Anda di halaman 1dari 34

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

Gaya pemulih :

Gaya yang bekerja pada benda


bergerak harmonik yang arahnya
selalu menuju ke titik
keseimbangan dan besarnya
sebanding simpangan

F  - k.x
Keterangan :
F = gaya pemulih
K = tetapan gaya pegas
Y = simpangan getar
Persamaan Simpangan

y  A sin{ 2 ( Tt  o )}
y  A sin( .t   o )

Persamaan simpangan dengan fase awal nol

y  A sin .t
Periode Getaran Beban di Ujung Pegas
Gaya pemulihnya : F  k . y
Gaya yang bekerja pada benda : Fy  m. 2 . y
Sehingga :  k . y  m. 2 . y
2
k  m.   
2

T
m
T  2
k

Frekuensi getaran pegas

1 k
F
2 m
x
Gaya pemulihnya : F  mg
l
mg
Bandingkan dengan gaya pegas : F  x  kx
l
mg m l
Sehingga : k  , dan T  2  T  2
l k g

Frekuensi getaran pegas

1 g
F
2 l
Arah • Gelombang
Transversal
rambat
• Gelombang
dan getar Longitudinal

• Gelombang Mekanik
Medium
• Gelombang
Rambat Elektromagnet
Gelombang Longitudinal

Gelombang Transversal

Periode (T), waktu untuk menempuh satu panjang gelombang

Frekuensi (f), banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 detik

Cepat rambat gelombang (v), jarak tempuh gelombang tiap


satuan waktu 
v  . f 
T
Gelombang
Gelombang Mekanik
Elektromagnetik

 Gelombang yang tidak


 Gelombang yang
membutuhkan
membutuhkan
medium perantara
medium perantara

 Contoh: gelombang  Contoh: gelombang


bunyi, gelombang cahaya, gelombang
pada tali radio, gelombang
sinar-X
Refleksi (pemantulan)

Refraksi (pembiasan)

Difraksi

Interferensi
Garis Normal
Gelombang Gelombang
pantul datang

Panjang Panjang
gelombang gelombang
(λ) θr θi (λ)

i   r
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
gelombang datang dari zat kurang
rapat menuju zat yang lebih rapat
dibelokkan mendekati garis normal

udara <

kaca Garis normal

> udara
gelombang datang dari zat lebih
rapat menuju zat yang kurang rapat
dibelokkan menjauhi garis normal
Garis normal
Kecepatan di
Gelombang medium 1 (v1)

datang
nudara θi

Kecepatan di
medium 2 (v2)
θr
kaca Garis normal Gelombang bias

θi Sudut datang sin  r v2



θr Sudut bias sin  i v1
“Peristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisi”

Gelombang
Datang
Peristiwa Difraksi
Interferensi dua
gelombang sefase

Interferensi dua
gelombang berbeda fase
I V
P
Y
A
II

Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama:

x tp t  xv t x Simulasi
tp  t  atau   p   Gelombang
v T T T λ berjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan :

Y  Sin ωt p ω

T
2π x t x
Y = A Sin (t - ) Y = A Sin (2π - 2π )
T v T λ

x 2
Y = A Sin (2πft - 2π ) k
λ 
Y = A Sin (2πft - kx)

Secara umum persamaan


Gelombang berjalan : YP  A sin t  kx
Simulasi
Gelombang
stasioner

 Ujung terikat
Gel. pantul
Gel. datang x

y2
y1
P

-
Gel. stasioner
Letak simpul dan perut :

Letak simpul ke n : Xsn= (n-1) ½ λ


Letak perut ke n: Xpn=(2n-1) ¼λ
 Ujung Bebas

y2
y1
P
-

Letak simpul dan perut :

Letak simpul ke n : Xsn=(2n-1)¼λ


Letak perut ke n:
Xpn= (n-1)½ λ
 Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
 Dapat merambat pada medium padat, cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai

1. Nada Dasar atau harmonik.


Dawai menghasilakan nada dasar
L f0=V/2L
½λ = L
2. Nada Dasar atau harmonik.
Dawai menghasilakan nada dasar
L f1=V/L
λ=L
3. Nada Dasar atau harmonik.
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V/2L
L F
dengan : v 
(3/2)λ = L 
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan :

n 1 F
fn 
2L 

Ket :
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kg/m )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
Pipa Organa Terbuka

Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang


kedua ujungnya terbuka . Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar :
(a)
v
Nada dasar (f0) 1
2   L  f0 
2L
(b)
v
Nada atas pertama (f1)   L  f1 
L
(c)
3v
Nada atas kedua (f2) 1   L  f2 
1
2
2L
a. Frekuensi nada dasar 1 F
f0 
2L 

1 F
b. Frekuensi nada atas pertama f1 
L 

3 F
c. Frekuensi nada atas kedua f2 
2L 

Secara umum , bentuk persamaan frekuesi:

n 1 F n 1
fn   fn  v
2L  2L
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = m/L dalam (kg/m)
n = 0,1,2,... bilangan cacah.
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (m/s)
Pipa Organa Tertutup

(a)
v
a. Nada Dasar
1
4   L  f0 
4L
(b)
3v
b. Nada Atas Pertama
3
4   L  f1 
4L
(c)
5v
c. Nada atas kedua 5
4   L  f2 
4L
v
a. Frekuensi nada dasar f0 
4L
3v
b. Frekuensi nada atas pertama f1 
4L

5v
c. Frekuensi nada atas kedua f2 
4L

Secara umum , bentuk persamaan frekuesi:

(2n  1)
fn  v
4L
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 0,1,2,... bilangan cacah.
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (m/s)
 Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
 Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola, 4πr2

P P
I 
A 4r 2

I = intensitas bunyi (W/m2)


P = tekanan (Pa)
 Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga

I
TI  10 log( )
I0
I = intensitas bunyi (W/m2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (W/m2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda

r1
TI 2  TI1  20 log( )
r2
TI untuk n sumber bunyi

TI 2  TI1 10 log n


P mendekati S : +vp
v  vp P menjauhi S : - vp

fp  fs
v  vs S mendekati P : - vs
S menjauhi P : + vs

v - kecepatan bunyi di udara - m/s


vp - kecepatan gerakan pendengar - m/s
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - m/s
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz

Anda mungkin juga menyukai