Muhammadiyah (Teologi Al-Ma’un) Adnan Bayu Aji Agung Setyanto
Alimah Ahdiyah Dewi Gemini
Dhea Kentaga Erni Hidayati
Fera MarlindaA Fitriana Sari Maharani
Hesti Wirasakti I Wayan Adi S
M. Akhif Khoirudin M. Arfianto
“imajinasi teologi al-Ma’un” Sebuah risalah tentang agama sebagai ideologiekritik atas ketimpangan sosial. Sebuah risalah yang mempertanyakan keberagamaan kita di tengah realitas sosial yang timpang. “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang melakukan sewenang-wenang terhadap anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin”. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan (menolong dengan) barang berguna (QS. Al-Ma’un [107]: 1-7). Turunnya surat al-Ma’un dalam rangkaian kerisalahan Islam, telah membuka kembali gagasan agama sebagai ideologi kritik sosial. Suatu ideologi yang berpihak pada keadilan dan kemanusiaan. Surah al-Ma’un [107]: 1-4 yang turun setelah surat al-Humazah ini mengandung doktrin ajaran Islam yang sangat penting, yaitu mengajarkan kaitan yang erat antara penghayatan iman dengan pengamalan sosial. Suatu ajaran yang menyimpulkan hubungan antara ide monoteisme (tauhid) dengan semangat humanisme (kemanusiaan), serta rasa keadilan ekonomi dan sosial. KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DALAM MUHAMMADIYAH a. Islam mengajarkan agar setiap muslim menjalin persaudaraan dan kebaikan dengan sesama seperti dengan tetangga maupun anggota masyarakat lainnya masing-masing dengan memelihara hak dan kehormatan baik dengan sesame muslim maupun dengan non- muslim, dalam hubungan ketetanggaan bahkan Islam memberikan perhatian sampai ke area 40 rumah yang dikategorikan sebagai tetangga yang harus dipelihara hak-haknya. b. Setiap keluarga dan anggota keluarga Muhammadiyah harus menunjukkan keteladanan dalam bersikap baik kepada tetangga, memelihara kemuliaan dan memuliakan tetangga c. Kepada tetangga, jangan menyakiti tetangga, bersikap kasih sayang dan lapang dada, menjauhkan diri dari segala sengketa dan sifat tercela, berkunjung dan saling tolong menolong, dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar dengan cara yang tepat dan bijaksana. d. Dalam hubungan-hubungan sosial yang lebih luas setiap anggota Muhammadiyah baik sebagai individu, keluarga, maupun jama'ah (warga) dan jam'iyah (organisasi) haruslah menunjukkan sikap-sikap sosial yang didasarkan atas prinsip menjunjung-tinggi nilai kehormatan manusia e. melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar68, berusaha untuk menyatu dan berguna/bermanfaat bagi masyarakat69, memakmurkan masjid, menghormati dan mengasihi antara yang tua dan yang muda, f. Melaksanakan gerakan jamaah dan da'wah jamaah sebagai wujud darimelaksanakan da'wah Islam di tengah-tengah masyarakat untuk perbaikan hidup baik lahir maupun batin sehingga dapat mencapai cita- cita masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Thanks For Your Attention WASSALAMUALAIKUM WR.WB.