Anda di halaman 1dari 4

INFEKSI NOSOKOMIAL

INFEKSI NOSOKOMIAL : infeksi yg berkembang di RS.


Artinya:
 Penularannya di dpt ketika berada di RS
 Gejala yg muncul saat pasien pulang ke rumah
 Infeksi yg terjadi pada pekerja di RS
PENYAKIT YG PALING SERING TERJADI AKIBAT INFEKSI NOSOKOMIAL:
 Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
 Pneumonia
 Infeksi Saluran Kemih (ISK)
 Infeksi Luka Operasi (ILO)
PENYEBAB DAN FAKTOR RESIKO

Faktor yg mempengaruhi :

- Patogen : bakteri, jamur,virus,parasit


Penggunaan antibiotik yg tdk sesuai mengakibatkan bakteri yg ada di tubuh menjadi
tahan thd antibiotik (resisten). Shg bakteri yg resisten dpt menyebar di lingkungan RS
dan lebih sulit utk ditangani.

- Kondisi Pasien:
▪ Usia : pasien lansia dan bayi
▪ Daya tahan tubuh : pasien HIV/AIDS,malnutrisi
▪ Penyakit yg dimiliki :
Penyakit kronis : DM,gagal ginjal,kanker
Penyakit akut : koma,gagal ginjal akut, cedera berat (post kecelakaan/ luka bakar)

GEJALA INFEKSI NOSOKOMIAL


Sama dg infeksi lain :demam,takikardi,sesak ,lemas. Yg terpenting seluruh gejala ini
timbul setelah perawatan di RS dan tdk sesuai dg keluhan awal saat masuk RS.
DIAGNOSIS INFEKSI NOSOKOMIAL
Dipastikan dg menemukan bakteri penyebab dari tempat yg dicurigai
mengalami infeksi dg cara mengambil sampel urine,dahak,darah atau cairan
lainnya (cairan luka operasi).

PENGOBATAN INFEKSI NOSOKOMIAL


Pengobatan awal dg pemberian antibiotik secara empiris yaitu pemberian
antibiotik dg kemampuan luas yg dpt menyerang hampir seluruh jenis bakteri.
Selanjutnya setelah adanya hasil pemeriksaan dpt diberikan antibiotik yg
spesifik.

KOMPLIKASI INFEKSI NOSOKOMIAL


▪ Endokarditis
▪ Gagal ginjal
▪ Sepsis
PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL

▪ Cuci Tangan
Tangan sebagai media berpidahnya kuman yg paling baik. Untuk itu semua orang yg
berada di RS harus cuci tangan dg cara dan waktu yg tepat.
Kapan kita harus cuci tangan:
sebelum memegang pasien
sebelum melakukan tindakan kpd pasien
setelah terpapar cairan tubuh (darah, urine,feses)
setelah menyentuh pasien
setelah menyentuh barang² di sekitar pasien

▪Menjaga kebersihan lingkungan RS


Dg menggunakan cairan pembersih / disinfektan 2-3 kali per hari utk lantai dan 2 minggu
sekali untuk dinding.

▪Penggunaan alat dan prosedur


Dalam menggunakan alat bantu nafas atau kateter urine dan saat melakukan tindakan
medissesuai dgn indikasi(tepat guna)

▪Penempatan pasien di ruang isolasi


Pasien dg daya tahan tubuh rendah atau berpotensi menularkan penyakit harus
ditempatkan di ruang isolasi.

▪ Mengikuti Standart Operasional Prosedur (SOP)

Anda mungkin juga menyukai