Aryan Rezki Desi Kurniawan Sistem Pengecoran Khusus: 1. Ready Mix 2. Pumped Concrete 3. Metode Slipform 4. Shotcrete 5. Pengecoran di dalam air 6. Beton Tremi 7. Beton Proses Vakum 1. Ready Mix Ready Mix adalah istilah beton yang sudah siap untuk digunakan tanpa perlu lagi pengolahan dilapangan.Pengolahan ready mix berbeda dengan pembuatan beton cor yang biasa dilakukan oleh para pekerja bangunan biasa, dalam takaran yang disesuaikan dengan selera. Pembuatan ready mix dilakukan oleh para ahli khusus dibidang mixing, sehingga dapat menghasilkan mutu beton yang berkualitas tinggi. Ada 3 jenis pencampuran: Transit-mixed concrete, di campur sepenuhnya dalam truk pengaduk. Central-mixed concrete, di campur sepenuhnya dalam mixer tetap dan di kirim dengan truk agitator atau truk biasa. Shrink-mixed, dicampur sebagian di dalam mixer tetap dan di sempurnakan di dalam truk mixer.Kecepatan pengadukan umumnya sekitar 8 sampai 12 putaran per menit (rpm).Sedangkan kecepatan agitasi antara 2 sampai 6 rpm 2.Pumped Concrete( Beton Pompa) Pumped Concrete adalah alat untuk menaikkan/ memindahkan/ menyalurkan beton ready mix concrete dari truk mixer ke titik pengecoran yang biasanya tidak berdekatan dengan lokasi parkir truk mixer.Penggunaan alat ini akan sangat memudahkan pelaksana konstruksi karena lebih menghemat tenaga kerja dan waktu proses pengecoran. Tipe Pumped Concrete Pompa Standar : jangkauannya 18 m, biasanya untuk dak/ plate rumah, ruko, gedung 2 lantai dsb. Pompa Long Boom : jangkauan hingga 30 m, biasanya untuk pengecoran bangunan lantai tiga, gudang, sheet pile Pompa Kodok/Fortable : pompa kodok dapat menjangkau lokasi lebih dari 100 m dengan menggunakan penyambung pipa. 3. Metode Slipform Slipform adalah penuangan yang menerus, yaitu memakan bekisting(form) yang di gerakkan “bergeser” (slip) terus-menerus mengikuti kemajuan pegecoran.Di perlukan pengendalian kualitas yang hati-hati atas material dan produksi dan program pengujian yang terencana baik. Mungkin sudah tidak lagi dianggap metode pengecoran yang khusus, karena sudah banyak dipakai pada berbagai proyek, misalnya pembangunan cerobong asap dan terowongan.Contohnya pembangunan CN Tower di Toronto yang naik sampai 460 meter dalam waktu 100 hari di musim dingin. 4. Shotcrete Shotcrete adalah suatu proses dimana beton di proyeksikan atau di semprotkan dibawah tekanan dengan menggunakan suatu alat berupa alat semprot ke suatu permukaan untuk membentuk bentuk structural seperti dinding, lantai, atap. Fungsi sistem shotcrete yaitu memiliki kekuatan dan daya tahan yang besar, permeabilitasnya rendah ikatannya sempurna dan dapat diaplikasikan pada bentuk apapun. Keuntungan dari metode ini: Mudah dalam pelaksanaannya. Pemakaian bekisting yang minimum, karena hanya diperlukan untuk sisi.
Kerugian dari metode ini:
Susut yang besar Kebutuhan semen yang meningkat Kualitas hasil tergantung pada keterampilan pekerja Peralatannya mahal Proses pengecoran beton melalui metode shotcrete 5. Pengecoran didalam air Sedapat mungkin beton tidak di cor di dalam air.Namun bila terpaksa,metode-metode penuangan adalah tremie,pumped concrete,bottom drop bucket,toogle bags,dll. Bottom drop bucket mempunyai pintu terbuka di bawah.Bagian atas harus tertutup dengan terpal untuk melindungi beton waktu diturunkan ke dalam air.Toggle bags adalah kantong terpal berbentuk seperti sosis,diisi beton dan diturunkan. Penting untuk dipastikan bahwa beton dapat mengalir tanpa pemisahan, yaitu campuran plastis yang baik dengan workabilitas tinggi.Lebih menolong lagi bila memakai agregat bulat, mempunyai banyak butir halus dan menggunakan tambahan air- entrain. Proses pengecoran didalam air 6. Beton Tremi Tremie adalah pipa lurus yang cukup panjang untuk menghubungkan titik terendah yang akan di cor dan tempat kerja di atas permukaan tanah atau air. Biasanya tremie dipakai untuk pengecoran di bawah air,tetapi dapat juga di gunakan untuk menuang beton ke dalam bekisting yang dalam, atau di mana metode konsolidasi normal tidak mungkin.Beton di angkat oleh gaya gravitasi melalui pipa vertikal dari corong tempat menuangkan beton segar.Beton harus mengalir secara terus-menerus tanpa terputus. 7. Beton Proses Vakum Beton jenis ini diaduk dan dituang serta dipadatkan sebagaimana beton biasa, namun setelah beton tercetak pada kemudian air sisa reaksi disedot dengan khusus, disebut cara vakum (vacum method).Dengan kemudian air yang tinggal hanya air yang dipakai untuk reaksi dengan semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat. Pada beton, air yang dibutuhkan untuk workabilitas pada beton segar di buang setelah tidak di butuhkan lagi.Air biasanya menguap sendiri dan meninggalkan pori-pori pada beton yang saling berhubungan dan akan mengurangi kekuatan dan durabilitas.Jika air yang berlebihan ini dapat di buang pada saat beton segar setelah pemadatan maka akan dapat di peroleh beton dengan kekuatan tinggi, dengan workabilitas yang tetap tinggi. Ini dilakukan dengan memasang sedotan(vacuum) pada permukaan beton sehingga banyak air tersedot kembali.Yang harus di hindari adalah tersedotnya kembali semen. Pada prinsipnya air tidak disedot kembali melainkan tekanan udara pada permukaan beton di kurangi sehingga air menguap dan beton menjadi lebih padat karena bukan udara yang mengisi rongga yang di tinggalkan, melainkan padatan beton segar. Dengan metode vakum ini kadar air beton segar dapat di kurangi sampai 20%, pada kedalaman 15-30 cm.Dengan berkurangnya air, beton akan mengikat dengan cepat sehingga bekisting dapat dilepas pada waktu 30 menit, bahkan untuk kolom setinggi 4,5 m. Pengecoran Beton melalui proses vakum