Anda di halaman 1dari 11

STUDI KRITIK BUDAYA

“PROSES PEMBUATAN BERITA”

K-iv
Pengertian Berita dan Proses Pembutan Berita

Berita: Suatu hasil data yang diproduksi oleh wartawan atau


jurnalis dan editor yang disajikan melalui Media Massa kepada
khalayak luas.
Proses pembuatan berita: suatu aktivitas yang melibatkan
organisasi media massa tersebut yang terdiri dari wartawan,
redaktur dan editor, yang melakukan aktivitas mencari, mengolah,
menulis data tentang suatu peristiwa yang nyata dan sedang atau
sudah terjadi atau opini seseorang yang bersifat aktual, penting dan
menarik untuk dijadikan berita.
Produksi Berita

Proses produksi berita melibatkan kerangka kerja dan rutinitas organisasi media.

Ada dua pandangan yang menentukan bagaimana suatu peristiwa diberitakan:


a. seleksi
b. pembentukan berita

Produksi berita melewati skema rutinitas organisasi yang menuntut layak atupun tidaknya
sebuah peristiwa untuk diberitakan, dan skema nilai berita intuk menetukan suatu peristiwa.

Kondisi psikologi juga sangat mempengaruhi wartawan dalam memaknai sebuah peristiwa
seperti pengaruh kondisi lingkungan dan latar belakang kehidupannya, pengetahuan serta
konsep diri. Dari hal-hal inilah suatu realitas bisa digambarkan secara berbeda oleh orang
yang berbeda pula.
Berita & Profesionalisme

• Schudson, dalam sebuah artikel yang membahas riset yang


mengindikasikan bagaimana profesionalisme dikaitkan dengan
sistematisasi produk berita, dan dengan validasi nilai nilai berita yang
menentukan pemilihan dan pembentukan mater-materi berita.
• Gaye Tuchoan (1978), seperti yang dirujuk oleh Schudson
mendeskripsikan berita sebagai 'informasi relevan yang dikumpulkan
oleh pelbagai metode yang divalidasi secara profesional.
• Hlesinger mendeskripsikan masalah ini ketika merujuk pada Dara
subeditor yang kemajuan kariernya terancam ketika mereka tidak
sepakat dengan penilaian berita oleh editor. Diungkapkan dengan cara
ini, profesionalisme menjadi proteksionisme.
Pemilihan Berita

Proses pembuatan berita adalah proses yang mengalir dari kontak pertama dengan sumber berita menuju waktu ketika
berita muncul di halaman atau layar. Namun, ada tiga tahap membuat berita sebagai berikut ini:

- Pengumpulan dan pemilihan.

- Pengeditan (pemilihan lebih lanjut)

- Pengkonstruksian.

Dalam kedua tahap ini, kita dapat melihat bahwa 'peristiwa' berita mengalir melalui para penjaga gerbang gatekeepers yang
mungkin membolehkan atau melarang, membentuk atau meninggalkan, materi yang melewati tangan mereka. Proses
pembuatan berita benar-benar merupakan bisnis lini-produksi, berdasarkan:

- Cerita-cerita berlangsung selama berhari-hari

- Liputan cerita direncanakan lebih dulu.

- Cerita-cerita dipinjam dari sumber-sumber berita yang lain.


Sumber-Sumber Berita

Primer/langsung (getting), dengan menerjunkan reporter untuk meliput


sebuah peristiwa dilapangan. Penggalian berita dilakukan dengan
wawancara dan atau laporan pandangan mata.

Sekunder/tidak langsung (news room), antara lain dapat dikutip dari


media cetak (koran, tabloid, majalah), media elektronik (televisi,
internet), siaran pers pemerintah/swasta, network/jaringan dengan
kantor berita, pendengar
Jenis-Jenis Berita

• Berdasarkan tingkat ugensi berita

- Hard News. Berita yang sangat penting

- Berita ringan (Soft News). Berita yang tidak terlalu penting

- Berita Penerangan. Berita yang dikemas berupa penjelasan atau pengumuman

• Berdasarkan cara pengolahan berita

- Berita Linear.

- Berita singkat (straight news).

- Berita mendalam (indepth news).


Nilai-Nilai Berita

a. Significance(penting).

b. Magnitude (besaran).

c. Timeliness (waktu).

d. Proximity (dekat).

e. Prominence (tenar).

f. Human Interest (manusiawi)


Teori Hirarki Pengaruh

• Teori ini digagas oleh ShoemakerReese,

• Teori ini menjadi semacam koreksi dan alternatif terhadap kecenderungan kajian media
sebelumnya yang cenderung berkonsentrasi pada khalayak dan efek, serta lebih melihat
media massa sebagai pemancar realitas yang pasif. ShoemakerReese meletakkan teorinya
untuk lebih berkonsentrasi pada unsur komunikator, pesan, dan medium, serta lebih
melihat media massa sebagai pengambil peran aktif dalam mengonstruksi realitas.

• Shoemaker-Reese menjelaskan pengaruh terhadap isi pemberitaan media oleh faktor


internal dan eksternal. Pengaruh ini dibagi ke dalam beberapa level, yaitu individu pekerja
media, rutinitas media, organisasi media, luar media, dan ideologi.
Contoh Kasus

Berita tentang “Kerusuhan di Wamena” melalui Media Online


(JawaPos.com & SUARA.com)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai