Anda di halaman 1dari 31

INTERPROFESSIONAL

EDUCATION

TIM IPE POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


MASALAH KESEHATAN YANG
DIHADAPI MASYARAKAT
INDONESIA SANGAT
BERAGAM,
ANTARA LAIN:
Kurang gizi, sakit gigi
Tuberculosis Paru
Rumah kumuh.....
Rumahdan
lingkungan
Ibu
tidak sehat
hamil
anemi

Bapak
TBC
BAGAIMANA UPAYA MENUJU
INDIVIDU, KELUARGA, KELOMPOK
DAN MASYARAKAT SEHAT?
PATIENT
CENTERED
KATA KUNCINYA adalah..................

KOLABORASI
7 Essential Elements for
Collaboration Way , Jones & Busing (2000)

11
Ehpic course, June 2009
IPC :
INTERPROFESSIONAL
COLLABORATION

IPE :
INTERPROFESSIONAL
EDUCATION
What is IPE?
Interprofessional Education:
“Ketika dua atau lebih profesi belajar
tentang, dari, dan dengan setiap orang
untuk kolaborasi efektif serta meningkatkan
outcome kesehatan”
(WHO 2010)
Kompetensi Dasar Profesi

Kompetensi
dasar nakes

Kompetensi
masing2
profesi

Kompetensi
antar profesi
Kompetensi dasar
 menggunakan teknologi informasi,
 memberikan pelayanan yang berfokus pada
klien
 melakukan praktek profesi berdasarkan bukti
ilmiah dan hasil penelitian serta
 mempertahankan kualitas pelayanan

(International occupational medicine, 2011).


Kompetensi masing-masing
profesi
 Merujuk pada peran dan kewenangan dan lingkup
praktik masing-masing profesi dan diatur dalam
UU yang berlaku profesi itu sendiri
 Kompetensi ini merupakan kompetensi spesifik
pada profesi tersebut
 Misal: Perawat, Dokter, Ahli Gizi, Bidan, Ahli
Kesehatan lingkungan, Perawat Gigi, ahli farmasi,
analis kesehatan memiliki kompetensi yang
spesifik .
Kompetensi antar profesi

 Kompetensi kolaborasi antar profesi sebagai


landasan dalam memberikan layanan
masyarakat yang optimal
 Ada 4 domain kompetensi antar profesi:
4 Domain
Kompetensi antar profesi

Nilai dan Etik

Peran dan tanggung jawab

Komunikasi antar profesi

Bekerja dalam tim


Nilai dan Etik Kolaborasi
 Menempatkan kebutuhan klien dan populasi
sebagai pusat kolaborasi untuk memberi yankes
 Hargai martabat dan privasi klien
 Perhatikan perbedaan budaya, individu baik klien,
populasi dan TIM antar profesi
 Hargai unik budaya, nilai, peran, tanggung jawab,
keahlian anggota TIM antar profesi
 Bekerja bersama-sama dengan klien,
anggota TIM
 Bina Trust/kepercayaan
 Mendemontrasikan sikap etik dan
kualitas layanan
 Mengelola dilema etik
 Jujur dan Integritas dalam berinteraksi
 Menjadi kompetensi profesinya masing-
masing
Peran dan Tanggungjawab
Adalah menggunakan pengetahuan tentang
peran profesi sendiri dalam yankes terdiri:
 Komunikasi peran sendiri dan profesi lain
kepada klien
 Kenali keterbatasan Skill dan Knowledge
profesi lain dalam TIM
 Jelaskan peran dan tanggungjawab

 Gunakan pengetahuan, sikap dan perilaku


untuk yan kes tepat, efektif, efisien dan adil
 Komunikasi dengan TIM untuk klarifikasi peran
 Ciptakan hubungan saling membutuhkan
 Terlibat dalam pengembangan profesi dan
antar profesi untuk meningkatkan performa
 Gunakan kemampuan yang unik untuk
optimalkan yan kes
Komunikasi antar Profesi
 Untuk menghindari konflik akibat dari
hambatan berkomunikasi
 Berkomunikasi dengan Klien, Populasi,
antar TIM dengan tepat, tanggung jawab
untuk mendukung pendekatan TIM
Kompetensi spesifiknya sbb:
 Mendengar secara aktif
 Berikan feedback dengan tepat
waktu
 Gunakan bahasa yang sesuai dan
sopan
 Mengenal keunikan anggota TIM
profesi
Kerja sama dalam Tim
 Bangun konsensus tentang prinsip etik
 Libatkan profesi kesehatan lain jika diperlukan
 Integrasikan pengetahuan dan ketrampilan profesi
lain sesuai situasi tertentu
 Motivasi diri sendiri dan anggota TIM
 Berbagi akuntabilitas dengan profesi lain
 Memperlihatkan pencapaian performance yang
tinggi untuk meningkatkan Team performance
 Melakukan Teamwork sesuai peran, fungsi
Faktor penghambat
 Adanya egoisme masing-masing profesi;
 Kultur kerjasama yang kurang;
 Resisten terhadap perubahan;
 Perbedaan visi dan tujuan masing profesi;
 Kurikulum yang kaku dan terpusat;
 Beban kerja dosen dan mahasiswa yang terlalu
tinggi.
Faktor Pendukung
 Komitmen yang jelas dari seluruh unsur
pimpinan yang akan terlibat di dalam
pendidikan antar profesi;
 Kebijakan dari pimpinan untuk pelaksanaan
pendidikan antar profesi;
 Kesiapan mahasiswa untuk berperan aktif
dalam mengikuti pendidikan antar profesi;
Faktor Pendukung
 Adanya role model untuk kolaborasi antar
profesi baik di tatanan akademik maupun
lahan praktek baik rumah sakit maupun di
masyarakat;
 Tuntutan yang besar dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan terintegrasi;
 Dukungan dari manajemen termasuk sarana
prasarana, dukungan logistik, keuangan dan
administrasi.
KATA KUNCINYA adalah..................

KOLABORASI
Masyarakat SEHAT
Hatur nuhun

Anda mungkin juga menyukai