Anda di halaman 1dari 25

Anggota Kelompok 8 :

- Aruni
- Azzahra
- Ezra
- Fiqri
 Pengertian

Suatu keadaan atau titik dimana perusahaan


dalam kegiatan operasinya tidak memperoleh
keuntungan dan tidak mengalami kerugian atau
suatu titik impas antara besarnya jumlah laba dan
biaya suatu perusahaan dalam posisi yang sama
atau seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak
mendapatkan keuntungan dan kerugian.
 Tujuan Perhitungan Titik Impas

Salah satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba


atau keuntungan sesuai dengan pertumbuhan
perusahaan. Untuk mencapai laba yang semaksimal
mungkin dapat dilakukan dengan tiga langkah
sebagai berikut, yaitu :
1. Menekan biaya produksi maupun biaya
operasional serendah-rendahnya dengan
mempertahankan tingkat harga, kualitas dan
kunatitas.
2. Menentukan harga dengan sedemikian rupa sesuai
dengan laba yang dikehendaki.
3. Meningkatkan volume kegitan semaksimal
mungkin.
 Manfaat Break Even Point

1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.


2. Memberikan informasi mengenai berbagai
tingkat volume penjualan, serta hubungannya
dengan kemungkinan memperoleh laba
menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara
keseluruhan.
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan
grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
 Kelemahan Titik Impas

1. Membutuhkan Banyak Asumsi.


2. Bersifat Statis.
3. Tidak digunakan untuk mengambil keputusan
akhir.
4. Tidak menyediakan pengujian aliran kas yang
baik.
5. Kurang mempertimbangkan risiko - risiko
dalam masa penjualan
 Komponen Break Even Point
1. Fixed Cost
Komponen ini termasuk dalam biaya tetap atau konstan,
jika adanya kegiatan produksi ataupun tidak sedang
berproduksi.

2. Variabel Cost
Komponen ini bersifat dinamis. Variabel cost disebut biaya
per unit, yang bergantung pada tingkat volume
produksinya. Jika produksi meningkat, maka variabel cost
juga akan meningkat. Contohnya yaitu biaya bahan baku,
biaya listrik, dan sebagainya.

3. Selling Price
Pengertian selling price adalah harga jual per unit barang
atau jasa yang telah diproduksi.
 Kurva Break Even Point
 Biaya Tetap
 Biaya Variabel
 Grafik Penjualan
 Grafik Biaya Total
 Penentuan Break Even Point
 Rumus Break Even Point
 Rumus Break Even Point
 Contoh Soal 1

 Diketahui
Total Biaya Tetap (FC) bernilai Rp 100 juta
Total Biaya Variabel (VC) per unit bernilai Rp 60
ribu
Harga jual barang per unit bernilai Rp 80 ribu
 Ditanyakan

Penghitungan BEP Unit


 Jawab :
Penghitungan BEP Unit
BEP = FC/ (P – VC)
BEP = 100.000.000/ (80.000 – 60.000)
BEP = 5000

Penghitungan BEP Penjualan


BEP = FC/ (1 – (VC/P))
BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000))
BEP = Rp 400.000.000

Dari analisis perhitungan diatas, perusahaan dapat


mengetahui laba yang akan diperoleh berdasarkan
besarnya penjualan minimum. Berikut merupakan rumus
untuk menghitung target laba sebagai berikut:
BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)

FC, VC, dan P mengikuti contoh sebelumnya,


dengan tambahan perusahaan ini memiliki target
laba sebesar Rp 80 juta per bulan.

BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)


BEP – Laba = (100.000.000 + 80.000.000) / (80.000 –
60.000)
BEP – Laba = 180.000.000 / 20.000
BEP – Laba = 9.000 unit atau
BEP – Laba = Rp 720 juta (didapat dari: 9000 unit x
Rp 80.000)
 Contoh Soal A
Efek Penambahan Faktor Terhadap BEP
A. Harga jual
1. Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar 300.000.
Biaya variabel per unit 40. Harga jual unit naik dari 100 menjadi
160. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)!
Jawab:
BEP ( Rp) = 300.000 = 300.000
160 – 40 120
= 2.500 unit

BEP (Rp) = 300.000


1 – 400.000
1.600.000
= 400.000
Bila harga jual dinaikkan maka BEP-nya akan turun
2. Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap
sebesar 300.000. Biaya variabel per unit 40. Harga
jual perunit turun dari 100 menjadi 80. Kapasitas
produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)!

Jawab:
BEP (Q) = 300.000 = 300.000
80 – 40 40
= 7.500 unit
BEP (Rp) = 300.000
1 – 400.000
800.000
= 600.000
 Contoh Soal Biaya Tetap

Ada tambahan biaya tetap Rp 100.000 (300.000 + 100.000)


Memperbesar kapasitas produksi dari 10.000 unit – 15.000 unit
Biaya variabel per unit 40.
Harga jual per unit 100 – 90. Berapa BEP nya?

Jawab:
BEP (Q) = 400.000 = 400.000
90 – 40 40
= 8.000 unit

BEP (Rp) = 400.000


1 – 600.000
1.350.000
= 727.000
 Contoh Soal Sales Mix
Contoh soal:
Perusahaan memproduksi lebih dari satu produk
Sales = TR = Total Revenue = P. Q
 Jawab
Sales mix = A : B = 200.000 : 200.000 = 1 : 1
Produk mix = A : B = 20.000 : 80.000 = 2,5 : 1
BEP Total (Rp) = FC
1 – TVC
S
= 120.000
1 – 200.000
400.000
= 120.000/0,5
= 240.000
Sales Produk A = ½ x 240.000
= 120.000
TR = P. Q
= P . 20.000
P = 120.000/20.000
=6

Sales Produk B = ½ x 240.000


= 120.000
TR = P. Q
= P . 8.000
P = 120.000/8.000
= 15
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai