(PLTA) KELOMPOK 1 : 1. KURNIAWAN FEBRIANTO - 1501617048 2. MUHAMMAD AKROM RAIHAN - 1501617046 3. SEPTIANA TRI SYAHPUTRI - 1501617052 4. SOVIAN DONY - 1501617045 Pendahuluan
Tenaga air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan
manusia sejak beberapa puluh abad yang lalu. Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa penggunaan kincir air untuk pertanian, pompa dan fungsi lainnya telah ada sejak 300 SM di Yunani, meskipun peralatan-peralatan tersebut kemungkinan telah digunakan jauh sebelum masa itu. Pada masa-masa antara jaman tersebut hingga revolusi industri, aliran air dan angin merupakan sumber energi mekanik yang dapat digunakan selain energi yang dibangkitkan dari tenaga hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air yang mengalir kemudian berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan pada desain tenaga air yang menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles dibagian luar Paris, Prancis. Sistem tersebut memiliki kapasitas yang sepadan dengan 56 kW energi listrik. Definisi
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah suatu sistem
pembangkit energi listrik dengan cara memanfaatan aliran dari air yang kemudian diubah menjadi energi listrik melalui putaran turbin dan generator. Sistem yang sangat mudah, dan yang penting adalah ramah terhadap lingkungan. Pembangkit listrik adalah suatu rangkaian alat atau mesin yang merubah energi mekanikal untuk menghasilakan energi listrik biasanya rangkaian alat itu terdiri dari turbin dan generator listrik. Fungsi dari turbin adalah untuk memutar rotor dari generator listrik, sehingga dari putaran rotor itu dihasilkan energi listrik. Prinsip Kerja
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara mengubah
energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). PLTA adalah pembangkit energi listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan dari ini biasa disebut hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah motor yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, tetapi juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk tenaga ombak. ( Gambar Pembangkit Listrik Tenaga Air Jatiluhur ) Pembangkit tenaga listrik yang banyak dilakukan dengan cara memutar generator sinkron sehingga didapatkan tenaga listrik arus bolak-balik tiga fase, tenaga mekanik yang dipakai memutar generator listrik didapat dari mesin penggerak generator listrik atau bisa disebut penggerak mula (Primeover). Mesin penggerak generator listrik yang banyak digunakan adalah mesin disel, turbin uap, turbin gas. Proses konversi energi primer menjadi energi mekanik menimbulkan produk sampingan berupa limbah dan kebisingan yang perlu dikendalikan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan. Proses pembangkit tenaga listrik adalah proses konversi energi primer (bahan bakar atau potensi tenaga air) menjadi tenaga mekanik sebagai penggerak generator listrik menghasilkan tenaga listrik. Listrik yang dihasilkan dinaikan terlebih dahulu voltasenya menjadi 150 KV sampai dengan 500 KV melalui Trafo Step Up. Penaikan tegangan ini berfungsi untuk mengurangi kerugian akibat hambatan pada kawat penghantar dalam proses transmisi. Dengan tegangan yang ekstra tinggi maka arus yang mengalir pada kawat penghantar menjadi kecil. Tengangan yang sudah dinaikan kemudian ditransmisikan melalui jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) ke Gardu Induk (GI), untuk diturunkan voltasenya menjadi tegangan menengah 20 KV, kemudian tegangan menengah di salurkan melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) ke Trafo-trafo Distribusi. Di Trafo-trafo Distribusi voltesenya diturunkan dari 20 KV menjadi 220 V dari trafo- trafo distribusi disalurkan melalui jaringan tegangan rendah (JTR) ke Pelanggan Listrik. Jenis - jenis
PLTA yang memanfaatkan Ketinggian Air Terjun digolongkan sebagai berikut :
a. PLTA jenis terusan air (water way) b. PLTA jenis DAM/bendungan c. PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)
PLTA yang memanfaatkan Aliran Sungai digolongkan sebagai berikut :
a. PLTA jenis aliran sungai langsung (run of river) b. PLTA dengan kolam pengatur c. PLTA jenis waduk (reservoir) d. PLTA jenis pompa (pumped storage) e. PLTA Hydriseries Kelebihan
PLTA sebagai sumber pembangkit mempunyai
beberapa kelebihan yakni relatif tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, tidak memerlukan bahan bakar karena arus air yang diperlukan, operasi dan perawatannya pun relatif lebih mudah serta pemanfaatan air sebagai sumber pembangkit akan memberikan manfaat dari segi lainnya, seperti pariwisata, perikanan, persediaan air bersih, irigasi, dan pengendalian banjir. Kekurangan
Sedangkan kekurangan yang dimiliki PLTA tentu
saja membutuhkan investasi yang besar karena butuh lahan yang luas dan biaya besar untuk pembangunan waduk. Persiapan yang dibutuhkan untuk membangun sarana PLTA pun membutuhkan waktu relatif lama karena sangat bergantung pada ketersediaan air sungai, sehingga harus menjaga tangkapan air. TERIMA KASIH