Anda di halaman 1dari 3

.

Dinamika Integrasi Nasional yang pernah dilalui masyarakat Indonesia

Integrasi Nasional memiliki arti bahwa penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional
yang membentuk suatu identitas atau ciri khas nasional. Secara Antropologi. Integrasi Nasional berarti bahwa proses
penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan
masyarakat. Dari pengertian tersebut dapat diambil kata kunci dari Integrasi Nasional yaitu Penyatuan atau penyesuaian.
Penyatuan yang dimaksud adalah mempersatukan hal-hal yang berbeda menjadi satu kesatuan sehingga memiliki satu tujuan
yang sama.

a. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional


Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia
b. Faktor pendukung integrasi nasional
Penggunaan bahasa Indonesia.
Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
c. Faktor penghambat integrasi nasional
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
Kurangnya toleransi antargolongan.
Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.
Tantangan Integrasi Nasional ini bisa berupa tantangan
Militer maupun non-militer
1. Tantangan Militer
Tantangan militer ini bisa berupa Ancaman militer yatu ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa
agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror
bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.

2. Tantangan Non-Militer
Tantangan non-militer pada hakikatnya berupa ancaman yang menggunakan faktorfaktor non-
militer yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara,
kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini
salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi
Pengaruh negatif globalisasi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya
dalam bidang ekonomi diantaranya:
1) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan
bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara
2) Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan
semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia
3) Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas
4) Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin
5) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Tantangan dalam dimensi sosial budaya:


1) Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
2) Munculnya sifat hedonisme
3) Adanya sikap individualisme
4) Munculnya gejala westernisasi
5) Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan
sosial.
6) Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai