Anda di halaman 1dari 12

KETOASIDOSIS DIABETIK

KELOMPOK 2:
Esty Laillatul F 1610032
Lina Arsita 1610058
Nandika Nur Ayu 1610068
Ni Putu Gita W 1610072
Ringga Sena 1610090
DEFINISI

Ketoasidosis diabetic merupakan komplikasi akutyang di tandaidengan perburukan semua gejala diabetes,
ketoasidosis diabetikes merupakan keadaanyang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan di rumah sakit agar
dapat dilakukan koreksi terhadap keseimbangan cairan dan elektrolitnya. (Corwin, 2012).

ETIOLOGI
Faktor pencetus yang berperan untuk terjadinya KAD adalah pankreatitis akut, penggunaan obat golongan
steroid, serta menghentikan atau mengurangi dosis insulin. Tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah
insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh :
a. Insulin tidak diberikan atau diberikan dengan dosis yang dikurangi.
b. Keadaan sakit atau infeksi.
c. Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
KOMPLIKASI
1.Ginjal diabetik (Nefropati Diabetik)
2. Kebutaan ( Retinopati Diabetik )
3. Syaraf ( Neuropati Diabetik )
4. Kelainan Jantung
5. Hipoglikemia
6. Impotensi
7. Hipertensi

PENATALAKSANAAN
1. Rehidrasi
2. Kehilangan elektrolit
3. Insulin
KONSEP KEPERAWATAN

Primary survey 3. Circulation


1. Airway (jalan nafas) a. Denyut nadi menurun
a. Jalan nafas biasanya terganggu b. Tekanan darah menurun
b. Adanya distress pernapasan c. Pengisian kapiler refill terganggu
2. Breathing d. Akral dingin
a. Frekuensi nafas cepat 4. Dissability
b. Biasanya pernafasan klien kussmaul a. Biasanya klien dalam masa letargi/disorientasi
c. Adanya usaha bernafas dan penggunaan b. Klien tidak begitu nyaman
d. otot accessory pernafasan dari klien
e. Adanya takikardia dan takipnea
f. Bau nafas aseton
Secondary survey
Pengkajian
Riwayat kesehatan
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Datang dengan atau tanpa keluhan Poliuria, Polidipsi, Poliphagi; lemas, luka sukar sembuh
atau adanya koma/penurunan kesadaran dengan sebab tidak diketahui. Pada lansia dapat
terjadi nepropati, neurophati atau retinophati, serta penyakit pembuluh darah.
2. Riwayat penyakit Sebelumnya
Mungkin klien telah menderita penyakit sejak beberapa lama dengan atau tanopa
menjalani program pengobatan. Penyakit paru, gangguan kardiovaskuler serta penyakit
neurologis serta infeksi atau adanya luka dapat memperberat kondisi klinis.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit Diabetik dikenal sebagai penyakit yang diturunkan (herediter) walaupun gejala
tidak selalu muncul pada setiap keturunan atau timbul sejak kecil (kongenital).
Genogram mungkin diperlukan untuk menguatkan diagnosis.
• Pemeriksaan fisik
• Aktivitas / Istrahat
Gejala : Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan, kram otot, tonus otot menurun, gangguan
istrahat/tidur
Tanda : Takikardia dan takipnea pada keadaan istrahat atau aktifitas, letargi/disorientasi, koma,
penurunan kekuatan otot
• Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat hipertensi, kebas dan kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki,
penyembuhan yang lama, takikardi
Tanda : Perubahan tekanan darah postural, hipertensi, nadi yang menurun/tidak ada, disritmia,
krekels, distensi vena jugularis, kulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata cekung
• Integritas/ Ego
Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi
Tanda : Ansietas, peka rangsang
• Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri/terbakar, kesulitan berkemih
(infeksi), nyeri tekan abdomen, diare
Tanda : Urine encer, pucat, kuning, poliuri (dapat berkembang menjadi oliguria/anuria, jika
terjadi hipovolemia berat), urin berkabut, bau busuk (infeksi), abdomen keras, adanya asites,
bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare)
• Nutrisi/Cairan
Gejala : Hilang nafsu makan, mual/muntah, tidak mematuhi diet, peningkattan masukan glukosa/karbohidrat,
penurunan berat badan lebih dari beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretik (Thiazid)
Tanda : Kulit kering/bersisik, turgor jelek, kekakuan/distensi abdomen, muntah, pembesaran tiroid (peningkatan
kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah), bau halisitosis/manis, bau buah (napas aseton)
• Neurosensori
Gejala : Pusing/pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parestesia, gangguan penglihatan
Tanda : Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor/koma (tahap lanjut), gangguan memori (baru, masa lalu), kacau
mental, refleks tendon dalam menurun (koma), aktifitas kejang (tahap lanjut dari DKA)
• Nyeri/kenyamanan
Gejala : Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)
Tanda : Wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati
• Pernapasan
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksi/tidak)
Tanda : Lapar udara, batuk dengan/tanpa sputum purulen, frekuensi pernapasan meningkat
• Seksualitas
Gejala : Rabas vagina (cenderung infeksi), masalah impoten pada pria, kesulitan orgasme pada wanita
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
1. Defisit nutrisi Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan 1. Monitor status hidrasi 1. Membantu dalam
Definisi : asupan selama 1x24 jam nutrisi tercukupi ( mis, frekuensi nadi, mengidentifikasi
nutrisi tidak cukup Dengan kriteria hasil kekuatan nadi, akral, malnutris ,
untuk memenuhi 1. membrane mukosa membaik pengisian kapiler,
khususnya apabila
kebutuhan 2. tugor kulit meningkat kelembapan mukosa,
metabolism ( D. 0019 3. berat badan cukup membaik tugor kulit, tekanan berat badan kurang
) 4. Tekanan darah, nadi,suhu membaik darah ) dari normal
5. intake cairan membaik 2. Monitor berat badan 2. mengidentifikasi
6. kadar HB, HT cukup membaik harian perubahan-
3. Monitor hasil perubahan yang
pemeriksaan terjadi pada
laboratorium ( mis, keadaan umum
hematocrit, Na, K,CI,
pasien terutama
verat jenis urine, BUN
) untuk mengetahui
adakah tanda-
tanda syok
hipovolemik
3. membantu dalam
menganalisa
keseimbangan
cairan dan derajat
kekurangan cairan
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
1. Pola nafas tidak Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan 1. Monitor pola nafas ( 1. Distress pernafasan
efektif selama ..x 24 jam pola nafas membaik dengan frekuensi, dan perubahan vital
Definisi : inspirasi Kriteria hasil : kedalaman, usaha terjadi sebagai akibat
dana tau ekspirasi 1. Dipsneau menurun nafas ) dari patofisiologi
yang tidak 2. Penggunaan otot bantuan nafas menurun 2. Monitor bunyi nafas 2. Pengembangan dada
memberika ventilasi 3. Pernafasan cuping hidung menurun tambahan ( mis, atau ekspansi paru
adekuat ( D. 0005 ) 4. Frekuensi nafas membaik gurgling, mnengi, dapat menuruin
wheezing, ronkhi apabila terjadi
kering ) ansietas atau cidera
3. Monitor sputum ( paru
jumlah, warna, 3. Tekanan terhadap
aroma ) dada dan otot
4. Pertahankan abdominal membuat
kepatenan jalan batuk lebih efektif
nafas dengan head dan dapat
tilt dan chin lift ( jaw mengurangi trauma
thrust jika curiga 4. Meniungkatkan
trauma servikal ) ekspansi paru
5. osisikan semi fowler 5. Mengkaji status
atau fowler pertukaran gas dan
ventilasi serta
evaluasi
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
1. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 1. Monitor status 1. Adanya peningkatan
Definisi : berisiko selama x24 jam resiko infeksi menurun dengan kardiopulmonal ( kardiopulmonal
mengalami frekuensi dari menunjukkan
Kriteria hasil :
peningkatan kekuatan nadi, suhu, adanya tanda- tanda
1. Kemampuan mengidentifikasi factor resiko
terserang organisme frekuensi napas, TD, infeksi
meningkat
patogenik ( D.0142 ) MAP ) 2. membantu dalam
2. Pemantauan perubahan status kesehatan
2. Monitor statu menganalisa
meningkat
oksigenasi keseimbangan cairan
3. Monitor status dan derajat
cairan kekurangan cairan
4. Monitor tingkat 3. memberikan oksigen
kesadaran dan untuk mempertahan
respon pupil saturasi oksigen
4. Meminimalkan
terjadinya infeksi

Anda mungkin juga menyukai