Anda di halaman 1dari 16

APBD PROVINSI LAMPUNG

2015 & 2016


REDISTRIBUSI & SOCIAL
WALFERE
PUBLIC GOODS
BELANJA PEGAWAI

AURORA FITRI DWI HERYANTI


2301180521
10
3-23 D3 PAJAK
PENGERTIAN REDISTRIBUSI &
SOCIAL WALFERE
Salah satu fungsi Pemerintah dengan cara dana
yang dari publik (baik pajak maupun non-
pajak) digunakan untuk memperluas
pemerataan pendapatan dan kesejahteraan
PERBEDAAN BELANJA LANGSUNG &
TIDAK LANGSUNG
Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung
adalah kegiatan belanja daerah ialah kegiatan belanja daerah
yang dianggarkan dan yang dianggarkan dan tidak
berhubungan secara langsung memiliki hubungan apapun
dengan pelaksanaan program secara langsung dengan
dan kegiatan pemerintah pelaksanaan program dan
daerah kegiatan

Belanja Pegawai Tidak Lan


Belanja Pegawai Langsung merupakan belanja kompensasi
yang diberikan dalam
biasanya digunakan untuk bentuk gaji dan tunjangan, serta
pengeluaran honorarium/upah penghasilan lainnya yang
dalam melaksanakan program diberikan kepada pegawai
dan kegiatan pemerintah negeri sipil yang ditetapkan
daerah
REDISTRIBUSI & SOCIAL WALFERE
2015

Fungsi Pelayanan Umum Fungsi Pariwisata dan Budaya


Rp. 292.420.380.199 Rp. 12.622.239.654

Fungsi Ekonomi Fungsi Pendidikan


Rp. 212.315.087.949 Rp. 89.973.075.336

Fungsi Kesehatan Fungsi Perlindungan Sosial


Rp. 47.924.742.922 Rp. 25.028.424.200
PUBLIC GOODS BELANJA PEGAWAI
2015 2015

Total Belanja
Rp. 2.664.610.503.9
Fungsi Ketertiban dan Keamanan
Rp. 20.832.516.733

Belanja Langsung
Rp. 50.559.538.150
1,897%
Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum
Rp. 70.800.477.967

Belanja Tidak Langsung


Rp. 515.017.779.462 19,328%
REDISTRIBUSI & SOCIAL WALFERE
2016

Fungsi Pelayanan Umum Fungsi Pariwisata dan Budaya


Rp. 3.259.167.086.051 Rp. 25.825.811.195

Fungsi Ekonomi Fungsi Pendidikan


Rp. 358.815.131.859 Rp. 195.151.576.015

Fungsi Kesehatan Fungsi Perlindungan Sosial


Rp. 562.391.469.022 Rp. 47.183.838.821

Fungsi Lingkungan Hidup


Rp. 12.877.853.549
PUBLIC GOODS BELANJA PEGAWAI
2016 2016

Total Belanja
Rp. 5.359.402.785.0
Fungsi Ketertiban dan Keamanan
Rp. 55.306.084.676

Belanja Langsung
Rp. 103.174.825.400
1,925%
Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum
Rp. 960.202.744.465

Belanja Tidak Langsung


Rp. 833.658.220.000 15,555%
REDISTRIBUSI & SOCIAL WALFERE
3500 3259

3000
2500
2000
1500
1000
562
500 292 358
212
48 12 25 90 195 25 47 0 13
0

2015 2016(Dalam milyaran


rupiah)
PUBLIC GOODS
1200

1000 960

800

600

400

200
55 70
20
0
KETERTIBAN & PERUMAHAN &
KEAMANAN FASILITAS UMUM
2015 2016(Dalam milyaran
rupiah)
BELANJA PEGAWAI
900
833
800

700

600
515
500

400

300

200
103
100 50

0
BELANJA BELANJA TIDAK
LANGSUNG LANGSUNG
2015 2016(Dalam milyaran
rupiah)
ANALISIS
Sesuai data yang diperoleh dari portal www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 dan https://info-
anggaran.com/apbd/ , alokasi belanja pemerintah daerah provinsi lampung dari tahun 2015
sampai dengan 2016 mengalami kenaikan yang signifikan. Berdasarkan data tersebut, hampir
seluruh belanja yang diklasifikasi menurut fungsi mengalami kenaikan 2 kali lipat, bahkan ada
yang lebih dari 10 kali lipat.
Kenaikan pengeluaran yang cukup besar terdapat dalam
belanja untuk kesehatan.
Pada tahun 2015, dana yang dikeluarkan sebesar Rp.
47.924.742.922, sedangkan pada tahun 2016 naik menjadi Rp.
562.391.469.022.
Seperti yang diketahui, pada tanggal 1 januari 2014,
pemerintah mengadakan program BPJS Kesehatan. BPJS
Kesehatan merupakan penyelenggara program jaminan sosial
di bidang kesehatan yang merupakan salah satu dari lima
program dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yaitu
Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari
Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
BPJS Kesehatan juga menjalankan fungsi pemerintahan
(governing function) di bidang pelayanan umum (public
services) yang sebelumnya sebagian dijalankan oleh badan
usaha milik negara dan sebagian lainnya oleh lembaga
pemerintahan. Gabungan antara kedua fungsi badan usaha
dan fungsi pemerintahan itulah, yang dewasa ini, tercermin
dalam status BPJS Kesehatan sebagai badan hukum publik
yang menjalankan fungsi pelayanan umum di bidang
penyelenggaraan jaminan sosial nasional. Maka dari itu, dana
SUMBER PENDAPATAN BPJS
KESEHATAN
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, mengatakan bahwa BPJS Kesehatan memiliki tiga
sumber pendapatan

Iuran Peserta Hasil Investasi Alokasi Dana Pemerintah

Salah satu sumber pendapatan BPJS Kesehatan adalah alokasi dana pemerintah, yang artinya
alokasi tersebut merupakan anggaran belanja dalam APBD. Namun, apa yang diharapkan
pemerintah tidak sejalan dengan kondisi masyarakat yang ada. Sehingga, BPJS mengalami defisit
yang cukup besar, sehingga menyebabkan dana yang keluar dari APBD juga besar.
Dikutip dari portal katadata.co.id, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan terdapat empat
EMPAT AKAR MASALAH DEFISIT BPJS KESEHATAN

Permasalahan pertama, struktur iuran BPJS masih di bawah


perhitungan aktuaria atau underpriced, yang artinya iuran
terlalu kecil dengan manfaat yang terlalu banyak, maka
resikonya terlalu tinggi karena peserta juga banyak

Permasalahan kedua, banyaknya Peserta Bukan Penerima


Upah (PBPU) dari sektor mandiri atau informal yang hanya
mendaftar pada saat sakit lalu berhenti membayar iuran
setelah mendapatkan layanan kesehatan

Permasalahan ketiga, tingkat keaktifan peserta mandiri


atau informal yang cukup rendah atau hanya sekitar 54%.
Sementara, tingkat utilisasi atau penggunaannya dinilai Sri
Mulyani sangat tinggi

Adapun permasalahan terakhir, menurut beliau, beban


pembiayaan BPJS Kesehatan pada penyakit
katastropik yang sangat besar. Tercatat, beban
pembiayaan mencapai lebih dari 20% dari total biaya
KENAIKAN DEFISIT BPJS KESEHATAN
12

10 9.7

6 5.7

4 3.3

0
2014 2015 2016 (Dalam triliunan
rupiah)
KESIMPULAN & SARANJadi, menurut data dan fakta yang saya paparkan
sebelumnya, bisa ditarik kesimpulan bahwa kenaikan angka
belanja pemerintah daerah yang sangat tinggi tersebut
disebabkan karena adanya program BPJS Kesehatan. Selain
termasuk belanja untuk Kesehatan, BPJS juga merupakan
salah satu program pelayanan umum, yang mana juga
termasuk beban belanja untuk pelayanan umum.
Berdasarkan data APBD tahun 2015 dan 2016, kedua jenis
belanja tersebut (kesehatan dan pelayanan umum) sama
sama mengalami kenaikan sebesar lebih dari 10 kali lipat,
dikarenakan anggaran untuk BPJS semakin meningkat.
Program pemerintah ini dimaksudkan untuk kesejahteraan
rakyat (social walfere). Namun, program tersebut tidak
berjalan sesuai rencana dikarenakan ada beberapa hal, salah
satunya cara masyarakat menyikapi program tersebut.
Jadi, saran saya, sebaiknya pemerintah lebih tegas dalam

Anda mungkin juga menyukai