOT dan berkeringat banyak).
SGPT
2. Hipertermi berhubungan dengan
3. Uji Widal proses infeksi Salmonella thypi.
4. Biakan darah 3. Nyeri berhubungan dengan proses
inflamasi pada hati dan limpa.
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan ketidak seimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
kelemahan umum
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN POLIO
DEFINISI
• Polio, kependekan dari poliomyelitis, adalah penyakit yang
dapat merusak sistem saraf dan menyebabkan
kelumpuhanbahkan kematian dalam hitungan beberapa jam.
Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak di bawah
umur 2 tahun. Infeksi virus ini mulai timbul seperti demam yang
disertai panas, muntah dan sakit otot.
Etiologi
• Penyakit Polio disebabkan oleh infeksi polio virus yang berasal dari genus
Enterovirus dan family Picorna viridae. Virus ini menular melalui
kotoran(feses) atau sekret tenggorokan orang yang terinfeksi. Virus polio
masuk melalui ludah sehingga menyebabkan infeksi.
Patofisiologi
• Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah susunan syaraf tertentu. Tidak semua neuron yang
terkena mengalami kerusakan yang sama dan bila ringansekali dapat terjadi penyembuhan fungsi
neuron dalam 3-4 minggu sesudah timbulgejala. Daerah yang biasanya terkena poliomyelitis ialah :

1. Medula spinalis terutama kornu anterior

2. Batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf cranial sertaformasio retikularis yang
mengandung pusat vital

3. Sereblum terutama inti-inti virmis

4. Otak tengah “midbrain” terutama masa kelabu substansia nigra dan kadang-kadang nucleus rubra

5. Talamus dan hipotalamus

6. Palidum, dan Korteks serebri, hanya daerah motorik


Manifestasi Klinis
1. Demam
2. Rasa lelah
3. Sakit kepala
4. Muntah-muntah
5. Rasa kaku pada leher
6. Rasa sakit pada kaki atau
tangan
Pemeriksaan
PENATALAKSANAAN
Penunjang

Begitu penyakit mulai timbul, Penyakit polio dapat


kelumpuhan sering kali tidak didiagnosis dengan 3 cara
tertangani lagi karena yaitu :
ketidakadaan obat yang dapat 1. Viral Isolation
menyembuhkannya. Antibiotika
yang biasanya digunakan untuk 2. Uji Serology
membunuh virus juga tidak 3. Cerebrospinal Fluid ( CSF)
mampu berbuat banyak.Rasa sakit
dapat diatasi dengan memberikan
aspirin atau acetaminophen, dan
mengompres dengan air hangat
pada otot-otot yang sakit.
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d
anoreksia, mual dan muntah.
2. Hipertermi b/d proses infeksi
3. resiko ketidakefektifan pola nafas dan
ketidakefektifan jalan nafas b/d paralysis otot
4. Nyeri b/d proses infeksi yang menyerang syaraf
5. Gangguan mobilitas fisik b/d paralysis
6. Kecemasan pada anak dan keluarga b/d kondisi
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai