Kegawatdaruratan Medis
Kegawatdaruratan Medis
Medis
Internsip RSAU Dr. Dody Sarjoto
28 Juni 2019
Materi
01 Trauma Eletrik
02 Trauma Inhalasi
03 Keracunan
04 Tenggelam
01. Trauma Inhalasi
• Trauma panas langsung
• Keracunan asap -> gas toksik
• Efek karbon monoksida (CO)
KLINIS:
Terjebak ruang tertutup
Sputum tercampur arang
Luka bakar perioral
Penurunan kesadaran
Terdapat distress nafas
Takipnea
Sesak Napas
Pernapasan
CO -> Hipoksia
Tipe Trauma Inhalasi
1 2 3 4
Pemberian bronkodilator
Pasien dirawat pada bed Pemeriksaan radiologic (foto (Ventolin inhalasi) dilakukan
Resusitasi cairan di IGD observasi dengan posisi thorax) bila jejas dijumpai gejala
duduk atau setengah duduk dan tanda distress
pernapasan
8 7 6 5
Penatalaksanaan
(dengan distress pernapasan)
1 2 3 4
8 7 6 5
02. Trauma Listrik
Kerusakan jaringan disebabkan:
1. Aliran listrik (arus bolak balik)
merupakan energi dalam jumlah
besar. Kerusakan dapat ekstensif
local maupun sistemik
CIRCULATION
04
AIRWAY –
CERVICAL SPINE
03
02 DISABILITY
01
BREATHING
Penatalaksanaan
( B. Secondary Survey)
( C. Resusitasi)
Kalau didapatkan haemochrogens
(myoglobin), urine output dipertahankan
antata 75-100 cc/jam sampai tampak urine
menjadi jernih
Monitoring EKG
kontinyu untuk
disaritmia
Ventrikul fibrilasi,
asistol, dan aritmia
lainnya diterapi sesuai
ACLS
03. Tenggelam
Tenggelam (Drowning) : proses atau pengalaman
gangguan respirasi akibat tenggelam dalam air
Aspirasi cairan
PENINGKATAN kerusakan struktur paru
PERMIABILITI MEMBRAN
EKSUDASI PROTEIN
Surfaktan hilang/inaktif
EDEMA PARU Kolaps alveoli karena compliance paru
menurun
04
AIRWAY
Buka jalan napas
03
02 SELANJUTNYA
Pemberian obat-
01 obatan; penilaian
status asam-basa;
BREATHING koreksi elektrolit
Pemberian O2
dengan ventilator
vila perlu
04. Keracunan
Keracunan dalah masuknya zat yang
berlaku sebagai racun, yang memberikan
gejala sesuai dengan macam, dosis dan
cara pemberiannya.
- Dimuntahkan :
Bisa dilakukan dengan cara mekanik (menekan reflek muntah di tenggorokan), atau pemberian air
garam atau sirup ipekak.
Kontraindikasi : cara ini tidak boleh dilakukan pada keracunan zat korosif (asam/basa kuat, minyak
tanah, bensin), kesadaran menurun dan penderita kejang.
- Bilas lambung :
• Pasien telungkup, kepala dan bahu lebih rendah.
• Pasang NGT dan bilas dengan : air, larutan norit, Natrium bicarbonat 5 %, atau asam asetat 5 %.
• Pembilasan sampai 20 X, rata-rata volume 250 cc.
Kontraindikasi : keracunan zat korosif & kejang.
- Bilas Usus Besar : bilas dengan pencahar, klisma (air sabun atau gliserin).
Mencegah Penyerapan Racun
b. Racun melalui melalui kulit atau mata