Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR

KONTRASEPSI SUNTIK
• Pengertian
• Suntik KB adalah salah satu metode kontrasepsi
yang biasa digunakan untuk menunda kehamilan.
Namun seperti metode kontrasepsi lainnya, suntik
KB memiliki beberapa kekurangan dan tidak
disarankan bagi wanita yang memiliki kondisi
kesehatan tertentu.
Kontrasepsi Suntikan
Mekanisme kerja kontrasepsi
suntikan
• Primer : mencegah ovum
• Sekunder:
• lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga
menjadi barier terhadap spermatozoa
• Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk
implantasi dari ovum yang telah dibuahi.
• Mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum
di dalam tuba fallopii.
Macam-macam kontrasepsi suntikan :
Suntikan Progestin saja
• DMPA (Depot Medroxyprogesterone Asetat) atau
Depo Provera, diberikan sekali setiap 3 bulan
dengan dosis 150 mg. Disuntikkan secara
intramuskular di daerah bokong.
• NET-EN (Norethindrone enanthate) atau Noristerat:
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8
minggu atau setiameinggu untuk6bulan pertama (=
3 kali suntikan pertama), kemudian selanjutnya
sekali setiap 12 minggu.
• Profil Kontrasepsi Suntikan Progestin
• Sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua perempuan
dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat,
kira-kira 4 bulan, tidak menekan produksi ASI sehingga cocok
untuk masa laktasi
• Mekanisme kerja suntikan progestin
• Mencegah ovulasi, lender serviks menjadi kentaldan sedikit
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi spermatozoa,
membuat endometrium tipis dan atrofi sehingga kurang baik
untuk implantasi ovum yang telah dibuahi, mempengaruhi
kecepatan transport ovum oleh tuba fallopii
• Efektivitas suntikan progestin
• Baik DMPA maupun NET EN memiliki efektivitas tinggi dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan per tahun asal penyuntikan yang
dilakukan secara benar sesuai jadwal yang telah ditentukan.
• Keuntungan suntikan progestin
• Sangat efektif, dan mempunyai efek penegakan kehamilan jangka
panjang
• Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri
• Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung. dan gangguan pembekuan darah
• Tidak mempengaruhi ASI
• Efek samping sedikit
• Keterbatasan suntikan progestin
• Sering ditemukan ganggaun haid. Pola haid yang normal dapat
beribah menjadi amenorea perdarahan tidak teratur, perdarahan
bercak, perubahan dalam frekuensi, lama dan banyaknya darah
yang keluar, atau tidak haid sama sekali
• Pada waktu terttentu harus kembali untuk mendapat suntikan
• Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
• Peningkatan berat badan
• Tidak menjamin Perlindungan mehadap infeksi menular seksual,
inveksi HIV, hepatitis B virus
• Yang boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
• Usia reproduksi, nulipara dan yang halah memiliki anak
• Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektivitas
tinggi
• Menyusui dun membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
• Setelah melahirkan dan tidak
• Setelah abortus
• Telah mempunyai banyak anak tetapi belum meng. inginkan
tubektomi
• Perokok
• Tekanan darah 180 /110 mmHg, masalah gangguan pembekuan
darah atau anemia bulan sabit
• Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
• Hamil atau dicurigai hamil karena resiko cacat pada janin 7 per 100.000
kelahiran.
• Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
• Tidak dapat menenma terjadinya gangguan haid, terutama amenorea
• Menderita kanker payudara atau tiwayat kanker payudara
• Diabetes mellitus disertai komplikasi
• Kanker pada traktus genitalia
• Waktu Mulai Penggunaan Kontrasepsi Suntikan Progestin
• Setiap sat selama siklus haid, asal ibu tersebut diyakini tidak hamil,
mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
• Efek samping
• Meningkat/menurunnya berat badan
• Gangguan haid
• Amenorea:
• Bila tidak hamil. tidak perlu dilakukan tindakan apapun, cukup diberikan konseling. Jika
klien tidak dapat menerima kelainan tersebut, jangan lanjutkan suntikan. Anjurkan agar
klien menggunakan metoda kontrasepsi lain
• Bila hamil, hentikan suntikan, rujuk klien
• Bila terjadi kehamilan ektopik, segera rujuk klien
• Perdarahan
• Perdarahan ringan atau spotting, sering terjadi dan tidak berbahaya
• Bila spotting terus berlanjut, atau haid telah berhenti tetapi kemudian terjadi perdarahan,
maka perlu dicari penyebab perdarahan tersebut kemudian dilakukan penanganan yang
tepat. Bila penyebab perdarahan tidak diketahui diketahui dengan jelas, Tanya klien apakah
masih ingin me;anjutkan suntikan. Bila tidak ganti dengan jenis kontrasepsi lain.
• Suntikkan Kombinasi
• Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo
medroksiprogestron Asem dan 5 mg Estradiol
Sipionat yang diberikan injeksi intramuscular
sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron
Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan
dengan injeksi intamuskular sebulan sekali
• Cara kerja
• Mengentalkan lender serviks sehingga menggangu
penetrasi sperma
• Menekan ovulasi
• Endometrium menjadi atrofi sehinga implantasi
terganggu
• Mengambat transportasi gamet oleh tuba
• Keuntungan kontrasepsi
• Sangat efektif, (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan)
selama tahun pertama
• Resiko terhadap kesehatan kecil, efek samping sangat
kecil
• Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri
• Tidak perlu dilakukan periksa dalam
• Jangka panjang
• Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
• Keuntungan non-kontrasepsi
• Mengurangi nyeri haid, mengurangi jumlah perdarahan,
mencegah anemia
• Mempunyai kahsiat untuk mencegah kanker ovarium dan
kanker endometrium
• Mengurangi penyakit jinak payudara dan kista ovarium
• Mencegah kehamilan ektopik
• Melindungi klien dari penyakit radang panggul tertentu
• Pada kondisi tertentu dapat diberikan kepada perempuan
usia perimenopause
• Kerugian/keterbatasan
• Terjadi perubahan pola haid seperti haid tidak teratur, perdarahan bercak/spotting,
atau perdarahan sela sampai 10 hari
• Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan. Biasanya keluhan ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga.
• kembali setiap 30 hari untuk mendapat suntikan
• Bila digunakan bersamaan dengan Fenitoin dan barbiturate (obat epilepsi) atau
rifampisin (obat untuk tuberkulosis), efektifitasnya berkurang
• Dapat menyebabkan efek samping serius seperti serangan jantung, stroke, bekuan
darah pada paru atau otak dan kemungkinan timbulnya tumor hati.
• peningkatan berat badan
• Tidak menjamin perlindungan terhadap infeksi menular seksual, hepatitis B virus atau
HIV/AIDS
• Pemulihan kesuburan kemungkinan terlambat setelah pemakaian pil berhenti.
• Efek samping yang Paling sering dan penenganannya
• Amenorea; penanganannya bila tidak tejadi kehamilan, tidak perlu diberikan
Pengobatan khusus. Bila tidak datangnya haid masih dianggap sebagai masalah,
anjurkan klien untuk datang kembali ke klinik. Bila terjadi kehamilan, rujuk klien dan
hentikan suntikan. Jelaskan kepada klien bahwa hormone progestin dan estrogen
sedikit sekali pengaruhnya terhadap janin.
• Mual/pusing/muntah
• penangannya: bila tidak hamil, jelaskan bahwa keadaan ini adalah hal yang biasa dan
akan hilang dengan sendirinya dalam waktu dekat. Bila ibu hamil, ibu perlu dirujuk
• Perdarahan/perdarahan bercak (spotting)
• Penanganannya; Bila ibu tidak hamil, cari peneyebab perdarahan yang lain. Jelaskan
kepada klien bahwa terjadinya perdarahan merupakan hal yang biasa, tetapi bila
perdarahan terus berlanjut dan membuat ibu cemas, maka perlu diganti dengan
metoda konlrasepsi lain. Bila ibu hamil, ibu dirujuk
• Tanda-tanda Yang Harus Diwaspadai Pengguna Suntikan
Kombinasi
• Nyeri dida hebat atau nafas pendek, kemungkinan
adanya darah di paru, atau serangan jantung
• Sakit kepala hebat atau gangguan penglihatan,
kemungkinan terjadi stroke, atau migrain
• Nyeri tungkai hebat. kemungkinan telah terjadi
sumbatan pembuluh darah pada tungkai
• Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari
sebelum suntikan berikutnya, kemungkinan miadi
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai