Khairunniza 2016710052
Muti Afrida 2016710021
(1)
ABSTRAK
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kontribusi
relatif dari zat besi dalam makanan yang dikonsumsi oleh anak dengan
prevalensi anemia dan kekurangan zat besi .
(2)
ABSTRAK
Hasil: persentase anemia ditemukan sebesar 11,2%, sedangkan kekurangan
zat besi sebesar 22%, dan defisiensi besi anemia pada 3,7%. Prevalensi
anemia lebih tinggi pada balita berusia 1,5 hingga 3 tahun dibandingkan
dengan anak-anak usia 3 hingga 6 tahun (17,7% vs 7,3%, P¼0,01). Anak-
anak yang jarang mengkonsumsi daging merah akan mengalami 4 kali lipat
kemungkinan menderita kekurangan zat besi dari pada anak yang rutin
mengkonsumsi daging merah dengan Interval kepercayaan 95% 1,21-13,03;
P¼0.023), sedangkan konsumsi unggas tidak dikaitkan dengan konsumsi
zat besi. Konsumsi kedelai berbanding terbalik terkait dengan feritin
(sedikit signifikan, r¼? 0,134, P¼0,057).
Kesimpulan: Tingginya prevalensi anemia dan kekurangan zat besi yang
ditemukan dalam penelitian ini, terutama pada anak-anak berusia 1,5 hingga
3 tahun, terkait dengan konsumsi daging merah yang rendah. Konsumsi
unggas dengan karakteristik tinggi pada populasi Israel adalah tidak
protektif. Pergeseran menuju pengurangan konsumsi daging merah dan
lebih tinggi Konsumsi unggas di negara maju dapat meningkatkan risiko
kekurangan zat besi.
Kata Kunci: anemia, defisiensi besi, daging, unggas
(3)
LATAR BELAKANG
(4)
LATAR BELAKANG
(5)
LATAR BELAKANG
(6)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desian cross-sectional yang dilakukan pada Oktober 2009
hingga November 2010. Populasi penelitian terdiri dari anak-anak sehat, usia 1,5 hingga
6 tahun dari orang Yahudi sektor di wilayah Yerusalem Israel. Total sampel 263 anak-
anak yang direkrut oleh 5 dokter anak dari Meuhedet Layanan Kesehatan di Yerusalem
dan Beitar. Penelitian itu disetujui oleh komite Helsinki (dewan peninjau kelembagaan)
dari Organisasi Medis Hadassah, Yerusalem. Kuisioner Umum dan Frekuensi Makanan
Daftar pertanyaan Orang tua diwawancarai dengan menggunakan kuesioner tentang
karakteristik pribadi dan sosial ekonomi yang mendata usia, jenis kelamin, berat lahir,
pendidikan ibu, sektor agama (ultraortodoks, sektor Yahudi ortodoks, dan sekuler), dan
lama tinggal di taman kanak-kanak. Kuisioner didasarkan pada FFQ Besi untuk bayi
dan balita dari Departemen Gizi Kementerian Kesehatan Israel, disesuaikan untuk
populasi Israel. FFQ mencakup 9 item makanan yang dipilih sebagai sumber zat besi
atau zat besi inhibitor: daging merah (daging sapi), unggas, kalkun, ikan, susu formula,
sereal, kedelai, kacang-kacangan, dan teh. Frekuensi konsumsi didefinisikan oleh 5
kategori: jarang, sekali per minggu, 2 hingga 3 kali per minggu, 4 hingga 5 kali per
minggu, setiap hari, atau lebih sering. Analisis statistik menggunakan aplikasi statistik
PASW versi 18.0 (SPSS Inc, Chicago, IL) dalam menganalisis data. Sosiodemografi,
kesehatan, dan karakteristik gizi populasi penelitian dilaporkan sebagai rata-rata
(interval kepercayaan 95% [CI]) untuk variabel kontinu dan sebagai frekuensi untuk
variabel.
(7)
METODE PENELITIAN
(8)
HASIL PENELITIAN
(9)
HASIL PENELITIAN
(10)
HASIL PENELITIAN
(11)
HASIL PENELITIAN
(12)
HASIL PENELITIAN
Analisis hasil didapatkan dari uji yang sesuai, tidak terdapat drop out
serta tidak dijelaskan derajat kebebasan
(13)
DISKUSI
Prevalensi anemia mencapai (11,2%) dan kekurangan zat besi (22%) yang
ditemukan pada 263 anak Israel yang berusia 1,5 hingga 6 tahun. Anemia
defisiensi zat besi tadinya hanya ditemukan di 3,7%. Anemia dan
kekurangan zat besi lebih umum pada balita usia 1,5 hingga 3 tahun
(masing-masing 17,7% dan 25%), presentase ini jauh lebih tinggi daripada
yang ditemukan pada balita di AS dalam kelompok usia yang sama (5,1%
dan 9,2%, masing-masing) dan presentase ini lebih dekat dengan yang
ditemukan pada anak dari Inggris di tahun 1992–1993 (masing-masing 8%
dan 31%) (22). Hasil penelitian menunjukkan anak-anak dari ibu yang
berpendidikan lebih rendah berkemungkinan menderita anemia
dibandingkan ibu yang berpendidikan (P¼0.001). Penelitian ini memiliki
keterbatasan. Keterbatasan pada populasi penelitian (kebanyakan anak
yang berasal dari keluarga Yahudi ultra-ortodoks) tidak representatif dari
seluruh populasi balita Israel dan anak usia prasekolah. Kelemahan pada
sampling adalah orang tua mengharapkan pengetahuan lebih terhadap
keshatan anaknya dan orangtua menganggap anaknya yang diikutkan
dalam penelitian telah memiliki kesehatan yang baik.
(14)
DISKUSI
(15)
KRITISI
Judul (Ringkas)
Hasil (Uji Univariat, Bivariat dan Tabel hasil mudah dipahami) & Interpretasi
Diskusi (Membahas hasil secara detail yang dikaitkan dengan masalah utama)
(16)
TERIMA KASIH