Anda di halaman 1dari 10

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta Nomor 75 Tahun 2005


Tentang KAWASAN DILARANG MEROKOK

Kelompok 2:
 Dewi Anjani (1705015011)
 Nada Fahira (1705015005)
 Yulvita Apriliyani (1705015077)
 Indonesia merupakan salah satu negara dengan
industri rokok terbesar di dunia. Keberadaan industri
rokok di Indonesia memang dilematis, karena dibalik
semua keuntungan ekonomis itu rokok juga membawa
dampak buruk bagi kehidupan manusia antara lain
meningkatkan polusi udara, menimbulkan berbagai
macam penyakit, serta menimbulkan berbagai
kerawanan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
 Dalam Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 75 Tahun 2005 Tentang
KAWASAN DILARANG MEROKOK
Beberapa kawasan ditetapkan sebagai area bebas
asap rokok seperti tempat umum, sarana kesehatan,
tempat kerja, tempat proses belajar mengajar, arena
kegiatan anak, tempat ibadah, dan angkutan umum.
Gagalnya Peraturan Gubernur No 75 Tahun 2005 mengenai
Kawasan Dilarang Merokok:
 Karena tidak tersedianya ruangan khusus merokok yang
mudah untuk ditemukan
 Kurangnya kesadaran dari diri sendiri
 Kurangnya sosialisasi penyampaian informasi
 Tidak adanya tindakan secara hukum yang tegas

Penerapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya untuk


melindungi dan menjamin hak setiap orang untuk
menghirup udara bersih tanpa adanya asap rokok.
 Menghirup asap rokok orang lain lebih berbahaya dibandingkan
menghisap rokok sendiri. Sebanyak 25% zat berbahaya yang
terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan
75% beredar di udara bebas yang beresiko masuk ke dalam
tubuh orang di sekelilingnya.
 Asap rokok sangat merugikan kesehatan bagi perokok pasif
menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru,
penyakit jantung, asma, dan juga akan mengganggu
masyarakat lainnya yang ingin menjalani kehidupan dengan
pola hidup sehat.
 Maka, diperlukan adanya kesadaran individu dari semua pihak
untuk mematuhi Perda tersebut dan menghargai hak orang lain
yang tidak merokok untuk kesehatannya.
 Empati Merokok di Tempat Umum
Adanya kesadaran bahwa perilaku merokok di tempat umum
dapat merugikan orang lain merupakan cerminan sikap toleran,
yang merupakan bagian penting dari empati (Johnson, dkk.,
1983). Pada saat menyaksikan orang lain batuk atau mengalami
sesak nafas karena udara sekitarnya dicemari asap rokok,
seorang perokok yang empatik akan merasakan hal ini, dan
mereka mampu mengendalikan keinginan merokoknya. Sangat
berbeda dengan perokok yang tidak empatik, mereka tidak
mempedulikan sekitarnya sehingga tidak terlintas dibenak
mereka untuk menghentikan ataupun mengendalikan keinginan
merokok ini.
 Meski sudah banyak aturan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah tetapi aturan tersebut masih belum berjalan
dengan baik karena kurangnya kesadaran dari diri sendiri,
maupun diberikan sanksi secara tegas.
 Peraturan yg mengatur Kawasan Tanpa Rokok:
 PP RI No. 81 tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi
Kesehatan
 Perda Nomor 2 tahun 2005 tentang Pengendalian dan
Pencemaran Udara serta Peraturan Gubernur DKI Jakarta
Nomor 75 tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok.
 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
Produk Tembakau Bagi Kesehatan.
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 Terdapat beberapa tujuan pokok Kawasan Tanpa Asap
Rokok, yaitu:
1. Memberikan perlindungan yang efektif dari bahaya
paparan asap rokok orang lain.
2. Memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan
sehat bagi masyarakat.
3. Melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari
dampak buruk merokok baik langsung maupun tidak
langsung.
4. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,
bebas dari asap rokok.
5. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6. Untuk mencegah perokok pemula.
 Menurut analisis kami Peraturan Gubernur No 75
Tahun 2005 mengenai Kawasan Dilarang Merokok,
termasuk kegagalan Non Implementation dan
Unsuccesful karena tidak adanya dukungan dari
masyarakat maupun dukungan kondisi yang tepat
untuk melaksanakan kebijakan ini sehingga kebijakan
tidak dapat berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai