SILIKON (Si)

Mohammad Iqbal Isnaini

150332600746
Kimia Anorganik Deskriptif
offering I
Penemu silikon
• Jöns Jacob Berzelius (1779-1848)
• Lahir: 20 Agustus 1779 Väversunda, Östergötland,
Swedia
• Meninggal: 7 Agustus 1848 (umur 68) Stockholm,
Swedia
• Kebangsaan: Swedia
• Ilmuan Bidang: Kimia

Percobaan :
mensintesis silikon dengan memanaskan
Kalium flourosilikat dengan kalium.
Memisahkan zat kontaminan untuk
memperoleh bubuk silikon murni
• Nama unsur : silikon (silicon)
• Bahasa Latin :‘Siex’ atau ‘silicis’
(mengkilap seperti
permata)
• Bahasa Yunani : silica (batu api)
 CIRI UMUM,
SIFAT FISIKA, DAN SIFAT KIMIA DARI
SILIKON
Ciri umum Silikon

Nama Unsur Silikon

Lambang Unsur Si
Nomor Atom 14
Nomor Massa 28
Konfigurasi Elektron [Ne] 3s2 3p2
Golongan 14
Periode 3
Blok P
Massa Atom Relatif 28,085
Jenis Unsur Metaloid dan monoatomik
Bilangan oksidasi -4 , +2 , +4, 0
 Sifat fisika
Fasa (25˚C , 1 atm) Solid
Massa jenis 2.329 g/cm2
Titik lebur (1 atm) 1687 K, 1414˚C, 2577˚F

Titik didih (1 atm) 3538 K, 3265˚C, 5909˚F

Densitas 2329 kg/m3

Struktur kristal Diamond cubic
Warna Kelabu gelap dengan
kilauan logam
Daya hantar listrik 1000 S.m-1
Struktur kristal silikon
 Sifat Kimia Silikon
Elektronegativitas 1,8 (Skala Pauling)
Energi Ionisasi Pertama 786,5 kJ.mol−1
Energi Ionisasi Kedua 1577,1 kJ.mol−1
Energi Ionisasi Ketiga 3231,6 kJ.mol−1
Energi Ionisasi Keempat 4354,4 kJ.mol−1
Afinitas elektron ke-1 133,6 Kj.mol−1
Kelarutan dalam air 0,079 g.L−1
Jari-jari Atom 110 pm
Jari-jari Ion 41 pm
Jari-jari Kovalen 111 pm
Jari-jari Van Der Waals 210 pm
 Persamaan reaksi ion
Si(g) Si+(g) + e- EI1 = 786,5 kj/mol
Si+ (g) Si2+(g) + e- EI2 = 1577,1 kj/mol
Si2+(g) Si3+(g) + e- EI3 = 3231,6 kj/mol
Si3+(g) Si4+(g) + e- EI4 = 4354,4 kj/mol
 Jari-jari silikon
Jari-jari Atom Si Jari-jari kovalen

110 pm 2r kovalen
SiO2 (184 pm)
Jari-jari van der waals

2r van der
waals (SiO2 )
362 pm
Jari-jari ion

r ion Si4+
r ion Si2+ r atomSi
41 pm Si4-
r Ion
54 pm 110 pm
154 pm
 Sumber Silikon di Alam
• Kerak bumi (27,7%)
• Pasir dan kwarsa (Silikat / Silikon Dioksida)
• Granit (Mineral Silikat)
• Gas gunung berapi (Debu Silikon)
 Massa 1 atom Si
Massa proton
6,0222 𝑥 1023amu
1,6749 x 10-24 gx = 1,0086 sma
𝑔
Massa neutron
6,0222 𝑥 1023amu
1,6726 x 10-24 gx = 1,0073 sma
𝑔
Massa elektron
6,0222 𝑥 1023amu
9,1094 x 10-28 gx =0,0005 sma
𝑔
Massa 1 atom Si
Ʃproton + neutron +elektron
= (14 x 1,0073sma)+(14 x1,0086sma)+(14 x 0,0005sma)
= 14.1022 sma + 14,1204 sma + 0,007 sma
= 28,2296 sma
 Isotop Silikon
• Isotop silikon terdiri dari 22Si hingga 44Si
• Isotop paling stabil 28Si, 29Si, dan 30Si
• Kelimpahan isotop 28Si (92.23%), 29Si
(4.67%), dan 30Si (3.1%)
isotop Massa 1 atom % kelimpahan
isotop

28Si 27,90554 92,23

29Si 28,90168 4,67
30Si 29,90438 3,1
 Perhitungan Massa Atom Relatif
• Massa rata-rata 1 atom Si
σ 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑖𝑠𝑜𝑡𝑜𝑝 𝑆𝑖 (𝑠𝑚𝑎) 𝑥 % 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ𝑎𝑛
=
100%
27,90554 sma 𝑥 92,23% + 28,90168 𝑠𝑚𝑎 𝑥 4,67% + 29,90438 𝑠𝑚𝑎 𝑥 3,1%
= 100%
= 25,8244sma + 1,3543sma + 0,93sma
=28,085 sma

• Ar Si
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑖𝑠𝑜𝑡𝑜𝑝 𝑆𝑖
= 1
𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 12𝐶
12
28,085 𝑠𝑚𝑎
=
1 𝑠𝑚𝑎
=28,085
 Senyawa silikon
• SiO2
• SiH4
Nama senyawa : silika
Nama senyawa : silane
Jenis senyawa : oksida
amfoter Jenis senyawa : hidrida
Fasa(25˚C, 1 atm): padatan Fasa(25˚C, 1 atm): gas
Titik didih : 1600 ˚C Titik didih : -112˚C
Titik lebur : 2230 ˚C Titik lebur : -185˚C
Ksp :- Ksp :Di abaikan
Biloks Si : +4 Biloks Si : +4
Na2SiO3
Nama senyawa : natrium silikat
Jenis senyawa : garam normal
Fasa(25˚C, 1 atm): padatan
Titik didih : 100 ˚C -102˚C
Titik lebur : 1088˚C
Kelarutan (air) : 22,2g/100 ml (25˚C)
Biloks Si : -4
HSiCl3
Nama senyawa : tetraklora silana (triclorosilane)
Jenis senyawa : senyawa asam
Fasa(25˚C, 1 atm) : padatan
Titik didih (1 atm) : 31,8˚C
Titik lebur (1 atm) : 126,6˚C
Kelarutan (air) :-
Biloks Si : +2
 Reaksi Silikon
• Reaksi dengan hidrogen (redoks)
Si(s) + 2H2(g) SiH4(g)
• Reaksi dengan Halogen (redoks, penggabungan)
Si(s) + 2Cl2(g) SiCl4(l)
• Reaksi dengan Oksigen (redoks)
Si(s) + O2(g) SiO2(s)
• Reaksi dengan air (redoks)
Si(s) + 2 H2O(l) → SiO2(s) + 2 H2(g)
• Reaksi Redoks
Si(s) + 2 Br2(l) → SiBr4(l)

oksidasi
reduksi

Energi potensial setengah sel:

Si(s) → Si4+(aq) + 4e- E0 = +0,86 V
Br2(g) + 2e- → 2 Br-(aq) E0 = +1,0652 V

energi potensial sel:

Si(s) + 2 Br2(g) → Si4+(aq)+ 4 Br- (aq)
E0 = +1.9252 V
 Reaksi-Reaksi Senyawa Silikon

• Reaksi dengan asam

SiO2(s) + 6 HF(aq) → [SiF6]2-(aq) + 2 H3O+(aq)

• Reaksi dengan basa

H4SiO4(s) + 4 NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + H2O(aq)
 Pembuatan Silikon
• SiO2 dipanaskan dengan kokas (C) pada suhu sekitar 3.000oC
SiO2(s) + 2C(s) → Si(l) + 2CO(g) (redoks) (pada suhu 3.000oC)
• Untuk mendapatkan Si dengan kemurnian tinggi
1. Si dipanaskan dengan Cl2
Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4(l) (redoks, penggabungan)
• Lelehan SiCl4 yang dimurnikan dengan proses destilasi.
2. SiCl4 lalu direduksi melalui pemanasan dengan H2
atau Mg
SiCl4(l) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(aq)
SiCl4(l) + 2Mg(g) → Si(s) + 2MgCl2(aq)
• Produk reaksi dicuci dengan air panas untuk memperoleh Si
 Aplikasi Unsur Silikon
• Pembuatan bangunan (pasir dan batu silikat)

• Bahan utama batu keramik, kaca, semen

• Pembuatan chips, komputer (peranti elektronik)

• Ampelas

• Sebagai bahan pengering (Silika gel)

Zeolit digunakan di industri minyak bumi sebagai

‘cracking’, di industri deterjen sebagai penukar ion,
pelunak air sadah dan di industri pemurnian air
 Daftar pustaka
• Juwita, Mardiana. 2013. Golongan IVA, (online),
(http://mardianajuwita.blogspot.co.id/2013/06/golong
an-iva.html) diakses tanggal 28 Agustus 2016
• https://id.wikipedia.org/wiki/Silikon
Diakses tanggal 28 Agustus 2016
• Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I.
Yogyakarta: Jurusan Kimia Universitas Negeri
Yogyakarta.
• www.webelement.com diakses tanggal 29 September
2016
• www.rsc.org diakses tanggal 15 september 2016