Morfologi dan
Patologi dan Daur Hidup
Gejala Klinis Skistosoma
Seorang perempuan
berusia 35 tahun datang
Diagnosis dengan keluhan demam Pemeriksaan
sejak 1 bulan yang lalu
Patofisiologi
Penatalaksaan
Differential diagnosis
hepatomegaly,
eosinophil meningkat,
superior lindoensis otak
demam
Schistosoma
S2 : disentri, BB
japonicum
menurun, malaise
S3 : edema pada
tungkai bawah,
splenomegali
Gejala sama tetapi Vena, kolon, rectum Biomphalaria sp Paru, otak, colon ,
lebih ringan. rectum
Schistosoma mansoni
Splenomegali bisa
menjadi berat sekali
Hematuria dan dysuria Kandung kemih Bulinus sp Vesica urinaria, urin
bila terjadi sistitis. dan rectum
Schistosoma
Sindrom disentri
hematobium
ditemukan bila terjadi
kelainan di rectum
Morfologi dan Daur Hidup Skistosoma
Patofisiologi
Serkaria
Dermatitis alergika di tempat masuknya. Pada
stadium ini kelainan kulit berupa eritema dan
papula dengan rasa gatal dan panas 2-3 hari.
Dermatitis (cercarial dermatitis)
Keluhan berupa malaise, anoreksi, mual dan
muntah, sefalgia, mialgia dan artralgia.
Diare akibat adanya keadaan hipersensitif
terhadap cacing, serta sakit perut dan tenesmus
kadang-kadang ditemukan.
Demam dan batuk. Eosinofilia bisa juga
ditemukan
Cacing Dewasa Telur
Di dalam darah vena, cacing jantan Terkumpulnya telur dalam hati dapat
dan betina kawin, kemudian betina mengakibatkan fibrosis periportal dan
bertelur 4-6 minggu setelah selanjutnya hipertensi portal
penetrasi serkaria. Kolateralisasi sistem portal karena
Cacing betina dewasa dapat hidup hipertensi portal dapat mengakibatkan
sekitar 3-8 tahun bahkan lebih dari embolisasi telur-telur ke dalam paru,
30 tahun dan bertelur sepanjang selanjutnya dapat terjadi hipertensi
hidupnya. pulmonal dan korpulmonal
Patologi dan gejala klinik
Masa Tunas Biologik Stadium Kronis
Stadium Akut
Diare, nyeri perut, BAB darah
Demam, limfadenopati
Eritema dan papula yang Pembentukan jaringan fibrosis
dan hepatosplenomegali
disertai perasaan gatal dan Pengecilan hepar karena sirosis
Malaise, berat badan
panas → Dermatitis hati
menurun
Urtikari, edema angineurotik Hipertensi portal
Hepatomegaly dan timbul
dan dapat disertai demam Splenomegaly edema yang
lebih dini dan
Lemah, malaise, tidak nafsu biasanya ditemukan pada tungkai
splenomegaly dengan
makan, mual dan muntah, sakit bawah, bias pula pada alat
waktu 6-8 minggu setelah
kepala dan nyeri tubuh kelamin
infeksi
Diare
Hepatomegali dan
splenomrgali, serta nyeri pada
perabaan
Penatalaksanaan
Niridazol Prazikuantel
Oral Oral
Membunuh cacing dewasa dan telurnya Membunuh cacing dewasa dan telurnya
Schistosoma haematobium dan Schistosoma mansoni Schistosoma japonicum
Agak lambat diserap dari traktus instestinalis sangat cepat diserap setelah diminum
dan diuraikan di dalam hati menjadi metabolit Dosis: 35 mg/kg (2x1 hari)
yang tidak toksik Efek samping adalah mual (3,7%), muntah
Dosis: 25 mg/kg (7-10 hari) (7,3%), nyeri epigastrium (2,4%), sakit kepala
Efek samping : mual, muntah, tidak nafsu (7,5%), pusing (6,1%), demam (2,4%) dan
makan, diare, psikosis, halusinasi, confusion, disentri (1,8%)
pusing, sakit kepala, anxiety dan kadang-
kadang serangan epilepsi
Pencegahan
Menghindari kontak dengan air yang mengandung serkaria
Meminum Air yang sudah dimasak terlebih dahulu
Apabila mengkonsumsi daging harus yang matang
Memakai sepatu boots untuk menghindari serkaria masuk melalui kulit kaki
Pemberantasan keong hospes perantara untuk memutus rantai daur hidup
Schistosoma
Kesimpulan
Berdasarkan anamnesis dan beberapa pemeriksaan. Pada skenario,
perempuan tersebut di duga terkena Skistosomiasis japonica yang dimana
merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh cacing trematoda
darah Schistosoma japonicum dengan hospes perantara keong Oncomelania
hupensis lindoensis.