Anda di halaman 1dari 11

ANESTHESIA PADA PASIEN GERIATRIK

Resiko anestesia
Dibandingkan dengan pasien yang lebih muda, pasien
yang lebih tua mempunyai resiko yang lebih besar untuk
komplikasi perioperatif. Ini disebabkan karena penyakit
yang menyertai dan fungsi organ yang menurun,
tergantung dari penyakitnya.

A. Efek dari penyakit yang menyertai komplikasi &


mortabilitas perioperatif penyakit tersebut :
 Hipertensi
 Penyakit jantung iskemik
 Gagal Jantung
 Penyakit vaskular perifer
 Penyakit paru obstruktif
 Penyakit ginjal
 DM
 Artritis
 Dementia
B. Efek dari prosedur emergensi
Meningkatkan komplikasi & kematian perioperatif, mempunyai
waktu sedikit untuk mengontrol penyakit yang menyertai.

Patofisiologi Geriatrik
A. Sistem kardiovasuler
- COP : berkurang
- Resting HR : berkurang
- Max HR : berkurang
- SVR : meningkat
- SBP : meningkat
B. Sistem Ventilasi
Vol ventilasi : berkurang
Efisiensi pertukaran gas : berkurang

: PaO2 menurun
Perubahan parenkim → emfisema
Respon timbulnya : * Hipoksemia
* Hiperkapnia

Diperburuk dengan premedikasi opiod & anestesi inhalasi


C. SSP
1. Fungsi kognitif yang menurun dihubungkan dengan
nutrisi
2. Dementia (Penyakit Alzheimer) disertai dengan
atheroksklerosis cerebral dan cerebral blood flow
yang berkurang
3. Kebutuhan zat anestesi yang berkurang :

 zat anestesi inhalasi


 Zat anestesi lokal
 Opiod
 Barbiturat (thiopental)
 Benzodiazepin
 Etomidate
D. Perubahan dalam komposisi tubuh
• Kehilangan massa otot skelet
• Meningkatnya lemak dalam tubuh (efek
kumulatif obat)
• TBW : berkurang

E. Protein binding dari obat-obatan berkurang


(produksi albumin ↙ pada umur lanjut)
F. Fungsi renal
GFR : berkurang
RTF : berkurang
Renal reserve ↙ → imbalance air/elektrolit perioperatif,
diperberat akibat : * dehidrasi
* kehilangan darah

proteksi ginjal selama operasi :


Mempertahankan urin output > 0,5 ml/kg/jam
G. Fungsi Hepar
Hepatic clearance ↙
oleh karena - Hepatocyte ↙
- hepatic blood flow ↙

H. BMR & Thermogulator


BMR ↙ 1% per tahun ( 30 thn ke atas)
→ metabolisme obat melambat
Insiden hipotermia intraoperatif ↗
Hipotermi→ shivering → O2 consumption ↗
400-500 % Manifestasi utk hipoksemia dan iskemik
miokard
I. Refleks airway
Larynx, pharinx & airway : kurang aktif
→ kemungkinan aspirasi baru

J. Sistem endokrin
Glukose intolerans : gula darah perioperatif
Farmakokinetik & Farmakodinamik
Elimination Half time (T ½β) dari obat injeksi, lebih
lama pada orang tua, refleksi :
* Volume distribusi ↗ (lipid soluble drug stored)
* Renal & hepatic clearence ↙

→ efek komulatif obat → injeksi obat yang berulang


lebih sering pada orang tua
a. Obat IV
– Barbiturat : dosis tiopental untuk induksi ↙
– Propofol : clearance rate ↙
→ induksi & maintenance ↙

b. Obat Inhalasi
MAC untuk zat volatile ↙ ± 4% tiap umur 40
tahun
Pertimbangan anestesia yang spesifik
A. Premedikasi : anxietas ↙
→ obat dengan efek short- lived
B. Monitoring : invasif (arterial central venous)
C. Intubation :
- cervial artritis
- disfungsi sendi temporo mandibula
- hindari overrextensi leher
- resiko stimulasi sistem saraf simpatis ↗
selama laryngoskop
D. Posisi : kondisi osteoporosis gerakan yang terbatas
o.k artritis
E. Interaksi obat ;
→ investigasi penggunaan obat-obatan
 Antihipertensi
 Antidepresant
 Alkohol
 Antikoagulan
 Oral hipoglikemic
 β – blocker
 Sedative
 kortikosteroid

Managemen Pasca Operasi


 Suplemen oksigen
 Terapi hiothermia

Anda mungkin juga menyukai