KELOMPOK 9
Alfia Aulia Kamilah Badaruddin
C014192022
Muhammad Anugrah Fiqri Mubarak
C0141922039
Pembimbing :
dr. Musannif Ziad
Pembimbing Akademik
Departemen:
Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik dr. Harry Azka Putrawan,Sp.p
Departemen PulmonologI dan Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar | 2020
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.D
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 09-08-1990
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Ruang perawatan : IC Lt 2
No.RM : 910016
Tanggal masuk : 4 Februari 2020
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
ANAMNESIS
o STATUS PASIEN
Sakit sedang/ Gizi buruk/ GCS E4M6V5
BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17.85 kg/m2
o TANDA VITAL
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 119 x/menit kuat angkat
Pernapasan : 28 kali/menit, Sp O2: 98% dengan modalitas oksigen 4 liter/menit
dengan nasak kanul
Suhu : 37 oC
PEMERIKSAAN FISIS
o Kepala
Bentuk : Normocephal
Deformitas : Tidak ada
Rambut : Hitam, sukar dicabut
o Mata
Eksoptalmus/Enoptalmus: (-)
Gerakan : Dalam batas normal
Kelopak mata : Edema(-)
Konjungtiva : Tidak Pucat (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
Kornea : Jernih
Pupil : Bulat
PEMERIKSAAN FISIS
o Leher o Thoraks
Kelenjar getah bening : Ada pembesaran Inspeksi : asimetris, hemithorax kanan tertinggal saat
Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran statis maupun dinamis
Trakea : Ada devasi ke lateral kanan Palpasi : vocal fremitus pada hemithorax kanan
menurun
Pembuluh darah : Dalam batas normal
Perkusi : Redup pada hemithorax kanan
Kaku kuduk : Negatif
Auskultasi : Suara nafas vesikuler ronki ada
Tumor : Tidak ada
Nodul : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS
o Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa tumor (-),
Hepar tidak teraba, Lien tidak teraba
Perkusi : Timpani, undulasi (-)
Lain-lain : Ascites (-)
o Extremitas
Pitting edema : tidak ada
Perdarahan (-), palmar eritem (-), akral hangat
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
JENIS
HASIL NILAI RUJUKAN JENIS
PEMERIKSAAN
WBC 11.6 x103/uL 4 - 10 x 103/uL PEMERIKSA HASIL NILAI RUJUKAN
DARAH
HGB 13.1 12 - 16 g/dl AN
RUTIN
(04/02/2020) PLT 653 150 - 400 x 103/uL Ureum 39 10 – 50 mg/dl
NEUT 87.9 52.0 - 75,0 Kreatinin 0.5 L(<1.3) ; P(<1.1) mg/dl
LYMPH 3.6 20,0 - 40,0 GDS 101 70-140
MONO - 2,00 - 8,00
LED - <20 mm/jam
EOS - 1,00 - 3,00
BASO - 0,00 - 0,10
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
JENIS
PEMERIKSAA HASIL NILAI RUJUKAN
N
GDS 101 140 mg/dl
SGOT 45 <38 U/L
SGPT 56 <41 U/L
Ureum 39 10 – 50 mg/dl
JENIS NILAI
HASIL
PEMERIKSAAN RUJUKAN
pH 7.554 7.35 – 7.45
ANALISA SO2 98.2 95 - 98
GAS DARAH PO2 95.1 80.0 – 100.0
ctCO2 37.9 23 - 27
HCO3 36.6 22 - 26
BE 14.1 -2 - +2
PEMERIKSAA
N
PENUNJANG
S: Batuk ada sejak 3 bulan lalu, batuk berlendir tetapi lendir tidak
dapat dikeluarkan, riwayat batuk darah disangkal, demam hilang
timbul, keringat malam tanpa aktivitas ada, nafsu makan menurun,
penurunan BB ada sekitar 9 kg dalam 2 bulan`.
FOLLOW UP
FOLLOW UP
Wakt Subjektif Objektif Assesme Planning Terapi
u nt
04/02/ S: sesak napas yang Tekanan darah : 110/70 mmHg - Efusi ‒ Cek darah lengkap • Natrium klorida
20 dialami sejak 3 bulan Nadi : 119 kali/menit pleura ‒ Foto thorax PA 0,9% 20 tetes/
Pernapasan : 28 kali/menit massif
yang lalu, memberat 1 Suhu : 37 oC
‒ Torakosintetis menit
bulan terakhir disertai - TB paru ‒- Pemasangan WSD • Oksigen 4 liter/mnt
Saturasi : 98 % dengan modalitas
dengan batuk sesekali, Oksigen 4 liter/menit klinis on via nasal kanul
batuk muncul Inspeksi Asimetris, hemithorax OAT fase • Furosemide 40 g/
bersamaan dengan kanan tertinggal. Palpasi Vocal klinis IV/24 jam
keluhan sesak napas, fremitus menurun pada terapi • Metilprednison 62,5
batuk disertai dahak hemithorax dextra. Perkusi hari ke mg/24 jam/IV
yang berwarna putih, didapatkan redup pada 17 • Teruskan OAT
hemithorax dextra. Auskultasi
tidak ada batuk darah, didapatkan bunyi napas
nyeri dada tidak ada, bronkovesikuler, dan ronkhi,
demam hilang timbul, wheezing tidak ada
keringat malam ada, Lab :
penurunan berat -Wbc : 11,6 -Ur/Kr : 39/0,54
badan ada, BAK & -Hb : 13,1 -Alb : 3,3
BAB normal, dan nafsu -PLT : 653 -SGOT : 45
makan menurun -Neut : 87,9 -SGPT : 56
-Lymp : 3,6
-GDS : 101
FOLLOW UP
Wakt Subjektif Objektif Assesme Planning Terapi
u nt
05/02/ S: Sesak ada, suara Sakit sedang/sadar - Efusi - Cek sputum BTA,
20 serak ada, batuk ada, GCS : E4M6V5 pleura Sensitivitas OAT • Natrium klorida
Tekanan darah : 120/80 mmHg massif
nyeri dada tidak ada, Nadi : 100 kali/menit
- Genexpert 0,9% 20 tetes/
demam tidak ada dextra - Usul NSCT terapi menit
Pernapasan : 28 kali/menit
Suhu : 37 oC e.c TB dengan kontras • Oksigen 4 liter/mnt
Saturasi : 98 % dengan modalitas 4 paru via nasal kanul
liter permenit via nasal kanul - TB paru • Furosemide 40 mg/
Pembesaran KGB ada klinis on IV/24 jam
Inspeksi Asimetris saat statis dan OAT • Metilprednison 62,5
dinamis, hemithorax kanan mg/24 jam/IV
tertinggal. Palpasi Vocal fremitus
menurun pada hemithorax dextra.
• Tunda OAT
Perkusi didapatkan redup pada
hemithorax dextra. Auskultasi
didapatkan bunyi napas
bronkovesikuler danronkhi di
paru, wheezing tidak ada
Lab :
-
FOLLOW UP
Kelompok bakteri
anaerob: Kelompok bakteri aerob,
- Bacteriodes melaninogenus gram positif:
- Bacteriodes fragilis - Staphylococcus sp.
- Peptostreptococcus species - Streptococcus micraerophilic
- Bacillus intermedius - Streptococcus pyogenes
- Fusobacterium nucleatum - Streptococcus pneumoniae
- Microaerophilic streptococcus
• Malaise, merupakan gejala awal disertai tidak nafsu makan yang lama kelamaan menyebabkan
penurunan berat badan.
• Demam, berupa demam intermitten bisa disertai menggigil bahkan ‘rigor’ dengan suhu tubuh
mencapai 39.40C atau lebih.
• Batuk pada pasiean abses paru merupakan batuk berdahak yang setelah beberapa dapat berubah
menjadi purulen dan bisa mengandung darah. Sputum yang berbau amis dan berwarna anchovy
menunjukkan penyebabnya bakteri anaeraob dan disebut dengan putrid abscesses.
• Nyeri pleuritik atau nyeri yang dirasakan dalam dada menunjukkan adanya keterlibatan pleura.
• Sesak yang disebabkan oleh adanya pus yang menumpuk menutupi jalan napas
DIAGNOSIS
Diagnosis CAP Pada Pasien
• Keluhan penderita yang khas seperti • Pasien mengeluh batuk yang dialami sejak 1
malaise, demam ringan sampai demam bulan terakhir, memberat 1 minggu
tinggi, batuk purulen dengan bau amis dan sebelum masuk rumah sakit, batuk disertai
penurunan berat badan. dahak berwarna kehijauan dan berbau
• Riwayat penyakit sebelumnya seperti tidak sedap, tidak ada bercak darah. Sesak
infeksi saluran nafas atas, infeksi gigi, ada dialami sejak 3 hari sebelum masuk
serangan epilepsi, dan penurunan kesadaran rumah sakit, dirasakan terus menerus dan
berkaitan dengan sedasi. tidak dipengaruhi cuaca maupun aktivitas.
• Peningkatan jumlah leukosit yang umumnya Nyeri dada tidak ada. Demam tidak ada,
mencapai 10.000-30.000/mm3. riwayat demam ada dirasakan 2 minggu
• Bronkoskopi: untuk mengetahui adanya terakhir hilang timbul. Penurunan berat
obstruksi pada bronkus. Obstruksi bronkial badan tidak ada.
sekunder biasanya disebabkan oleh • Riwayat dirawat di RS Siloam dengan
karsinoma. diagnosis Pneumonia 2 minggu lalu.
• Aspirasi Jarum Perkutan untuk diagnosis • Pemeriksaan Lab:WBC: 27.5 x 103/uL
bakteriologis. • Hasil biakan darah: Staphylococcus species
TERAPI
Tatalaksana Medis
Manajemen awal didasarkan pada data mikrobiologi dan pengetahuan
terhadap kondisi atau penyakit yang mendasari.
Antibiotik
• Terapi alternatif yang dapat digunakan adalah kombinasi sefalosporin
generasi 2 (cefuroxime, cefoxitin) atau generasi 3 (ceftriaxone) dengan
clindamycin atau metronidazole.
• Linezolide initial i.v 600 mg tiap 12 jam dan dilanjutkan dengan terapi oral
setelah perbaikan gejala klinis disarankan pada kasus abses paru yang
disebabkan oleh MRSA.
DOSIS BEBERAPA ANTIBIOTIK EMPIRIK:
Antibiotik Dosis