PT SEBAGAI MA SEBAGAI PENGADILAN TK. I PENGADILAN BANDING PERWUJUDAN PASAL 10 UU NO.14/1970
UU No.5 TAHUN 1986 TENTANG PTUN
Tanggal 29 Desember 1986
UNIFIKASI DITANGGUHKAN 5 TAHUN
PP No.7 TAHUN 1991, UU No.5 TAHUN 1986
DINYATAKAN BERLAKU DI INDONESIA DASAR HUKUM PERADILAN TUN A. Dasar hukum Peradilan TUN antara lain: 1. UUD 1945. 2. UU No.14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman. 3. TAP MPR No.IV/MPR/1978 Tentang GBHN. 4. TAP MPR No.II/MPR/1983 Tentang GBHN. 5. UU No.14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung. 6. UU No.5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. 7. PP No.7 Tahun 1991 Tentang Penerapan UU No.5 Tahun 1986. 8. UU No.24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi. 9. UU No.4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman. 10. UU No.5 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas UU No.14 Tahun 1985 Tentang MA. 11. UU No.9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas UU No.5 Tahun 1986 Tentang Peradil- an TUN. 12. UU No.22 Tahun 2004 Tentang KY. 13. UU No.3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas UU No.14 Tahun 1985 Tentang MA. 14. UU No.48 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas UU No.4 Tahun 2004 Tentang Kekua-saan Kehakiman. 15. UU No.51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas UU No.5 Tahun 1986 Tentang PTUN. B. Dasar Hukum Acara Di Peradilan TUN antara lain: 1. HIR & RBG. 2. Rechtreglement op de rechtvordering (Rv). 3. UU No.3 Tahun 2009 Tentang MA. 4. UU No.48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. 5. UU No.51 Tahun 2009 Tentang PTUN. PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DI PTUN TATA USAHA NEGARA iadalah administrasi negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggara-kan urusan pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah. (Vide Pasal 1 angka 1)
BADAN/PEJABAT TATA USAHA NEGARA ialah
badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang- Undangan yang berlaku. (vide Pasal 1 angka 2) KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA adalah penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan/ Pejabat TUN yang berisi tindakan hukum TUN yg berdasarkan peraturan per-UU-an yg bersifat kon- kret, individual dan final yg menimbulkan akibat hukum bagi seseorang/badan hukum perdata.(vide Pasal 1 angka 3) SENGKETA TATA USAHA NEGARA ialah seng- keta yg timbul dalam bidang TUN antara orang/ba dan hukum perdata dgn Badan/Pejabat TUN baik di pusat maupun di daerah sebagai akibat dikeluar kannya KTUN, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan per-UU-an yg berlaku. (vide Pasal 1 angka 4) GUGATAN adalah permohonan yg berisi tuntutan terhadap Badan/Pejabat TUN dan diajukan ke Pengadilan untuk mendapatkan keputusan (vide Pasal 1 angka 5). PENGGUGAT ialah orang/badan hukum perdata yang mengajukan permohonan ke Pengadilan TUN berdasarkan adanya kepentingan sebagai akibat adanya KTUN yang merugikan dirinya. Pasal 1angka 6) TERGUGAT adalah badan/Pejabat TUN yang me- ngeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yg ada padanya atau yang dilimpahkan padanya yg digugat oleh orang/badan hukum perdata(vide Pasal 1 angka 7) PENGADILAN adalah Pengadilan Tata Usaha Negara dan/atau Pengadilan Tinggi dilingkungan Pengadilan Tata Usaha Negara.
HUKUM ialah hukum pada Pengadilan Tata Usaha
Negara dan/atau Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. CIRI/KARAKTERISTIK HUKUM ACARA PENGADILAN TUN
1. Hakim bersifat aktif karena ia dibebani untuk
mencari kebenaran materiil. 2. Kompensasi ketidak seimbangan antara kedu- dukan Penggugat dan Tergugat. 3. Sistem pembuktian yang mengarah kepada pembuktian bebas yang terbatas. 4. Gugatan di Pengadilan TUN tidak mutlak me- nunda pelaksanaan KTUN yang digugat. 5. Putusan hakim tidak boleh bersifat Ultra Potita. 6. Terhadap putusan hakim berlaku asas Erga Omnes. 7. Dalam proses pemeriksaan di persidangan berlaku asas Audi Alteram Partem. 8. Mengajukan gugatan harus didasari asas Point d’ Interest Point d’ Action (kepentingan). 9. Gugatan yang diajukan ke pengadilan harus dalam bentuk tertulis. 10. Bagi Penggugat tidak ada kewajiban untuk menggunakan jasa bantuan hukum. 11. Berperkara di pengadilan dapat dilakukan dengan cuma-cuma. Beberapa Perubahan dalam UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ke-dua UU No. 5 Tahun 1986 Tentang Istilah Yang Dipergunakan Pengadilan adalah Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara di Lingkungan peradilan tata usaha negara. Hakim adalah hakim pada pengadilan tata usaha negara dan Pengadlan tingi tata usaha negara. Mahkamah Agung adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Tentang Istilah Yang digunakan Komisi Yudisial adalah lembaga negara sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 Pengadilan khusus adalah pengadilan yang mempunyai kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara tertentu yang hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan badan peradilan yang berada dibawah mahkamah Agung yang diatur dalam Undang-undang. Hakim ad hoc adalah hakim yang bersifat sementara yang memiliki keahlian dan pengalaman dibidang tertentu untuk memeriksa, mengadili dan memutus suatu perkara yang pengangkatannya diatur dalam undang-undang Tentang Istilah Yang digunakan Tata Usaha Negara adalah administrasi negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan baik dipusat maupun didaerah. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Tentang Istilah Yang Digunakan Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, Individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seorang atau badan hukum perdata. (akan diuraikan lebih lanjut) Yang dimaksud dengan Konkrit adalah objek yang diputus dalam keputusan tata usaha negara itu berwujud tertentu atau dapat ditentukan. Individual artinya Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak ditujukan untuk umum, tetapi ditujukan untuk orang-orang atau badan hukum perdata tertentu. Final artinya sudah defenitif dan karenanya dapat menimbulkan akibat hukum, atau ketetapan yang tidak membutuhkan lagi persetujuan dari instansi atasan. Tentang Istilah Yang Digunakan Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik dipusat maupun didaerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Tentang Istilah Yang digunakan Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau pejabat tata usaha negara dan diajukan ke Pengadilan untuk mendapatkan pitusan. Tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata. Yang tidak termasuk keputusan TUN a. Keputusan Tata Usaha Negara merupakan perbuatan hukum perdata. b. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat umum. c. Keputusan Tata Usaha Negara yang masih memerlukan persetujuan. d. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-undang hukum Acara Pidana atau peraturan perundang- undangan lain yang bersifat hukum pidana. e. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku f. Keputusan Tata Usaha Negara mengenai tata usaha Tentara Nasional Indonesia. g. Keputusan Komisi Pemilihan Umum baik di Pusat maupun didaerah mengenai hasil pemilihan umum.