Anda di halaman 1dari 22

Susilo Bambang

Yudhoyono
20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2014
Kelompok :
• Avenia Febri Pradita (05)
• Ghulbuddin Robbani (10)
• Mohammad Dimas H. ()
• Nadia Lahdji ()
• Putri Salsabila R. P. ()
• Septiani Anggy ()
“Kalau kita keras terhadap diri kita,
dunia akan lunak kepada kita,
tapi bila kita lemah terhadap diri kita,
dunia akan keras kepada kita.”

-Susilo Bambang Yudhoyono


Masa Pemerintahan
• Masa Pemerintahan Presiden SBY bersama Wakil Presiden JK

Pemerintahan SBY-JK berlangsung pada tahun 2004-2009. Dalam


pemerintahan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama wakilnya, Jusuf Kalla.
Pada periode kepemimpinannya yang pertama, SBY membentuk Kabinet Indonesia
Bersatu. Kabinet Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya
berakhir pada tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan
perombakan kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih
lanjut atas kinerja para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7
Mei 2007. Program pertama pemerintahan SBY-JK dikenal dengan program 100 hari.
Program ini bertujuan memperbaiki sitem ekonomi yang sangat memberatkan rakyat
Indonesia, memperbaiki kinerja pemerintahan dari unsur KKN, serta mewujudkan
keadilan dan demokratisasi melalui kepolisian dan kejaksaan agung.
• Masa Pemerintahan Presiden SBY bersama Wakil Presiden Boediono

Pada pemilu 2009, SBY kembali menjadi calon presiden bersama


pasangan barunya yaitu Boediono dan kembali terpilih sebagai presiden
Indonesia. Pada periode kepemimpinannya yang kedua, SBY
membentukKabinet Indonesia Bersatu II yang merupakan kabinet
pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
bersama Wakil Presiden Boediono.
Kondisi politik
KARIR POLITIK SBY

• Awal mula SBY ditunjuk sebagai menteri pertambangan dan energi pada
era pemerintahan gusdur

• SBY terpilih jadi presiden indonesia ke 6 dan jadi presiden pertama yang
terpilih secara langsung pada 2004

• SBY berhasil menyelesaikan masa jabatannya 5 tahun pada 2004 sampai


2009 dan terpilih kembali 2009 sampai 2014.
Dalam kepemimpinannya sby melakukan kebijakan politik diantaranya :

1. Pembentukan Kabinet Bersatu I

Periode kepemimpinan yang pertama, SBY membentuk kabinet indonesia bersatu pada
tanggal 21 oktober 2004. dan masa baktinya berakhir pada tahun 2009. program pertama pemerintahan
SBY-JK disebut program 100 hari yang bertujuan memperbaiki sistem ekonomi, memperbaiki kinerja
pemerintah dari unsur kkn dan mewujudkan keadilan dan demokrasi melalui pihak kepolisian dan
kejaksaan agung.

2. Pembentukan Kabinet Bersatu II

Pada pemerintahan sby yang kedua, sby membentuk kabinet indonesia bersatu II. Susunan
kabinetnya berasal dari usulan parpol pengusul pasangan SBY-BOEDIONO, yang mendapat kursi di
DPR (partai demokrat, PKS, PAN, PPP dan PKB) ditambah partai golkar. Susunan kabinetnya
diumumkan oleh presiden sby pada 21 oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya.
3. Menganut Konsep Trias Politika

Konsep dasarnya adalah kekuasaan di suatu negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur
kekuasaan politik melainkan harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang ada. Trias pitaloka kini
diterapkan pada pemisahan kekuasaan kepada 3 lembaga berbeda : legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Legislatif : lembaga yang membuat undang-undang
Eksekutif : lembaga yang melaksanakan undang-undang
Yudikatif : lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara secara keseluruhan,
menginterpretasikan undang undang jika ada sengketa, serta memberikan sanksi
bagi lembaga maupun orang yang melanggar.
4. Sistem Kepartaian

Pada masa SBY, sistem kepartaian mengalami perubahan yang signifikan. Dimana, partai
politik bebas dibentuk asalkan memenuhi persyaratan yang ada serta tidak menyimpang dari hakikat
pancasila secara universal.

5. Politik Pencitraan

Politik pencitraan adalah senjata ampuh yang digunakan para pemimpin negara untuk
mengambil hati rakyatnya. Termasuk SBY, sebagai pemimpin rakyat SBY pun harus membentuk
citranya sebaik mungkin. Presiden SBY melakukannya dengan beberapa hal yang terbagi dalam
konteks internal dan konteks eksternal. Dalam konteks internal, politik pencitraan SBY dilakukan
dengan menggunakan kapabilitas internalnya, yakni dengan kapabilitas retorika atau kemampuan
berbicara di depan umum. Dari lima jenis retorika yang dikemukakan aristoteles, presiden SBY dinilai
mengimplementasikan retorika tipe elucotio, dimana pembicara memberikan kata-kata dan bahasa yang
tepat ketika berbicara di depan umum. Dalam konteks eksternal, politik pencitraan SBY salah satunya
kampanye dan introduksi prestasi positif SBY selama memerintah indonesia.
6. Politik Luar Negeri

Meningkatkan kerjasama internasional


Meningkatkan kualitas diplomasi indonesia
SBY telah berhasil mengubah citra indonesia dan menarik investasi asing

Ciri politik luar negeri SBY

1.Terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis dengan negara-negara lain(jepang, china dan india)


2.Terdapat kemampuan adaptasi indonesia terhadap perubahan perubahan domestik dan perubahan
yang terjadi di luar negeri
3.Bersifat pragmatis kreatif dan optimis artinya indonesia mencoba menjalani hubungan dengan siapa
saja baik negara, organisasi internasional ataupun perusahaan multinasional yang bersedia membantu
indonesia dan menguntungkan indonesia
4.Konsep trust, yaitu membangun kepercayaan terhadap dunia international. Dengan prinsip unity,
harmony, security, leadership, prosperity. Prinsip inilah yang menjadi sasaran politik indonesia di tahun
2008 dan seterusnya.
Kebijakan Ekonomi
• Pertama, Kebijakan balance budget. Pembuatan kebijakan tersebut merupakan komitmen dari
tim ekuin Kabinet Indonesia Bersatu(KIB) untuk bekerja sesuai white paper dan APBN 2005. White
paper dan APBN 2005 merupakan dua dokumen ekonomi-politik yang telah disusun oleh
pemerintah dan parlemen era pemerintahan Megawati. White paper mengharuskan pemerintah
untuk menghapus subsidi, divestasi perbankan, dan privatisasi BUMN. Setidak-tidaknya
termasuk keharusan mematuhi UU Program Pembangunan Nasional (Propenas) 2000 -2004
hinggaakhir 2007 untuk menciptakan balance budget.

• Kedua, kebijakan para menteri ekonomi yang lebih mengusung prinsip privatisasi. Konsep
ekonomi neoliberal sudah diterapkan dan dijadikan rujukan untuk dasar pembangunan ekonomi
Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya proses pengalihan kepemilikan perusahaan
Negara (BUMN) ke pihak swasta baik nasional maupun asing. Menteri BUMN yang didukung oleh
Menko Perekonomian Aburizal Bakrie melaksanakan kebijakan privatisasi meskipun kebijakan
tersebut sebenarnya mendapat tentangan yang keras dari Wakil Presiden Yusuf Kalla.
Kebijakan tersebut tetap dilakukan dengan dalih untuk memenuhi target pendapatan APBN
2005
• Ketiga yakni kebijakan liberalisasi. Sesuai yang tertera pada RPJMK bab Peningkatan Investasi dan
Ekspor Non Migas, para menteri ekonomi sepakat untuk meningkatkan kerjasama perdagangan
internasional melalui prinsip kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan, adil dan
transparan. Dalam konteks riil, liberalisasi dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan
menerapkan hasil perundingan WTO, APEC,ASEM, ASEAN serta membuka kesempatan seluas-
luasnya bagi para investor asing untuk melakukan investasi diIndonesia. Bukti lainnya adalah
'konsensus bersama' antara Menteri Perdagangan (Mendag) dan Menteri Pendidikan Nasional
(Mendiknas) untuk menjadikan pendidikan sebagaibagian dari sektor jasa yang akan
diliberalkan dalam rangka General Agreement on Tariffsand Services (GATS). Padahal,jauh sebelum
pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu(KIB),kebijakan yang dimotori oleh Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO) itu telah ditolak Forum Rektor sebagai wakil dari dunia pendidikan.
Pada tahun 2008 terjadi krisis ekonomi global akibat melemahnya ekonomi amerika serikat. Untuk mengatsi
dampak ini pada awal tahun 2009, pemerintahan SBY-JK merilis program stimulus fiskal. Program ini
merupakan paket kebijakan yang ditujukan untuk meredam dampak negatif krisis ekonomi global.

Kebijakan tersebut berupa pemberian stimulus baik pada sisi pendapatan maupun belanja yang ditujukan
terutama untuk:
• memelihara daya beli masyarakat;
• menjaga daya tahan perusahaan/sektor usaha menghadapi krisis global; serta
• meningkatkan daya serap tenaga kerja dan meredam PHK melalui kebijakan pembangunan infrastruktur
padat karya.

Dari sisi penerimaan, stimulus diberikan melalui pemotongan pajak dan subsidi pajak. Sedangkan dari sisi
belanja, stimulus diberikan dalam bentuk penurunan harga solar, diskriminasi tarif listrik bagi industri,
perluasan PNPM, dan tambahan belanja infrastruktur.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010, seiring pemulihan ekonomi dunia
pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.Terbukti, perekonomian Indonesia mampu
bertahan dari ancaman pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa. Bank
Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,5-6 persen pada
2010 dan meningkat menjadi 6-6,5 persen pada 2011, berlanjut dengan pertumbuhan di atas 6 persen
pada 2012 yaitu di level 6,23 persen. Namun, perlambatan kembali terjadi setelah itu, dengan capaian
5,56 persen pada 2013 dan 5,01 persen pada 2014.

Akan tetapi pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam perekonomian Indonesia terdapat
masalah dalam kasus Bank Century yang sampai saat ini belum terselesaikan bahkan sampai
mengeluarkan biaya 93 miliar untuk menyelesaikan kasus Bank Century ini.
Permasalahan yang
Dihadapi
Permasalahan yang terjadi pada tahun 2004-2014

• Konflik perbatasan dengan Malaysia

Isu ini pernah menyita perhatian publik ketika petugas Dinas Kelautan Indonesia ditangkap oleh
Kepolisian Diraja Malaysia di Perairan Tanjung Berikat. Gelora nasionalisme di masyarakat menguat
sehingga membuat Presiden harus berpidato di Markas TNI untuk masalah ini.

• Tragedi Pengeboman di Bali tahun 2005

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui konferensi pers mengemukakan bahwa peringatan akan
serangan terorisme di Indonesia telah didapatkan mulai Juli 2005, tetapi ada kemungkinan aparat
menjadi lalai karena pada saat itu juga terjadi kenaikan harga BBM yang membutuhkan pengawasan
lebih
• Kenaikan BBM dengan Drastis

Kenaikan BBM yang lebih dari 100% dari harga awal pada masa pemerintahan SBY membuat harga pangan naik
dan membuat rakyat kesulitan.

• Pengakuan Budaya Indonesia Oleh Negara Lain

Pada masa pemerintahan SBY, kemunduran bidang budaya Indonesia sangat terlihat jelas. Contohnya adalah
banyaknya budaya Indonesia yang diklaim oleh negara lain, antara lain :Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh
Malaysia, Batik Jawa oleh Adidas, dan kopi toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang.

• Terganggunya perekonomian Indonesia

Beberapa masalah perekonomian Indonesia pada jaman SBY antara lain:


gini ratio naik 0,5 pada 2014, dari tahun sebelumnya 0,41. Di mana, pada awal SBY memimpin angka gini ratio ada
di level 0,32
pertumbuhan ekonomi tinggi tapi tidak dapat menciptakan lapangan kerja. Elastisitas 1 persen growth dalam
membuka lapangan kerja turun dari 436 ribu di 2004 menjadi 164 ribu di 2013.
kesejahteraan petani menurun. Nilai tukar petani selama sepuluh tahun terakhir turun 0,92 persen.
56,790,500
Revenue from sales

130%
Project Achievements

56,790,500
Users around the world
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai