Anda di halaman 1dari 23

TBC

Aldi Budi Riyanta


Tuberkulosis

merupakan penyakit bakteri menular yang


disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis,
yang paling sering menyerang paru-paru (Saleh,
2015).
Mycobacterium berbentuk batang lurus atau
sedikit melengkung, tidak berspora dan tidak
berkapsul. Berukuran 0,3-0,6 μm dan panjang 1-
4 μm. Mycobacterium tuberculosis bersifat
obligat aerob sehingga hanya bisa hidup dengan
kandungan oksigen tinggi (Fadhila, 2015).
Ciri-ciri umum
• Anoreksia-(kehilangan berat badan secara
drastis)
• Terjadi peradangan disaluran pernafasan
hingga batuk berdarah
TB dapat menyerang apa saja?
1. Seluruh sistem organ tubuh
2. Limfadenitis merupakan bentuk tersering yang
didapatkan
3. Bentuk lain adalah:
Bone and joint/ tulang dan sendi
Miliary TBC/ TBC milier
Meningitis TBC
Renal and genital TBC
Selaput jantung Pericarditis TBC
Abdominal (perut)TBC
Bentuk2 lain yang jarang: ocular
TBC, TBC laryng, para nasal sinus,
salivary glands , oral cavity.
• Obat tuberkulosis digolongkan atas dua kelompok:
obat primer dan obat sekunder.
• Kelompok obat primer:
– isoniazid, rifampisin, etambutol, streptomisin, dan
pirazinamid,

• Kelompok obat sekunder:


– etionamid, paraaminosalisilat, sikloserin, amikasin,
kapreomisin, dan kanamisin.
Ini saja yang dipelajari!!!
TUBERKULOSTATIK
STREPTOMISIN
• Streptomisin ialah antituberkulosis pertama yg secara
klinik dinilai efektif. Namun sbg obat tunggal, bukan obat
yg ideal.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI.
• Streptomisin in vitro bersifat bakteriostatik dan bakterisid
thd kuman tuberkulosis.
• Mikobakterium atipik fotokromatogen, skotokromatogen,
nonkromatogen dan spesies yg tumbuh cepat tdk peka
thd streptomisin.
• Adanya mikroorganisme yg hidup dlm abses atau
kelenjar limfe regional serta hilangnya pengaruh obat
setelah beberapa bulan pengobatan, mendukung
konsep bhw kerja streptomisin in vivo ialah supresi,
bukan eradikasi kuman tuberkulosis.
1. Streptomisin

5-(2,4-diguanidino-3,5,6-trihydroxy-cyclohexoxy)- 4-[4,5-dihydroxy-6-
(hydroxymethyl)-3-methylamino-tetrahydropyran-2-yl] oxy-3-hydroxy-2-methyl
-tetrahydrofuran-3-carbaldehyde
Streptomisin dan kanamisin
merupakan kelompok aminoglikosida

Efek samping
Pendengaran, mempengaruhi keseimbangan (neuropati)
2. ISONIAZID (INH)

Isoniazid atau isonikotinil hidrazid, disingkat dg INH, hanya satu


derivatnya yg diketahui menghambat pembelahan kuman
tuberkulosis, yakni iproniazid, tetapi terlalu toksik utk manusia.
EFEK ANTIBAKTERI.
Efektif terhadap kuman yang bertumbuh

ES: periferal neuropatik (dapat dicegah dengan penambahan vit B6 atau piridoksin
(Piridin 4-karboksilat hidrasid)

Mekanisme:
INH menghambat pembentukan asam mikolat yang merupakan unsur
penting dalam penyusunan dinding mikobakrerium.
Isoniazid menghilangkan sifat tahan asam dan menurunkan jml lemak
yg terekstraksi oleh metanol dr mikobakterium

Asam mikolat memiliki sifat tahan asam yang penting


bagi mikobakterium tersebut. Sifat tahan asam ini hilang
setelah tercampur dengan INH.
3. RIFAMPISIN

Dihasilkan oleh Streptomyces mediterranei.


Merupakan ion zwitter, larut dlm pelarut organik dan air yg pH
nya asam.

AKTIVITAS ANTIBAKTERI.
• Rifampisin kerjanya lbh lemah daripada tetrasiklin,
kloramfenikol, kanamisin, dan kolistin.
• Rifampisin dalam kadar 0,005-0,2 g/ml dpt menghambat
pertumbuhan M. tuberkulosis.
• Rifampisin meningkatkan aktivitas streptomisin dan
isoniazid thd M. tuberculosis, tetapi tdk bersifat aditif thd
etambutol.
Aktif thd sel yg sedang
bertumbuh.

Menghambat DNA-dependent RNA


polymerase dr mikobakteria dan
mikroorganisme lain dg menekan
mula terbtknya (bukan
pemanjangan) rantai dlm sintesis
RNA.

ES:
Urin hingga feses berwarna merah atau orange
4. ETAMBUTOL

AKTIVITAS ANTIBAKTERI.
Merupakan derivat etilendiamin
• Menekan pertumbuhan kuman tuberkulosis yang
telah resisten terhadap isoniazid dan
streptomisin.
• Kerjanya menghambat sintesis metabolit sel
sehingga metabolisme sel terhambat dan sel
mati. Karena itu obat ini hanya aktif terhadap sel
yang bertumbuh dengan khasiat tuberkulostatik.
• Jika digunakan tunggal akan terjadi resisten
(2S,2’S)-2,2’-(Ethane-1,2-diyldiimino)dibutan-1-ol

ES: Buta warna (red-green colour blindness karena kontra


dengan Sildenafil (PDE-V inhibitor)
Mengurangi vasodilatasi pembuluh darah terutama
diparu-paru
5. PIRAZINAMID

Analog dg pirazin dari nikotinamid aktivitas lebih besar dari


PAS, tidak larut dalam air.

AKTIVITAS ANTIBAKTERI.
• Pirazinamid di dalam tubuh dihidrolisis oleh enzim
pirazinamidase menjadi asam pirazinoat yang aktif
sebagai tuberkulostatik hanya pada media yang bersifat
asam.
• In vitro, pertumbuhan kuman tuberkulosis dalam monosit
dihambat sempurna pada kadar pirazinamid 12,5 g/ml.
pyrazine-2-carboxamide

ES: Hiperuresimia, meningkatkan kandungan asam urat


ASAM PARA AMINOSALISILAT (PAS)

Sebelum ditemukan etambutol, para-amino salisilat


(PAS) merupakan obat yang sering dikombinasikan
dengan anti tuberkulosis lain.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI.
• Obat ini bersifat bakteriostatik. In vitro sebagian besar
strain M. tuberculosis sensitif thd PAS dg kadar 1 g/ml.
Aktivitas antimikroba PAS sangat spesifik thd M.
tuberculosis saja.
MEKANISME KERJA.
PAS mempunyai rumus molekul yang mirip dengan
asam para aminobenzoat (PABA), Mekanisme
kerjanya sangat mirip dengan sulfonamid. Karena
sulfonamid tidak efektif terhadap M. tuberculosis
dan PAS tidak efektif terhadap kuman yang sensitif
terhadap sulfonamid, bekerja thd enzim yang
bertanggung jawab untuk biosintesis folat pada
berbagai macam mikroba bersifat spesifik.
SIKLOSERIN

Dihasilkan oleh Streptomyces orchidaceus, dan sekarang


dapat dibuat secara sintetik.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI.
Menghambat pertumbuhan M. tuberculosis pada kadar 5-
20 ug/ml melalui penghambatan sintesis dinding sel.
Jenis-jenis yang sudah resisten terhadap streptomisin,
PAS, INH, pirazinamid, dan viomisin mungkin masih
sensitif thd sikloserin.
KANAMISIN

Termasuk golongan aminoglikosida dan bersifat bakterisid


dengan menghambat sintesis protein mikroba. Efeknya
pada M. tuberculosis hanyalah bersifat supresif..
STATUS DALAM PENGOBATAN.
Digunakan sebagai antituberkulosis sekunder, tetapi
karena ototoksisitasnya dan karena telah ada obat lain
yang lebih balk, kini telah ditinggalkan.
KAPREOMISIN

Antituberkulosis polipeptida yang dihasilkan juga oleh


Streptomyces sp.
Digunakan pada infeksi paru oleh M. tuberculosis yang
resisten terhadap antituberkulosis primer.
Lebih aman dibandingkan dengan kanamisin,
kapreomisin dan efek bakteriostatiknya lebih besar.
Efektivitasnya hampir sama dengan streptomisin, dan
karena tak ada resistensi silang dengan streptomisin,
obat ini dapat digunakan untuk kuman yang telah resisten
terhadap streptomisin.

Digunakan dalam kombinasi dengan antituberkulosis lain.


Dalam kombinasi dengan etambutol dan INH, obat ini
terbukti bermanfaat dalam terapi tuberkulosis yang gagal
diobati. Kapreomisin tidak tersedia di Indonesia.
ETIONAMID

Turunan tioisonikotinamid.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI.
Menghambat pertumbuhan M. tuberculosis jenis human pada kadar
0,6-2,5 ng/ml. Basil yang sudah resisten thd tuberkulostatik lain
masih sensitif thd etionamid.

Merupakan antituberkulosis sekunder yang harus dikombinasi dg


antituberkulosis lain bila obat primer tdk efektif lagi atau
dikontraindikasikan.
Soal:
INH sebagai Obat Tuberkulostatik
mempunyai struktur kimia di bawah ini :

1. Gugus manakah yang mempunyai fungsi untuk


menentukan efektifitas obat sebagai
tuberkulostatik? Jelaskan!
2. Dalam memberikan terapi obat tuberkulostatik,
organ apa saja yang harus mendapatkan
perhatian? Jelaskan!
3. Sebutkan 3 jenis obat selain INH sebagai
tuberkulostatik!

Anda mungkin juga menyukai