Anda di halaman 1dari 28

Pengantar Informasi

Geospasial
Kuliah ke 1
Latar Belakang
Kepentingan Semua Sektor
KAWASAN RTRW
PERBATASAN
KEMISKINAN
PERUBAHAN PEMBALAKAN LIAR
EGO
PANGAN IKLIM SEKTORAL

AMANAT FLU
AMANAT UU KIP BURUNG
UU NO 4/2011
SUMBERDAYA TERORISME POLITIK
ALAM

EVALUASI KONFLIK DEMOGRAFI


PEMBANGUNAN SOSIAL
KETIMPANGAN
INFRASTRUKTUR KRISIS
FINANSIAL
PEMILU
BENCANA
HANKAM MASALAH ALAM
LINGKUNGAN
EFISIENSI
ANGGARAN
Perlunya Kesamaan Gerak Antar Instansi dalam
Pembangunan Data dan Informasi Geospasial termasuk
Kegiatan Survei dan Pemetaannya
Fondasi Penyelenggaraan Pembangunan
Berperan Penting Dalam Setiap Aktivitas Pemerintah
GEOLOGI

DATASET TEMATIK
DEMOGRAFI
~90% aktivitas VEGETASI
TANAH
kepemerintahan KEANEKA-RAGAMAN
HAYATI
memiliki elemen METEOROLOGI
BENCANA

spasial PENATAAN
RUANG
etc..

GeoDatabase
DATASET FUNDAMENTAL

TOPONIMI
HIDROGRAFI ~65% aktivitas
kepemerintahan
BANGUNAN
FASILITAS UMUM

menggunakan
UTILITAS
TRANSPORTASI
PENUTUP LAHAN
HIPSOGRAFI elemen spasial
sebagai identifier
BATAS WILAYAH
GARIS PANTAI
REFERENSI SPASIAL
utama
Many Actors, many Layers
Perlunya Referensi Geospasial yang Seragam untuk Seluruh Instansi

Informasi geospasial
dibuat oleh berbagai
aktor atau instansi
yang berbeda;

Perlu adanya
informasi geospasial
dasar yang menjadi
referensi semua
informasi geospasial
tematik.
Ketidak-konsistenan Informasi Geospasial
Urgensi Penerapan Referensi Geospasial Tunggal

Peta Batas Administrasi dari Dua Sumber (Instansi)


 Konflik atas substansi peta;
 Ketidak-konsistenan data geospasial;
Akibat
!  Konflik antar wilayah
!  Ketidak sinkronan pembangunan
 Rendahnya kualitas output kebijakan; dan
! Mengancam
 Harmoni Sosial;
 Proses Demokrasi;
 Keberhasilan program pembangunan
 Pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan
rakyat
UU No.4 tahun 2011
UU NO 4 TAHUN 2011 tentang INFORMASI GEOSPASIAL
Terdiri dari 12 Bab dan 71 Pasal

Bab I Ketentuan Umum


Bab II. Asas Dan Tujuan
Bab III. Jenis Informasi Geospasial
Bab IV. Penyelenggara Informasi Geospasial
Bab V. Penyelenggaraan Informasi Geospasial
Bab VI. Pelaksana Informasi Geospasial
Bab VII. Pembinaan
Bab VIII. Larangan
Bab IX. Sanksi Administratif Disahkan Presiden RI
21 April 2011
Bab X. Ketentuan Pidana
Disetujui DPR RI
Bab XI. Ketentuan Peralihan 5 April 2011
Bab XII. Ketentuan Penutup
Ketentuan Umum
Atau ruang kebumian
Geospasial

adalah aspek
keruangan yang
menunjukkan data tentang lokasi

Data Geospasial
lokasi, letak, dan geografis, dimensi
posisi suatu objek atau ukuran,
atau kejadian yang dan/atau data geospasial

Informasi Geospasial
berada di bawah, karakteristik objek yang sudah diolah
pada, atau di atas alam dan/atau buatan sehingga dapat
permukaan bumi yang manusia yang berada digunakan sebagai
dinyatakan dalam di bawah, pada, atau alat bantu dalam
sistem koordinat di atas permukaan perumusan kebijakan,
tertentu. bumi. pengambilan
keputusan dan/atau
pelaksanaan kegiatan
yang berhubungan
dengan keruangan.
Tujuan UU - IG Menjamin
Ketersediaan
dan Akses IG
yang bisa
dipertanggung-
jawabkan

Mewujudkan
Single Kebergunaan &
Reference Tujuan Keberhasilgunaan
demi padunya IG IG melalui Kerjasama,
di Indonesia Koordinasi, Integrasi,
Sinkronisasi

Mendorong
penggunaan IG
dlm Pemerintahan
dan Kehidupan
masyarakat
Jenis Informasi Geospasial
Jaring Kontrol Geodesi
Nasional

Posisi di muka bumi yang


ditandai bentuk fisik tertentu
yang dijadikan sebagai kerangka
acuan gayaberat, horizontal dan
vertikal yang terhubung satu
sama lain dalam satu kerangka
referensi.

Saat ini, Indonesia memiliki 200


titik kontrol geodesi
Informasi Geospasial Dasar (IGD)
Peta Dasar (RBI, LPI, LLN)
Jaring Kontrol Geodesi (JKHN, JKVN, JKGN)
Informasi Geospasial Tematik (IGT)
Peta Sumberdaya Alam
Peta Kebencanaan
Informasi Geospasial Tematik

Lembaga
Pemerintah/ • Sesuai tugas fungsi dan kewenangannya
Pemda

• IGT yang belum diselenggarakan


BIG lembaga lain
• Integrasi IGT

Badan Usaha
• Untuk kebutuhan sendiri
dan • Yang tidak diselenggarakan pemerintah
Perseorangan
Grand Design Penyelenggaran
IGT (Pemetaan Tematik) Nasional
Penghin IGT untuk menudukung
daran
overlap langsung program prioritas
Peningkatan Pemerintah:
SDM dan Pengisian • Rencana Tata Ruang
Sarpras gap IGT
Wilayah (RTRW)
•Master Plan Percepatan
Koordinasi dan Perluasan
Penyeleng-
garaan IGT Pembangunan Ekonomi
(MP3EI)
•Percepatan Pembangunan
Sosialisasi Percepatan
IGT IGT Provinsi Papua dan Papua
Barat (P4B)
Standar •Moratorium Hutan
disasi
IGT •Dll
Grand Design Penyelenggaraan
IGT Nasional
Status Terkini
Pulau-pulau Informasi Geospasial

LPNK D

Kementerian B Kabupaten F
Kota G

Provinsi C

Kementerian A Badan E

Instansi menyelenggarakan 2. duplikasi 3. sulit untuk


beragam data geospasial 1. pulau-pulau
alokasi menciptakan
untuk tujuan masing-masing informasi
menciptakan: sumberdaya nilai tambah
Indonesia-SDI (INA-SDI)
INFRASTRUKTUR DATA GEOSPASIAL (IDS) :
Integrasi sejumlah komponen untuk menciptakan lingkungan
yang memungkinkan para pengguna mencari , mengakses, dan
menggunakan informasi geospasial yang lengkap, standar
dan teliti secara mudah dan ekonomis.
IDS dibangun untuk memfasilitasi pemanfaatan dan berbagi pakai
(sharing) informasi geospasial untuk mendukung pengambilan
keputusan pada berbagai tingkatan dan untuk berbagai keperluan.

“The SDI provides a basis for spatial data discovery, evaluation,


and application for users and providers within all levels of
government, the commercial sector, the non-profit sector,
academia and by citizens in general.”
--The SDI Cookbook (http://www.gsdi.org)
Distributed & Networked of Ina-SDI
PERPRES NO. 85/2007

AUTHORITATIVE
DATA SOURCE
AUTHORITATIVE
DATA SOURCE DATA
CENTER DATA
CENTER AUTHORITATIVE
DATA SOURCE
AUTHORITATIVE
DATA SOURCE
METADATA
CATALOG METADATA
DATA
PORTAL CATALOG
DATA CENTER
PORTAL
CENTER

NATIONAL
GEOPORTAL DATA
CENTER
MINISTRIES
(NODE) METADATA AUTHORITATIVE
CATALOG DATA SOURCE
METADATA
CATALOG PORTAL
PORTAL AUTHORITATIVE
PROVINCE MUNICIPAL DATA SOURCE
(NODE) (NODE)
DATA
METADATA METADATA CENTER
CATALOG CATALOG
PORTAL PORTAL
Manfaat INA-SDI
Data Sharing ~ Shared Challenges

Dibuat sekali, mudah dicari, dan


digunakan berkali-kali
Integrasi data dan informasi geospasial
Terkendalinya akses
Berbagi beban biaya (cost sharing)
Sustainable development
Program Geospasial Untuk Negeri
Sekarang…, Semua Orang Bisa Membuat Peta….!

Fungsi Utama:
Pencarian IG
Integrasi IG
Analisa IG (melalui GIS
Desktop)
Berbagi pakai IG
(data & aplikasi)
Membuat Peta
Publikasi IG dan Peta

http://maps.ina-sdi.or.id
Memperkokoh Kedaulatan NKRI
IG Batas Kedaulatan dan Administrasi yang Dapat
Dipertanggungjawabkan
Aplikasi Ecoregion Dan Penataan Ruang

Nilai tambah dari


IG dengan Data
Pengelolaan
Lingkungan,
Keanekaragaman
Hayati, Penataan
Ruang Dan
Pemantauan
Penggunaan
Lahan
Aplikasi Pembangunan Ekonomi
Added value dari IG dengan data statistik, sebaran infrastruktur, dan
penataan ruang

http://geoservices.ina-sdi.or.id:
Pembangkit Listrik 10.000MW Tahap I (ESDM);
Tambak (KKP); Garis Kemiskinan (BPS)

http://geoservice.bakosurtanal.go.id:
Batas Negara; Batas Provinsi; Tutupan Lahan

http://sigi.pu.go.id:
RUTRW/RDTR

http://gis.dephub.go.id:
Konektifitas koridor Ekonomi
Visualisasi Prestasi Pembangunan
Added Value dari IG Dengan Data Statistik, Sebaran Infrastruktur, dan
Konektivitas Spasial Ekonomi

http://geoservices.ina-sdi.or.id:
Pembangkit Listrik 10.000MW Tahap I (ESDM);
Tambak (KKP); Garis Kemiskinan (BPS)

http://geoservice.bakosurtanal.go.id:
Batas Negara; Batas Provinsi; Tutupan Lahan

Kemudahan dalam pengelolaan data tabular (Excel)


Penutup
Rencana Pengembangan Ina-SDI:
Cloud
Desktop
Mobile

Web Clients
Komputer yang
(RIAs) lebih cepat
Peningkatan
Bandwidth
Cloud Media
penyimpanan
yang murah
Mobile GIS
Cloud
Desktop Server
Harapan Pasca Lahirnya UU IG

Meningkatnya pemahaman arti penting IG dlm


pembangunan
Hilangnya Ego Sektoral dan Kepentingan
Optimalnya Koordinasi Penyelenggara IG
Peningkatan Peran Sertifikasi Kompetensi
Terpadunya Anggaran Penyelenggaraan IG
Besarnya industri IG di Indonesia
Selarasnya kebijakan Penyelenggaraan IG
Peran aktif seluruh stakeholder membesarkan IG
Kesimpulan
UU Informasi Geospasial merupakan landasan
nasional IG di Indonesia di masa datang

Penguatan fungsi koordinasi, standarisasi dan


pembinaan diperlukan sejalan dengan mandat UU
Informasi Geospasial

Single reference menjadi kunci pokok pembenahan


IG di Indonesia

Peran aktif seluruh pemangku kepentingan


diperlukan dalam membesarkan IG di Indonesia
menuju penyelenggaraan IG yang efektif dan efisien

Anda mungkin juga menyukai