Anda di halaman 1dari 37

PENANGANAN

PERDARAHAN PASCA
PERSALINAN dengan
KONDOM-KATETER

Akhmad Khof Albar


PERMASALAHAN
• 180- 200 juta kehamilan pertahun
• 75 juta kehamilan yang tidak diinginkan1
• 50 juta kasus aborsi yang diinduksi2
• 20 juta kasus aborsi tidak aman (sama
dengan di atas)
• 600.000 kematian ibu (1 orang per menit)
• 125.000 karena HPP primer
• 99% di negara berkembang3
1 Sadik 1977. State of The World Population 1977. UNFPA
2 WHO 1998. Abortion: A tabulation of Available Data on Frequency and Mortality of Unsafe Abortion 3nd ed
3 Geller, 2007. Int J Fertile.
PENYEBAB KEMATIAN MATERNAL

Penyebab tidak
langsung lain
Perdarahan
19.8%
24.8%

Penyebab
langsung lain
7.9%

Aborsi tidak Infeksi


aman 14.9%
12.9%
Partus macet Eklampsia
6.9% 12.9%
Penyebab Kematian Ibu di INDONESIA
(Sumber : SKRT 1995)

• Perdarahan 45.2
• Eklampsia 12.9
• Komplikasi aborsi 11.1
• Sepsis pascapersalinan 9.6
• Partus macet 6.5
• Anemia 1.6
• Penyebab tidak langsung 14.1

A.K.I. INDONESIA : 373 / 100.000 kelahiran hidup


KEMATIAN MATERNAL
SDKI 2002 :
307/100.000 lahir hidup
Seminar MDG,Bali,2010 :
228/100.000 kelahiran hidup
RSU Dr.Soetomo (2000-2007) :
189/25.871 persalinan
730/100.000 lahir hidup
BATASAN HPP
•Pervaginam > 500 cc
•SC > 1000 cc
•SC+Hysterektomi > 1500 cc
Laboratorium
•penurunan 10% HCT

JENIS
•DINI : 24 jam pertama
terutama jam-jam awal
•LANJUT : hr ke 1 - minggu ke 6
PENYEBAB HPP DINI

THROMBOSIS >70%

PPH
TISSUE 4 T TONE

TRAUMA
FAKTOR RISIKO ATONIA UTERI
UTERUS OVER-DISTENDED
• hidramnion
• hamil multipel
• makrosomia
KELELAHAN
• partus lama
• partus presipitatus
• drip oksitosin, prostaglandin
• khorio-amnionitis
GANGGUAN KONTRAKSI
• tokolitik
• anastesi general
KLASIFIKASI HPP & RESPONS YANG TERJADI

Bonnar J. Baillieres Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol 2000


TUJUAN PENANGANAN HPP
 MEMPERTAHANKAN
 Tek.Darah Sistolik ≥ 90 mmHg
 Nadi < 100

 Produksi urine ≥ 25 cc / menit

 Kesadaran tetap baik

 Menangani dan menghentikan


perdarahan
 Mencegah komplikasi
 Cairan terlalu banyak  edema paru
Tanda Shock
GANGGUAN PERFUSI PERIFER
 Raba telapak tangan
 Hangat, Kering, Merah : NORMAL
 Dingin, Basah, Pucat : SHOCK
 Tekan - lepas ujung kuku / telapak
tangan
 Merah kembali < 2 detik : NORMAL
 Merah kembali > 2 detik : SHOCK
 Bandingkan dengan tangan pemeriksa
PENANGANAN
MEKANIS MEDIKA- OPERATIF
•Masase MENTOSA
•Kompresi KONSER- RADIKAL
interna •Oksitosin VATIF
externa •Ergometrin •Jahit •Histerek-
Aorta •Prostaglandin uterus tomi
•Tampon •Anti- •Ligasi
fibrinolitik arteri
TUJUAN UTAMA
PENANGANAN HPP
 PERBAIKI KU & MEMPERTAHANKAN
 Tek.Darah Sistolik ≥ 90 mmHg
 Nadi < 100 x / menit
 Produksi urine ≥ 25 cc / jam
 Kesadaran tetap baik
 MENGHENTIKAN PERDARAHAN
 MENCEGAH KOMPLIKASI
 Perdarahan banyak : ggan otak, ginjal dll
 Cairan terlalu banyak  edema paru
Cairan yang diberikan ?
- Ringer Lactate
- Normal Saline

Berapa banyak RL boleh diberikan ?


• Sampai shock teratasi
– Perfusi hangat, kering
– Nadi turun (ideal bila < 100)
– Tekanan darah naik (ideal bila > 100)
 Perlu RL : 2-4 x EBL
OBAT UTEROTONIKA
OKSITOSIN ERGOMETRIN MiSOPROSTOL
Efek 2-3 menit 6-7 menit

Aman Kontraindikasi: Aman


hipertensi

Tidak mahal Lebih mahal Tidak mahal


Efek samping mnimal Mual, muntah Panas, kadang sampai
(kadang) menggigil
Cold storage Demanding cold No cold storage
storage
Pilihan pertama Hati-hati Dapat utk tenaga yg
tidak ahli, per-oral
Tidak ada per oral Bisa : p.o, injeksi
Bisa : oral, rectal, vag
Posisi Syok
ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI

300 - 500 cc
darah dari kaki
pindah ke
sirkulasi sentral
KOMPRESI BIMANUAL INTERNA
 Tangan 1 diperut ibu, membuat
uterus antefleksi
 Tangan yang lain dijalan lahir dengan
posisi menggenggam
 Uterus dijepit diantara 2 tangan

 Evaluasi :
 Perdarahan (-)  pertahankan s/d
kontraksi utrus (+)
 Perdarahan (+)  tindakan lanjutan
KOMPRESI BIMANUAL INTERNA
KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA
 Cengkeram rahim dengan kedua
tangan dari dinding abdomen
 Sukar bila perut tebal / kaku /
tidak kooperatif
 Evaluasi :
 Perdarahan (-)  pertahankan s/d
kontraksi uterus (+)
 Perdarahan (+)  tindakan lanjutan
KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
 Tangan 1 meraba Arteri Femoralis
 Pertahankan perabaan
 Tangan yang lain dalam posisi
menggenggam menekan Aorta
Abdominalis setinggi umbilikus
 Evaluasi :

 Perdarahan (-)  pertahankan s/d


kontraksi uterus (+)
 Perdarahan (+)  tindakan lanjutan
TAMPON UTERUS
• dapat dilakukan sejak awal
• sambil persiapan merujuk
• sebelum operasi
( sambil menunggu op )
 Ada waktu berfikir

Pemasangan :
• penuh cav. Uteri
• rata
KASSA
 Clot Adhesion
 Concealed Hemorrhage
 Blood Loss : sukar diukur
 Pemasangan sukar
 Risiko infeksi >
 Trauma Uterus & Cervix
 Saat pelepasan :
-nyeri
-risiko perdarahan
KATETER FOLLEY
•Tersedia, mudah memasangnya
•Efektivitas kurang bila cav.uteri
lebar
•Tidak sesuai bentuk cav.uteri
•Perlu > 1 kateter,
masing-masing diisi 30 cc
•Drainage +
•Trauma <
•Keberhasilan : 2 dari 2 kasus
gagal dg Tx Medis
(De Loor, Obstet Gynecol,1996)
SENGSTAKEN-BLAKEMORE TUBE
•Indikasi : utk
Oesophagus
•Tidak sesuai
dengan bentuk
cav.uterus
•Mahal
•Penyediaan ?
•Dapat diisi 300 cc
(Chan, Int J Gynecol Obstet,1997)
KATETER RUSCH
•Digunakan Urologi
•Diisi 400 - 500 cc
•Indikasi :
•Atonia
•Plac.Akreta
•Penyediaan ?
•Keberhasilan :
2/2 kasus
(Johanson, Br J Obstet Gynecol,2001)
SOS BAKRI
Pemasangan mudah
Tidak traumatis
Sesuai bentuk
cav.uterus
Drainage (+) deteksi
jumlah perdarahan
Pelepasan mudah
risiko perda <
Perlu bandul < 500 cc
Penyediaan ?
(Bakri, Int J Obstet Gynecol,2001
KONDOM
• Mudah
 Murah
 Sesuai bentuk uterus
 Drainage ?
 Efektivitas baik
 Pelepasan tidak sakit
Risiko perdarahan <
 Dapat diisi : 250-500cc
 Keberhasilan :
-23/23 kasus (Sayeba,2003)
-12/13 kasus (Sulistyono,2005)
(Sayeba,2003 ; Sulistyono,2005)
PERSIAPAN PERALATAN

Kondom Spekulum Sim


Kateter Ovum Tang
Benang pengikat Korentang
Kassa Gulung Set Infus
Cairan antiseptik Cairan PZ
 Kateter dimasukkan kondom, diikat
 Bagian ujung kateter didalam kondom

 Pasang cairan PZ dengan set infus


 Posisi litotomi
 Kosongkan kandung seni
 Kondom+kateter dimasukkan cavum uteri
 Pangkal kateter disambungkan infus set
 Pegang portio Cx depan dg Ovum tang
 Masukkan kateter + kondom

 Isi dengan PZ sampai kondom tampak


sedikit menggelembung di Portio
 Stop pengisian PZ
 Pasang tampon di vagina
 Lepas kateter dari set infus
 Tekuk dan ikat kateter
PARTUS PERVAGINAM

Perbaikan KU Uterotonika
Kateter
Masase ut
Cari kausa

ATONIA UTERI

Kompresi bimanual

gagal

KONDOM KATETER

gagal

OPERATIF

Histerektomi Konservasi ut
KESIMPULAN
 Kasus obstetri yang bila tidak segera ditangani akan
berakibat kematian ibu dan janin
 Perdarahan merupakan salah satu diantara 4 penyebab
utama kematian ibu
 Pemahaman secara mendalam mengenai asuhan
persalinan normal dan penanganan perdarahan obstetri
dapat menurunkan angka kematian ibu.

Anda mungkin juga menyukai