Anda di halaman 1dari 29

Delegasi yaitu penyelesaian suatu pekaryaan

melalui orang lain atau dapat juga diartikan


sebagai pelimpahan suatu tugas kepada
seseorang atau dalam menyelesaikan tujuan
organisasi.(Marquis dan Huston, 1998).
 Delegasi adalah proses dimana manajer
mengalokasikan wewenang kepada
bawahannya. Sebagai manajer perawat
menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi
lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi
manajemen lainnya.
1. Manager perawat menetapkan dan memberikan
tugas dan tujuannya kepada orang yang diberi
pelimpahan.
2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan
untuk mencapai tujuan.
3. Perawat yang menerima delegasi baik eksplisit
maupun implisit menimbulkan kewajiban dan
tanggung jawab.
4. Manajer perawat menerima pertanggungjawaban
(akontabilitas) atas hasil yang telah dicapai.
1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat
mencapai hasil yang lebih baik dari pada semua
kegiatan ditangani sendiri.
2. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
3. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat
dapat memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas
prioritas yang lebih penting.
4. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan
untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapat
dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar
dari kesalahan atau keberhasilan.
1. Tugas teknis, hampir semua tugas teknis
didelegasikan oleh supervisor kepada stafnya.
2. Tugas manajerial, tidak dapat didelegasikan
semuanya karena tugas tersebut memerlukan
supervisi dan pemberian wewenang. Misalnya, staf
dapat menyusun suatu perencanaan, anggaran
pembelian.Tetapi tugas untuk membuat persetujuan,
rekomendasi, pelaksanaan masih merupakan hak
dan wewenang seorang supervisor.
1. Seleksi dan susun tugas
Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar
tugas-tugas yang harus dilimpahkan secara rasional
dan dapat dilaksanakan oleh staf. Kemudian
menyiapkan laporan yang kontinyu, menjawab setiap
pertanyaan, menyiapkan jadual berurutan dengan
kriteria waktu yang diperlukan dan pentingnya bagi
institusi.
2. Seleksi orang yang tepat
Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas
limpah tersebut berdasarkan kemampuan dan
persyaratan lainnya.
3. Berikan arahan dan motivasi kepada staf
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah
ketiadaan arahan yang jelas.
4. Lakukan supervisi yang tepat.
Anda harus bisa menentukan kapan dan apa yang perlu
dilakukan supervisi dan bantuan. Sepanjang kontrol penting,
tergantung bagaimana staf melihatnya.
Overcontrol, kontrol yang terlalu berlebihan akan merusak
delegasi yang diberikan.
Undercontrol, kontrol yang kurang juga akan berdampak
buruk terhadap delegasi, dimana staf akan tidak produktif
melaksanakan tugas limpah dan berdampak secara signifikan
terhadap hasil yang diharapkan.
1. Tugas rutin
Tugas rutin seperti wawancara lamaran pekaryaaan,
bertanggung jawab terhadap masalah-masalah yang
kecil, dan menyeleksi surat.
2.Tugas yang tidak mencukupi waktunya
Tugas limpah yang dikerjakan oleh staf karena manajer
tidak mempunyai cukup waktu untuk mengerjakannya.
3. Penyelesaian masalah
Pendelegasian yang diberikan kepada staf dengan
tujuan memberikan pengalaman kepada staf untuk
menyelesaikannya. Staf akan termotivasi apabila
mereka menerimanya sebagai suatu tantangan.
4. Peningkatan kemampuan
Pendelegasian ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan staf dan tim. Dengan pengelolaan yang
sesuai, pelimpahan akan menjadikan suatu latihan bagi
staf untuk belajar.
5. Kapan pendelegasian tidak diperlukan
Delegasi dapat mengakibatkan masalah jika tugas
limpah tidak dilaksanakan sesuai yang diharapkan.
Untuk menghindari kesalahan tersebut tanggung jawab
manajer yaitu : 1) Disiplin dalam pemberian wewenang;
2) Bertanggung jawab terhadap pembinaan moral staf;
3) Perlunya suatu kontrol; 4) Hindari kesalahan dalam
penyampaian pendelegasian.
1) Mereka pekerja keras atau perfeksionis.
2) Mereka tidak merasa aman karena :
• Mereka takut bahwa delegasi akan gagal.
• Mereka takut bahwa delegasi akan dikerjakan lebih baik dari pada
dikerjakan sendiri.
• Mereka takut akan terjadi penumpukan pekaryaan.
3)Mereka tidak senang terhadap pendelegasiannya.
4)Mereka tidak berpikir bahwa stafnya siap atau mengharapkan tugas
tersebut.
5)Mereka mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan terhadap
pendelegasian.
6)Mereka tidak mengetahui bagaimana delegasi dapat dilaksanakan.
1) Mereka berfikir tidak mempunyai kemampuan untuk
mengerjakan.
2) Upaya yang pertama telah gagal.
3) Aktivitasnya mungkin tidak disetujui manajer.
4) Mereka berpikir tidak mempunyai cukup waktu.
5) Mereka tidak senang terhadap yang didelegasikan
tidak adanya penghargaan.
6) Mereka tidak mempunyai otonomi untuk
melaksanakan.
7) Mereka kurang percaya diri/pesimis bahwa
supervisor akan mendukungnya.
8) Mereka berpikir bahwa akan dimanipulasi atau
dikerjai oleh atasan.
1. Komunikasi yang jelas dan lengkap
Kejelasan komunikasi ditentukan oleh kelengkapan
informasi yang disampaikan, akurasi terhadap pesan,
dan penggunaan kata-kata yang mudah diterima.
2. Ketersedian sumber dan sarana
Jika Perawat Primer (PP, Ners) menghendaki
perkembangan pasien dari Perawat Pelaksana (PA),
maka Ners harus berada ditempat. Jika Ners dalam
jangka waktu yang lama tidak berada ditempat, maka
laporan harus dilimpahkan kepada staf lainnya.
3. Monitoring
PP harus memberikan kebebasan kepada PA dalam
melaksanakan tugasnya untuk berfikir dan menganalisis
tugas yang diberikan. Jika terjadi kesalahan PP harus
bisa berperan sebagai konsultan dan memberikan
solusinya.
4. Pelaporan kemajuan tugas limpah
Sebagai perawat yang bertangung jawab terhadap asuhan
keperawatan kepada pasien, maka PP harus selalu
meminta laporan dari PA tentang kemajuan pasien.
Secara teratur dan sesuai dengan waktu yang ditentukan,
dan memberikan masukan tentang laporan yang telah
disampaikan.
1. Delegasi yang baik memiliki keseimbangan, meliputi
3 komponen :
a. Tanggung jawab (responsibility), suatu rasa
tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas.
b. Kemampuan (accountability), kemampuan
seseorang dalam melakukan tugas limpah.
c. Wewenang (authority), pemberian hak dan
kekuasaan penerima tugas limpah untuk
mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang
dilimpahkan.
1. Delegasi bukan suatu sistem untuk mengurangi
tanggung jawab. Tetapi suatu cara untuk membuat
tanggung jawab menjadi bermakna.
2. Tangung jawab dan otoritas harus didelegasikan
secara seimbang perawat primer menyusun tujuan
tindakan keperawatan klien.
3. Proses pelimpahan membuat seseorang
melaksanakan tanggung jawabnya,
mengembangkan wewenang yang dilimpahkan, dan
mengembangkan kemampuan dalam mencapai
tujuan organisasi.
4) Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada
semua anggota, dukungan yang penting adalah
menciptakan suasana yang asertif.
5) Penerima tugas limpah harus aktif, maka penerima
tugas limpah harus dapat menganalisis otonomi
yang dilimpahkan. Keterbukaan akan
mempermudah komunikasi antar Perawat Primer
(PP) dan Perawat Asosiat (PA).
1) Under-delegasi/pelimpahan yang terlalu sedikit.
Manajer keperawatan sering mempunyai asumsi bahwa
jika mereka melakukannya sendiri, maka akan menjadi
lebih baik dan lebih cepat dari pada jika harus
dilimpahkan pada orang lain.
2) Over-delegasi/pemberian delegasi yang berlebihan.
Pemberian tugas limpah yang berlebihan kepada staf,
akan berdampak penggunaan waktu yang sia-sia.
3) Pelimpahan yan tidakefektif.
Kesalahan yang ditemuakan adalah kesalahan pada
waktu pemberian tugas limpah, Orang yang tepat, dan
alasan delegasi karena faktor suka/tidak suka.
SUPERVISI
 Supervisi adalah upaya yang dilakukan dalam
rangka pemantauan disertai dengan pemberian
bimbingan, penggerakan atau motivasi dan
pengarahan (Depkes, 2008).
 Supervisi adalah suatu proses yang menunjang
manajemen dimana sebagian besar kegiatan
merupakan bimbingan dan sebagian kecil
pengawasan.
1. Dapat lebih meningkatkan efektifitas kerja dan
dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja.
2. Peningkatkan efektifitas kerja dihubungkan
dengan makin meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan “bawahan”, serta makin
terbinanya hubungan dan suasana kerja yang
lebih harmonis antara “atasan” dengan
“bawahan”.
1. Pengamatan langsung, melakukan
pengamatan langsung yang tidak
terstandarisasi dapat mengganggu
objektivitas. Untuk mencegah keadaan
tersebut perlu dibantu dengan suatu daftar
isian (chek list) yang telah dipersiapkan.
2. Kerjasama, suatu kerjasama dapat terwujud
jika kedua belah pihak tersebut berlangsung
komunikasi yang baik dan mereka yang
disupervisi merasakan masalah yang dihadapi
adalah juga masalah mereka sendiri.
1. Pelaksanaan supervisi minimal sekali
setahun.
2. bersifat rutin dan tergantung dari bobot
permasalahan yang ditentukan dalam
rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran, pelayanan.
1. Dilaksanakan secara demokratis dan
kooperatif
2. Bersifat kreatif dan konstruktif (membangun,
membina)
3. Harus sensitif dan efektif
4. Dapat memberikan perasaan aman
5. Harus berdasarkan kenyataan yang ada
6. Memberi kesempatan untuk self evaluation
1. Persiapan: mengumpulkan dokumen-dokumen yang
diperlukan antara lain: formulir supervisi, data
sekunder tentang institusi yang akan disupervisi,
dan dokumen lain yang diperlukan.
2. Pelaksanaan: mengumpulkan data dan informasi,
menganalisa masalah, memecahkan masalah yang
dapat diselesaikan pada waktu supervisi
3. Pelaporan supervisi, memuat : tujuan, sasaran,
permasalahan, temuan, pembahasan dan alternatif
pemecahan masalah dan rekomendasi.
1. Tidak adanya kerjasama tim di dalam organisasi
2. Karyawan mengeluh tentang tugasnya
3. Karyawan terlalu sering menginginkan perubahan
pekerjaan.
4. Karyawan kehilangan minat dalam bekerja
5. Karyawan benci perubahan
6. Produktifitas individu atau kelompok menurun
7. Karyawan menolak untuk lakukan suatu pekerjaan
tertentu
8. Karyawan membuat terlalu banyak kekeliruan-
kekeliruan
9. Karyawan terbiasa terlambat
10. Salah menggunakan peralatan dan perlengkapan
Departemen Kesehatan RI, (2008) Pedoman Supervisi dan
Monitoring Provinsi dan Kabupaten. Depkes RI, Jakarta.

Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998). Management Decision


Making for Nurses. Philadelpia : JB. Lippincott.

Nursalam, (2012) Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 2, Salemba
Medika, Jakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai