Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
HAYATI
DAFTAR ISI
3 Tipe Ekosistem
Ciri:
1. Salinitas tinggi
2. Tidak dipengaruhi iklim dan cuaca
3. Terdapat variasi suhu yang berbeda
4. Terdapat arus laut yang dipengaruhi arah angin,
perbedaan densitas (massa jenis) air, suhu, tekanan air,
gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi.
EKOSISTEM AIR LAUT
Berdasarkan intensitas cahaya matahari:
1. Zona fotik (epipelagic) daerah yang dapat ditembus
cahaya matahari (kedalaman: < 200 𝑚). Banyak
produsen.
2. Zona twilight (disfotik atau mesopelagic) Cahaya
matahari remang-remang, fotosintesis tidak efektif
(kedalaman: 200 → 2000 𝑚).
3. Zona afotik (bathypelagic) Tidak dapat ditembus
cahaya (kedalaman: > 2000 𝑚).
EKOSISTEM AIR LAUT
Pembagian zona, dlsb. laut dalam
pantai → tengah laut: (kedalaman:
2. Zona neritik 200 → 2000 𝑚).
1. Zona litoral laut dangkal Produsen tidak
(pasang surut) (kedalaman: < ada, nekton ada.
terendam saat 200 𝑚). Dapat
pasang, seperti ditembus cahaya 4. Zona abisal
daratan saat surut. matahari, banyak Daerah palung laut,
Berbatasan dengan ganggang laut dan gelap (kedalaman:
daratan. Kelompok ikan. > 2000 𝑚). Dihuni
hewan: bintang predator, detrivor,
laut, bulu babi, 3. Zona batial decomposer.
udang, cacing laut, Remang-remang,
EKOSISTEM AIR LAUT
a. Ekosistem laut dalam
Tidak ada produsen. Organisme dominan adalah jenis predator dan ikan yang
penutup kulitnya mengandung fosfor dapat bercahaya di tempat gelap.
b. Ekositem terumbu karang
Terdapat di laut dangkal dengan air jernih. Organisme: Coelenterata, Porifera,
Mollusca, bintang laut, ikan, dan ganggang. Misal: Taman Bunaken
c. Ekosistem estuary
Daerah pertemuan air laut dengan air sungai. Salinitas 5 – 25 ppm. Ekosistem
khas: padang lamun (seagrass) dan hutan mangrove.
EKOSISTEM AIR LAUT
Padang lamun (seagrass) Seagrass tumbuh menyebar
membentuk padang rumput di dalam air dengan perpanjangan
rizom. Hewan: duyung (Dugong dugon), bulu babi (Tripneustes
gratilla), kepiting renang (Portunus pelagicus), udang, dan penyu.
Ekosistem hutan mangrove ada di daerah tropis hingga
subtropics. Didominasi oleh tanaman bakau (Rhizophora sp.), kayu
api (Avicennia sp.), dan bogem (Bruguiera sp.). Hewan: burung,
buaya, ikan, biawak, kerang, siput, kepiting, dan udang.
Pesisir Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Papua, Bali, Sumbawa.
EKOSISTEM AIR LAUT
d. Ekosistem pantai pasir
Jenis hewan, misalnya: kepiting dan burung. Vegetasi dominan:
Formasi pes-caprae: tanaman dengan batang lunak dan berbiji
(terna), misal: Ipomea pes-caprae, Vigna marina, dan Spinifex
littoreus.
Formasi barringtonia: terdiri atas perdu dan pohon, misal:
Barringtonia asiatica, Terminalia catappa, Eryhtrina, Hibiscus
tiliaceus, dan Hernandia.
Terdapat di Bali, Lombok, Papua, Bengkulu, dan Bantul (Yogyakarta)
EKOSISTEM AIR LAUT
6. Taiga
Disebut juga hutan boreal atau hutan konifer,
terdapat di daerah subtropis dan kutub (Amerika
Utara, Alaska, Semenanjung Skandinavia, dan Rusia)
serta di pegunungan beriklim dingin. Tumbuhan yang
dominan: spruce, birch, alder, juniper, dan cemara.
Hewan: moose, ajak, beruang hitam, lynx, serigala,
serangga, dan burung.
EKOSISTEM DARAT
7. Tundra
Tundra Arktik
KEANAKERAGAMAN
HAYATI INDONESIA
PENYEBARAN FLORA INDONESIA
Flora Indonesia termsuk flora Malesiana.
Menurut Van Welzen & Silk, flora Malesia terbagi menjadi:
Flora dataran Sunda: Famili Dipterocarpaceae (pohon keruing,
meranti) dan Nepenthaceae (kantong semar)
Flora dataran Sahul: sagu serta tumbuhan dari family
Myristicaceae (pala, Myristica, Virola, otoba)
Flora daerah tengah (Wallacea): leda yang batangnya
berwarna-warni, langsei, aghatis, rotan, damar, dlsb.
PENYEBARAN FAUNA DI INDONESIA
Kawasan Indonesia Barat (fauna oriental atau Asiatis) dan kawasan tengah
(peralihan) dipisahkan oleh garis Wallace.
Kawasan Tengah atau peralihan dan kawasan Indonesia Timur (fauna Australis)
dipisahkan oleh garis Weber.
Garis Lydekker: batas paling barat dari kawasan Indonesia timur.
Kawasan Indonesia barat: Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali.
Kawasan Peralihan: Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, Timor.
Kawasan Indonesia timur: Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Garis Wallace
Garis Weber
Garis Lydekker
CONTOH FAUNA ASIATIS/ORIENTAL
(KAWASAN INDONESIA BARAT)
CONTOH FAUNA PERALIHAN
(KAWASAN INDONESIA TENGAH)
CONTOH FAUNA AUSTRALIS
(KAWASAN INDONESIA TIMUR)
MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
A. Sumber Pangan
- Makanan pokok, contoh: Padi, jagung, singkong, ubi jalar, ikan mas, sapi (susu, daging), ayam
(telur, daging), domba (susu, daging), ikan, dll.
- Buah-buahan, contoh: jeruk, apel, pisang, papaya, jambu, jambu air, nangka, semangka, dll.
- Sayuran, contoh: sawi, kangkong, sawi putih, bayam, kol, seledri, dll.
B. Sumber Biofuel
Kemiri, kedelai, bunga matahari, kapuk, kacang tanah, jarak pagar, kayu manis, dll
C. Sumber Biopestisida
Temulawak, papaya, daun pacar cina, kenikir, serai wangi, bunga krisan, dll
MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
D. Sumber Obat-Obatan
Buah merah: mengobati kanker (tumor), kolesterol tinggi, diabetes antioksidan
(beta karoten)
Mengkudu: menurunkan tekanan darah tinggi. Scopletin pada mengkudu
melebarkan pembuluh darah
Quinine pada kulit kina untuk obat malaria
Madu
Dll.
MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
E. Sumber Kosmetik
Bunga yang mengandung minyak atsiri untuk parfum. Contoh: mawar, melati,
cendana, kenanga kemuning
Kesehatan kulit (menghaluskan kulit): kemuning, beras, bengkuang, alpukat
Pelumas dan penghitam rambut: urang aring, lidah buaya, mangkokan, pandan,
minyak kelapa.
D. Sumber Sandang
Pisang abaca, rami, jute, kapas, kenaf, sisal,ulat sutera, kulit hewan, bulu
burung, dll.
MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
E. Sumber Papan 3. Upacara Ngaben di Bali: memakai 39 jenis
tumbuhan yang mengandung minyak
Kayu jati, kayu mahoni, beberapa jenis atsiri berbau harum
tumbuhan palem serta daun untuk atap
rumah, bamboo, meranti, rasamala, dll. 4. Umat Islam: memakai kerbau, sapi,
kerbau untuk hewan Qurban
F. Sebagai Aspek Budaya
5. Umat Nasrani: memanfaatkan pohon
1. Budaya nyekar: memakai berbagai jenis cemara untuk perayaan Natal.
bunga-bungaan
2. Upacara kematian di Toraja:
menggunakan berbagai jenis tumbuhan
yang dianggap memiliki nilai magis
MENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI