Anda di halaman 1dari 42

LOGO

Analisis Kualitatif
SENYAWA KIMIA
SKEMA ANALISIS KIMIA

ANALISA KIMIA
kation

kualitatif

anion
organik Anorganik

kuantitatif

klasik modern
SKEMA ANALISIS KIMIA

ANALISA KIMIA
Unsur/
Elementer
Gugus
kualitatif
fungsi
Golongan
Obat organik Anorganik

kuantitatif

klasik modern
SENYAWA ANORGANIK

1. Reaksi Kering
2. Reaksi Basah
1. REAKSI KERING

 Pemanasan
 Uji Pipa tiup
 Uji Nyala
 Uji spektroskopi
 Uji Manik Boraks
 Uji Manik Fosfat
 Uji Manik Natrium Karbonat
1. REAKSI KERING

Pemanasan
 Sampel ditempatkan di dalam tabung
kemudian dipanaskan di atas nyala
bunsen , perlahan-lahan sampai diberi
panas yang full.
 Tabung reaksi yang digunakan, 60-70 mm
x 7-8 mm, atau 10 cm yang murah.
Pemanasan
Metode-metode yang digunakan:
 Sublimasi: Proses perubahan dari padat
menjadi gas, kembali lagi menjadi padat.
 Perubahan warna: dapat terjadi yang
biasanya mengindikasikan dekomposisi.
Perubahan yang terjadi adalah pindahnya
air dari kristal.
 Pembentukan gas: Gas dapat berwarna
atau tidak.
 CO2: Terbentuk dari pemanasan karbonat atau
senyawa organik.
 SO2: Terbentuk dari pemanasan sulfat, tiosulfat
atau sulfida.
 Klorin, Bromin, Iodin: Terbentuk dari pemanasan
klorida (e.g. magnesium klorida), bromida, iodida
 NO2: Golongan nitrat
 dll
1. REAKSI KERING

Uji Pipa tiup


 Prinsip : reaksi reduksi-oksidasi
 Tempat zat : arang yang berlubang + zat
yang diselidiki misal Na2CO3 / K2CO3
kemudian dipanaskan dg api bunsen dan
tereduksi menjadi logam Na / K
 Khusus Oksida Al, Ca, Sr tidak dapat
direduksi oleh arang
 Residu putih + Cobalt nitrat dan dipanasi
 warna biru terang.
1. REAKSI KERING

Uji Nyala/ Flame Test


 Uji perubahan warna api karena
pembakaran suatu senyawa
 Tiap logam memberikan warna yang
berbeda-beda
 Terjadi karena eksitasi elektron oleh panas
1. REAKSI KERING

Uji Nyala/ Reaksi Nyala/ Flame Test


1. Reaksi nyala dengan kawat nikrom: Sedikit zat dilarutkan kedalam
HCl pekat. Di atas kaca arloji kemudian dicelupkan ke dalamnya,
kawat nikrom yang bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar
diatas nyala oksidasi .

2. Reaksi nyala beilstein : Kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan


diatas nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen
maka nyala yang terjadi berwarna hijau.

3. Reaksi nyala untuk borat : Dengan cawan porselin sedikit zat padat
ditambahkan asam sulfat pekat dan beberapa tetes methanol,
kemudian dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul
warna hijau.
 1. Litium memiliki warna nyala merah
 2. Natrium memiliki warna nyala kuning
 3. Kalium memiliki warna nyala pink
 4. Rubidium dan cesium memiliki merah lembayung
1. REAKSI KERING

 Uji spektroskopi
Uji Manik Boraks

Prosedur :
 Ujung kawat Platinum dibengkokkan menjadi lingkaran
kecil
 Dipanaskan di atas api bunsen sampai membara
 Dibenamkan di bubuk Na2 B4O7 10 H2O
 Dipanaskan pada bagian nyala yang terpanas, maka
garam membengkak ketika melepas air kristalnya dan
menyusut sebesar lingkaran membentuk manik mirip
kaca tembus cahaya yang tidak berwarna dari natrium
tetra borat dan anhidrida borat kemudian ditempelkan
dengan zat uji.
 Perhatikan warna yang terbentuk
1. REAKSI KERING

 Uji Manik Boraks


1. REAKSI KERING

 Uji Manik Fosfat


1. REAKSI KERING

 Uji Manik Natrium Karbonat


Dilelehkan natrium karbonat pada lingkaran kawat
Platina dalam nyala bunsen terbentuk manik
putih tak tembus cahaya. Kemudian manik putih
+ KNO3 + MnO dipanasi dalam nyala oksida
2. REAKSI BASAH

Uji dilakukan dengan zat-zat dalam larutan.


Suatu reaksi diketahui berlangsung bila:
 Terbetuknya endapan
 Pembebasan gas
 Perubahan warna
Pembentukan endapan

Larutan jenuh merupakan suatu sistem


kesetimbangan, contoh :
AgCl ↔ Ag+ + Cl-
Ini merupakan kesetimbangan heterogen karena
AgCl dalam bentuk padat, sedangkan Ag+ dan
Cl- dalam bentuk larutan
Hasil kali kelarutan :
Ks = [Ag+] [Cl-]
Perubahan warna /
Pembentukan kompleks

 Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri


dari suatu atom (ion) pusat dan sejumlah
ligan
 Ion pusat adalah ion logam
 Ligan adalah ion atau melekul yang
memiliki pasangan elektron bebas
contoh : CN- , NO2- , H2O , NH3 dll
 Daniel sahuleka adalah seorang penyanyi
jazz keturunan indonesia belanda dengan
andalannya bermain gitar solo
 judul “Don’t Sleep Away The Night my
Baby” yang mulai terkenal sekitar
1978
 Daniel Sahuleka, pria Ambon berdarah
campuran Ambon (ayah) dan Sunda (Ibu)
ini dilahirkan di Semarang pada 6
Desember 1950
 tinggal di daerah WInterswijk di provinsi
Gerderland Belanda.
 Provinsi yang terletak di Timur Belanda ini
mempunyai ibukota bernama Arnhem.
 Provinsi ini memiliki populasi sebanyak 2,5
juta jiwa (2010).
 Di provinsi inilah paling banyak terdapat
warga Belanda keturuan Indonesia
ssekitar 50 ribu jiwa.
 Tahun 1978 ketika Daniel Sahuleka
memutuskan kembali ke Indonesia
 Daniel Sahuleka mampu meredam
kobaran RMS pada saat itu.
 Orang lebih melihat Maluku pada
keindahan alam dan kehebatan
penyanyinya serta potensi alamnya
ketimbang memikirkan RMS
LOGO

Analisis Kation

Golongan I, II, II, IV, V


Contoh senyawa kation:
 Hidrogen (H)
 Barium (Ba)
 Magnesium (Mg)
Klasifikasi Kation

Klasifikasi kation yang paling umum


didasarkan pada perbedaan kelarutan dari:
 Klorida
 Sulfida
 Karbonat
Klasifikasi Kation

 Golongan I : membentuk endapan dengan HCl encer


 Ag+, Hg+, Pb2+
 Golongan II : tidak bereaksi dengan HCl, membentuk
endapan dengan H2S
 As3+, As5+, Bi2+, Cd2+, Hg(2+), Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn3+
 Golongan III : membentuk endapan dengan NH4S
 Al3+, Co2+, Cr3+, Fe2+, Fe3+, , Mn2+, Ni2+, Zn2+
 Golongan IV : membentuk endapan dengan (NH4)2 CO3
 Ca2+, Sr2+, Ba2+
 Golongan V : tidak bereaksi dengan reagen golongan
sebelumnya
 Mg, Na, NH4+, Li, H
Skematik

SAMPEL

+ HCl Gol II, III, IV, V

Golongan I + H2S Gol III, IV, V

Golongan II (NH4)2S Gol IV, V

Golongan III (NH4)2CO3 Golongan V

Golongan IV
TUGAS INDIVIDU

 Golongan I : Tuliskan reaksi lengkapnya


 Golongan II : Tuliskan rekasi lengkapnya
 Golongan III : Tuliskan rekasi lengkapnya
 Golongan IV : Tuliskan rekasi lengkapnya
 Golongan V : Tuliskan rekasi lengkapnya
LOGO

Analisis Anion

Kelas A dan Kelas B


Contoh senyawa anion:
 Bromida (Br)
 Sulfida (S)
 Iodida (I)
Klasifikasi Anion

A. Kelas A : proses yang melibatkan


identifikasi produk-produk yang mudah
menguap, yang diperoleh pada
pengolahan dengan asam
(i) gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4
(ii) Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat
Anion Kelas A

(i) gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4


encer
 Karbonat, bikarbonat, sulfit, tiosulfat, sulfida,
nitrit, hipoklorit, sianida, sianat
(ii) Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat
 Termasuk golongan (i) dan fluorida,
heksafluorosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat,
klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat,
heksasianoferat (II), heksasianoferat (III), tiosinat,
format, asetat, oksalat, tartrat dan sitrat
Klasifikasi Anion

Kelas B : proses yang tergantung pada


reaksi-reaksi dalam larutan
(i) Reaksi pengendapan
(ii) Oksidasi dan reduksi dalam larutan
Kelas B

(i) Reaksi pengendapan


 Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,
arsenat, arsenit, arsenat, kromat, dikromat,
silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan
suksinat

(ii) Oksidasi dan reduksi dalam larutan


 Manganat, permanganat, kromat, dikromat
TUGAS:
Tuliskan reaksi lengkap dari identifikasi
anion!
LOGO Analisis Kimia
Kualitatif
PEMBAGIAN TUGAS

Anda mungkin juga menyukai