Anda di halaman 1dari 11

Pengertian tentang Diet Obesitas

Obesitas umumnya didefenisikan sebagai kelebihan


berat badan lebih dari 120 % berat badan ideal.
Terdapat 3 derajat obesitas, ialah :
1. Ringan 120-140% BBI
2. Sedang 141-200% BBI
3. Berat atau abnormal, lebih dari 200 % BBI
Faktor Penyebab Obesitas

1. Genetik: anak-anak dari orang tua obesitas


cenderung 3 x-8x menjada obesitas dibanding
orang tua berat badan normal walaupun
mereka tidak dibesarkan oleh orang tua
kandung.
2. Lingkungan: Pengaruh keluarga ( misal:
pengunaan makanan sebagai hadiah )
membantu pengembangan kebiasaan makan
yang dapat menyebabkan obesitas .
3. Psikologi: Makan berlebihan dapat sebagai
respons terhadap kesepian, berduka, atau
defresi. Respon terhadap rangsang dari luar,
seperti iklan makanan.
4. Fisiologi : penurunan pengunaan energi
dengan bertambahnya usia. Hal ini sering
menyebabkan peningkatan berat badan pada
usia pertengahan. Kelainan endokrin ( hipotiroid)
bertangung jawab untuk terjadinya obesitas.
Tujuan diet pada obesitas
Mengurangi jumlah kalori yang terdapat dalam makanan dengan cara:

1. Pilihlah bahan makanan yang mengandung sedikit hidrat arang dan sedikit
lemak.

2. Pilihlah daging yang tak berlemak atau buanglah lemaknya.

3 Hindari menggoreng sedapat mungkin. Lebih baik merebus, menggukus,


menumis, memanggang dan membakar.

4. Sebagian sayuran dimakan sebagai lalap.

5. Rasa kenyang dapat dicapai dengan makan sayuran dan buah-buahan.


6. Menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang
menyegarkan badan dan olahraga teratur. Untuk
mendapatkan hasil terbaik, peserta diet harus
melakukan olahraga 3 hari dalam seminggu
menggunakan sedikitnya 300 kkal( atau 4 hari/minggu
yang membakar 200 kkal.
7. Memeriksa kesehatan pada waktu-waktu tertentu.
8. modifikasi perilaku, mengubah yang berhubungan
dengan pengurangan diet yang seimbang. Mempromosikan
penurunan berat badan yang menetap. Program modifikasi
perilaku harus terdapat pada semua bagian program
penurunan berat badan.
Kerugian obesitas
1. Keindahan tubuh sukar dipertahankan, kelincahan
bergerak berkurang.

2. Mudah terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi,


ginjal, hati, dan kencing manis.

3. Lebih sukar mengatasi penyakit kantung empedu,


rheumatik, dan asthma serta resiko menjalani operasi
berat.
Pengaturan makanan

1. Diet seimbang rendah kalori.

a. diet ini berdasarkan pada makanan yang biasa dipilih dari semua kelompok
makanan, walaupun berkalori rendah tetapi mencukupi untuk semua zat gizi.

b. diet ini merupakan pilihan bagi orang yang memiliki berat badan kurang dari 30 %
kelebihan berat ideal.

c. Penderita diijinkan kehilangan sekitar 0,5- 1 kg/minggu (1 kg lemak tubuh=sekitar


7000 kkal).

d. penderita mengkonsumsi kurang dari 500-1000 kkal dari kebutuhan total kalori yang
deperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari.
2. Diet sangat rendah kalori (DSRK)

a. diet ini dirancang untuk mencegah hilangnya massa otot, tetapi


juga kehilangan massa otot selama periode diet.

b. Diet yang hanya menyiapkan 400-800 kkal/hari, digunakan bagi


penderita obesitas dengan sedikitnya 300% kelebihan dari BBI.

c. Harus dengan supervisi dihawatirkan terjadi dihidrasi,


ketidakseimbangan elektrolit, peningkatan asam urat, kelelahan
hebat, pusing dan sakit kepala. Potensi terjadinya distritmia
ventrikuler sering terjadi pada penggunaan diet dalam jangka
panjang.

Anda mungkin juga menyukai