Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DAN

PRINSIP AED
Kelompok 2
AED

◦ AED (Automated External Defibrillator) adalah defibrillator yang menggunakan system


computer yang dapat menganalisa irama jantung, mengisi tingkat energy yang sesuai dan
mamp umemberikan petunjuk bagi penolong dengan memberikan petunjuk secara visual untuk
peletakkan elektroda (AHA. 2010).

◦ Automated external defibrilator (AED) adalah sebuah alat elektronik portabel yang
secara otomatis dapat melakukan diagnosis aritmia jantung dan takikardi ventrikel
pada pasien. Penerapan terapi listrik yang memungkinkan jantung untuk
membangun kembali sebuah irama yang efektif. AED pertama awalnya dirancang dan
diciptakan oleh ahli Biomedis Amerika : Joshua L Koelker dan seorang profesional
kegawatdaruratan Italia : Jordan M Blondino, yang memungkinkan melakukan
defibrilasi ditempat umum. AED dirancang mudah digunakan.
PENEMPATAN
◦ Resusitasi elektroda ditempatkan sesuai dengan salah satu dari dua skema. Skema
anterior-posterior adalah skema disukai untuk jangka panjang penempatan
elektroda. Satu elektroda ditempatkan di atas prekordium kiri (bagian bawah dada, di
depan jantung). Elektroda lainnya ditempatkan di bagian belakang, di belakang jantung
di daerah antara tulang belikat. Penempatan ini lebih disukai karena yang terbaik adalah
untuk non-invasif mondar-mandir.
Jenis-Jenis Defibrillator
◦ DC Defibrillator DC defibrillator selalu dikalibrasi dalam satuan watt-
detik atau joule sebagai ukuran dari energi listrik yang tersimpan dalam
kapasitor.
◦ Advisory Defibrillator Mampu dengan akurat menganalisis ECG dan
membuat keputusan menyalurkan kejutan yang handal.
◦ Implan Defibrillator Bisa digunakan oleh pasien yang beresiko tinggi
mengalami ventricular fibrillation.
Prinsip Prosedur Pengoperasian Defibrillator

dibagi Dalam Tiga Tahap :


◦ Pemilihan besarnya energi dan mode pengoperasian
◦ Pengisian energi (charge) pada kapasitor
◦ Pembuangan energi dari kapasitor ke pasien (discharge).
Bentuk Energi yang Diberikan ke pasien

◦ Satu phase (Monophasic)


◦ Dua phase (Biphasic)
Untuk besarnya energi listrik Biphasic yang diberikannya berkisar 2 sampai dengan 200
joule. Mempunyai 2 buah elektroda yang telah terpasang pada dada pasien (pads
electrode)
◦ Strenum
◦ Apeks
METODE DEFIBRILLATOR
◦ Asinkron Pemberian shock listrik jika jantung sudah tidak berkontraksi
lagi, secara manual setelah pulsa R.
◦ Sinkron Pemberian shock listrik harus disinkornkan dengan signal ECG
dalam keadaan berfibrasi, jadi bila tombol discharge ditekan kapanpun
maka akan membuang setelah pulsa R secara otomatis.
TATA CARA PENGGUNAAAN AED
◦ Pastikan anda dan korban tidak berada ◦ Mintalah bantuan dengan berteriak
dalam situasi yang bisa membahayakan minta tolong dan perintahkan pada
hidup anda berdua seperti misalnya pada seeorang untuk menghubungi ambulan
korban yang tersengat listrik, pastikan maupun paramedik serta mengambil
aliran listrik yang masih menempel AED.
pada korban telah diputuskan
terlebih dahulu. Korban kecelakaan ◦ Bila korban tidak memberikan respon
yang berada di tengah keramaian lalu periksa apakah korban yang tidak
lintas harus dipinggirkan ke tempat sadarkan diri ini bernafas; dengan cara
yang aman sebelum mulai diberikan melihat pergerakan dada dan
pertolongan pertama. mendengarkan suara-suara yang keluar
dari mulut korban.
◦ Cek respon dengan menepuk-nepuk
bahu korban sambil berteriak apakah ◦ Aktifkan AED dengan menekan tombol
korban baik-baik saja. ON.
◦ Ambil stiker pad, tempelkan pada ◦ AED akan memutuskan bila korban
dada korban dan pastikan pad membutuhkan shock atau tidak
menempel kuat dengan kulit dada dengan menganalisa detak jantung
korban (alat pencukur jenggot tersedia korban. Apabila AED menemukan salah
dalam paket plastik kecil di kotak AED, satu dari dua jenis detak jantung ini
termasuk handuk kecil untuk yaitu Ventricular Febrillation
mengeringkan dada korban apabila (tidak teratur), Ventricular
basah). Tachycardia (sangat cepat), AED akan
◦ Ikuti perintah yang diberikan AED memerintahkan penolong untuk
yaitu lakukan Resusitasi Jantung Paru menekan tombol Shock dengan
atau CPR sampai selama kurang lebih 2 perintah: “Shocking Advised”.
menit. AED kemudian akan memeriksa ◦ Saat penolong menekan tombol
kondisi detak jantung korban dan Shock, AED akan memberikan
memerintahkan semua orang yang sengatan listrik ke jantung korban dan
terlibat untuk tidak menyentuh korban: penolong tidak boleh menyentuh korban
“Don’t Touch Patient Analyzing.” saat pemberian sengatan berlangsung.
◦ Bila hal ini tidak berhasil membuat ◦ AED tidak akan memberikan
korban bernafas/sadarkan diri (biasanya perintah berhenti RPJ atau “Stop
ditandai dengan pergerakan pada CPR” atau memberitahu penolong
tangan dan mata korban, AED akan bahwa korban sudah meninggal.
memerintahkan penolong untuk AED akan terus memerintahkan
kembali melanjutkan RJP/CPR dengan penolong untuk tetap melakukan
perintah: “Continue CPR”. RJP/CPR sampai korban sadarkan diri.
◦ Penolong harus terus melanjutkan
set yang sama sesuai perintah AED
sampai paramedik datang
memberikan bantuan tambahan dan
mengambil alih proses pertolongan
pertama.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai