Anda di halaman 1dari 9

TEORI P-O-X

Dosen:
Dra. Sita Rositawati

Disusun oleh:
Amalia Ikhsani (10050015142)
Aisha Syifani Ardine (10050016023)
Nada Cantika Rubama (10050016104)
Nova Indah Oktavia (10050016126)
Citra Paramita (10050016132)
TEORI P-O-X

Heider(1946) mengemukakan teori yang berpangkal pada perasaan-perasaan


yang ada pada seseorang terhadap seseorang lain dan sesuatu hal yang lain (p
ihak ketiga) yang menyangkut orang pertama dan orang kedua. Orang perta
ma yang mengalami perasaan itu diberi lambang P (person). Orang kedua ya
ng berhubungan dengan P diberi lambang O (others), sedangkan pihak ketiga
yang bisa berupa orang, benda, situasi dan sebagainya dilambangkan dengan
X. Dengan demikian hubungan tiga pihak itu disebut hubungan P-O-X.
Hubungan antara P, O, dan X
Hubungan Unit
1. Tipe U yaitu jika dua atau lebih unsur saling memiliki.
2. Bukan tipe U yaitu jika dua atau lebih unsur tidak saling memiliki.
Pembentukan hubungan unit menurut Heider sebagian besar di pengaruhi
oleh prinsip-prinsip persepsi dari psikologi gestalt, seperti kesamaan,
kedekatan, kelangsungan, dan pengalaman masa lalu.
Hubungan Sentimen
Hubungan sentimen di pihak lain adalah penilaian seseorang terhadap
sesuatu.
1. Bersifat positif (L) misalnya: memuja, menyukai, menyetujui, dsb.
2. Bersifat negatif (DL) misalnya: menolak, tidak menyukai, mengejek, dsb.
Keadaan Seimbang dan Tidak Seimbang
Keadaan seimbang menurut Heider (1958) adalah keadaan dimana
unsur-unsur saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dan tidak
ada tekanan untuk berubah.

Hubungan seimbang terjadi bilamana hubungan antar kedua unsur itu


semua positif atau semua negatif.

Dalam hubungan tiga pihak keadaan seimbang terjadi jiga ketiga hubungan
yang ada semuanya positif, atau dua negatif, dan satu positif.
Hubungan dua pihak (dyads relations)
Contoh: 1. P memiliki X dan P menyukai X, terjadi keadaan seimbang.
2. P memiliki X (L) tetapi P tidak menyukai X (DL), terjadi
keadaan tidak seimbang.
Hubungan tiga pihak (triad relations)
Contoh: 1. P menyukai O (L) dan P menyukai X (L), sedangkan O
menghasilkan X (U), maka terjadi keadaan seimbang karena
ketiga hubungan positif.
2. P tidak menyukai O maupun X (DL) sedangkan O menghasilkan
X (L/U), maka keadaan seimbang karena ada dua hubungan negatif
dan satu positif.
3. Jika P menyukai O padahal ia tidak menyukai X dan X adalah
hasil dari O maka keadaannya tidak seimbang.
Konsekuensi dari Kecenderungan menuju
Keseimbangan
Preferences for balanced states
Keadaan seimbang (balance) umumnya lebih disukai, tetapi kadang kala keadaan yang tidak
seimbang (Imbalance) juga menyenangkan.

Induction of relations
Jika individu tidak menyukai individu lainnya, maka individu tersebut akan melihat orang lai
n berbeda dengan dirinya
Keadaan seimbang menyebabkan P menginduksikan hubungan-hubungan lain , contoh :
• P berhubungan dengan O, induksinya P menyukai O.
• P memiliki X, artinya P menyukai X
• P menyukai O, artinya p akan berhubungan dengan O.
Change of imbalanced to balanced states
Keadaan tidak seimbang menimbulkan tekanan untuk mengubah hubungan kognitif
baik hubungan unit dan hubungan sentimen untuk mencapai keseimbangan.

Contoh : Didi membaca sebuah puisi di mading, kemudian menyukainya (hubu


ngan L), tetapi kemudian ia mengetahui bahwa yang penulis puisi tersebut (hubun
gan U) adalah Lala yang dibencinya (hubungan DL). Keputusan Didi selanjutnya
adalah salah satu dari kemungkinan-kemungkinan berikut :
• Didi menganggap bahwa puisi tersebut sama sekali tidak bagus (dari L ke DL)
• Didi menganggap jika Lala baik juga (dari DL ke L)
• Didi menganggap bahwa mungkin Lala mengaku-ngaku penulis. Penulis yang
sebenarnya bukan Lala (dari U ke bukan U).
Kelebihan dan Kekurangan Teori P-O-X
Kelebihan
1. Bersifat logis, sederhana, dan dapat teruji secara empirik.
2. Teori ini menjadi dasar pengemangan penelitian karena memberikan b
anyak hipotesis yang dapat diuji.

Kekurangan
1. Teori tidak dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain, yang mempen
garuhi hipotesis. Misalnya keadaan seimbang atau tidak seimbang.
2. Hubungan unit yang negatif memiliki ambiguitas.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai