Anda di halaman 1dari 11

*kelompok:2

*LALA MARKORI
*JULIANA
*
Hasad adalah sifat yang dengki. Seseorang yang

bersifat hasad biasanya selalu merasa iri kepada kesuksesan

orang lain. Mempunyai sifat dengki berarti tidak tahu cara

menenangkan hati dan pikiran jika melihat kesuksesan orang

lain. Nikmat atau rezeki yang sedang di nikmati orang lain

akan mengganggu pikiranya karena ia ingin hal tersebut

untuk dirinya sendiri.


*
 Selalu mengingat kebesaran Allah
 Banyak beribadah
 Menyadari kesia-siaan hasad
 Perbanyak bersyukur
 Pelihara sifat rendah hati
 Rajin membantu orang lain
 Menumbuhkan rasa saling menghormati
 Tumbuhkan prasangka baik
 Rajin bersilaturahmi
 Dahulukan kepentingan umum
*
Firman Allah ta’ala:

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang


dikaruni akan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak
dari sebagian yang lain.(Karena) bagi orang laki-laki ada
bagian dari apa yang mereka usahakan,dan bagi para
wanita(pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan,
mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-nya.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala
sesuatu.”(QS. An-Nisa:32)
*
Pengertian riya menurut bahasa : riya’ berasal dari
kata ru’yah, yang artinya menampakan. Riya’ adalah
memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama
manusia.

Pengertian riya menurut istilah yaitu : melakukan


ibadah dengan niat supaya ingin di puji manusia, dan tidak
berniat beribadah kepada Allah SWT.
*
 Riya’ kholish yaitu melakukan ibadah semata-mata
hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia .

 Riya’ syirik yaitu melakukan perbuatan karna niat


menjalankan perintah Allah, dan juga karna untuk
mendapatkan pujian dari manusia, dan keduanya
bercampur.
*
• Luruskan niat
• Berdoa dan memohon pertolongan Allah SWT
• Menyadari kedudukan diri hanyalah seorang hambah
• Mengendalikan hati
• Memperbanyak bersyukur
• Terusmenerus mengingat Allah ta’alah
• Sembunyikan amal kebaikan seperti menyembunyikan aib
• Belajar ikhlas
• Mengingat kematian
• Menggiatkan ibadah
• Membaca buku-buku agama
• Menyadari bahwa Allah selalu mengawasi
• Selalu mengingat bahaya riya’
• Hidup dalam kesederhanaan
• Memperbanyak memintak ampun kepada Allah
*
Allah SWT mengingatkan dalam firmannya:

“Janganlah kalian menghilangkan pahala


shadaqah kalian dengan menyebut-nyebutnya atau
menyakiti (perasaan si penerima) setiap orang yang
menafkahkan hartanya kerena riya kepada manusia dan dia
tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.”(QS. Al-
Baqarah:264)

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang


shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya,yang
berbuat kerena riya.”(QS. Al-Maa’uun 4-6)
*
PENGERTIAN TAKABUR

Berasal dari bahasa takabbara-yatakabbaru yang artinya sombong atau

membanggakan diri sendiri. Takabur semakna dengan Ta’azum, yaitu

menampakkan keagunganya dan kebesaranya di bandingkan dengan orang lain.

Dalam bahasa Indonesia banyak sekali istilah lain dari takabur ini antara lain;

sombong, congkak, angkuh, tinggi hati atau besar kepala.

Sifat takabur ini merupakan sifat tercela dan berbahaya, bahkan di

benci oleh Allah SWT, sebagaimana firman-firmanya; “ maka masuklah pintu-

pintu neraka jahanam, kamu kekal di dalamnya, maka amat buruklah tempat

oramg-orang yang menyombongkan diri”. (Q.S An-naml:29)…

“sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. (Q.S An-

nahl:23)
*
Dari segi obyek atau sasarannya takabur menjadi tiga:
Takabur kepada Allah SWT, yaitu keadaan seseorang yang tidak mengakui dan
menerima kebenaran yang datang dari Allah SWT, seperti perintah shalat, zakat,
dll.
Takabur kepada Rasullulah.
Takabur terhadap sesama manusia, hal ini biasanya terlihat dari hal-hal yang
bersifat lahiriah, seperti kekayaan, kedudukan, wajah atau kepandaian.
Menurut pandangan tersebut di atas, secara umum takabur dapat di bagi menjadi 2
macam yaitu;
1. Takabur batini (takabur dalam sikap) adalah sifat takabur yang tertanam
dalam hati seseorang sehingga tidak tanpak secara lahir /fisik, seperti
seseorang yang mengingkari kebenaran yang datang dari Allah SWT.
2. Takabur zahiri(takabur perbuatan )adalah sifat takabur yang dapat di lihat
langsung dengan panca indra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan
anggota tubuh. Conyohnya, riya, angkuh, dan memalingkan muka terhadap
orang lain.
*

oMeningkatkan ibadah kepada Allah


oMeningkatkan keimanan dan ketakwaan
oMensyukuri segala nikmat Allah
oMenyadari segala kekurangan sebagai manusia
oMenyadari bahwa hidup ini hanya sementara
oIkhalas melalukan perbuatan amal
oSelalu berusaha menghormati dan menghargai orang lain
oMenyadari bahwa segala kelebihan kita adalah karunia Allah
oBerusaha selalu rendah hati atau bersikap tawadhu didepan
Allah dan sesama manusia
oTidak membedakan perlakuan dengan sesama manusia

Anda mungkin juga menyukai