Anda di halaman 1dari 24

Mafazi Nataza Putra, S.Ked.

712018036

Pembimbing
dr. Lucille Anisa Suardin A, Sp.KK
DERMATITIS KONTAK
ALERGI
DEFINISI
Peradangan kulit pada seseorang yang telah mengalami sensitasi terhadap suatu
bahan/alergen sebelumnya diperantarai oleh reaksi hipersensitivitas tipe lambat (tipe IV).
ETIOLOGI
Bahan kimia sederhana dengan berat molekul rendah (hapten),
bersifat lipofilik, sangat reaktif dan dapat menembus stratum
korneum
GAMBARAN KLINIS
• Pasien umumnya mengeluh gatal
• Lesi akut berupa makula eritematosa diikuti edema, papulovesikel, vesikel
atau bula. Vesikel/bula dapat pecah membentuk erosi dan menjadi eksudasi
• Lesi kronik berupa kulit kering, skuama, papul, likenifikasi, fisura. Berbatas
tidak tegas
PREDILEKSI
Tangan, lengan, wajah, leher, badan, genitalia, paha dan tungkai bawah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji tempel/ patch test untuk memastikan diagnosis dermatitis kontak alergik
DIAGNOSA BANDING
1. Dermatitis kontak iritan
2. Dermatitis atopi
TATALAKSANA
• Hindari kontak ulang dengan alergen penyebab
• Peradangan akut dapat diberikan kortikosteroid sistemik dalam jangka
pendek prednison 30 mg/hari
• Terapi topikal cukup diberikan kompres dengan larutan garam fisiologis
atau larutan asam salisilat 1:1000 atau pemberian kortikosteroid topikal.
PROGNOSIS
Umumnya baik, bila dapat menghindari bahan penyebabnya. Tetapi dapat
menjadi kronis bila terjadi bersamaan oleh faktor endogen (dermatitis atopik,
dermatitis numularis atau psoriasis) atau sulit menghindari faktor penyebab
DERMATITIS KONTAK
IRITAN
DEFINISI
Peradangan kulit non-imunologik yang terjadi tanpa didahului proses sensitasi
sebelumnya
ETIOLOGI
Bahan yang bersifat iritan misalnya, bahan pelarut, deterjen, minyak
pelumas, asam alkali dan serbuk kayu
KLASIFIKASI
DKI AKUT : timbul segera setelah kontak
• Penyebab berupa iritan kuat seperti asam sulfat dan basa kuat seperti
natrium dan kalium hidroksida
• Lesi berupa eritema, edema, bula dan nekrosis. Pinggir lesi kulit berbatas
tegas dan umumnya asimetris
• Pasien merasa pedih, panas dan rasa terbakar
DKI AKUT Lambat : timbul 8-24 jam setelah kontak
• Penyebab dapat berupa tretinoin, antralin, etilen oksida, benzokalium klorida
• Gambaran klinis dan gejala sama dengan DKI akut
DKI KUMULATIF : timbul setelah kontak berulang dengan iritan lemah
• Penyebab berupa deterjen, sabun, pelarut.
• Lesi berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit menjadi menebal
(hiperkeratosis), likenifikasi difus dan dapat terbentuk fissura.
• Pasien merasa gatal atau nyeri karena fissura
DKI TRAUMATIK : kelainan kulit berkembang lambat setelah trauma panas/laserasi
• Gejala klinis menyerupai dermatitis numularis, penyembuhan lambat dan
paling sering terjadi di tangan
DKI Non-eritematosa
• Bentuk subklinis DKI yang ditandai dengan perubahan fungsi sawar stratum
korneum tanpa disertai kelainan klinis
DKI Subyektif
• Kelainan kulit tidak terlihat, namun pasien merasa pedih atau rasa terbakar
setelah kontak dengan bahan kimia tertentu misalnya asam laktat.
DIAGNOSA BANDING
1. Dermatitis kontak Alergi
2. Dermatitis atopi
TATALAKSANA
• Menghindari pajanan terhadap iritan
• Pemakaian alat pelindung diri bagi pasien yang berkerja dengan bahan
iritan
• Peradangan akut dapat diberikan kortikosteroid topikal
PROGNOSIS
Umumnya baik, bila dapat menghindari bahan penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai