Anda di halaman 1dari 65

Sistem

Pengelolaan
Keuangan
Negara
Ayu Tikasari - 1706978521
Dinda Kharisa A. - 1706040403
Kevin Sebastian S. - 1706040366
Outline
● Definisi Keuangan Negara
● Pengelolaan Keuangan Negara
● Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
● Definisi Keuangan Daerah
● Pengelolaan Keuangan Daerah
● Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
● Hubungan Keuangan Negara dengan Daerah
● Pengawasan dan Pemeriksaan Keuangan
● Lembaga Pengawasan Keuangan
Definisi Keuangan
Negara
Menurut Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara Pasal 1 Ayat 1

Keuangan Negara adalah semua hak dan


kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan
Keuangan Negara ialah dari sisi:

Obyek Subyek

Proses Tujuan
Pengelolaan Keuangan
Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara
● Hak negara untuk memungut ● Kekayaan negara/kekayaan daerah
pajak, mengeluarkan dan yang dikelola sendiri atau oleh
mengedarkan uang, dan pihak lain
melakukan pinjaman ● Kekayaan pihak lain yang dikuasai
● Kewajiban negara untuk oleh pemerintah dalam rangka
menyelenggarakan tugas layanan penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan negara dan pemerintahan dan/atau
membayar tagihan pihak ketiga kepentingan umum
● Penerimaan negara ● Kekayaan pihak lain yang diperoleh
● Pengeluaran negara dengan menggunakan fasilitas
● Penerimaan daerah yang diberikan pemerintah
● Pengeluaran daerah
Kekuasaan dalam Pengelolaan
Keuangan Negara
Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan
pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan
pemerintahan.

Kekuasaan tersebut kemudian dikuasakan/diserahkan kepada :

Menteri Menteri/pimpinan Gubernur/Bupati/


Keuangan lembaga Walikota
Kekuasaan dalam Pengelolaan
Keuangan Negara (2)
Tugas Menteri Keuangan:
● Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro
● Menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN
● Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran
● Melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan
● Melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan
dengan undang-undang
● Melaksanakan fungsi bendahara umum negara
● Menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN
● Melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan fiskal berdasarkan
ketentuan undang-undang.
Kekuasaan dalam Pengelolaan
Keuangan Negara (3)
Tugas Menteri/pimpinan lembaga:
● Menyusun rancangan anggaran kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya
● Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
● Melaksanakan anggaran kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya
● Melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan menyetorkannya ke Kas
Negara
● Mengelola piutang dan utang negara yang menjadi tanggung jawab kementerian negara
/lembaga yang dipimpinnya
● Mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab kementerian
negara /lembaga yang dipimpinnya
● Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara /lembaga yang
dipimpinnya
● Melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan
ketentuan undang-undang.
Kekuasaan dalam Pengelolaan
Keuangan Negara (4)
Tugas Gubernur/Bupati/Walikota:

● Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBD


● Menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD
● Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah
● Melaksanakan fungsi bendahara umum daerah
● Menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD.
Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara
(APBN)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggungjawab
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
APBN ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang
serta terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran
belanja, dan pembiayaan.
Fungsi APBN

Otorisasi Perencanaan Pengawasan

Alokasi Distribusi Stabilisasi


Siklus
APBN
Perencanaan dan Penganggaran
Penetapan Pelaksanaan

APBN dilaksanakan mulai 1


Dilakukan pembahasan Januari hingga 31 Desember
Rancangan APBN dan RUU tahun berjalan
APBN serta penetapannya
oleh DPR. Pada tahap ini K/L mengusulkan
konsep Daftar Isian Pelaksanaan
Diikuti dengan penetapan Anggaran (DIPA) dan
Keppres mengenai rincian menyampaikannya ke
Kementerian Keuangan untuk
APBN.
disahkan.
Pencatatan dan Pemeriksaan dan
Pelaporan Pertanggungjawaban
Pemeriksaan dilakukan oleh
Dilaksanakan bersamaan Badan Pemeriksa Keuangan
dengan tahap pelaksanaan (BPK).
APBN.
Pertanggungjawaban
Laporan keuangan dihasilkan dilakukan oleh Presiden
melalui proses akuntansi dan dengan menyampaikan RUU
disajikan sesuai dengan tentang pertanggungjawaban
standar akuntansi keuangan pelaksanaan APBN kepada
pemerintah. DPR berupa laporan keuangan
yang telah diperiksa BPK.
Keuangan Daerah
Pengertian Keuangan Daerah

Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka


penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat
dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban daerah tersebut
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Ruang Lingkup Keuangan Daerah

Hak untuk memungut Kewajiban untuk


pajak dan retribusi menyelenggarakan
Penerimaan daerah
daerah serta urusan pemerintahan
melakukan pinjaman dan membayar tagihan

Kekayaan daerah Kekayaan pihak lain


Pengeluaran daerah yang dikelola sendiri yang dikuasai oleh
atau oleh pihak lain pemerintah
Asas Umum Pengelolaan Keuangan
Daerah

Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada


peraturan perundang-undang, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan
manfaat untuk masyarakat
Tujuan Pengelolaan Keuangan Daerah

Mampu
Pertanggung-
memenuhi
jawaban
kewajiban

Pengendalian Kejujuran
Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah

Pengelolaan
Umum

Pengelolaan
Khusus
Pengelolaan Umum
Kepala daerah adalah pemegang kekuasaan umum pengelolaan
keuangan daerah

Fungsi
Fungsi Perencanaan Fungsi Pemungutan
Perbendaharaan
Umum Pendapatan
Umum Daerah

Fungsi Pengawasan
Fungsi Penggunaan
dan
Anggaran
Pertanggungjawaban
Pengelolaan Khusus

Bendahara umum daerah yang berwenang untuk


menerima, menyimpan, membayar atau
mengeluarkan uang dan barang serta
berkewajiban mempertanggungjawabkan kepada
kepala daerah
Manajemen Dalam Pengelolaan
Keuangan Daerah (1)
Manajemen dalam pengelolaan keuangan daerah
adalah sebuah penataan keuangan yang harus
dilakukan oleh pemerintah daerah dengan
mengedepankan tata kelola keuangan yang baik
(good financial government).
Manajemen Dalam Pengelolaan
Keuangan Daerah (2)
UU No. 22 Tahun 1999 UU No. 25 Tahun 1999

UU No. 33 Tahun 2004


UU No. 32 Tahun 2004 tentang Perimbangan
tentang Pemerintah Daerah Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah

Membawa perubahan mendasar dalam sistem perencanaan


pengelolaan keuangan daerah menuju pada budgeting reform.
Manajemen Dalam Pengelolaan
Keuangan Daerah (3)
Performance
Budgeting Reform Tradisional budgeting
budgeting

Berorientasi pada
Berorientasi pada line
pencapaian hasil atau
item
kinerja

Memiliki Prinsip : Transparansi, Akuntabilitas, dan Value For Money


Manajemen Dalam Pengelolaan
Keuangan Daerah (4)
Tahap 4 Tahap 1

Pertanggungjawaban Perencanaan
dan Pengendalian/
Pengawasan
Pelaksanaan
APBD
Fungsi

Tahap 3 Tahap 2

Penetapan dan Penyusunan APBD


Pelaksanaan APBD
Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah
(APBD)
Pengertian APBD

Anggaran Pembelanjaan dan Pendapatan Daerah


adalah rencana keuangan tahunan pemerintah
daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
Asas Umum APBD
Disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan
dan kemampuan pendapatan daerah
Berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan pelayanan
kepada masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara
Mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi,
distribusi, dan stabilisasi
APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah
Struktur APBD

Merupakan satu kesatuan yang terdiri dari


Pendapatan
Belanja Daerah
Daerah

Pembiayaan
Daerah
Mekanisme Pembuatan APBD

Perencanaan

Penyusunan

Penetapan dan
Pelaksanaan
Pertanggung-
jawaban
Pertanggungjawaban APBD

Dalam rangka pengelolaan keuangan yang akuntabel dan


transparan, pemerintah daerah wajib menyampaikan
pertanggungjawaban dalam bentuk Laporan Keuangan
Pemerintah daerah yang terdiri atas :

Laporan Realisasi
Neraca
Anggaran

Catatan atas
Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan
Hubungan Keuangan
Negara dengan Daerah
Hubungan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Bank
Sentral, Pemerintah Daerah,
serta Pemerintah/Lembaga
Asing
Hubungan Keuangan antara
Pemerintah dan Perusahaan
Negara, Perusahaan Daerah,
Perusahaan Swasta, serta Badan
Pengelola Dana Masyarakat
Pengawasan dan
Pemeriksaan
Keuangan
Pengawasan dan Pemeriksaan
Keuangan

Aparat Pengawas
Internal Pemerintah
DPR/DPRD
(Pengawas
Fungsional)

Aparat Pengawas
Eksternal Pemerintah Pengawas dari
(Badan Pemeriksaan Masyarakat
Keuangan)
Lembaga Pengawasan
Keuangan
Badan Pengawasan
Badan Pemeriksa Keuangan dan
Keuangan (BPK) Pembangunan
(BPKP)
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Menurut UU No 15 Tahun 2006, BPK adalah lembaga


negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Tugas Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK)
Mencakup pemeriksaan
Memeriksa pengelolaan
keuangan, pemeriksaan
dan tanggung jawab
kinerja, dan pemeriksaan
keuangan negara
dengan tujuan tertentu

Laporan hasil
pemeriksaan wajib
disampaikan kepada BPK
dan dipublikasikan
Pelaksanaan Pemeriksaan

Perencanaan Pelaksanaan

Pelaporan Hasil
Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut
Disusun dan Pemeriksaan Disampaikan
keuangan,
disajikan dalam kepada
Pemeriksaan kinerja,
laporan hasil Pemeriksaan dengan DPR/DPD/DPRD,
pemeriksaan (LHP) tujuan tertentu Pemerintah

Digunakan oleh
Bila ditemukan
pemerintah untuk
unsur pidana, BPK
melakukan koreksi
wajib melaporkan
dan penyesuaian
Wewenang BPK
Meminta Melakukan
keterangan pemeriksaan di Menetapkan jenis
Menentukan objek
dan/atau dokumen tempat dokumen, data,
pemeriksaan
yang wajib penyimpanan uang serta informasi
diberikan dan barang

Menetapkan
Menetapkan kode Menggunakan Membina jabatan
standar
etik pemeriksaan tenaga ahli di luar fungsional
pemeriksaan
pengelolaan BPK Pemeriksa
keuangan negara

Memberi Memberi
pertimbangan pertimbangan
Standar Akuntansi rancangan sistem
Pemerintahan pengendalian
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP)

BPKP mempunyai tugas


menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional
BPKP Menyelenggarakan Fungsi:
● Perumusan kebijakan nasional pengawasan internal
● Pelaksanaan audit, review, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lainnya
● Pengawasan intern terhadap perencanaan dan
pelaksanaan pemanfaatan aset
● Pemberian konsultasi
● Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan
program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat
● Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan
pengawasan intern
● Pelaksanaan review atas laporan keuangan dan laporan
kinerja pemerintah pusat
Wewenang BPKP

● Kepalaatau pejabat BPKP melakukan pemeriksaan


setempat
● Meminta keterangan tentang tindak lanjut
pemeriksaan
● Meminta keterangan kepada semua pejabat
THANK
YOU
Referensi
● Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendarahan Negara Presiden Republik
Indonesia, pp. 1–61.

● 2004, undang-undang republik indonesia no 1 tahun (2006) ‘Indische Comptabiliteitswet’, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Presiden Republik Indonesia, pp. 1–61.

● Austin, D. (2001) ‘Good governance?’, Round Table, (361), pp. 497–505. doi: 10.1080/00358530120082797.

● BPK (2019) ‘Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester 1 Tahun 2019’.

● BPK (no date) ‘UU RI Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara’. Available at: www.bpkp.go.id.

● BPKP (2014) ‘Peraturan Presiden RI No 192 Tahun 2014 Tentan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan’.
Available at: www.bpkp.go.id.

● BPKP (no date a) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Available at: http://www.bpkp.go.id/ (Accessed: 11
October 2019).

● BPKP (no date b) ‘Peraturan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2019 Tentang Pedoman Pengawasan Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah’. Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Referensi
● Depkeu (no date) ‘Peraturan Pemerintah RI No 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah’. Available at:
www.djpk.depkeu.go.id.

● DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN (2014) Kebijakan Penganggaran di Daerah terkait dengan
Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Available at:
https://slideplayer.info/slide/1894257/ (Accessed: 13 October 2019).

● Edward, H. (2014) TINDAK LANJUT TEMUAN PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN - ppt download.
Available at: https://slideplayer.info/slide/1942490/ (Accessed: 13 October 2019).

● Hendianto (2006) ‘UU No 15 Tahun 2006 tentang BPK’.

● Indonesia, P. R. (2004) ‘Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah’, Undang-Undang 33 Tahun 2004, pp.
1–8.

● Kementerian Keuangan (no date) Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan | UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Available at:
http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=367 (Accessed: 13 October 2019).

● Pemerintah, konsep tual (2003) ‘DHendianto-BiroHukum BPK-RI/5/26/2008 1’, (1), pp. 1–40.
Referensi
● ‘UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL’ (2004), 30(8), p. 2221.

● Kementerian Dalam Negeri. 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.

● Kementerian Dalam Negeri. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

● Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.

● Badan Pembinaan Hukum Nasional. 2011. Kajian Perkembangan Sistem Pengelolaan Keuangan Negara di Indonesia.
[online] Retrieved from: https://www.bphn.go.id/data/documents/pkj-2011-9.pdf October 10 2019

● Dewan Perwakilan Rakyat RI. Tanpa Tahun. Kamus Pusat Kajian Anggaran. [online] Retrieved from:
https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/kamus/file/kamus-1.pdf October 10 2019

● Kementerian Keuangan RI. 2014. Dasar-dasar Praktek Penyusunan APBN di Indonesia Edisi II. Jakarta. Direktorat
Penyusunan APBN.
QnA
1. Silmi: Kan ada BPK dan BPKP, kalau misalnya ada pemberian gratifikasi kepada
pejabat bagaimana laporannya?
Dalam website KPK sudah ada berkas laporan penerimaan gratifikasi, lalu akan ditindak
lanjut oleh KPK
2. Nur Aini: pemerintah bisa menerima hibah, apakah ada kendala dalam proses
penerimaan hibah?
Umumnya pemberi hibah tidak menyetujui lembar perjanjian, bisa juga K/L tidak melapor
ke kemenkeu, hibah sudah didapat tp pembangunan tidak berjalan seperti semesti,
dan adanya tumpang tindih
3. Viena: kondisi yang dapat menyebabkan perubahan APBN/D
Ada 4 penyebab perubahan: ada perkembangan yang tidak terencana, ada keadaan shg
harus ada pergeseran unit, ada keadaan dimana dana tahun sblmnya masih lebih, ada
kejadian emergensi
4. Melati: di manajemen keuangan indonesia sendiri apakah mengikuti lembaga atau
organisasi internasional?
Mengikuti prinsip-prinsip pengelolaan keuangan dari World Bank
QnA
6. Valencia: apakah semua pejabat wajib melaporkan keuangannya, kalau tidak
melaporkan apakah ada sanksi?
Wajib karena sudah ada Keppres terkait pelaporan keuangan. Sejauh ini belum ini ada
sanksi kalau belum melapor
7. Faluthi: kenapa hanya Papua dan Aceh yang dapat dana otonomi khusus?
Karena 2 Prov tsb membuat gerakan pemisahan diri, jadi pemberian DOK sebagai bentuk
pendekatan untuk membangun kepercayaan kepada pemerintah.
8. Safhira: Kan ada fungsi otoritasi dalam APBN/D, bagaimana penjelasan lebih lanjutnya
Wewenang untuk mengambil keputusan apakah uang negara akan berkurang atau
bertambah, yang umum contohnya pajak
9. Zamzi: kan APBN disetujui atau tidaknya oleh DPR, kalau misal tidak disetujui akan
bagaimana?
Pemerintah hanya memberi rancangan, bila tidak disetujui maka DPR memberi alasan
dandilakukan perubahan oleh pemerintah. Bila sampai akhir tidak disetujui maka
menggunakan anggaran ditahun sebelumnya.
QnA
11. Phonna: Kan menteri keuangan dan menteri bidang lain dapat kuasa dari presiden.
Kekuasaan dibawah presiden dan didelegasikan ke menteri-menteri. Di UU disebutkan
bahwa menteri keuangan sebagai CFO. Untuk menteri bidang lain, perannya sebagai
CF...
12. Fira: Batas waktu pelaporan keuangan
BPK ada 2 jenis laporan yaitu laporan tiap semester dan laporan keuangan pemerintahan
pusat. Untuk pusat batas akhir juli dibahas dengan dpr dan presiden. Untuk presiden,
laporan keuangan yang telah diperiksa BPK selambat-lambatnya 6 bulan. Dari BPK
sendiri, disampaikan paling lambat 3 bulan kepada gubernur atau presiden yang
disampaikan terbuka untuk umum. BPK ke DPR selambat-lambatnya 2 bulan. Untuk
DPRD sama seperti DPR.
13. Revonita: kekayaan negara yang dikelola sendiri oleh pihak lainnya dan sebutkan
contohnya
Disebut kekayaan yang dipisahkan. Contohnya BUMN. Contohnya adalah PLN
Feedback

● BUMN : PLN, Telkom, Pertamina, Bank Mandiri.


● Ada beberapa dalam siklus APBN yang menarik yaitu pembiayaan dan belanja. Belanja
meliputi otorisasi, alokasi, perencanan, pengawasan, distribusi dan stabilisasi. Otorisasi
ditetapkan oleh UU. Distribusi merupakan hal yang berat dalam belanja karena
perbedaan APBD. Masalah stabilisasi (pos-pos dalam apbd dan apbd yang terperinci
dapat secara akuntabilitas dapat di periksa oleh BPK).
● BPK mempunyai pagu anggaran/ruang-ruang.
● Gratifikasi dan pelaporan. (Unstabilisasi)
● Kesenjangan anggaran.
● Fifo (first in first out)  ajukan anggaran.
● Cadangan negara dan devisa negara  masuk APBD tahun berikutnya menjadi sumber
sumber pembiayaan negara
● Fraud keuangan atau fraud anggaran. Kecurangan yang dilakukan kementerian.
● Kepatutan anggaran dan pembiayaan daerah muncul saat evaluasi anggaran. BPK
akan mengevaluasi dan kemudian menghasilkan yaitu kepatutan anggaran.
● Gubernur sulawesi .... Yang menyebabkan apbd dan abpn match. Hasil evaluasi bpk dan
audit swasta baik. Audit luar negeri yaitu arthur anderson company..
● Pengelolaan dan pendapatan pada sistem keuangan BUMN dan kementerian.
● Lembaga negara bisa mendapatkan hibah untuk desa2 atau daerah2 tertinggal untuk
pengembangan daerah. (merupakan sumber APBD/N.
● Dana dari luar untuk lingkungan tidak pernah terecord yaitu pada LSM swasta. Atau
BUMN. Dapat dimanfaatkan untuk sumber APBD sebenarnya.
● 9 istilah...
● Pagu anggaran dibagi 3,. Sebelum saat disetujui dan saat berjalan

Anda mungkin juga menyukai