Dosen:
Dra. Sita Rositawati
Disusun oleh:
Amalia Ikhsani (10050015142)
Aisha Syifani Ardine (10050016023)
Nada Cantika Rubama (10050016104)
Nova Indah Oktavia (10050016126)
Citra Paramita (10050016132)
TEORI P-O-X
Dalam hubungan tiga pihak keadaan seimbang terjadi jiga ketiga hubungan
yang ada semuanya positif, atau dua negatif, dan satu positif.
Hubungan dua pihak (dyads relations)
Contoh: 1. P memiliki X dan P menyukai X, terjadi keadaan seimbang.
2. P memiliki X (L) tetapi P tidak menyukai X (DL), terjadi
keadaan tidak seimbang.
Hubungan tiga pihak (triad relations)
Contoh: 1. P menyukai O (L) dan P menyukai X (L), sedangkan O
menghasilkan X (U), maka terjadi keadaan seimbang karena
ketiga hubungan positif.
2. P tidak menyukai O maupun X (DL) sedangkan O menghasilkan
X (L/U), maka keadaan seimbang karena ada dua hubungan negatif
dan satu positif.
3. Jika P menyukai O padahal ia tidak menyukai X dan X adalah
hasil dari O maka keadaannya tidak seimbang.
Konsekuensi dari Kecenderungan menuju
Keseimbangan
Preferences for balanced states
Keadaan seimbang (balance) umumnya lebih disukai, tetapi kadang kala keadaan yang tidak
seimbang (Imbalance) juga menyenangkan.
Induction of relations
Jika individu tidak menyukai individu lainnya, maka individu tersebut akan melihat orang lai
n berbeda dengan dirinya
Keadaan seimbang menyebabkan P menginduksikan hubungan-hubungan lain , contoh :
• P berhubungan dengan O, induksinya P menyukai O.
• P memiliki X, artinya P menyukai X
• P menyukai O, artinya p akan berhubungan dengan O.
Change of imbalanced to balanced states
Keadaan tidak seimbang menimbulkan tekanan untuk mengubah hubungan kognitif
baik hubungan unit dan hubungan sentimen untuk mencapai keseimbangan.
Kekurangan
1. Teori tidak dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain, yang mempen
garuhi hipotesis. Misalnya keadaan seimbang atau tidak seimbang.
2. Hubungan unit yang negatif memiliki ambiguitas.
Thank you