Anda di halaman 1dari 30

Clinical Science Session

Ilmu Penyakit Dalam


RSUD Cibabat Cimahi
2018-2019
HIPERTENSI
DEFINISI
Primer Sekunder
Tekanan darah 140/90mmhg atau lebih Tekanan darah 140/90mmhg atau lebih
pada usia 18 tahun keatas dengan pada usia 18 tahun keatas dengan
penyebab yang tidak diketahui. penyebab yang diketahui.
Pengukuran dilakukan 2 kali atau lebih
dengan posisi duduk, kemudian diambil
rata-rata nya pada 2 kali atau lebih
kunjungan.
DEFINISI
Darurat (emergency) Mendesak (urgency)
Selain tekanan darah sangat tinggi Selain tekanan darah sangat tinggi
terdapat kelainan/ kerusakan target tidak terdapat kelainan/ kerusakan
organ yang progresif, sehingga tekanan target organ yang progresif, sehingga
darah harus diturunkan dengan segera tekanan darah dapat diturunkan dengan
(menit-jam) agar dapat lebih lambat (jam-hari)
mencegah/membatasi kerusakan target
organ yang terjadi.
EPIDEMIOLOGI
6% pada seluruh populasi
Separuh populasi >65 tahun terkena hipertensi
NHANES : >18 th di amerika 29.6% atau 58-65 juta penduduk
RISKESDAS 2007 : 31,7% terbanyak di Jawa Timur 37,4% dan terendah di papua
barat 20,1%
Lebih sering terjadi pada wanita
Hipertensi primer 95% dari seluruh kasus
Etiologi Faktor Resiko
Penyakit : Usia
CKD, Cushing’s Syndrome, Obstructive sleep Jenis kelamin
apnea, paratiroid, feokromositoma,
aldosteronism primer, penyakit renovascular, Gaya hidup (merokok, pola makan,
penyakit tiroid olahraga)

Obat : Riwayat keluarga dan pasien (diabetes,


kardiovaskular, hiperlipidemia)
Prednison, fludrokortison, triamsinolon
KLASIFIKASI
CLINICAL MANIFESTATION
Biasanya tidak terdapat keluhan dan biasa terjadi ketika terjadi komplikasi
Otak dan mata : Sakit kepala, vertigo, gangguan penglihatan, TIA, deficit
sensoris/motoris
Jantung : palpitasi, nyeri dada, sesak, bengkak kaki, tidur dengan bantal tinggi >2
Ginjal : haus, polyuria, nocturia, hematuri
Arteri perifer : ekstermitas dingin, klaudikasio intermittent
PATGEN-PATFIS
DIAGNOSIS HIPERTENSI
Anamnesis
1. Lama menderita hipertensi dan dejajat hipertensinya
2. Indikasi adanya hipertensi sekunder
Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
Pemakaian obat-obat analgesic
Sakit Kepal, kecemasan, palpitasi
3. Faktor Resiko
Riwayat hipertensi, kardiovaskular, hyperlipidemia, diabetes melitus di
pasien/keluarga pasien
Kebiasan merokok, pola makan, intensitas olahraga
DIAGNOSIS HIPERTENSI CONT.
4. Gejala Kerusakan Organ
Otak dan mata : sakit kepala, vertigo, gangguan penglihatan, TIA, deficit
sensoris dan motoris
Jantung : Palpitasi, nyeri dada, sesak, bengkak kaki, tidur dengan bantal
tinggi
Ginjal : haus, polyuria, nokturia, hematuria,
Arteri Perifer : ektremitas dingin, klaudikasio
5. Pengobatan anti hipertensi sebelumnya
DIAGNOSIS HIPERTENSI CONT.
Dalam menegakan diagnosis hipertensi, diperlukan
beberapa tahapan pemeriksaan yang harus dijalani sebelum
menentukan terapi atau tatalaksana yang akan diambil.
Algoritme diagnosis ini diadaptasi dari Canadian
Hypertension Education Program. The Canadian Recommendation
for The Management of Hypertension 2014, JNC 8.
TERAPI
Menjalani pola hidup sehat :
1. Menurunan berat badan
2. Mengurangi asupan garam
3. Olah raga yang dilakukan secara teratur sebanyak 30 –60 menit/ hari, minimal 3
hari/ minggu.
4. Mengurangi konsumsi alcohol
5. Berhenti merokok
OBAT YANG DAPAT DIGUNAKAN DI INDONESIA
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai