Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PERENCANAAN BISNIS

PENGANTAR ILMU ADM BISNIS


1. DEFINISI BUSINESS PLAN

• Business plan adalah suatu rangka kerja yang


menjelaskan setiap bagian bisnis yang akan
dikerjakan semenjak dari awal hingga akhir.
Serta dengan memasukkan berbagai kejadian-
kejadian yang harus di antisipasi jika ada hal-
hal yang tidak diinginkan terjadi dengan
pendekatan ukuran yang realitis
2. Time Schedule dan Perencanaan
Bisnis
Time schedule adalah jangka waktu yang dibuat untuk melaksanakan suatu
rencana pekerjaan secara sistematis dan terjadwal.
Ada 3 (tiga) tujuan umum pembuatan time schedule;
• a. Memberi arah pekerjaan secara lebih terfokus. Dan mengedepankan
penyelesaian pekerjaan berdasarkan skala prioritas.
• b. Diharapkan setiap pekerjaan dapat terselesaikan secara terjadwal.
Sehingga ini memungkinkan terwujudkan konsep efektivitas (waktu) dan
efisieni (biaya) yang diharapkan.
• c. Terciptanya mekanisme kegiatan yang bergaya modern dan bersifat
prudential principle (prinsip kehati-hatian) dan lebih jauh mampu
memberi kepuasan kepada para stakeholders.
CONTOH TIME SCHEDULE
PROSES PENYUSUNAN PERKIRAAN BIAYA DAN ANGGARAN

Uraian Menyusun
Aktivitas Jadwal Aktivitas
(2) (4)

Definisi Anggaran
Lingkup Proyek
Proyek (6)
(1)
Keperluan Perkiraan
Sumber daya Biaya
(3) (5)
3. SUSUNAN ISI PERENCANAAN BISNIS

Pembuatan perencanaan bisnis (business plan)


• a. Kulit depan/coper judul
• b. Ringkasan eksekutif sejarah/latar belakang bisnis
• c. Deskripsi tentang bisnis apa yang akan dilakukan
• d. Deskripsi tentang pasar
• e. Deskripsi tentang produk / komoditi yag akan diusahakan
• f. Susunan pengurus dan kepemimpinan
• g. Objctive dan goals
• h. Gambaran keuangan
• i. Lampiran
4. TUJUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN
• Business merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam
operasional bisnis. Ini menolong anda tetap kreatif konsentrasi
pada tujuan yang telah ditetapkan.
• Ini merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalam
bisnis.
• Ini merupakan alat komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok,
konsumen, penyandang dana. Dengan adanya business plan
membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional bisnis.
• Ini membuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui
langkah-langkah praktis menghadapi dunia persaingan, membuat
promosi, sehingga lebih efektif
• Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah
mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.
Business plan yang kurang baik menyebabkan
kegagalan

• Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal,


pengusaha tidak memiliki tanggung jawab.
• Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan
bisnis.
• Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan
bisnisnya sendiri.
• Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
5. Term of Reference (TOR)

PENYIAPAN ADMINISTRASI
PERENCANAAN PROSES LELANG
DOKUMEN KONTRAK
PENGADAAN

Berbagai Teknik, Metode, dan Prosedur Bersangkuan

Output Output; Output;


-Kebijakan -Rancangan Output; -Penyerahan
pengadaan kontrak -Proposal pembayaran
-Daftar -Dokumen -Kontrak -Change order
pengadaan lelang -Acceptance
6. Kategori waktu perencanaan keuangan

• Perencanaan keuangan jangka pendek, keuangan dibuat


untuk jangka waktu selama 1 (satu) tahun atau selama 12
(dua belas) bulan.
• Perencanaan keuangan jangka menengah, dibuat dalam
waktu 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun. Perencanaan jangka
menengah dimulai saat keputusan mengenai kapasitas jangka
panjang dibuat.
• Perencanaan keuangan jangka panjang, dibuat dalam waktu di
atas 5 (lima) tahun, bahkan 10 (sepuluh) hingga 15 (lima
belas) tahun. Namun ada juga beberapa perusahaan
multinasional membuat 25 (dua puluh lima) hingga 30 (tiga
puluh) tahun.
• Perencanaan keuangan yang dibuat dalam periode panjang
bertujuan memastikan suatu perusahaan bisa mengkonsep
stabilitas penjualan, ekspansi, serta inovasi produk secara
sutainable. Dan konsep business sutainable banyak diterapkan
di perusahaan multinational corporation.
Menurut Stephen A. ross, dkk;
• a. Perusahaan membutuhkan investasi pada aset-aset baru.
• b. Tingkat pengungkitan keuangan yang dipilih untuk
dipergunakan perusahaan
• c. Jumlah kas yang dirasakan perusahaan perlu dan layak
untuk dibayarkan kepada para pemegang saham.
• d. Jumlah likuiditas dan modal kerja yang dibutuhkan
perusahaan dalam operasi sehari-hari
7. Kondisi dan model dalam perencanaan keuangan

• Kondisi buruk; kondisi buruk dalam dunia bisnis bisa


dipengaruhi oleh berbagai sebab, seperti resesi ekonomi,
krisis moneter, peperangan dsb.
• Kondisi normal atau biasa; pada kondisi normal perusahaan
diharuskan membuat rencana dengan menempatkan asumsi-
asumsi yang akan terjadi dalam kondisi normal.
• Kondisi baik atau bertumbuh; pada kondisi ini dunia bisnis
berkembang dengan baik karena setiap perencanaan bisnis
dapat dijalankan dengan baik. (berasumsi optimistis;
pengembangan/ekspansi)
8. Perencanaan Bisnis yang Dikonsep Secara Bertahap

• Untuk membuat suatu bisnis terselesaikan secara baik dan


sempurna maka sebaiknya pekerjaan tersebut dilakukan
secara bertahap. Dan setiap tahap dinilai kualitas hasil
pekerjaannya oleh mereka yang memiliki kompetensi
pekerjaan dalam bidang tersebut.
9. Tujuan Perencanaan dan Pengendalian Keuangan

• Konsep disusun dengan tujuan untuk memperkecil resiko yang


akan terjadi dikemudian hari.
• Berdasarkan atas konsep target atau prioritas yang ingin
dibangun.
• Konsep yang baik dan benar akan memberikan keyakinanan
terhadap steakholders, terutama pada para pemegang saham
dan kreditur.
• Perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik mampu
memberikan kekuatan deteksi kepada berbagai peristiwa yang
terjadi.
Revisi
anggaran

Pengum
Membuat pulan data Analisis
anggaran Pembetulan Laporan
hasil varian
pelaksanaan

Forecast
biaya

Proses pengendalian biaya


10. Contingency plan
• Contingency plan adalah rencana cadangan yang dibuat untuk
mengantisipasi kemungkinan dari gagalnya rencana inti.
• Contingency plan dalam perspektif keuangan dapat diputuskan dalam
bentuk memiliki cadangan (reserve) aset yang bersifat dapat
dipergunakan sewaktu-waktu. Dalam bentuk mata uang asing seperti;
dolar, yen dll.
• Risiko valuta asing (valas) risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs
valuta asing dipasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan
terutama saat di konversikan dengan mata uang domestik.
• Contoh; dimisalkan pada tanggal 10 Maret 2006; 1$ USA = Rp 9.400,-
Pada tanggal 30 Maret 2006; 1$ USA = Rp 9.550,-. Maka kenaikan 1$ USA
selama 20 hari adalah Rp 150,-
• Contoh ;
• Dimisalkan pada tanggal 1 oktober 2009 $1 = Rp 9.500,- kemudian pada
tanggal 17 oktober 2009 $1 = Rp 9.725,-. Maka kita dapat menghitung
selisihnya dengan menerapkan formula secara sederhana yaitu;

πRp = Rpt-1 - Rpt


Ket;
πRp = Selisih keuntungan dalam bentuk rupiah per dolar Amerika
Rpt-1 = Nilai rupiah persatu dolarnya pada waktu lalu
Rpt = Nilai rupiah persatu dolarnya pada waktu sekarang
Penyelesaiannya;
πRp = Rpt-1 – Rpt
= Rp 9.500 –Rp 9.725
= Rp 225
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai