Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“FARMASI”
di INDONESIA
Indonesia:
PIO dan farmasi klinis masih “bayi”
Farmasis terlibat “menyediakan obat”
Infrastruktur untuk PIO belum ada
Kebanyakan Farmasis: tidak ada waktu utk
ke ward dan aktivitas farmasi klinis
3
Pemikiran Lama
5
Tanggung Jawab:
Pandangan baru bagi farmasis
Terapi obat semakin kompleks
- Farmasis dilatih untuk ahli dalam hal ini
(drug expert)
- melebihi dokter dan perawat
6
Situasi saat ini
Farmasis mulai menyadari mereka dapat
melakukan lebih dari “ menghitung dan
menuang”
Farmasis melihat peranan baru
Farmasis sudah mulai menjalin kontak dengan
profesi kesehatan lainnya
7
Kenapa?
Kenal seseorang punya masalah dg obat?
Farmasis punya peranan dalam:
8
Farmasis dapat berperan aktif dalam
aspek klinis proses pengambilan
keputusan terapi obat pasien
9
Aktivitas Farmasis klinis:
Consultant
Pemilihan Obat
PIO
Formulasi
Farmakokinetik
Klinikal Trial
Farmakoekonomi
Dispensing dan penyerahan obat
10
Istilah:
Lama : Drug Information
Baru : Medication Information
Indonesia : Informasi Obat
11
PELAYANAN INFORMASI OBAT
12
Pelayanan Informasi Obat:
- generalist
- specialist
13
KENAPA PIO
DIDIRIKAN
PIO sebagai Strategi untuk
Menerapkan Penggunaan Obat
Rasional
Negara Berkembang:
Informasi:
Kurang atau misinformasi
Bias/ tidak seimbang, commercial interest,
contoh: info detailer
Profesi kesehatan
Rentan terhadap promosi obat
Kebanyakan dokter, info dari detailer
15
Diperlukan informasi yang tidak bias
dan obyektif untuk setiap institusi
penggunaan obat rasional
(Dalam realitas ditemukan banyak
masalah)
16
Proses Penggunaan Obat
Penentuan terapi obat
Pemilihan obat
Penentuan dosis
Labeling dan dispensing
Pemberian obat
Pendidikan ke pasien
Monitoring efektifitas obat
Follow up dan evaluasi
Makin banyak informasi pilihan proses
diatas makin baik peran PIO
17
Latar Belakang
PIO dimulai akhir 1960 dan awal 1970
Jumlah obat baru meningkat
- lebih poten
- terapi lebih komplex
Contoh: terapi gene, pegylated interferon
Ekspansi medical literatur
18
Latar Belakang
19
Karakteristik PIO
Indipenden: tak ada kontrol dari sponsor
Objective: info tidak bias, akurat dan komplit
Seimbang: berwawasan luas
Ilmiah: data dapat dipercaya, dapat untuk
membuat keputusan medis, melalui studi,
bukti akurat
Orientasi pasien
Gratis- tidak menghasilkan revenue
20
Apakah PIO ?
Negara berkembang:
Keterbatasan resources
21
Desain
A.Tempat
RS: instalasi farmasi/perpustakaan
kedokteran/bangunan terpisah
Institusi pendidikan/ penelitian: Sekolah
Farmasi/Kedokteran
Dep.Kes: membantu peraturan pemerintah
tentang obat
Industri: info sering tidak seimbang dan tidak
realistik (double standard)
22
B. Aspek Fungsional
Aktivitas PIO dibagi 3:
Pelayanan Pendidikan Penelitian
Menjawab Pendidikan Audit
pertanyaan berkelanjutan
KFT Konseling
Formularium Pelatihan
Formal
Buletin
23
D. Pengelola PIO
Ciri-ciri: informed-skilled-access
Keahlian:
Problem solving
Komunikasi
Evaluasi literatur
24
Pengelola PIO
Kemampuan:
melokasikan sumber informasi klinis yang
baik
menginterpretasi, menganalisa, dan
mengevaluasi informasi secara objektif
dan akurat
Menyampaikan informasi secara efektif
25
SARANA dan PRASARANA
27
Dari sisi yang melayani: pelayanan harus di
dekat sumber informasi
Selesai 13-01-2011
28
Dokumentasi & Evaluasi
Pertanyaan dan jawabannya:
Tanggal dan waktu pertanyaan diterima
Data lengkap penanya
Petugas penerima pertanyan
Cara penyampaian pertanyaan
Klasifikasi pertanyaan
Pertanyaan
Informasi tentang pasien
Jawaban
Pustaka
Tanggal dan waktu menjawab
Petugas yang menjawab
Waktu penyiapan dan komunikasi
Bahan yang dikirim
29
Dokumentasi & Evaluasi
Aktivitas yang di evaluasi:
- tipe dan jumlah pertanyaan,
- karakteristik penanya,
- kepuasan penanya,
- ketepatan waktu
30
Tipe pertanyaan seperti apa
yang ditanyakan?
Kebanyakan:
- Dosis - Interaksi obat
- Efek samping obat - Indikasi
- Obat alternatif - Kompatibilitas
- Pemberian obat - Farmakokinetik
- Identifikasi obat - Teratogenisitas
31
Pertanyaan lain:
- Kontraindikasi - Menyusui
- Harga - Mutagenisitas
- Informasi buat pasien - Kimia
- Farmakologi - Stabilitas
- Keracunan/overdosis - Penyimpanan
32
Siapa yang bertanya?
Dokter
Perawat
Pasien
Farmasis
Mahasiswa S1/S2
Masyarakat
33
Bagaimana menjawab
pertanyaan dg cepat?
Suatu proses
dengan praktek
dapat melokasikan informasi yang
diperlukan dengan efisien dan
akurat
34
Bagaimana menjawab pertanyaan
dg cepat?
Pertanyaan yg ruwet – membutuhkam
pencarian yg rinci – perlu waktu
Ttp pertanyaan yg berhubungan dg
pasien, manfaatnya hilang/berkurang
bila dijawab terlalu lama
Negosiasi
35
Pendekatan Sistematis dalam
Menjawab Permintaan Informasi
Obat
Ada 7 step:
I. Dapatkan data penanya
II. Dapatkan informasi latar belakang
III. Tentukan dan golongkan pertanyaan
sebenarnya
IV. Tentukan strategi dan lakukan
pencarian
36
Pendekatan Sistematis dalam
Menjawab Permintaan Informasi Obat
V. Lakukan evaluasi, analisa dan
sintesa
VI. Formulasi and berikan jawaban
VII. Tindak lanjut dan dokumentasi
37
Step 1: Dapatkan Data penanya
38
Step 1: Dapatkan data penanya
Bila yg bertanya
- dokter:
“ Novonorm adl obat oral hipoglikemik non-
sulfonilurea yg melepaskan insulin untuk DM
tipe 2”
- pasien:
“ Novonorm bekerja dengan memperbaiki cara
tubuh anda memproses gula”
39
Step 1: Dapatkan data penanya
40
Step 2: Dapatkan Informasi
Latar Belakang
Dapatkan informasi latar belakang
- membantu memperjelas pertanyaan
- langkah yg paling penting
- pertanyaan tidak diungkapkan dg tepat
atau penanya tidak tahu bgmn
menanyakannya
Tentukan apakah pertanyaan spesifik utk
pasien atau akademik
41
Ketersediaan Bentuk Obat
1. Bentuk sediaan mana yg diinginkan?
2. Rute pemberian yg cocok utk pasien?
3. Apakah pasien sadar dan kenal
lingkungan?
4. Apakah pasien dibatasi pemasukan air dan
garamnya ?
5. Adakah faktor2 lain yg harus diperhatikan
dalam pemberian obat?
42
Informasi produk secara umum
43
Identifikasi Produk
47
Evaluasi Terapi / Obat Pilihan
1. Obat-obat apa yg diterima pasien, dosis dan
rute pemberiannya
2. Keparahan penyakit? Patologi?
3. Pasien: umur, BB, tinggi, gender,
fungsi/disfungsi organ?
4. Apakah pasien sudah menerima obat tsb
sebelumnya? Respon sama?
5. Apakah pasien patuh minum obat?
6. Terapi alternatif ? Optimal sebelum dihentikan?
Terapi lain yg sedang dipertimbangkan?
48
Evaluasi Terapi / Obat Pilihan
Contoh:
Pasien dg pneumonia mendapat amoxycillin
clavulanate, belum ada perbaikan
49
Rekomendasi Dosis
(Normal dan Compromised)
1. Penyakit yg sedang diobati serta
keparahannya?
2. Obat yg diresepkan. Apakah pasien sudah
menerimanya?
3. Renal, hepar, atau kardio insufisiensi?
4. Utk obat dg eliminasi renal: serum Cr/CrCl,
BUN, urine output. Apakah pasien menerima
peritoneal dialysis atau hemodialysis
50
Efek Samping
51
Efek Samping
5. Gejala efek samping obat: onset dan durasi
6. Intervensi yg sudah diberikan
7. Food intolerance?
8. Adakah sejarah di keluarga utk efek samping
ini dan/atau alergi obat?
52
Keracunan
1. Umur, BB, kelamin, disfungsi organ, dan
indikasi penggunaan obat
2. Produk yg diduga, dosis dan jumlahnya
3. Selang waktu dari minum obat sampai
terdeteksi
4. Apa yg telah dilakukan
5. Kondisi pasien (HR, RR, T, warna kulit,
pupils, keringat/salivasi dll)
6. Penyakit yg diderita atau disfungsi organ?
53
Teratogenisitas
55
Penggolongan berguna untuk :
memulai proses pemikiran dan mengorganisir
pencarian
Memulai proses pemilihan sumber informasi
56
Step 4: Tentukan strategi dan Lakukan Pencarian
57
Step 5: EVALUASI, ANALISA ,
dan SINTESA
Evaluasi informasi secara menyeluruh dan
objektif
Konfirmasi informasi dengan literatur lain
Penting: pencarian yg komprehensif utk
meyakinkan rekomendasi berdasarkan bukti
terbaru yg tersedia
Bila literatur tidak memberikan jawaban
langsung, gunakan “professional judgment”
set. informasi di analisa sec kritis
58
Step 6: Formulasi dan Berikan
Jawaban
Cantumkan
- pertanyaan dan informasi latar belakang
- informasi dan rekomendasi
- Sekilas mengenai strategi pencarian dan
literatur bila pencarian komprehensif
59
Step 7: Tindak Lanjut dan
Dokumentasi
Metoda tindak lanjut: - via telpon
- tertulis
Tujuan: - informasi tambahan /perubahan
- feedback
60
Strategi Bertanya
3. Probing
61
1. Open-ended vs Close-ended question
62
2. Direct & indirect question
63
Indirect question mendorong
penanya untuk menceritakan lebih
jauh atau menjelaskan
komentarnya terdahulu.
64
3. Probing
Direct question didisain untuk
menjelaskan informasi tertentu yang
sebagian telah dikatakan sebelumnya
Misalnya: “berapa seringkah yang anda
maksud dengan kadang-kadang – dua kali
sekari, seminggu atau sebulan?
Setiap informasi baru yang diperoleh
dapat mengarah ke pertanyaan berikutnya
65
2.3. SUMBER
INFORMASI BUAT PIO
Pencarian yang baik memerlukan:
- Keakraban dengan sumber
informasi yang ada
- Sumber yang ada terorganisir
67
Referensi tersier (textbook)
Informasi yang terdokumentasi
dalam format yang ringkas dan
padat diambil dari publikasi
dengan berlatar belakang
literatur primer
68
Contoh:
textbook,
buku referensi umum,
review articles,
monograph dan computerized data base
seperti Micromedex
69
Referensi sekunder
70
Literatur primer:
72
Keterbatasan referensi tersier
74
Literatur primer
75
TERIMAKASIH
76