Anda di halaman 1dari 27

2.

Susunan saraf perifer terbagi


menjadi 2 yaitu ;
 susunan saraf motoris ( yang
menguasai melalui kehendak kita
pada otot-otot lurik (kaki,
tangan)
Susunan saraf otonom yang
bekerja menurut aturannya
sendiri
1. Susunan saraf orto simpati
(saraf adrenergik)
2. Susunan saraf para simpatis
(saraf kolinergik)
Merupakan zat-zat yang dapat
menimbulkan efek yang sama
dengan efek yang dihasilkan
bila saraf simpatis yang
dirangsang dan melepaskan
adrenalin dari ujung saraf.
1.Turunan feniletilamin
Contoh ;efedrin, dan amfetamin
2. Turunan imidazolin
Naftazolin yang dekongestif atas
mukosa hidung dengan daya
sentral yang ringan sekali.
1. Pada shock guna memperkuat kerja
jantung, khususnya adrenalin.
2. Pada asma guna mencapai
bronchodilatasi, terutama salbutamol
dan turunannya.
3. Pada hipertensi, menurunkan daya
perifer dari dinding
pembuluh.(metildopa dan konidin)
Adrenolitika adalah zat-zat yang
melawan efek perangsangan
saraf-saraf simpatis untuk
sebagian atau seluruhnya.
1. Alfa blocker
Contohnya : derivat imidazolin,
tetrazozin
2. Beta blocker
Contohnya:propanolol, prenilamain
3. Penghambat neuron-neuron
adrenergik
Kolinergika atau parasimpatometika
adalah zat-zat yang dapat
menimbulkan efek-efek yang sama
dengan efek yang terjadi bila saraf
simpatis dirangsang dan melepaskan
asetikolin pada ujung neuronnya.
1. Zat dengan kerja langsung terhadap
organ ujung.
- Golongan ester kolin : asetilkolin,
karbakol.
- Golongan alkaloida : muskarin,
pilokarpin
2. Zat dengan kerja tidak langsung
- Perintang sementara : neostigmin
- Perintang tetap : foustigmin
Merupakan satu penyakit
pembuluh yang terpenting adalah
artheriosclerosis, dimana
dinding-dinding pembuluh nadi
besar dan sedang menebal dan
mengeras akibat endapan-
endapan dari kolesterol dan
lemak.
1. Obat jantung (kardika)
2. Diuretika
3. Anti hipertensi
4. hemanitika
1. Nifedipin
2. Isosorbid dinitrat
3. Nitrogliserin
4. Propanolol
5. Diltiazem
6. digoxin
Diuretika adalah zat-zat yang banyak
pengeluaran air kemih (diuresis)
akibat pengaruh langsung terhadap
ginjal.
1. Spironolakton
2. Hidrokortiazid
3. Klortalidon
4. Furosemid
5. asetozolamida
Tekanan darah ditentukan 2 faktor :
1. Curah jantung adalah hasil kali denyut
jantung dan isi sekuncup(kekuatan
kontraksi otot jantung dan volume darah
yang kembali kejantung)
2. Resistensi perifer adalah gabungan
tekanan otot polos arteri dan resistensi
darahnya sendiri (viskosistas darah)
Ada 2 macam tekanan :
1. Tekanan darah sistolik yaitu
tekanan darah pada waktu
jantung kontraksi.
2. Tekanan darah diastolik yaitu
tekanan darah pada saat
jantung relaksasi.
 1. hidralizin
 2. klonidin
 3. metildopa
 4. labetolol
Hemanitika atau obat-obat
pembentuk darah yaitu obat-obat
khusus digunakan untuk
merangsang dan memperbaiki
proses pembentukan sel darah
merah.
Anemi ialah keadaan dimana kadar
Hb atau eritrosit berkurang.
Orang yang dikatakan menderita
anemi bila kadar Hb kurang dari 8
mol/liter pada pria atau 7 m
mol/liter pada wanita.
1. Anemi ferroprive disebabkan oleh
kekurangan besi dengan tanda
kadar Hb dibawah normal,eritrosit
lebih kecil.
2. Anemi megaloblaster , disebabkan
oleh kekurangan vit B12, tanda-
tanda sel darah merah memebesar
dengan kadar H b normal atau lbih
tinggi.
 1. ferrosi sulfat
 2. cynamobalamin
 3. hydrocobalamin
 Anas tetika dibagi menjadi dua
kelompok :
 1. anstetika lokal, yaitu
menghilangkan rasa sakit tanpa
menghilangkan kesadaran.
 2. anastetika umum, yaitu
menghilangkan rasa sakit disertai
hilang kesadaran.
yaitu obat-obat yang dapat
menimbulkan suatu keadaan depresi
dari pusat-pusat saraf tertentu yang
bersifat reversible, dimana seluruh
perasaan dan kesadaran ditiadakan.
1. Taraf analgesia, kesadaran dan rasa
nyeri berkurang.
2. Taraf eksitasi, kesadaran hilang
seluruhnya dan terjadi kegelisahan.
3. Taraf anastesia, refleks mata hilang,
mulai bernafas otomatis, teratur seperti
tidur, otot-otot lemas ( relaksasi)
4. Taraf pelumpuhan sumsum tulang:
kerja jantung dan pernafasan terhenti
1. Berbau enak dan tidak merangsang
selaput lendir
2. Mula kerja cepat, tanpa efek samping
3. Sadar kembalinya cepat,tanpa efek
samping
4. Berkhasiat analgetik baik dengan
melemaskan otot-otot seluruhnya
5. Tidak menambah pendarahan kapiler
selama waktu pembedahan.
1. Sebelum narkosa (premedikasi): di berikan
obat-obata sedatif( seperti klorpromazin,
morfin dan petidin guna meniadakan
kegelisahan dan pasimpatolitik (seperti
atropin) guna menekan sekresi ludah yang
berlebihan.
2. Selama narkosa :relaksasi otot (galamin)
3. Setelah narkosa (post medikasi) : obat-obat
analgetika,sedativ dan anti emetika
(klorpromazin) guna melawan mual dan
muntah.

Anda mungkin juga menyukai