Anda di halaman 1dari 52

JUKNIS INVESTIGASI

KONTAK

Subdit Tuberkulosis
DAFTAR ISI
Daftar isi
BAB III MEKANISNE KERJA
Daftar Singkatan
A. Persiapan
Daftar Istilah
BAB I PENDAHULUAN B. Pelaksanaan
A. Latar Belakang C. Tindaklanjut di Puskesmas
B. Tujuan BAB IV MONITORING DAN EVALUASI
C. Sasaran A. Pencatatan dan Pelapporan
D. Ruang Lingkup B. Indikator
E. Dasar Hukum
C. Analisa Indikator
BAB II INVESTIGASI KONTAK
Lampiran
A. Tujuan
B. Sasaran Formulir
C. Pelaksanaan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• TBC merupakan penyakit 900,000

800,000
843,000

menular langsung. 700,000

• Satu penderita konfirm 600,000 570,000

bakteriologi akan 500,000

menularkan kepada 10-15 400,000

300,000 273,000
kontak erat 200,000

• 3,5-10 % kontak akan


107,000
100,000 36,000
9,400
menderita TBC dan 30 % -

menjadi infeksi laten TB


Latar Belakang
• Upaya penemuan kasus berubah dari pasif
menjadi aktif (intensif dan masif).
• Investigasi kontak merupakan kegiatan pelacakan
untuk menemukan kasus TBC secara aktif pada
orang yang kontak dengan pasien TBC.
– Meningkatkan penemuan kasus
– Mencegah penularan TBC
Tujuan dan Sasaran
Tujuan Sasaran
Sebagai acuan bagi petugas 1. Kader, PMO dan pekerja
kesehatan dan kader dalam komunitas
pelaksanaan investigasi kontak. 2. Petugas kesehatan di
Fasyankes
3. Pengelola program TBC di
pusat, provinsi dan
Kab/Kota
Ruang Lingkup dan Dasar Hukum
Ruang Lingkup Dasar Hukum
– Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
1. Investigasi – Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
kontak Dan Penerapan Standar Pelaynan Minimal
– Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunujk Teknis dan Penetapan
2. Mekanisme Standar Pelayanan Minimal
– Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang
kerja Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
3. Monitoring – Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028/Menkes/Per/I/2011 tentang Klinik
– Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan
dan Evaluasi TBC
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.02/Men/1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
BAB II : INVESTIGASI KONTAK
• IK adalah kegiatan untuk meningkatkan penemuan kasus TBC
dengan cara mendeteksi secara dini dan sistematis terhadap
orang yang kontak dengan pasien TBC.
• Dilaksanakan terhadap semua pasien TBC terkonfirmasi
bakteriologis
• Untuk menemukan kasus lain yang tertular atau yang menjadi
sumber penularan (pasien TB anak).
Tujuan IK
1. Menemukan kasus TBC secara dini dengan melakukan
skrining gejala dan faktor risiko terhadap seluruh kontak dari
pasien TBC
2. Menemukan TBC laten pada anak di bawah 5 tahun dan
memberikan pengobatan pencegahan TBC dengan segera
3. Mencegah penularan pada kontak yang sehat dengan cara
memberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat.
4. Memutus mata rantai penularan TBC di masyarakat.
Sasaran IK
• IK dilakukan terhadap Prioritas IK adalah kelompok usia anak, dengan alasan :
seluruh kontak pasien TB a. Apabila kontak erat dengan penderita TBC paru yang infeksius, anak
terkonfirmasi bakteriologis lebih berisiko untuk terinfeksi; dan setelah terinfeksi, anak berisiko
(TB SO maupun TB RO) dan tinggi untuk menjadi sakit TBC.
TB anak. b. Jika sakit TBC, anak berisiko lebih tinggi untuk menderita TBC berat
seperti meningitis TBC dan TBC milier dengan risiko kematian yang
• Dilingkungan rumah tinggi.
tangga, tempat kerja, c. Anak balita yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa
asrama, sekolah, lapas, lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah sehingga lebih
pondok pesantren dll. lama kontak dengan kasus indeks dibandingkan dengan kelompok umur
• Sumber data kasus indek yang lebih tua yang mempunyai aktivitas di luar rumah lebih banyak.
didapat dari Puskesmas, d. Jika tidak diobati dengan benar, anak-anak dengan infeksi laten TBC
rumah sakit dan fasilitas yang teridentifikasi melalui IK dapat berkembang menjadi kasus TBC di
masa dewasanya, yang merupakan sumber penularan baru di masa
kesehatan lain. mendatang.
Pelaksanaan
• Dilakukan bersama antara petugas kesehatan
dari Puskesmas, organisasi komunitas dan
kader.
• Puskesmas akan berjejaring dengan Fasyankes
lain yang ada di wilayahnya.
Koordinasi Data Kasus Indek
1. FKTP non Puskesmas melaporkan kasus indeks
yang ditemukan kepada Puskesmas
menggunakan fotokopi/salinan formulir TB.03
2. Rumah sakit melaporkan kasus indeks yang
ditemukan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota menggunakan formulir
fotokopi/salinan formulir TB.03 (lampiran
formulir 1.10) dan melampirkan inform consent
kesediaan pasien untuk dilakukan investigasi
kontak (lampiran 2.0)
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengirimkan
data kasus indeks pada puskesmas sesuai
domisili pasien
4. Puskesmas akan mengkoordinasikan data kasus
indeks pada petugas kesehatan dan kader
untuk dilakukan kontak investigasi.
Pembagian Peran
Kementerian Kesehatan Dinkes Provinsi
1. Membuat NSPK tentang 1. Menyusun regulasi terkait IK, dapat
Pelaksanaan Kontak Investigasi diperkuat dengan surat edaran Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi kepada
2. Melakukan sosialisasi investigasi seluruh Dinas Kesehatan
kontak kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Provinsi 2. Melakukan sosialisasi investigasi
3. Melaksanakan Training of kontak kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Trainer Kader TBC
3. Melakukan monitoring dan evaluasi
4. Melaksanakan monitoring dan pelaksanaan investigasi kontak setiap
evaluasi implementasi 6 bulan dengan mengundang pihak
Investigasi Kontak terkait’
Dinas Kesehatan Kab/Kota
1. Menyusun regulasi terkait investigasi kontak, dapat diperkuat dengan Surat Edaran Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada seluruh Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit dan
organisasi komunitas
2. Melakukan sosialisasi investigasi kontak kepada Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit dan organisasi
komunitas
3. Berkoordinasi dengan Rumah Sakit untuk pengumpulan data kasus indeks sesuai alur
koordonasi data kasus indeks
4. Menjadikan kader terlatih sebagai sumber daya yang dapat membantu keberhasilan program
5. Menyediakan formulir TBC.16 K, TBC. 16 RK, TBC. 16 Fasyankes, formulir A dan B, dan surat
rujukan
6. Menyediakan media KIE TBC
7. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan investigasi kontak setiap triwulan dengan
mengundang pihak terkait
8. Menyediakan anggaran pelaksanaan kegiatan IK
Puskesmas
1. Memberikan bekal pengetahuan dan informasi serta memberikan pelatihan
kepada kader bersama dengan tim pelatih kabupaten/kota
2. Memilih kasus indeks yang memerlukan investigasi kontak, yaitu pasien TBC
terkonfirmasi bakteriologis dan pasien TBC anak. Pasien bisa berasal dari
Puskesmas tersebut maupun dari fasyankes lain.
3. Melakukan koordinasi dengan DPM dan Klinik untuk pengumpulan data
kasus indeks sesuai alur koordonasi data kasus indeks
4. Menyiapkan form TBC.16K dan mengisi data kasus indeks dan kontak yang
akan digunakan dalam investigasi kontak
5. Melakukan kegiatan investigasi kontak. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh
petugas secara mandiri dan/atau melibatkan kader terlatih
Puskesmas...
6. Menerima rujukan kontak anak dan melakukan skrining dan prosedur diagnosis, dilanjutkan
dengan pengobatan OAT atau Pengobatan Pencegahan TBC (PP TBC) sesuai hasil diagnosis
7. Menerima rujukan kontak terduga TBC lainnya dari kader dan melakukan prosedur
diagnosis serta memberikan pengobatan apabila hasil diagnosis pasien positif TBC
8. Memberikan edukasi serta motivasi kepada pasien TBC dan Pengawas Menelan Obat
(PMO) serta perihal infeksi latent TB
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan investigasi kontak
10. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan investigasi kontak setiap triwulan dengan
mengundang pihak terkait
11. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pengobatan Pencegahan TBC (PP TBC)
12. Menyediakan anggaran pelaksanaan kegiatan IK
DPM, Klinik, Rumah Sakit
DPM dan Klinik Rumah Sakit
Melakukan koordinasi dengan Melakukan koordinasi dengan
Puskesmas untuk Dinas Kesehatan
pengumpulan data kasus Kabupaten/Kota untuk
indeks sesuai alur koordonasi pengumpulan data kasus
data kasus indeks indeks sesuai alur koordonasi
data kasus indeks
Organisasi Komunitas
1. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta
melibatkan organisasi komunitas lain yang melakukan kegiatan
sama di wilayah kerjanya
2. Merekrut dan melatih kader bersama dengan Dinas Kesehatan dan
fasyankes terkait
3. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan investigasi
kontak di wilayah kerjanya
4. Melakukan pelatihan penyegaran kader (refreshing)
5. Melaporkan hasil kegiatan investigasi kontak per triwulan kepada
Dinas Kesehatan dan Puskesmas di wilayah kerjanya
Kader Kesehatan
1. Mendata kontak serumah dan kontak erat kasus indeks
2. Melakukan skrining secara langsung terhadap setiap kontak di sekitar kasus indeks
dan menemukan terduga TBC serta merujuk terduga TBC dan semua kontak anak
<5 tahun ke fasyankes
3. Berkoordinasi dengan petugas Puskesmas untuk melakukan kunjungan ulang bagi
terduga TB yang sebelumnya menolak untuk dirujuk atau terduga TB yang sudah
menerima surat rujukan tetapi tidak datang memeriksakan diri
4. Memberikan edukasi tentang TBC secara komprehensif ke semua kontak
5. Mendampingi kontak lansia terduga TBC untuk pemeriksaan ke fasyankes
Kader Kesehatan..
6. Memantau munculnya gejala pada kontak serumah berkoordinasi
dengan PMO
7. Melaporkan kegiatan investigasi kontak sesuai dengan formulir yang
tersedia ke petugas kesehatan
8. Melakukan edukasi kepada pasien TBC dan kontak sekitar
9. Memantau kepatuhan berobat berkoordinasi dengan PMO
10. Melakukan screening yang berkualitas sesuai dengan mekanisme
tahapan pelaksanaan investigasi kontak
Pengawas Menelan Obat
1. Memotivasi pasien TBC untuk menjalani pengobatan dan melakukan kunjungan
rutin ke fasyankes untuk mengambil obat dan pemeriksaan dahak sesuai jadwal
2. Memfasilitasi pasien TBC yang mengalami keluhan efek samping obat ke fasyankes
3. Memantau perkembangan pengobatan pada pasien TBC
4. Memantau pemberian Pengobatan Pencegahan TBC pada anak balita
5. Membantu petugas dan kader dalam melakukan investigasi kontak
6. Memberikan informasi terkait dengan kondisi kasus indeks, kontak serumah dan
kontak erat
7. Memantau munculnya gejala TBC pada kontak sekitar
Pendidik Sebaya
• Pendidik sebaya adalah mantan pasien TBC yang
terlatih sebagai pendidik sebaya di fasilitas
kesehatan.
• Pendidik sebaya dapat menjadi bagian dari kader
yang melakukan investigasi kontak.
Mendapatkan data Kasus Indeks dari Petugas Puskesmas

Pembuatan Jadwal

Mengunjungi Rumah Kasus Indeks


Minimal 20 Kontak

Skrining pada Kontak

Usia ≥ 5 tahun Usia <5 tahun

Rujuk ke Fasyankes
Tidak Batuk Tidak Batuk tetapi Batuk
ada faktor risiko
dan gejala lain Skrining gejala TBC
Edukasi TBC oleh Petugas Kesehatan

Dilakukan Rujuk ke
Fasyankes Ada Gejala Tidak ada Gejala
skrining ulang
setelah 6 bulan
Diagnosis sesuai PP TBC
standar
Keterangan
: Dilakukan oleh Kader
: Dilakukan oleh Tenaga Kesehatan
Langkah-langkah dalam pelaksanaan investigasi kontak :

A. Persiapan
1. Petugas kesehatan melakukan identifikasi kontak dari kasus indeks dan
mengisi formulir TBC.16K
2. Petugas kesehatan menyepakati jadwal Investigasi Kontak bersama
kader. Data kasus indeks diberikan oleh petugas kesehatan kepada
kader sesuai dengan wilayah kerja kader.
3. Petugas kesehatan menyerahkan formulir TBC.16K kepada kader dan
diharapkan kader menghubungi PMO masing masing kasus indeks
untuk mengatur jadwal kunjungan.
4. Sebelum kunjungan, kader menyiapkan masker untuk diberikan pada
pasien, surat tugas, tanda pengenal, materi KIE untuk edukasi, formulir
TBC.16K, TBC.16 RK dan surat pengantar.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan investigasi kontak :
B. PELAKSANAAN
1.Petugas kesehatan atau kader mengunjungi rumah kasus indeks, dengan
mengutamakan kerahasiaan pasien. Jika diperlukan, untuk memastikan alamat,
petugas kesehatan/kader dapat menghubungi tokoh masyarakat, seperti RT, RW,
Lurah, Kepala Desa, Kepala Dusun, dll. Kader juga dapat melakukan kunjungan
dengan didampingi oleh petugas kesehatan .
2.Petugas kesehatan/kader melakukan konfirmasi ulang terkait kontak yang tercatat di
formulir TBC.16 K dan pendataan kontak, pada rumah kasus indeks minimal 20
kontak yang akan diinvestigasi.
3.Petugas kesehatan/kader melakukan skrining secara langsung (tatap muka) kepada
kontak dan:
1.Jika kontak berusia < 5 tahun, diberikan surat pengantar ke
fasyankes;
2.Jika kontak berusia ≥ 5 tahun, kader melakukan investigasi
terhadap gejala dan faktor risiko.
4. Kontak yang berusia ≥ 5 tahun akan diberikan surat pengantar bila
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:

1. Batuk
2. Gejala lain (sesak napas, berkeringat di malam hari tanpa kegiatan,
demam meriang >1 bulan) dan faktor risiko yang lain (DM, lansia,
HIV, perokok, ibu hamil, malnutrisi, anak usia 5 – 14 tahun)

5. Pelaksanaan IK :
1. Bila IK dilakukan oleh kader, maka kader mencatat hasil skrining
dalam formulir TBC.16K dan menyerahkan 1 rangkap kepada
petugas di fasyankes untuk dilampirkan di formulir TBC.01.

2. Bila IK dilakukan oleh petugas kesehatan, maka petugas akan


mencatat hasil skrining dalam formulir TBC.16K dan melampirkannya
di formulir TBC.01.
6. Jika menemukan terduga TBC, petugas kesehatan/kader mengisi Surat
Pengantar Pemeriksaan TBC dan merujuk kontak untuk mendapat pemeriksaan
di fasyankes. Apabila diperlukan, maka kader mendampingi terduga TBC untuk
datang ke fasyankes.
7. Investigasi Kontak dapat dilaksanakan selama 1 minggu untuk 1 Kasus Indeks.
Jika pada saat kunjungan, tidak semua kontak dapat diskrining, maka kader
melakukan kunjungan ulang di hari berikutnya untuk memastikan semua kontak
telah dilakukan skrining.
8. Kader mencatat rekapitulasi hasil IK semua kasus indeks yang menjadi
tanggung jawabnya pada formulir TBC.16 RK.
C. Tindak Lanjut di Puskesmas
1. Petugas puskesmas menerima rujukan terduga TBC dari hasil investigasi kontak yang
dilakukan oleh kader dan melaksanakan prosedur diagnosis sesuai standar.
2. Petugas puskesmas wajib merujuk anak <5 tahun yang kontak dengan pasien TBC RO ke
fasyankes rujukan TBC RO.
3. Pemeriksaan laboratorium (mikroskopis atau TCM) hanya dilakukan kepada terduga TBC
yang mengumpulkan dahak yang berkualitas (volume 3-5 ml, mukopurulen). Petugas
laboratorium berhak tidak melakukan pemeriksaan laboratorium jika spesimen yang
dikumpulkan tidak memenuhi syarat.
4. Jika kasus indeks adalah pasien TBC RO, pemeriksaan terhadap kontak yang dilakukan
dengan TCM.
5. Petugas puskesmas memberikan umpan balik hasil pemeriksaan dan validasi laporan TBC
16K dan TBC 16RK kepada kader.
6. Petugas puskesmas mencatat dan melaporkan formulir TBC 16 fasyankes ke dinas
kabupaten/kota.
Catatan :
1. Pada awal pelaksanaan investigasi kontak, data Kasus Indeks yang diambil
adalah dari SITT/SITB dengan periode data paling lama 1 tahun terakhir,
dengan memprioritaskan data kasus indeks yang sedang menjalani
pengobatan.
2. Jika diperlukan, kegiatan investigasi kontak dapat diulang pada kontak serumah
setelah minimal 6 bulan pada kasus indeks yang sama.
3. Pengumpulan dahak dilakukan oleh petugas puskesmas, namun pada kondisi
tertentu misalnya jarak terlalu jauh, kesulitan geografis, atau keterbatasan
sumber daya puskesmas, kader dapat didelegasikan untuk melakukan
pengumpulan dahak dengan ketentuan sebagai berikut :
- Kader dilatih oleh puskesmas tentang cara pengambilan dahak yang
berkualitas, cara pengemasan dan pengiriman dahak yang aman
(Lampiran 2.1 dan 2.2).
- Kader merujuk kontak usia ≥ 5 tahun bergejala TBC dengan merujuk orang
atau spesimen dahak.
- Jika merujuk spesimen dahak, maka kader dibekali pot dahak oleh petugas
Monitoring dan Evaluasi

Investigasi Kontak
Subdit Tuberkulosis Dit PPML
Kemkes RI
Outline
Pengertian monitoring dan
evaluasi kegiatan TBC
Target investigasi kontak
Indikator investigasi kontak
Alur pencatatan dan pelaporan
Formulir pencatatan dan
pelaporan TBC
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring
• Mengumpulkan informasi
• Dapat mengetahui kesalahan
lebih awal

Evaluasi
• Penilaian retrospektif
• Mengidentifikasi capaian
dengan tujuan
Mekanisme dan waktu
Pelaporan PUSAT
Melalui email:
subdittb@tbindonesia.o
Tanggal 15 setiap bulan
r.id
Umpan Balik
PROVINSI

Tanggal 10 setiap bulan


Umpan Balik
KABUPATEN/KOTA

Tanggal 5 setiap bulan

Umpan Balik
FASYANKES

Tanggal 1 setiap bulan

Umpan Balik
KADER
Tahun 2019
Provinsi Target

Estimasi Investigasi Kontak ACEH


SUMUT
Investigasi
kontak
117.369
406.588
SUMBAR 161.067
RIAU 199.721
KEPRI 74.836
Rumus: SUMSEL
BABEL
287.810
31.307
Target kasus provinsi x ~ 54% x 20 kontak JAMBI
BENGKULU
53.130
41.850
LAMPUNG 168.703
DKI JAKARTA 460.485
BANTEN 285.621
JABAR 1.243.246
JATENG 770.700
DIY 61.671
JATIM 869.197
BALI 58.882
KALBAR 94.804
KALTENG 60.711
KALSEL 117.177
KALTIM 115.420
KALTARA 26.905
GORONTALO 34.374
SULUT 90.488
SULTENG 88.188
SULSEL 294.481
SULBAR 34.525
SULTRA 61.182
NTB 103.314
NTT 120.004
Estimasi berdasarkan pemodelan TB MALUKU 63.948
MALUT 29.852
PAPUA 179.898
1 Indeks Kasus = 20 Kontak PAPUA BARAT 29.525
Tahun 2019
Provinsi Target

Investigasi Kontak ACEH


SUMUT
Investigasi
kontak
117.369
406.588
SUMBAR 161.067
RIAU 199.721
KEPRI 74.836
SUMSEL 287.810
BABEL 31.307
JAMBI 53.130
BENGKULU 41.850
LAMPUNG 168.703
DKI JAKARTA 460.485
BANTEN 285.621
JABAR 1.243.246
JATENG 770.700
DIY 61.671
4 3 JATIM 869.197

21 1 1 BALI
KALBAR
58.882
94.804
KALTENG 60.711
KALSEL 117.177
KALTIM 115.420
KALTARA 26.905
GORONTALO 34.374
SULUT 90.488
SULTENG 88.188
SULSEL 294.481

1. Kasus yang SULBAR


SULTRA
34.525
61.182

ditemukan NTB
NTT
103.314
120.004
Estimasi berdasarkan pemodelan TB MALUKU 63.948
2. Investigasi kontak MALUT 29.852
PAPUA 179.898
1 Indeks Kasus = 20 Kontak
(1) PAPUA BARAT 29.525
Target Investigasi Kontak
Indikator 2019 2020

Persentase pasien TBC terkonfirmasi bakteriologis


dan TBC anak yang dilakukan investigasi kontak 44,5% 54,7%

Persentase penemuan kasus TBC dari hasil


investigasi kontak 27% 36%

Persentase anak <5 tahun yang mendapatkan


pengobatan pencegahan dari hasil investigasi 10% 20%
kontak
Semua
Kasus 900 (2b) Cascade
Indicator
TBC terkonfirmasi
bakteriologis +TBC 500 (1a) 400 Investigasi
Anak

Investigasi kontak pada


Kontak
TBC terkonfirmasi
bakteriologis +TBC Anak 100 (1b)*) 400

< 5 tahun
150 (2a)
10 (3b)
Kasus TBC hasil investigasi Tidak sakit TBC
kontak
Pengobatan
2 8 (3a) Pencegahan
Indikator Investigasi Kontak
Persentase penemuan pasien TBC dewasa dan anak1
(terkonfirmasi bakteriologis dan klinis) dari hasil
investigasi kontak.
Jumlah kasus TBC terkonfirmasi bakteriologis dan TBC anak yang
dilakukan investigasi kontak (a)
x 100%
Jumlah kasus TBC terkonfirmasi bakteriologis dan TBC anak yang
ada di fasyankes pada periode tertentu (b)

10 a b
0 500
Periode: Bulanan
100/500 x 100% = Sumber data: TBC 16K dan
20% TBC.16RK
Indikator Utama
Persentase penemuan pasien TBC dari hasil investigasi2
kontak
Jumlah semua kasus TBC yang ditemukan dari hasil investigasi
kontak (a)

Total penemuan semua kasus TBC yang ada di fasyankes pada x 100%
periode tertentu (b)

15 a b
0 900
Periode: Bulanan
150/900 x 100% = Sumber data: TBC 16K dan
16,7% TBC.16RK
Indikator Utama
Persentase anak <5 tahun yang mendapatkan 3
pengobatan pencegahan dari hasil investigasi kontak
Jumlah anak <5 tahun yang mendapatkan pengobatan pencegahan
dari hasil investigasi kontak (a)
x 100%
Jumlah anak <5 tahun dari hasil investigasi kontak (b)

a
6 10 b
Periode: Bulanan
Sumber data: TBC 16K dan
6/10 x 100% = 60,0% TBC.16RK
Indikator Proses dan Output Sembuh
Terkonfirm
Rujuk dan asi dan dan
Skrining pemeriksa memulai pengobat
an pengobat an
an yang
% kasus TBC
% kontak % terduga TBC lengkap
% kasus TBC yang
yang yang dirujuk dan terkonfirmasi dan menyelesaikan
dilakukan dilakukan memulai pengobatan
Σ kontak yang
skrining TBC Σ terduga TBC
pemeriksaan pengobatan
Σ kasus TBC Σ kasus TBC
dilakukan yang dirujuk oleh yang yang sembuh
skrining TBC kader dan terkonfirmasi dan dan pengobatan
oleh tenaga dilakukan memulai lengkap
kesehatan pemeriksaan pengobatan
dan/atau kader Σ terduga TBC Σ kasus TBC Σ kasus TBC yg
Σ kontak yang yang dirujuk oleh yang terkonfirmasi dan
teridentifikasi tenaga terkonfirmasi memulai
kesehatan pengobatan
dan/atau kader
Alur Pencatatan dan Pelaporan TBC untuk Kader

Petugas
Puskesmas
Hasil Pemeriksaan TBC

Form TBC Bergejala -


16K Dirujuk

Kader Investigasi
Kontak Pasien TBC

Form TBC 16K Surat


Diisi oleh Kader Pengantar

Form A Form B
Laporan
Penemuan Pemantauan
TBC 16 RK
Terduga & Pasien TBC
Diisi oleh kader
Pasien TBC
Formulir Pencatatan dan
1.
Pelaporan Bagi
Formulir Investigasi Kontak (TBC.16K)
Kader
Formulir Investigasi Kontak (TBC.16K) merupakan formulir bagi kader
untuk melakukan pencatatan terkait proses investigasi kontak
Investigasi kontak dilakukan untuk menemukan kasus TBC secara dini
dengan melakukan skrining gejala dan faktor risiko TBC terhadap
seluruh kontak dari pasien TBC
Bahan laporan investigasi kontak yang dilakukan kader

2. Surat Pengantar Pemeriksaan TBC


Surat Pengantar merupakan surat yang digunakan kader untuk merujuk
terduga TBC agar melakukan pemeriksaan di layanan
Bahan laporan rujukan terduga TBC yang dilakukan kader
Formulir Pencatatan dan Pelaporan Bagi Kader
3. Rekapitulasi Investigasi Kontak Oleh Kader (TBC. 16RK)
 Mengetahui jumlah kontak yang diinvetigasi, terduga TBC, orang yang
dirujuk, kasus TBC, dan anak yang menerima PP INH
 Melaporkan kepada petugas di fasyankes wilayah kerja kader sebagai
bukti hasil kegiatan
 Mengetahui kontribusi kader dalam kegiatan investigasi kontak

4. Formulir Penemuan Terduga dan Pasien TBC (Form A)


Form A merupakan formulir bagi kader untuk melakukan pencatatan
terkait penemuan Terduga TBC dan tipe pasien TBC
Penemuan terduga TBC dari hasil kegiatan penemuan, misalnya dari
investigasi kontak dan kegiatan penyuluhan
Bahan laporan penemuan terduga TBC yang dilakukan kader
Formulir Pencatatan dan Pelaporan Bagi Kader

5. Formulir Pemantauan Pengobatan Pasien TBC (Form B)


 Form B merupakan formulir bagi kader untuk melakukan pencatatan
terkait pemantauan pengobatan pasien TBC agar pengobatan
pasien TBC berjalan sesuai dengan ketentuan dan tidak terjadi
putus berobat
 Memantau pelaksanaan pemeriksaan dahak ulang untuk penilaian
hasil pengobatan bagi petugas di fasyankes

 Bahan laporan pemantauan pengobatan yang dilakukan kader


FORMULIR INVESTIGASI KONTAK TUBERKULOSIS (TBC. 16K)
PENANGGULANGAN TBC NASIONAL TBC.16K
INDONESIA/EDISI 2

FORMULIR INVESTIGASI KONTAK TUBERKULOSIS


Nama Kader/Petugas Kesehatan : ………………………………………..….

Nama Indeks : ………………………………………..….

No. Register TBC.03 Indeks : ………………………………………..…. Bulan : …………………………

Identitas Kontak Hasil Skrining Hasil


Tanggal
Gejala Lain Faktor Risiko Pemeriksaan
Pemberian
Tanggal Fasyankes
No. Kontak Berkeringat Pernah Dirujuk PP INH
Nama Umur L/P Alamat Investigasi Batuk Demam berobat Rujukan
Serumah Sesak malam hari Lansia Ibu Sakit Tidak pada anak
meriang DM Perokok TBC tapi
napas tanpa >60 th Hamil tidak TBC TBC <5 th
>1 bulan
kegiatan tuntas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Keterangan: Apabila Investigasi kontak dilakukan oleh petugas kesehatan semua kolom diisi oleh petugas
Apabila dilakukan oleh kader, Pengisian Formulir Kolom nomor 1-18 (diisi oleh Kader): Keterangan Pengisian Formulir Kolom 19-20 (diisi oleh Petugas Kesehatan): Kontak dirujuk, bila terdapat minimal salah satu:

1) Tuliskan nomor urut 19) s/d 20) Tuliskan tanggal hasil pemeriksaan TBC 1. Anak < 5 th

2) Tuliskan Nama kontak yang diidentifikasi 21) Tuliskan tanggal pemberian PP-INH untuk pertama kali 2. Semua batuk
3) Tuliskan umur kontak yang diidentifikasi 3. Satu gejala lain dan satu faktor risiko
4) Tuliskan Jenis kelamin kontak (L : laki-laki, tulis P : perempuan)

5) Alamat rumah: Nama jalan, RT/RW, Nomor Rumah


6) Bila kontak tinggal serumah dengan pasien, berikan tanda (V)

7) Tuliskan tanggal dilakukan investigasi kontak (skrining) pada kontak yang ditemui. Kosongkan bila tidak bertemu kontak

8) Berikan tanda (V) apabila batuk

9-17) berikan tanda (V) apabila jawaban ya


18) Tuliskan nama fasyankes rujukan tempat merujuk terduga
Surat Pengantar Pemeriksaan TBC

Kepada,
Surat Pengantar Puskesmas ...................................
Di tempat

Pemeriksaan Mohon untuk dilakukan pemeriksaan kepada:

Nama :

TBC Umur
Jenis Kelamin
:
:
Alamat :

Hasil Skrining ole h Kade r

Kontak Serumah Kontak Erat Batuk

Gejala lain : Faktor Resiko:


Batuk Berdarah DM
Sesak Nafas Umur > 60th
Berkeringat di Malam Hari Ibu Hamil
Demam/Meriang >1 bulan Perokok
Pernah berobat TB
usia < 5 tahun tapi tidak tuntas

Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

..………….., ....../........../............

Kader
REKAPITULASI INVESTIGASI KONTAK OLEH KADER (TBC. 16RK)
PENANGGULANGAN TBC NASIONAL TBC.16RK
INDONESIA/EDISI 2

REKAPITULASI INVESTIGASI KONTAK OLEH KADER


Nama Kader : .......................................
Bulan : .......................................
Tahun : .......................................

Umur Jenis Kelamin Jumlah Jumlah yang Dirujuk Jumlah anak <5
Jumlah kontak Jumlah kontak
No. Nama Kasus Indeks Jumlah Kontak memenuhi tahun menerima
diinvestigasi yang sakit TBC
< 5 th ≥ 5 th L P syarat rujukan < 5 th ≥ 5 th Total Dirujuk PP INH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 2 3 4 5
Σ kontak yang Σ terduga TBC yang
dilakukan skrining dirujuk oleh kader Σ kasus TBC yang
Jumlah

TBC oleh kader (2)


Keterangan Pengisian Formulir Kolom 1-14: dan dilakukan terkonfirmasi dan
1) Tuliskan nomor urut
pemeriksaan memulai
Σ kontak yang
2) Tuliskan nama kasus indeks (merujuk pada nama indeks pada TBC.16K)
3) Tuliskan jumlah kontak yang diidentifikasi (merujuk pada total kolom no.2 pada TBC.16K)

(4)
4,5) Tuliskan jumlah kontak pada kelompok umur <5 tahun dan ≥5 tahun (merujuk pada kolom no.3 pada TBC.16K) pengobatan
teridentifikasi
6,7) Tuliskan jumlah kontak dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan (merujuk pada kolom no.4 pada TBC.16K)

(6)
Σ terduga TBC yang
8) Tuliskan jumlah kontak yang diinvestigasi (merujuk total kolom no.7 pada TBC.16K)
9) Tuliskan jumlah kontak yang memenuhi syarat rujukan (merujuk pada kolom 8-16 pada TBC.16K)
(1)
10-12) Tuliskan jumlah kontak yang dirujuk berdasarkan usia (merujuk pada kolom no.3 dan 17 pada TBC.16K)
Σ kasus TBC yang
dirujuk oleh kader
13) Tuliskan jumlah kontak yang sakit TBC (merujuk pada kolom no.19 pada TBC.16K)
14) Tuliskan jumlah anak yang menerima PP INH (merujuk pada kolom no. 21 pada TBC.16K)

(3) terkonfirmasi
(5)
FORMULIR PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (FORM A)
PENANGGULANGAN TBC NASIONAL FORM - A
2018

FORMULIR PENEMUAN TERDUGA DAN PASIEN TUBERKULOSIS


Nama Kader : ....................................... Kecamatan : .......................................
Bulan : ....................................... Kota/Kab : .......................................
Investigasi Profil Pasien
No Kontak Tanggal
No. Registrasi Nama L/P Usia Alamat Kecamatan Nama Puskesmas/UPK Alamat Puskesmas/UPK
Ya Tdk Periksa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Hasil Skrining oleh Kader Hasil Pemeriksaan


Edukasi Tes HIV
Gejala Lain Faktor Risiko
Pernah Tipe PMO
No Berkeringat Umu Nama PMO No. Tlp PMO
Batuk Batuk Demam berobat Ekstr Rontg Ront (KEL/ NON KEL)
Sesak malam hari r> Ibu Perok BTA BTA TCM TCM Anak Anak Ya/
ber- meriang >1 DM TBC tapi a en gen Tanggal
napas tanpa 60 Hamil ok + - + - + - Tdk
darah bulan tidak Paru + -
kegiatan th
tuntas
1 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

Keterangan Pengisian Formulir : Otorisasi


1) Tul i s ka n nomor urut 8) Tul i s ka n ke ca ma ta n te rduga TBC 31) Be ri ka n ta nda (V) a pa bi l a ja wa ba n ya Diverifikasi oleh Petugas TB
Disiapkan oleh Kader
2) Be ri ka n ta nda (V) pa da kol om Ya , ji ka ha s i l rujuka n i nve s ti ga s i konta k 9) Tul i s ka n ta ngga l pe ri ks a te rduga TBC 32) Tul i s ka n ta ngga l e duka s i & moti va s i Puskesmas/UPK
da n pa da kol om Tdk, ji ka ha s i l rujuka n da ri pe nyul uha n 10) Tul i s ka n na ma Pus ke s ma s /UPK 33) Tul i s ka n na ma PMO
3) Tul i s ka n nomor re gi s tra s i te rduga TBC 11) Tul i s ka n a l a ma t Pus ke s ma s /UPK 34) Tul i s ka n No te l p PMO
4) Tul i s ka n na ma l e ngka p te rduga TBC 12) Be ri ka n ta nda (V) a pa bi l a ja wa ba n ya 35) Tul i s ka n ti pe PMO
5) Tul i s ka n je ni s ke l a mi n te rduga TBC 14-30) Be ri ka n ta nda (V) a pa bi l a ja wa ba n ya
6) Tul i s ka n us i a te rduga TBC (Ji ka rujuka n I K ma ka ha rus s e s ua i de nga n formul i r I K) ( ) ( )
7) Tul i s ka n a l a ma t l e ngka p te rduga TBC Tanggal : Tanggal :
FORMULIR PEMANTAUAN PASIEN TUBERKULOSIS (FORM B)
PENANGGULANGAN TBC NASIONAL FORM - B
2018
FORMULIR PEMANTAUAN PASIEN TUBERKULOSIS
Nama Kader : ....................................... Kecamatan : ......................................
Bulan : ....................................... Kota/Kab : ......................................
PROFIL PASIEN
Tanggal Tipe PMO
Nama Tanggal
No. Registrasi Nama L/P Usia Alamat Kecamatan Alamat Puskesmas/UPK Mulai Nama PMO (KEL/
Puskesmas/UPK Periksa
Pengobatan NON KEL)

INFORMASI/KEGIATAN

1. Edukasi Penyakit TBC


Minggu I
*(K/T/S) Tanggal
Minggu II
*(K/T/S) Tanggal
Minggu III
*(K/T/S)
RIWAYAT PEMANTAUAN

Tanggal
TAHAP INTENSIF
Minggu IV
*(K/T/S) Tanggal
Minggu V
*(K/T/S) Tanggal
Minggu VI
*(K/T/S) Tanggal
6-7
Minggu VII
*(K/T/S) Tanggal
Minggu VIII
*(K/T/S) Tanggal

2. Edukasi Pentingnya
Minum Obat Σ kasus TBC yang
3. Edukasi Kesehatan terkonfirmasi dan memulai
Lingkungan
4. Edukasi PHBS (Perilaku pengobatan (6)
Hidup Bersih dan Sehat) Σ kasus TBC yang
5. Edukasi HIV
terkonfirmasi (5)
6. Edukasi PMO

TAHAP LANJUTAN
Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI Bulan VII Bulan VIII Bulan IX Bulan X
INFORMASI/KEGIATAN
*(K/T/S) Tanggal *(K/T/S) Tanggal *(K/T/S) Tanggal *(K/T/S) Tanggal *(K/T/S) Tanggal *(K/T/S) Tanggal *(K/T/S) Tanggal *(K/T/S) Tanggal
1. Edukasi Penyakit TBC
2. Edukasi Pentingnya Σ kasus TBC yang sembuh
Minum Obat
3. Edukasi Kesehatan
dan pengobatan lengkap
Lingkungan (8)
4. Edukasi PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat)
Σ kasus TBC yg
5. Edukasi HIV terkonfirmasi dan memulai
6. Edukasi PMO pengobatan (7)

Ke te ra nga n: K=Kunjunga n, T=Te l pon, S=SMS *(i s i s a l a h s a tu)


Tanggal Laporan Keberhasilan Pengobatan Otorisasi Laporan
Putus Nama

8
Nama Ttd Petugas Nama
Sembuh Lengkap Obat Meninggal Gagal Pindah Ttd Kader Petugas Ttd Koord SSR
Kader Puskesmas Koord SSR
(Default) Puskesmas

Tanggal Tanggal Tanggal


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai