Anda di halaman 1dari 19

EVALUASI ZONA SELAMAT SEKOLAH SDN KEBON JERUK 08 PAGI

DI RUAS JALAN KEBON JERUK RAYA NO.41 JAKARTA BARAT

KELOMPOK 2 :
1. Agnestya Lestari (41118110043)

2. Yulia Tri Kustantinah (41118110076)

3. Ikhwan Apriadi (41118120142)

4. Marco Vincent Lumban Tobing (41118120148)

5. Arief Arsa Jaya (41118110160)


Latar Belakang
• Zona Selamat Sekolah (ZoSS) sudah waktunya dilaksanakan di seluruh kota-kota di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Kemacetan di sekitar sekolah membuat anak-anak selalu dalam ancaman bahaya. Anak-anak sebenarnya adalah kelompok
rentan pengguna jalan, karena secara psikis maupun fisik belum mampu merespon bahaya secara cepat dan tepat.
• Berdasarkan fungsi utamanya zona selamat sekolah (ZoSS) dapat dikatakan efektif jika mampu melindungi penggunanya.
Dan keselamatan dari penggunanya dapat dipengaruhi oleh 2 faktor diantaranya adalah perilaku pengguna jalan dan
perilaku pengguna zona selamat sekolah. Perilaku pengguna jalan tersebut berkaitan dengan karakteristik lalu lintas, yakni
kecepatan kendaraan. Sedangkan untuk perilaku pengguna zona selamat sekolah (ZoSS) berkaitan dengan perilaku
penyeberang dan perilaku pengantar. Ditinjau dari fungsi diatas, maka penelitian ini akan dilakukan pada SDN Kebun Jeruk
08 Pagi yang beralamat di Jalan Raya Kebon Jeruk Nomor 41 Kelurahan Kebun Jeruk Kecamatan Kebun Jeruk Kota
Administrasi Jakarta Barat. Penelitian ini akan mengamati kondisi perlengkapan jalan, prasarana jalan di Zona Selamat
Sekolah (ZoSS) SDN Kebon Jeruk 08 Pagi Jakarta Barat.
Identifikasi Masalah
1. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di kawasan sekolah.
2. Kelengkapan fasilitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di kawasan sekolah masih belum lengkap menyesuaikan dengan
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.3582/AJ. 403/DRJD/2018 tentang Pedoman Teknis
Pemberian Prioritas Keselamatan dan Kenyamanan Pejalan Kaki Pada Kawasan Sekolah Melalui Penyediaan Zon
Selamat Sekolah

Perumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat efektivitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di SDN Kebon Jeruk 08 Pagi Jakarta Barat ?
2. Bagaimana tingkat kelengkapan ruas Jalan Kebon Jeruk Raya Nomor 41 tepatnya sekitar SDN Kebon Jeruk 08 Pagi
Jakarta Barat ?

Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui tingkat efektivitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di SDN Kebon Jeruk 08 Pagi Jakarta Barat.
2. Mengetahui kelengkapan ruas Jalan Kebon Jeruk Raya Nomor 41 sekitar SDN Kebon Jeruk 08 Pagi Jakarta Barat.
Manfaat Penelitian
• Bagi Masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan pemahaman untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan penggunaan
jalan di sekitar sekolah yang memiliki fasilitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS).
• Bagi Lingkungan Akademis, dapat dijadikan penambahan kepustakaan tentang efektivitas fasilitas Zona Selamat Sekolah
(ZoSS).
• Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan dan mendalami wawasan di bidang transportasi terutama tentang evaluasi
fasilitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS).

Batasan Penelitian
• Tinjauan lokasi dibatasi hanya pada fasilitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS) SDN Kebon Jeruk 08 Pagi di ruas Jalan Kebon
Jeruk Raya Nomor 41 Jakarta Barat.
• Standar pedoman yang digunakan dalam penelitian diantaranya adalah Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor SK.3582/AJ. 403/DRJD/2018 tentang Pedoman Teknis Pemberian Prioritas Keselamatan dan Kenyamanan Pejalan
Kaki Pada Kawasan Sekolah Melalui Penyediaan Zon Selamat Sekolah dan Pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(1997).
TINJAUAN PUSTAKA
1. Zona Selamat Sekolah
Pengertian Zona Selamat Sekolah yang selanjutnya disebut ZoSS menurut Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor SK. 3582/AJ. 403/DRJD/2018 tentang Pedoman Teknis Pemberian Prioritas Keselamatan dan Kenyaman Pejalan Kaki
Pada Kawasan Sekolah Melalui Penyediaan Zona Selamat Sekolah adalah bagian dari kegiatan manajemen dan rekayasa lalu
lintas berupa kegiatan pemberian prioritas kesalatan dan kenyaman pejalan kaki pada kawasan sekolah.
Pada dasarnya semua sekolah berhak untuk menerapkan program zona selamat sekolah ini, namun dalam pelaksaannya perlu
ditentukan prioritas sekolah yang harus didahulukan diantaranya adalah :
• Sekolah dengan situasi lalu lintas di sekitarnya yang membahayakan murid, seperti volume lalu lintas tinggi serta
kecepatan arus lalu lintas tinggi;
• Sekolah dengan situasi kemacetan lalu lintas yang menyulitkan anak untuk berjalan kaki, bersepeda maupun menjangkau
angkutan umum; dan
• Sekolah yang sangat antusias dan didukung pihak swasta, masyarakat, dan pemerintah untuk menjalankan program Zona
Selamat Sekolah.
A. Tipe Zona Selamat Sekolah
B. Waktu Operasi Zona Selamat Sekolah
Waktu operasi Zona Selamat Sekolah direkomendasikan 2 (dua) jam di pagi hari dan 2 (dua) jam di siang hari, yaitu antara
pukul 06.30 – 08.30 dan antara pukul 12.00 – 14.00 di siang hari pada hari sekolah atau dilaksanakan selama jam sekolah
berlangsung. Waktu operasi Zona Selamat Sekolah tidak dilaksanakan pada hari libur.
C. Fasilitas Perlengkapan Jalan Pada Zona Selamat Sekolah
• Rambu Lalu-lintas
Rambu Peringatan

Gambar 2.1 Rambu Peringatan Hati-Hati Gambar 2.2 Rambu Peringatan Penyeberangan Gambar 2.3 Rambu Peringatan Lampu Pengatur Lalu
Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2006) Orang Perhubungan Darat,
Sumber: Direktorat Jenderal Lintas Perhubungan Darat,
Sumber: Direktorat Jenderal
2006) 2006)
Rambu Larangan

Gambar 2.5 Larangan Menyalip Kendaraan Gambar 2.6 Larangan Menjalankan Kendaraan dengan Gambar 2.4 Rambu Larangan Parkir Sepanjang Zona
Sumber: DirektoratLain
Jenderal Perhubungan Kecepatan Lebih Dari Yang Tertulis Sumber:Selamat
Direktorat
Sekolah
Jenderal
(ZoSS)
Perhubungan
Darat, 2018) Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2018)
Darat, 2018)

Rambu Petunjuk • Marka Jalan

Gambar 2.7 Rambu Petunjuk Tempat Penyeberangan


Sumber: DirektoratJalan
Jenderal Perhubungan Gambar 2.9 Marka Lambang Berupa
Darat, 2018) Tulisan ZoSS
Gambar 2.8 Rambu Batas Akhir Kecepatan Maksimum
Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, • Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
2018)
• Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
2. Pejalan Kaki
Pejalan kaki adalah orang yang melakukan aktifitas berjalan kaki dan merupakan salah satu unsur penggunaan jalan
(Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 2006).
A. Karakteristik Pejalan Kaki
• Karakteristik fisik pejalan kaki : Motif, Kenyaman yang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan jenis aktivitas, Ketersediaan
fasilitas kendaraan umum, Pola guna lahan dan kegiatan.
• Karakteristik perilaku pejalan kaki : Perilaku pejalan kaki dapat menyebabkan bertambahnya ruang untuk pejalan kaki.
Adapun perilaku yang dimaksud diantaranya adalah pejalan kaki yang membawa payung, keranjang belanja bagi wanita,
atau kebiasaan untuk berjalan bersama sambil berbincang dalam jalur pejalan kaki membutuhkan tambahan lebar jalur
pejalan kaki.
• Karakteristik psikis pejalan kaki : Berupa preferensi psikologi yang diperlukan untuk memahami keinginan-keinginan
pejalan kaki ketika melakukan aktivitas berlalu lintas.
• Karakteristik lingkungan : Ada beberapa karakteristik lingkungan yang memiliki peran dalam tingkat pelayanan sarana dan
prasarana jaringan pejalan kaki.
B. Keragaman Pejalan Kaki
Keragaman pejalan kaki dibagi menjadi 3 dengan kondisi fisik yang mendapat perhatian khusus (Dewar R, 1992), yaitu:
1. Penyeberang yang cacat fisik
2. Penyeberang anak – anak
3. Penyeberang usia lanjut
1. Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan
3. Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Lebar Jalan (FCw)

2. Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Pembagian Arah (FCsp)


4. Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Gangguan Samping (FCsf)
A. Parameter Perencanaan Lalu Lintas
1. Inventarisasi tingkat pelayanan
2. Evaluasi tingkat pelayanan
3. Kecepatan lalu lintas (untuk jalan luar kota)
METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
A. Persiapan Penelitian
B. Survei Pendahuluan
C. Pengumpulan Data
• Data Primer : Data volume lalu lintas, data geometrik jalan
Data Geometrik
Data geometrik ini diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lokasi studi yang dilakukan. Data ini berupa lebar jalur, jumlah lajur,
lebar median jalan, lebar bahu jalan dan lebar zona selamat sekolah (ZoSS) SDN Kebun Jeruk 08 Pagi, Jakarta Barat.

• Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penunjang dalam penelitian. Data merujuk pada surat keputusan direktorat jendral perhubungan darat
yaitu SK.3236/AJ.403/DRJD/2006 tentang uji coba penerapan zona selamat sekolah di 11 kota di pulau Jawa dan Pedoman untuk
analisis ruas jalan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), jumlah penduduk, internet, dan literatur yang
mendukung penelitian.
D. Pengolahan Data
F. Analisis Data
G. Kesimpulan dan Saran
2. Tempat Penelitian 3. Waktu Penelitian
Penelitian Zona Selamat Sekolah ini berlokasi di SDN Untuk pemilihan waktu survei lalu lintas kendaraan dan survei
Kebon Jeruk 08 Pagi yang terletak pada ruas Jalan Kebon pengguna Zona Selamat Sekolah (ZoSS) akan dilakukan tanggal
Jeruk Raya Nomor 41 Jakarta Barat. Dengan kondisi jalan 07 Oktober 2019 sampai dengan 09 Oktober 2019 serta
satu arah 2 lajur. dilakukan pada pagi hari dan siang hari sesuai dengan kondisi
kegiatan belajar mengajar di SDN Kebon Jeruk 08 Pagi dengan
waktu sebagai berikut :
• Pagi hari, pukul 06.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB; dan
• Siang hari, pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB;

Gambar 3.2 Peta lokasi penelitian ZoSS SDN Kebon Jeruk 08


Pagi Jakarta Barat
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
Tabel Hasil Data Survei
Hasil dari data survei yang di lakukan di lapangan dengan kondisi lalu lintas pada jam puncak, maka survei di lakukan pada jam sibuk yaitu
pagi hari , siang hari dan sore hari. Data hasil survei di tunjukan pada tabel 3.3 – 3.5.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Analisa Tingkat Pelayanan Jalan

•Volume Lalu Lintas


Hasil volume lalu lintas persatu jam jalan Raya Kebon Jeruk dapat
dilihat pada tabel dan grafik berikut :
Berdasarkan perhitungan diatas, maka kapasitas ruas jalan
Raya Kebon Jeruk adalah sebesar 2,126 smp/jam.
Analisa derajat kejenuhan.
Derajat kejenuhan atau degree of saturation (DS) didefinisikan
sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai
faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja ruas jalan. Nilai
DS menunjukan apakah segmen jalan tersebut mempunyai
masalah kapasitas atau tidak. persamaan yang digunakan
untuk menghitung nilai derajat kejenuhan adalah:
DS = Q/C (2.5)
Diketahui :
Q = 965
C = 2.126
Sehingga didapatkan nilai derajat kejenuhan adalah : DS = 965/2.126 = 0,45
Nilai derajat kejenuhan pada Jalan Raya Kebon Jeruk berdasarkan hasil
perhitungan adalah 0,45. Berdasarkan nilai DS yang didapat diperoleh
tingkat pelayanan jalan pada Jalan Raya Kebon Jeruk adalah pada tingkat
pelayanan A (< 0,6).
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari beberapa perhitungan dan analisis mengenai kinerja ZoSS berdasarkan peraturan Direktorat Jendral Perhubungan Darat
(2006) bahwa penelitian ini dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :
• Tingkat pelayanan jalan di Jalan Raya Kebon Jeruk masuk kategori A. Hal ini menunjukkan bahwa kedua ruas jalan tersebut
memiliki arus stabil, volume sesuai untuk jalan kota, kecepatan dipengaruhi oleh lalu lintas.
• ZoSS pada SDN Kebon Jeruk 08 Pagi belum berfungsi secara optimal karena dari segi kecepatan kendaraan yang melaju
diarea ZoSS masih melebihi batas maksimum kecepatan sesuai dengan Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Darat No.
SK.3236/AJ.403/DRJD/2006.

2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu:
• Pelaksanaan ZoSS sebaiknya segera dapat dievaluasi untuk meningkatkan keselamatan, kenyamanan dan keamanan bagi
para penyeberang.
• Perlu adanya sosialisasi mengenai teknik menyeberang yang aman dan nyaman sehingga tidak membingungkan para
pengemudi bagi para pelaku penyeberang dan pengantar.
• Perlu adanya perbaikan fasilitas dengan memperjelas letak atau bentuk rambu-rambu lalu lintas yang berada pada ZoSS
khususnya rambu tentang peringatan penurunan kecepatan
• Tugas akhir ini dapat dimanfaatkan bagi peneliti lain dalam menyusun tugas akhir di bidang transportasi, terutama yang
tertarik pada Zona Selamat Sekolah.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai