Kalimat terbuka
Kalimat yang belum atau tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya
Bisa berbentuk persamaan atau pertidaksamaan
Contoh:
x+1=3
y–7<9
Pernyataan
Argumen
Kumpulan dari satu atau beberapa premis
beserta kesimpulan yang diambil secara valid
Macam-macam Argumen
Aturan dalam pembuktian
argumen
Silogisme Disjungtif
Konstruktif Delema
Destruktif Delema
Aturan Konjungsi
Aturan Penyederhanaan
Aturan Penambahan
1. 𝑎 ⇒ 𝑏
2. 𝑐 ⟹ 𝑑
3. ((∼ b ∨∼ d) ∧ (∼ a ∨∼ b))
4. ∼ 𝑏 ∨∼ 𝑑 (3 aturan
Buktikan keabsahan dari penyederhanaan)
5. 𝑏 ⟹∼ 𝑑 (4 Hukum Implikasi)
𝑎⇒𝑏
𝑐⟹𝑑 6. ∼ 𝑎 ∨∼ 𝑏 (3 Aturan
(∼ 𝑏 ∨∼ 𝑑) ∧ (∼ 𝑎 ∨∼ 𝑏) Penyederhanaan)
∴∼ 𝑎 ∨∼ 𝑐 7. 𝑎 ⟹∼ 𝑏 (6 Hukum Implikasi)
8. 𝑎 ⟹∼ 𝑏 (1,5 Silogisme)
9. 𝑑 ⟹∼ 𝑎 (8 Hukum Transposisi)
10. 𝑐 ⟹∼ 𝑎 (2,9 Silogisme)
11. ∼ 𝑐 ∨∼ 𝑎 (10 Hukum Implikasi)
12. ∼ 𝑎 ∨∼ 𝑐 (11 Hukum Komutatif)
6. Jumlah diagonal
𝐶 𝑛, 0 + 𝐶 𝑛 + 1,1 + ⋯ + 𝐶 𝑛 + 𝑟, 𝑟
= 𝐶(𝑛 + 𝑟 + 1, 𝑟)
Teorema 2
(𝑥 + 𝑦)𝑢 = 𝐶 𝑢, 𝑘 𝑥 𝑘 𝑦 𝑛−𝑘
𝑘=0
𝑥
Misal 𝑧 = , maka
𝑦
𝑢
𝑥
𝑢 𝑢
(𝑥 + 𝑦) = +1 = 𝑧+1
𝑦
𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑧 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑧 < 1, 𝑚𝑎𝑘𝑎
∞
(𝑧 + 1)𝑢 = 𝐶 𝑢, 𝑘 𝑧 𝑘
𝑘=0
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑢 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓, 𝑚𝑎𝑘𝑎
∞
(𝑧 + 1)−𝑢 = −1 𝑘 𝐶 𝑛 + 𝑘 − 1, 𝑘 𝑧 𝑘
𝑘=0
Contoh
Ekspansikan 1 − 𝑥 −2
Jawab
∞
1−𝑥 −2 = 𝐶 𝑘 + 1, 𝑘 𝑥 𝑘
𝑘=0
= 1 + 2𝑥 + 3𝑥 2 + 4𝑥 3 + 5𝑥 4 + ⋯
Barisan
Definisi 1
Barisan geometri merupakan sebuah barisan yang
berbentuk
𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 2 , 𝑎𝑟 3 , … , 𝑎𝑟 𝑛
dengan rasio 𝑟
Definisi 2
Barisan aritmatika merupakan sebuah barisan yang
berbentuk
𝑎, 𝑎 + 𝑑, 𝑎 + 2𝑑, 𝑎 + 3𝑑, … , 𝑎 + 𝑛𝑑
dengan selisih 𝑑
Untuk menyatakan jumlah 𝑛 suku dari sebuah barisan
digunakan notasi sigma
𝑎𝑗 = 𝑎𝑚 + 𝑎𝑚+1 + ⋯ + 𝑎𝑛
𝑗=𝑚
Multiset
Definisi 3
Diberikan himpunan semesta S. Sebuah multiset A pada S
adalah sebuah himpunan dengan unsur-unsurnya dapat
muncul lebih dari satu kali
Operasi Dasar pada Multiset
Definisi
Fungsi pembangkit biasa untuk berisan bilangan real:
𝑎0 , 𝑎1 , … , 𝑎𝑘 didefinisikan sebagai deret pangkat tak
hingga
∞
𝐺 𝑥 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + … + 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛
𝑛=0
Teorema 4
Jika 𝑓 𝑥 = σ∞ ∞
𝑛=0 𝑎𝑛 𝑥 dan 𝑔 𝑥 = σ𝑛=0 𝑏𝑛 𝑥 fungsi
𝑛 𝑛
pembangkit, maka
∞
𝑓 𝑥 + 𝑔 𝑥 = (𝑎𝑛 +𝑏𝑛 )𝑥 𝑛
𝑛=0
∞ 𝑛
𝑓 𝑥 . 𝑔 𝑥 = 𝑎𝑛 𝑏𝑛−𝑗 𝑥 𝑛
𝑛=0 𝑗=0
Contoh penerapan teorema 4
1
Diberikan fungsi pembangkit 𝐺 𝑥 = 1−2𝑥 2
= σ∞
𝑛=0 𝑛 + 1 2𝑥
𝑛
Relasi Rekursif
Definisi 4
Relasi rekursif untuk barisan 𝑎𝑛 didefinisikan sebagai
sebuah persamaan yang menyatakan 𝑎𝑛 dalam salah satu
atau lebih suku-suku sebelumnya, yaitu 𝑎0 , 𝑎1 , … , 𝑎𝑛−1 ,
untuk semua 𝑛 ≥ 𝑛0 dengan 𝑛0 bilangan bulat tak negatif
Teorema 1
Jika G sebuah graf maka σ𝑣∈𝑉 𝑑 𝑣 = 2 𝐸(𝐺)
Teorema 2
Banyaknya titik yang berderajat ganjil pada sebuah graf adalah
genap. Barisa monoton turun dari derajat titik-titik graf G
disebut barisan derajat graf G. Jika G graf sederhana, maka
barisan derajat G disebut graphik
Teorema 3
Barisan bilangan bulat non negatif (𝑑1 , 𝑑2 , … , 𝑑𝑛 ) adalah barisan derajat
sebuah graf jika dan hanya jika σ𝑛𝑖=1 𝑑(𝑣) genap
Teorema 4
G adalah pohon
Setiap pasang titik di g terdapat tepat satu lintasan
G terhubung dan memiliki 𝑛 − 1 buah sisi
G tidak mengandung sikel dan memiliki 𝑛 − 1 buah sisi
G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan
Graf berbobot
Adalah sebuah graf yang setiap sisinya
diakitkan dengan sebuah bilangan real
Bobot sisi 𝑒 ditulis 𝑤(𝑒)
Bobot graf G, ditulis 𝑤(𝐺), adalah jumlah
bobot semua sisi di G
Pohon rentang adalah sebuah graf bagian yang memuat
semua titik di G yang berupa pohon
Pohon rentang minimal adalah pohon rentang dengan
bobot minimal
Untuk mencari pohon rentang minimal bisa
menggunakan algoritma Kruskal dan algoritma Prim
Algoritma Kruskal
Teorema 7
Jika G graf sederhana dengan derajat titik maksimum Δ(𝐺),
maka 𝜒 𝐺 ≤ Δ G + 1
Teorema 8
Misalkan G graf sederhana, terhubung, dan derajat titik
maksimum adalah Δ 𝐺 . Jika G bukan graf komplit dan
bukan graf sikel dengan banyak titik ganjil, maka 𝜒 𝐺 ≤
Δ G
Algoritma Welch-Powell
Peta
Graf bidang yang tidak memuat jembatan
Aplikasi pewarnaan Graf