Anda di halaman 1dari 72

PERTEMUAN PMO DAN

MANTAN PENDERITA
TBC
UPTD PUSKESMAS KAWUNGANTEN
SENIN, 23 Desember 2019
PERAN STAKEHOLDER & TOKOH MASYARAKAT
dalam
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS ( T B C )
PERINGKAT INDONESIA DALAM PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS 1
Pada tahun 2016, Indonesia peringkat 2
di dunia, tahun 2017 menjadi peringkat
3
2
3
INDIA
CINA • 2.740.000
4 1
INDONESIA • 889.000 2
5 INDIA
BEBAN TBC FILIPINA • 842.000 3 •135.000
CINA
• 581.000 4
PAKISTAN RUSIA
•73.000
5
• 525.000 PAKISTAN
•56.000
1
6 •27.000
FILIPINA 2
7 •27.000
NIGERIA 3 AFRIKA
8 •24.000
SELATAN
BEBAN TBC INDONESIA 4 INDIA
• 193.000
RO •23.000 MOZAMBIQ • 86.000
UKRAINA 5
•20.000 NIGERIA • 66.000
6
TANZANIA • 58.000
7
KENYA • 48.000 Indonesia merupakan negara dengan triple burden TBC
8
BEBAN TBC • 45.000 untuk insiden TBC, insiden TBC RO, dan TBC HIV
INDONESIA
HIV
ZAMBIA • 36.000

• 36.000
SITUASI TBC DI INDONESIA

842.000 47%
Estimasi insiden Missing cases

446.732 (53%) 86%


Notifikasi kasus TB Success rate

3.092 7.729
TB RO mulai pengobatan TB HIV positif
ROADMAP ELIMINASI TBC SAMPAI TAHUN 2030
Milestone Menuju Eliminasi TB di Indonesia
Visi : “Indonesia Bebas TB 2050”
Goal : “Eliminasi TBC di Indonesia pada 2030”
450 100%

400 Target sesuai End TBC 2030: 90%


•90% penurunan insiden TB
350 •95% penurunan kematian TB dibandingkan 80%
tahun 2014
70%
per 100.000 pop

300
60%
250
50%
200
40%
Faktor Risiko
150 PPM STR TB MDR 2030 30%
Intensif, Aktif, STR TB SO 2035
100 massif STR LTB
20%
STR MDR Faktor Risiko
50 2016 Faktor risiko Vaksin TB 10%
0 0%
2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2025

2026

2027

2028

2029

2030

2031

2032

2033

2034

2035
incidence notification success rate
6
09/02/2020
TBC PERLU DIELIMINASI
1. TBC menular  arus globalisasi transportasi dan migrasi
penduduk antar negara mjd ancaman serius
2. Pengobatan TBC tidak mudah dan tidak murah
3. TBC yg tidak ditangani tuntas menyebabkan resistensi obat
4. TBC menular dgn mudah  mll udara berpotensi menyebar di
lingkungan keluarga, tempat kerja, sekolah dan tempat umum
lainnya
Jawa Tengah
eliminasi TBC
Indonesia eliminasi TBC th 2030
th 2028
SITUASI PENYAKIT MENULAR TBC
DI KABUPATEN CILACAP
KASUS TBC DITEMUKAN DAN DIOBATI DI KAB KASUS TBC PADA PENDUDUK CILACAP
CILACAP TH 2018
70 YANG SUDAH DIOBATI TH 2018
51 12
BEROBAT DI
226 CILACAP
Dalam 292
BEROBAT DI
Wilayah
98% BANYUMAS
Luar Wilayah BEROBAT DI
3827
BANJAR
BEROBAT DI
KEBUMEN
3827
KASUS TBC PADA PENDUDUK CILACAP YANG SISIR DATA ( under
DITEMUKAN DAN DIOBATI DI LUAR WILAYAH TH 2018 report )
12
51
Sebanyak 355 pddk
Cilacap berobat di luar TOTAL Penduduk Cilacap dgn TBC = 4408
wilayah
Perkiraan kasus TBC th 2018 =5271
KAB. BANYUMAS
Masih ada 863 kasus TBC yang
292 KAB. BANJAR
belum ditemukan dan dilaporkan.
KAB. KEBUMEN
10
20
30
40
50
60
70
80
90

0
100
Dayeuhluhur I

42 42
Cilacap Selatan I
Patimuan
Sidareja
Dayeuhluhur II

34 33 31 31
Maos
Wanareja II
Adipala II
Kesugihan I
31 30 28 27
Majenang I
Majenang II
Cilacap Selatan II
Cimanggu I
Cipari
Cimanggu II
Jeruklegi II
27 26 26 26 25 24 24

Nusawungu I
Kawunganten
Nusawungu II
Binangun
Gd. Mangu I
Wanareja I
Kroya I
Adipala I
Kr.Pucung I
CASE DETECTION RATE ( CDR )

22 22 22 22 22 20 20 20 19

Jeruklegi I
KAB CILACAP TH 2019 ( sd TW 3 )

Gd. Mangu II
Bantarsari
Kedungreja
Sampang
Kroya II
17 16 15 15 14 14

Cilacap Tengah I
Kesugihan II
Cilacap Utara II
Kr.Pucung II
Cilacap Tengah II
13 13 11 10 10

Kampunglaut
6

Cilacap Utara I
60

KABUPATEN
65

TARGET TW 3
86

TARGET 1 TH
P2 TB Paru Pusk.Kroya II TH.2019
N Nama Desa Jml Pddk Estimasi Target Target Ter Capaian s/d Okt
o TB Penemuan Terduga duga
TB TB tb
Penemua % Terduga %
n TB Tbc
1. Sikampuh 9592 26 22 119 20 7 32 20 16,8

2. Kedawung 10423 28 24 129 19 3 12,5 19 14,7

3. Mujur 8476 23 20 108 10 0 0 10 9,2

4. Gentasari 14083 38 33 178 51 8 24 51 28,6

5. Mujur lor 3833 10 9 49 13 3 33 13 26,,5

6. Buntu 4059 11 9 49 14 1 11 14 28,6

Puskesmas 50466 136 117 632 127 22 18,80 127 20,09


PENEMUAN KASUS TBC
DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS KROYA I TH 2019

6
6
5 5
5

2 2
2

1 1 1 1
1

0 0
0
karangturi ayamalas kr mangu pc kidul mergawati pc lor bajing kroya pesanggahan pekuncen bajing kulon
PENEMUAN KASUS TBC BERDASARKAN JENIS FASKES
DI KABUPATEN CILACAP

TH 2018 TH 2019

47% PUSKESMAS 37%


RUMAH SAKIT PUSKESMAS
53% 63%
RUMAH SAKIT
100
120

20
40
80

60

0
Majenang II
Kr.Pucung I
Adipala I

10010010098
Sidareja
Kesugihan II
Wanareja II
Cimanggu II
Gd. Mangu I
93 92 91 91 90

RSPC
Cilacap Tengah II
Majenang I
Kr.Pucung II
85 85 83 82

Cilacap Utara II
Cilacap Tengah I
Cilacap Selatan I
Bantarsari
Patimuan
Nusawungu II
81 81 80 80 79 79

Jeruklegi I
Dayeuhluhur I
Kedungreja
77 75 74

Cipari
RSUD CILACAP
Sampang
Binangun
Kroya I
73 72 72 71 71

Cilacap Utara I
Maos
Jeruklegi II
69 67 66

Dayeuhluhur II
Kesugihan I
62 62

Kampunglaut
Kawunganten
Kroya II
Cilacap Selatan II
58 57 57 56

Gd. Mangu II
KEBERHASILAN PENGOBATAN KASUS TB

52

Adipala II
RSI
DI KABUPATEN CILACAP TH 2019 ( sd TW 3 )

Cimanggu I
41 40 37

RS AGHISNA
Wanareja I
35 33

RSIA APRILIA
Nusawungu I
32 30

RSUD MAJENANG
26

SANTA MARIA
0

RS AFDILA
TBC RESISTEN OBAT 2011-2019 ( sd 11 Nov )
DI KABUPATEN CILACAP

45
40
Jumlah kasus TBC RO
40

35

30
29
25
25

20

15
10 10
10
5 6
5 2 1
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
10
20
30
40
50
60
70
90

80

0
100

2
Dayeuhluhur I

211
Dayeuhluhur II

6
Wanareja I

11 21 1
Wanareja II

7
54
Majenang I

3
Majenang II

4
21
Cimanggu I

4
Cimanggu II

4
10
Kr.Pucung I

211
Kr.Pucung II

5
Cipari

33 5
Sidareja
6
Kedungreja
4
Patimuan
5

Gd. Mangu I
22 31
0

Gd. Mangu II

PERKIRAAN TB RO TW3 TH 2019


5

Bantarsari
6

Kawunganten
22 1

Kampunglaut
3

Jeruklegi I
10 2

Jeruklegi II
4

Kesugihan I
5
22

Kesugihan II
5

Adipala I
11 2

Adipala II
TH 2019 ( sd 11 NOV )

Maos
Sampang
4 22 33 2 5

Kroya I
Kroya II
TBC RO YG DITEMUKAN

Binangun
322 533 3
11

Nusawungu I
3

Nusawungu II
4
10

Cilacap Selatan I
3
11

Cilacap Selatan II
4

Cilacap Tengah I
CAKUPAN PENEMUAN TBC RO DI KABUPATEN CILACAP

Cilacap Tengah II
Cilacap Utara I
31 1 311 311

Cilacap Utara II
TBC RO diobati
95

40

KABUPATEN
33
KASUS TBC RO BERDASARKAN UMUR
KAB CILACAP 2019 ( sd 11 NOV )
0 - 4 th 5 - 14 th
0% 0%
55 - 65 th
5% > 65 th
8%

15 - 24 th
27%

45 - 54 th
25%

25 - 34 th
12%

35 - 44 th
23%
Paien TBC RO terkecil di Jateng (Grobogan ),
umur 3 bulan
sudah pengobatan selama 2 bl.
Meninggal tgl 18 November 2019
KEBERSIHAN PENGELOLAAN
jumlah EKONOMI PENCAHAYAAN VENTILASI LANTAI ETIKA BATUK JML SUSPEK TB
RUMAH DAHAK
NO PUSKESMAS kunjungan DI LINGK
rumah TDK PENDERITA
MISKIN BAIK JELEK BAIK JELEK BAIK JELEK BAIK JELEK BAIK JELEK BAIK JELEK
MISKIN
Dayeuhluhur I 31
1 13 18 20 11 14 17 29 2 19 12 30 1 30 1 4
Dayeuhluhur II 50
2 18 32 11 39 21 29 41 9 32 18 0 50 0 50 21
Wanareja I 26
3 6 20 3 23 2 24 16 10 9 17 4 22 3 23 0
4 Wanareja II 29 3 26 25 4 16 13 28 1 21 9 24 5 23 6 15
5 Majenang I 32 0 32 24 8 25 7 27 5 27 5 29 3 29 3 91
6 Majenang II 20 3 17 16 4 7 13 16 4 16 4 6 14 1 19 8
7 Cimanggu I 47 0 47 31 17 30 17 31 17 35 11 41 6 42 5 108
8 Cimanggu II 73 40 33 48 26 47 26 53 20 60 13 66 7 67 6 272
9 Kr.Pucung I 34 9 22 23 11 20 14 26 8 19 13 17 10 14 12 356
10 Kr.Pucung II 15 6 9 12 3 12 3 15 0 10 5 13 2 15 0 0
11 Cipari 55 31 24 38 17 25 31 47 8 23 32 27 28 29 27 10
12 Sidareja 35 4 31 20 15 16 19 20 14 13 21 12 23 6 29 0
13 Kedungreja 55 23 33 4 52 3 53 43 12 3 53 2 54 1 55 17
14 Patimuan 49 22 27 44 5 46 3 40 9 41 8 38 11 40 9 0
15 Gd. Mangu I
16 Gd. Mangu II 50 14 36 37 13 36 14 30 20 32 17 41 9 40 10 8
17 Bantarsari 65 57 8 33 34 31 36 46 18 31 36 33 31 30 32 4
18 Kawunganten 86 0 86 82 4 82 4 82 4 82 4 82 4 82 4 0
19 Jeruklegi I 70 17 53 52 17 53 17 53 16 56 13 57 13 64 6 0
KEBERSIHAN PENGELOLAAN
jumlah EKONOMI PENCAHAYAAN VENTILASI LANTAI ETIKA BATUK JML SUSPEK TB
RUMAH DAHAK
NO PUSKESMAS kunjungan DI LINGK
rumah TDK PENDERITA
MISKIN BAIK JELEK BAIK JELEK BAIK JELEK BAIK JELEK BAIK JELEK BAIK JELEK
MISKIN
20 Jeruklegi II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Kesugihan I
22 Kesugihan II
23 Adipala I
24 Adipala II 20 2 18 13 8 13 7 18 2 15 5 16 4 18 2 17
25 Maos 46 8 37 8 38 19 26 37 8 43 2 0 45 0 45 44
26 Sampang 20 9 11 4 16 7 13 14 6 8 12 4 16 20 0 37
27 Kroya I 49 14 35 15 34 17 32 31 17 22 27 35 13 35 13 0
28 Kroya II 59 11 48 41 18 42 18 46 13 45 14 53 7 53 6 46
29 Binangun 64 17 48 38 27 42 23 60 5 36 29 0 65 1 64 4
30 Nusawungu I 19 13 6 8 11 9 10 13 6 14 5 15 4 17 2 11
31 Nusawungu II 20 13 7 13 7 12 8 8 12 2 18 15 5 14 6 9
32 Cilacap Sel I 51 29 22 24 27 29 22 37 14 36 15 35 16 35 16 0
Cilacap Sel II 25
33 7 18 13 12 13 12 18 7 12 13 9 16 10 15 13
34 Cilteng I
35 Cilteng II 20 6 14 13 7 13 7 15 5 15 5 7 13 15 5 72
36 Cilut I 84 33 51 63 20 78 5 59 24 56 27 58 25 55 28 12
37 Cilut II 26 16 10 16 10 16 10 16 10 14 12 12 14 13 13 260
38 Kampunglaut
39 KABUPATEN 1325 444 879 792 538 796 533 1015 306 847 475 781 536 802 512 1439
% 34 55 60 40 60 40 77 33 64 36 59 41 61 49 51

Dari 3902 kasus TBC  dilaporkan kunjungan rumah 1325 kasus ( 34% )
Anak 14 th, yatim.
Ibu buruh pocokan
sejak kecil sakit-sakitan,
pernah pengobatan tBC
9 bl
Pengambilan Sampel Bioling

BTA +
SEMUA KASUS TBC
Ditemukan puskesmas, rumah sakit, klinik,
DPM
WAJIB DILAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH
( PMO, penilaian faktor risiko lingkungan,
perilaku, Investigasi Kontak)
adalah penyakit menular, disebabkan mycobacterium tuberculosis ( M.TB )
bisa menyerang siapa pun, kapan pun dan dimana pun
terutama menyerang organ paru, bisa juga organ lain
bukan karena keturunan, kutukan atau guna-guna
Bisa disembuhkan
o Jumlah kuman yang keluar :
 Bicara : 0-210
 Batuk : 0-3.500
 Bersin : 4.500-1 juta

kuman berkembang,
resiko infeksi tergantung : sumber
menjadi sakit TBC, infeksi, kepadatan kuman di udara dan
gejala (+) lamanya menghirup udara berkuman

1. kuman mati, infeksi berhenti, tidak sakit


2. atau kuman ‘ tidur ‘, gejala (-)
Apa Saja yang Menjadi Faktor Risiko Penularan TB
1. Pasien TB paru dengan BTA positif lebih berisiko menularkan
2. Jumlah percikan dahak dalam udara dan lamanya menghirup udara
tersebut.
3. Kontak erat dengan pasien TB,
4. Tinggal di daerah padat penduduk, Ventilasi rumah tidak mampu
meggerakkan udara keluar dan sinar matahari tidak masuk.
5. Tempat orang berkumpul (Tempat kerja, Asrama/pesantren, Sekolah,
Pengajian)
6. Orang yang bekerja dengan bahan kimia yang ber-risiko
menimbulkan paparan infeksi paru
7. Orang dengan penyakit HIV dan/atau DM lebih mudah menjadi sakit
TB
8. Orang dengan status gizi rendah
GEJALA TBC PADA ANAK
tidak nafsu
makanBerat
, BB badan
turun turun / tidak naik
dalam dua bulan
batuk
demam > 2 minggu yang tidak
jelas penyebab

Anak lesu, tidak


Batuk > 2 aktif, tidak nafsu
minggu makan.

(bukan gejala
utama)
TBC PARU
IBARAT KAYU
GAWANG YANG
TERKENA RAYAB,
GAWANG TERSEBUT
TIDAK BISA DITAMBAL,
TETAPI HARUS
DIGANTI.

PARU-PARU YANG
RUSAK, BERLUBANG
KARENA KUMAN TBC
TIDAK BISA DITAMBAL
DAN TIDAK BISA
DIGANTI
• Pasien TB ekstra paru.
• TB ekstra paru ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala TB. Gejala dan keluhan
• tergantung organ yang terkena.

TB KULIT
TB KELENJAR LEHER
GAMBARAN FOTO RONTGEN
PARU-PARU YANG TERKENA TB

TB KULIT

TB TULANG BELAKANG GAMBARAN PARU-PARU YANG RUSAK AKIBAT TB


TB TULANG, GAMBARAN FOTO RONGEN TULANG
YANG HANCUR (GAMBAR BAWAH)
PENYAKIT TBC TULANG BELAKANG
PEMERIKSAAN TBC

pemeriksaan ronsen paru pemeriksaan dahak


tes tberkulin
dengan mikroskop, biakan maupun
pada anak
tes cepat molekuler
MENENTUKAN SEORANG DEWASA MENDERITA TB

Orang yang menujukan gejala disebut terduga (suspek)

YANG UTAMA ADALAH PEMERIKSAAN DAHAK


SEWAKTU-PAGI
MELALUI PEMERIKSAAN :
• MIKROSKOPIK,
atau
• TCM
CARA PENGAMBILAN DAHAK
BERSIHKAN MULUT

TARIK NAFAS MELALUI HIDUNG, KELUARKAN DARI


MULUT SEBANYAK 3 KALI, Dan kali yang terakhir
keluarkan bersama dahak

KELUARKAN DAHAK PADA POT DAHAK KEMUDIAN


POT DAHAK DITUTUP Air
• Pasien TB Anak (Usia 0-14 tahun)
Tanda-tanda umum TB Anak atau Terduga TB Anak
adalah:

1. Adanya riwayat kontak erat dengan pasien TB ‘‘Batuk bukan


merupakan gejala
dewasa utama TB pada anak.
2. Batuk lama selama 2minggu atau lebih Penentuan TB pada
anak dilakukan oleh
3. Demam lama berulang tanpa sebab yang jelas dokter.’’
selama 2 minggu atau lebih
4. Berat badan tidak naik atau turun dalam 2 bulan
terakhir, atau yang tidak membaik dengan
asupannutrisi yang optimal/gizi yang sudah
diperbaiki
5. Lesu atau anak kurang aktif bermain
MENENTUKAN TBC
PADA ANAK-ANAK
Anak dengan satu atau lebih gejala TB:
•Batuk ≥ 2 minggu
•Demam ≥ 2 minggu • PEMERIKSAAN
•BB turun atau tidak naik dalam 2 bulan
sebelumnya BAKTERIOLOGI
•Malaise ≥ 2 minggu

Gejala-gejala tersebut menetap walau sudah


diberikan terapi yang adekuat .
 foto rontgen toraks

 Sistem skoring
SISTEM SKORING
Kontak dengan pasienTBC paru dewasa ( kontak serumah maupun kontak erat
misalnya di sekolah, pengasuh, tempat bermain

Test TUBERKULIN/MANTOUX TEST Positip

Berat Badan/ Keadaan Gizi

Demam yang tidak diketahuiPenyebabnya

Demam yang tidak diketahui Penyebabnya

Batuk kronik

Pembesaran kelenjar limfekolli, aksila,Inguinal

Pembengkakan tulang/sendi panggul,lutut, falang

Foto toraks
TATALAKSANA TBC
a. Pengobatan
b. Pengawas Menelan Obat ( PMO )
c. Pemantauan Pengobatan
d. TB Resisten Obat ( TB-RO )
b. Pengawas Menelan Obat
adalah seseorang yang secara sukarela mendampingi
pasien TBC menelan obat, tugas :

 Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan


 Mendampingi dan memberikan dukungan moral
 Mengingatkan pasien TBC untuk mengambil obat dan periksa
ulang dahak sesuai jadwal
 Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping obat
dan merujuk ke Sarana Pelayanan Kesehatan
 Memberikan penyuluhan tentang TBC kepada keluarga pasien
atau orang yang tinggal serumah
c. Pemantauan Kemajuan Pengobatan
pada TBC dewasa
pemeriksaan dahak mikroskopis:
o pada bulan ke dua ( untuk pengobatan kategori 1 )
o Pada bulan ke tiga ( untuk pengobatan kategori 2 )
o pada bulan ke lima ( konfirmasi bakteriologis )
o akhir pengobatan ( konfirmasi bakteriologis )
pada TBC anak
o perkembangan kondisi anak
o peningkatan berat badan
Pemantauan Kemajuan Pengobatan Pada Anak
d. TBC Resisten Obat ( TB-RO )
• adalah kondisi kuman M. Tuberculosis sudah kebal terhadap obat anti
tuberkul0sis ( OAT ).
• disebabkan oleh penatalaksanaan yang tidak tepat, misalnya:
o Kualitas obat rendah
o Putus minum obat
o Pengobatan tidak standard (dosis, jangka waktu, jenis obat)
• membutuhkan pengobatan lebih lama ( 9-24 bulan )
• segera konsultasi dengan petugas kesehatan
KOMORBID TBC
adalah penyakit yang diderita oleh seseorang yang dapat mempercepat
atau mempermudah timbulnya penyakit TBC

1. infeksi HIV / AIDS


2. kencing manis / Diabetes Mellitus ( DM )
tidak harus menunjukkan gejala batuk.
Infeksi HIV / AIDS
 Penderita HIV akan mempunyai risiko 20-37 kali
dibandingkan dengan yang tidak terinfeksi HIV.
 Angka kematian ODHA dengan TBC sebesar 36 %
( 1.030.000 penderita TB positif HIV dan 374.000
diantaranya meninggal ( WHO, 2017 ).
 Pasien TBC harus diperiksa HIV serta sebaliknya.
 Bagi penderita AIDS yang tidak terbukti sakit TBC
diberikan pengobatan INH.
Kencing Manis / Diabetes mellitus / DM
penderita DM mempunyai risiko
3 kali lebih tinggi terkena TBC.
semua penderita DM harus
diperiksa TBC serta sebaliknya.
akan membantu proses
penyembuhan.
ETIKA BATUK
 jika sedang menderita batuk sebaiknya gunakan masker.
 tutup mulut dan hidung saat batuk ( dengan tisue, sapu tangan atau lengan
bagian dalam ).
 cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
PERAN MASYARAKAT DALAM
PENGENDALIAN TBC
* Tuberkulosis dapat ditanggulangi bersama

* Masyarakat perlu terlibat aktif dalam


kegiatan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan.
Penemuan orang terduga TB
individu, keluarga, lingkungan masyarakat maupun
secara organisasi terlibat dalam penemuan orang
terduga TB

• pengamatan dan mengenali orang yang mempunyai


gejala TB atau sangat rentan terhadap TB
• menganjurkan/merujuknya untuk ke fasilitas kesehatan
terdekat
2. Dukungan pengobatan TB
• memastikan pasien mendapatkan
pengobatan sesuai standar,
• memantau pengobatan sampai
sembuh;
3. Pencegahan TB
menyampaikan pesan kepada anggota masyarakat
lainnya tentang :
• pencegahan penularan TB
• berperilaku hidup bersih dan sehat
• cara mengurangi faktor risiko yang
membantu penyebaran penyakit;
4. Mengatasi faktor sosial yang
mempengaruhi penanggulangan TB.
Peran masyarakat diharapkan dapat membantu mengatasi faktor-faktor di
luar masalah teknis medis TB namun sangat mempengaruhi atau
memperburuk keadaan, yaitu :
• kemiskinan
•kondisi hidup yang buruk
• gizi buruk
•hygiene dan sanitasi
•kepadatan penduduk
•Tempat tinggal
Sasaran
Pemberdayaan masyarakat sesuai dengan sasarannya:
• 1. Pemberdayaan individu (pasien TB dan mantan
pasien TB).
• 2. Pemberdayaan keluarga.
• 3. Pemberdayaan kelompok/masyarakat
PERAN DAN KEGIATAN
Peran Kegiatan

Pencegahan TB Penyuluhan TB, pelaksanaan KIEuntuk berperilaku hidup bersih


dan sehat, pelatihan kader.

Deteksi dini terduga TB Membantu pelacakan kontak erat pasien dengan gejala
TB,pengumpulan dahak terduga TB, pelatihan kader.

Melakukan rujukan Mendampingi orang terduga TB untuk memeriksakan diri


kefasilitas layanan kesehatan

Dukungan/motivasi Dukungan motivasi dan sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO),


keteraturan pengobatan kelompok pasien, diskusi kelompok sebaya
PERAN DAN KEGIATAN
Peran Kegiatan

Dukungan sosial Berupa dukungan transport pasien TB, nutrisi dan


ekonomi suplemen pasien TB, peningkatan ketrampilan pasien TB
guna meningkatkan penghasilan,memotivasi mantan
pasien untuk dapat mendampingi pasien TB lainnya
selama pengobatan

Advokasi Membantu memberi masukan untuk penyusunan


bahan advokasi

Mengurangi stigma Diseminasi informasi tentang TB, membentuk


GERAKAN MASYARAKAT
Menjadikan setiap kader jumantik yang ada di
setiap RT menjadi juru pemantau batuk
(JUMANTUK)
• Kader bertugas mencari terduga TBC sebanyak-banyaknya dan
"membujuk" terduga tersebut untuk periksa ke Puskesmas. Masyarakat
yang diharapkan adalah peka batuk, toleransi tanpa stigma, dan tetap
menjaga privasi pasien TBC mengenai penyakitnya.
• Kalau sekarang ada istilah self jumantik "1 rumah, 1 kader jumantik",
saya juga berandai-andai "1 rumah, 1 kader jumantuk".
• Tantangan besar juga bagaimana membuat kader TBC mau "bergerak"
dan tidak berpikir takut tertular TBC?
Paradigma: "menjadi sakit TBC itu tidak mudah" perlu digaungkan.
Kader diharapkan rajin memakai APD, menjaga pola hidup bersih sehat
untuk tercegah dari komorbid TB seperti DM/HIV, menjaga gizi
seimbang, dan imunitas yang baik.
Ciptakan gerakan:
"KALAU BATUK MEMAKAI MASKER"
untuk mengurangi stigma buruk terhadap orang
bermasker.
Jadikan masker menjadi budaya sehari-hari dan
kesadaran masyarakat untuk mencegah penularan
penyakit ke orang lain, meski batuk pilek biasa
sekali pun.
Peran Kepala Daerah sampai ke level RT dan
lintas sektor
sangat penting untuk mengeliminasi TBC

Jadi TBC bukan hanya PR bidang


kesehatan ya!
• PUZZLE TBC harus dirakit bersama oleh setiap orang.
• Karena setiap orang adalah bagian penting dari
PUZZLE TBC yang tidak dapat digantikan satu dengan
yang lain.
• Coba kita merenung sejenak, apa kontribusi kita agar
Indonesia bisa bebas TBC?
• Jangan sampai terkena TBC dulu baru kita mencari
tahu tentang TBC, itu TERLAMBAT!
DPPM – KOPI TBC
INSAN KESEHATAN
( ORGANISASI
PROFESI CAMAT, KEPALA
KESEHATAN, DESA, PKK, KUA,
RUMAH SAKIT, DISDIKPORA,
KLINIK, PONDOK
DOKTER PRAKTEK PESANTREN
MANDIRI )
BERKOMITMEN
BERKOMITMEN DALAM
DALAM PENANGGULANGAN TBC
PENANGGULANGAN
TBC

Anda mungkin juga menyukai