Anda di halaman 1dari 18

ْ ‫ه‬

‫م‬ ُ ‫ع َوأَ ْك َث ُر‬ َّ


ْ ‫الس‬
َ ‫م‬ َ ‫ ُي ْل ُق‬،‫يم‬
‫ون‬ َ ٍ ‫ل أَ َّف‬
ٍ ِ‫اك أث‬ ِّ ِ ‫نزل َعلَى ُك‬
ُ َ‫ ت‬،‫ين‬
ُ ‫ط‬ َّ
ِ ‫الشيَا‬ ُ َ‫َن ت‬
‫نزل‬ ْ ‫ل ُأنَ ِب ُِّئ ُك‬
ْ ‫م َعلَى م‬ ْ ‫ه‬
َ { 
َ ‫َكا ِذ ُب‬
}‫ون‬
 “Apakah akan Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan-syaitan itu
turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat
jahat/buruk (para dukun dan tukang sihir). Syaitan-syaitan tersebut
menyampaikan berita yang mereka dengar (dengan mencuri berita dari
langit, kepada para dukun dan tukang sihir), dan kebanyakan mereka adalah
para pendusta” (QS asy-Syu’araa’:221-223).
 Bahkan sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud ketika menafsirkan firman
Allah,
ِ ‫ف ْال َق ْو‬
‫ل‬ َ ‫خ ُر‬ ٍ ‫م إِلَى ب َْع‬
ْ ‫ض ُز‬ ُ ‫حي ب َْع‬
ْ ‫ض ُه‬ ِِّ ِ‫س َو ْالج‬
ِ ‫ن ُيو‬ ِ ْ َ‫طين‬
ِ ‫اْل ْن‬ َ ‫ي َع ُد ًّوا‬
ِ ‫شيَا‬ ِّ ِ ‫ج َع ْلنَا لِ ُك‬
ٍ ِّ ِ‫ل نَب‬ َ ِ‫ {و ََك َذل‬
َ ‫ك‬
}‫ُغ ُرورًا‬
 “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-
syaitan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, sebagian mereka
membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah
untuk menipu (manusia)” (QS al-An’aam:112).
 Baliau radhiyallahu ‘anhu berkata, “Para dukun (dan tukang sihir) adalah
syaitan-syaitan (dari kalangan) manusia”[8]
 Allah Ta’ala berfirman,
‫ح َر َومَا‬ ْ ‫س‬ ِ ِّ ‫ون ال َّناسَ ال‬ َ ‫م‬ ُ ِّ ‫طينَ َك َف ُروا ُي َع ِل‬ َّ
ِ ‫الشيَا‬ َّ ‫ك‬
‫ن‬ ِ َ‫َان وَل‬ ُ ‫سلَ ْيم‬ ُ ‫َان َومَا َك َف َر‬ َ ‫سلَ ْيم‬ ُ ‫ك‬ ِ ‫ين َعلَى ُم ْل‬ ُ ‫ط‬ ِ ‫الشيَا‬ َّ ‫ ُ {وَاتَّبَ ُعوا مَا تَ ْتلُو‬
‫ون ِم ْن ُهمَا مَا‬ َ ‫م‬ َّ
ُ ‫َة َفال تَ ْك ُف ْر َفيَ َت َعل‬ ٌ ‫ن فِ ْتن‬ ُ ‫ح‬ ْ َ‫ح َّتى ي َُقوال إِنَّمَا ن‬ َ ِ ‫وت َومَا ُي َعلِِّم‬
ْ ‫َان ِم‬ َ َ‫ل َعلَى ْالمَل‬
َّ
َ ‫ح ٍد‬ َ ‫نأ‬
َ
َ ‫وت َومَا ُر‬ َ ‫ها ُر‬ َ ‫ل‬ َ ِ‫ن بِبَاب‬ ِ ‫ك ْي‬ َ ‫أنز‬
‫َن‬
ِ ‫م‬ َ ‫ل‬ ‫وا‬ ُ
‫م‬ ‫ل‬
ِ َ
‫ع‬ ْ
‫د‬ َ
‫ق‬ َ ‫َل‬
‫و‬ ْ
‫م‬ ُ
‫ه‬ ‫ع‬ُ َ
‫ف‬ ْ
‫ن‬ َ ‫ي‬ ‫َال‬‫و‬ ‫م‬ْ ُ
‫ه‬ ُّ
‫ر‬ ُ
‫َض‬ ‫ي‬ ‫َا‬
‫م‬ ‫ون‬ َ ُ
‫م‬ ‫ل‬ َ
‫ع‬ َ
‫ت‬ َ ‫ي‬ َ
‫و‬ ِ َّ
‫َّللا‬ ‫ن‬ِ ‫ذ‬ْ ‫إ‬ ‫ب‬
ِِ ِ ‫ال‬ ‫إ‬ ‫د‬
ٍ َ
‫ح‬ ‫أ‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ه‬
ِ ِ ‫ب‬ َ‫ِّين‬ ‫ار‬
ِ َِ
‫ض‬ ‫ب‬ ْ
‫م‬ ُ
‫ه‬ ‫َا‬
‫م‬ َ
‫و‬ ‫ه‬
ِ ‫ج‬
ِ ْ
‫و‬ َ
‫ز‬ َ
‫و‬ ِ
‫ء‬ ْ
‫ر‬ َ
‫م‬ ْ
‫ال‬ َ‫ن‬ ْ
‫ي‬ َ ‫ب‬ ‫ه‬
ِ ِ ‫ب‬ َ
‫ون‬ ‫ُي َف ِر ُِّق‬
}‫ون‬َ ‫م‬ ُ َ‫م لَ ْو َكانُوا ي َْعل‬ ْ ‫س ُه‬ َ ‫ه أ ْن ُف‬ َ ِ ِ‫ش َر ْوا ب‬ َ ‫خالقٍ وَلَبِ ْئسَ مَا‬ َ ‫ن‬ْ ‫خ َر ِة ِم‬ ِ ‫اش َت َرا ُه مَا لَ ُه فِي اآل‬ ْ
 “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan
mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir
(mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka
mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri
Babil, yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun
sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), maka janganlah kamu kafir.”
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi
mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari
sesuatu yang memberi mudharat kepada diri mereka sendiri dan tidak memberi manfaat. Padahal
sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan
sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (QS al-Baqarah:102).
 Ayat ini dengan tegas menyatakan kafirnya para dukun dan tukang sihir[12], yang ini
disebabkan perbuatan syirik dan kufur yang mereka lakukan, yaitu:
 1- Mengaku-ngaku mengetahui hal-hal yang gaib, padahal ini merupakan kekhususan bagi
Allah Ta’ala, sebagaimana dalam firman-Nya:
}‫ون‬ َ َّ‫ون أَي‬
َ ‫ان ُي ْب َع ُث‬ َ ‫َش ُع ُر‬ ُ َّ ‫ْض ْال َغ ْيبَ إِال‬
ْ ‫َّللا َومَا ي‬ ِ ‫ت وَاألر‬ َّ
ِ ‫السمَاوَا‬ ْ ‫مم‬
‫َن فِي‬ ْ ‫ { ُق‬
ُ َ‫ل ال يَ ْعل‬
 “Katakanlah:”Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang
ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bilamana mereka akan dibangkitkan”
(QS an-Naml:65).
 Juga dalam firman-Nya,
}‫َ ًدا‬ ِ ‫خ ْل ِف‬
َ ‫ه َر‬ ْ ‫ه َو ِم‬
َ ‫ن‬ ِ ‫ن يَ َد ْي‬
ِ ‫ن بَ ْي‬ ُ ُ‫َسل‬
ْ ‫ك ِم‬ ْ ‫ول َف ِإن َّ ُه ي‬ ُ ‫نر‬
ٍ ‫َس‬ َ َ‫َن ا ْرت‬
ْ ‫ضى ِم‬ َ َ‫ه أ‬
ِ ‫ح ًدا إِال م‬
ْ ‫ب َفال ُي‬
ِ ‫ظ ِه ُر َعلَى َغ ْي ِب‬ ِ ‫م ْال َغ ْي‬
ُ ِ‫{ َعال‬ 

 (“Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka
sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya” (QS
al-Jin:26-27
 Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu syaikh ketika menjelaskan makna sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
 “Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal kemudian
membenarkan ucapannya, maka sungguh dia telah kafir terhadap agama yang
diturunkan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam”[14].
 Beliau berkata: “Dalam hadits ini terdapat dalil yang menunjukkan kafirnya
dukun dan tukang sihir, karena mereka mengaku-ngaku mengetahui ilmu gaib,
yang ini merupakan kekafiran”[15]

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/3837-sihir-dan-


perdukunan-perusak-tauhid.html
ِ ‫ وَأَنَّا ُك َّنا نَ ْق ُع ُد ِم ْنهَا َم َقا‬.‫َش ُهبًا‬
‫ع َد‬ ُ ‫ش ِدي ًدا و‬
َ ‫سا‬ ً ‫ح َر‬
َ ‫ت‬ َ ‫السمَا َء َف َوج َْدنَا‬
ْ ‫ها ُم ِل َئ‬ َّ ْ ‫ { وَأَنَّا لَم‬
‫َسنَا‬
}‫َ ًدا‬َ ‫شهَابًا َر‬ ِ ‫اآلن يَجِ ْد لَ ُه‬ َ ِ ‫َس َت‬
ِ ‫مع‬ ْ ‫معِ َفم‬
ْ ‫َن ي‬ َّ ِ‫ل‬
ْ ‫لس‬
 (“Para Jin itu berkata): “Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui
(rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat
dan panah-panah api. Dan sesungguhnya kami dahulu (sebelum diutusnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) dapat menduduki beberapa tempat
di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang
(setelah diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) barangsiapa yang
(mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah
api yang mengintai (untuk membakarnya)” (QS al-Jin:8-9).

 2- Bekerjasama dengan syaitan dan melakukan perbuatan kufur/syirik sebagai syarat agar syaitan mau membantu mereka
dalam praktek sihir dan perdukunan.
 . Allah Ta’ala berfirman,
}‫ه ًقا‬ ُ ‫ن َفزَا ُدو‬
ْ ‫ه‬
َ ‫م َر‬ ِ ‫ل ِمنَ ْال‬
ِِّ ‫ج‬ ٍ ‫ون بِ ِرجَا‬ ُ ‫س يَ ُع‬
َ ‫وذ‬ ِ ْ َ‫ل ِمن‬
ِ ‫اْل ْن‬ َ ‫{وَأَن َّ ُه َك‬
ٌ ‫ان ِرجَا‬ 

 “Dan bahwasannya ada beberapa orang dari (kalangan) manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari
(kalangan) jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan” (QS al-Jin:6).
 Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
َ ‫ج ْل‬
،‫ت لَنَا‬ َّ َ‫ض َوبَلَ ْغنَا أَجَلَ َنا ال َّ ِذي أ‬ ُ ‫ع ب َْع‬
ٍ ‫ضنَا بِب َْع‬ ْ ‫است‬
َ ‫َم َت‬ ْ ‫س َربَّنَا‬ ِ ‫م ِمنَ اْل ْن‬ْ ‫ه‬ ُ ‫ل أَ ْولِي‬
ُ ‫َاؤ‬ َ ‫ و ََقا‬،‫س‬ ْ ُ‫است َْك َث ْرت‬
ِ ‫م ِمنَ اْل ْن‬ ِِّ ِ‫ش َر ْالج‬
ْ ‫ن َق ِد‬ َ ‫مي ًعا يَا م َْع‬ ُ ‫ش ُر‬
ْ ‫ه‬
َ ‫م‬
ِ ‫ج‬ ُ ‫َح‬
ْ ‫مي‬
َ ‫{ َويَ ْو‬ 
ٌ َ
}‫حكِيم علِيم‬ٌ َ ‫ك‬ َّ َّ
َ ‫َّللا إِن َرب‬ َّ
ُ ‫شا َء‬ َ ْ ُ ْ
َ ‫ل النار َمثوَاكم خالِ ِدينَ فِيهَا إِال مَا‬ ُ َّ َ
َ ‫قا‬
 “Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Dia berfirman): “Hai golongan jin (syaitan),
sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia”, lalu berkatalah teman-teman dekat mereka dari golongan manusia
(para dukun dan tukang sihir): “Ya Rabb kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah mendapatkan kesenangan/manfaat dari
sebagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami”. Allah berfirman: “Neraka
itulah tempat tinggal kalian, sedang kalian kekal didalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)”. Sesungguhnya
Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui” (QS al-An’aam:128).

 Mendatangi dan bertanya kepada mereka tentang sesuatu, tanpa
membenarkannya (hanya sekedar bertanya), maka ini hukumnya dosa yang
sangat besar dan tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari[24],
berdasarkan sabda Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa yang
mendatangi tukang ramal (orang yang mengaku mengetahui ilmu gaib,
termasuk dukun dan tukang sihir[25]), kemudian bertanya tentang sesuatu
hal kepadanya, maka tidak akan diterima shalat orang tersebut selama
empat puluh malam (hari)”[26].
 Mendatangi dan bertanya kepada mereka tentang sesuatu, kemudian
membenarkan ucapan/berita yang mereka sampaikan, maka ini adalah
kufur/kafir terhadap Allah Ta’ala[27], berdasarkan sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal
kemudian membenarkan ucapannya, maka sungguh dia telah kafir terhadap
agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam”[28].

 Oleh karena itu, dalam hadits yang shahih, ketika Rasulullah r ditanya
tentang an-Nusyrah (cara mengobati sihir) yang biasa dilakukan orang-orang
di jaman Jahiliyah, yaitu dengan meminta tukang sihir/dukun atau memakai
sihir untuk menghilangkan sihir tersebut[31], Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, “Itu termasuk perbuatan syaitan”[32]

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/3837-sihir-dan-


perdukunan-perusak-tauhid.html
dalam kitab Nihayatul Muhtaj berikut;
‫ جهله من جهله وعلمه من علمه لحديث التداوي ويسن للمريض‬، ‫ وروى ابن حبان والحاكم عن ابن مسعود ما أنزل هللا داء إال وأنزل له دواء‬.‫إن هللا لم يضع داء إال وضع له دواء غير الهرم‬
“Disunahkan bagi orang yang sakit untuk berobat. Hal ini berdasarkan hadis, ‘Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali
telah menurunkan bagi penyakit tersebut, kecuali penyakit pikun. Ibnu Hibban dan al-Hakim meriwayatkan hadis yang bersumber dari
Ibnu Mas’ud, ‘Allah tidak menurunkan penyakit kecuali telah menurunkan obat baginya. Ada yang tidak mengetahui obat tersebut, dan
ada yang mengetahuinya.”
 Dari Abu Darda berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 ‫ وال تتداووا بالحرام‬، ‫ فتداووا‬، ‫ وجعل لكل داء دواء‬، ‫إن هللا أنزل الداء والدواء‬
 ’‘Sesungguhnya Alloh menurunkan penyakit beserta obatnya, dan Dia jadikan
setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah kalian, tetapi jangan berobat
dengan yang haram.’’ (HR.Abu Dawud 3874, dan disahihkan oleh al-Albani
dalam Shahih wa Dha’if al-Jami’ 2643)
 Dari Usamah bin Syarik berkata, ada seorang arab baduwi berkata kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
 ‫ فإن هللا لم يضع داء إال وضع له شفاء إال‬، ‫ ( تداووا‬: ‫يا رسول هللا أال نتداوى ؟ قال‬
) ‫ ( الهرم‬: ‫ يا رسول هللا وما هو ؟ قال‬: ‫داء واحد ) قالوا‬
 ’‘Wahai Rosululloh, apakah kita berobat?, Nabi bersabda,’’berobatlah, karena
sesungguhnya Alloh tidak menurunkan penyakit, kecuali pasti menurunkan
obatnya, kecuali satu penyakit (yang tidak ada obatnya),’’ mereka bertanya,’’apa
itu’’ ? Nabi bersabda,’’penyakit tua.’’ (HR.Tirmidzi 2038, dan disahihkan oleh al-
Albani dalam Sunan Ibnu Majah 3436)
 Allah berfirman dalam QS Al Isro ayat 82 yang artinya :
 “Dan Kami turunkan Al Qur’an yakni suatu bentuk penawar dan rahmat bagi
orang yang beriman dan Al Quran iu janganlan menambah kerugian bagi
orang zalim.” sedangkan Rasulullah bersabda :
 “Dan bacakan ruqyah-ruqyah kalian kepadaku selama tidak mengandung
syirik
 Ruqyah syar’iyah
 Adalah bentuk pengobatan yakni dengan melantunkan ayat-ayat Al Qur’an
yang diberikan kepada pasien. Hal ini bertujuan untuk meminta pertolongan
Allah SWT melalui dzikir dan do’a penyembuhan penyakit.
 Ruqyah Syirkiyah
 Adalah bentuk pengobtan yang tidak dianjurkan dalam Islam yakni dengan
mantra-mantra oleh para dukun.

 Sedangkann ketentuan ruqyah dalam Islam adalah sebagau berikut :
 Bacaan atau do’a ruqyah harus bersumber dari Al Qur’an
 Bacaan yang diapakai pada saat ruqyah harus menggunakan bahasa Arab kecuali
yang tidak bisa
 Ruqyah harus memiliki tujuan jelas serta tidak meminta kepada selain Allah SWT
 Tidak mengandung celaan atau kalimat yang diharamkan
 Tidak memakai persyaratan misalnya harus dilakukan di tempat tertentu, dalam
keadaan suci dan lain sebagainya
 Proses yang dilakukan harus sesuai dengan nilai-nilai syariah misalnya pasien
wanita harus tetap menutup aurat dan alangkah lebih baik jika yang meruqyah
adalah seorang wanita juga. Apabila yang menajdi peruqyah adalah laki-laki, maka
harus ada mahran dari pasiehn wanita tersebut. Peruqyah pria juga sangat
disarankan untuk menggunakan sarung tangan tebal sebagai perantara pada saat
menyentuh tubuh pasien wanita.
 Jimat Al-Quran
 Tamimah adalah sesuatu yang djahit dan digantungkan dengan keyakinan dapat menolak
datangnya penyakit. “Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu, sungguh ia telah
menyekutukan Allah (HR. Ahmad)
 Khodam dari Malaikat
 Khodam adalah pembantu yang dapat menjaga dan melindungi dengan mengadakan ritual
tertentu. Namun, khodam malaikat adalah suatu kebohongan (As-Saba’: 40-41)\
 Melihat bangsa jin
 Melihat jin adalah salah satu gangguan jin yang pada dasarya manusia biasa tidak dapat
melihat jin kecuali didalamnya sudah ada atau atas dasar bantuan jin.
 Kerjasama dengan bangsa jin
 Mukjizat untuk memerintah dan menguasai bangsa jin adalah mukjizat yang diberikan oleh
Allah kepada Nabi dan Rasul terutama Nabi Sulaiman. Sebab tidak ada jin yang memberi
tanpa meminta imbalan (Al-An’am:128). Dan meminta perlindungan bangsa jin menambah
dosa dna kesalahan (Al-Jin:6)
 Manfaat Ruqyah dalam Islam
 Ruqyah ternyata tidak hanya berhubungan dengan hal-hal yang berbau agama, namun hal ini juga dapat mempengaruhi
kesehatan manusia. Berikut adalah manfaar ruqyah dalam Islam baik itu untuk segi agama maupun bagi kesehatan kita :
 Dapat mengusir gangguan setan dan sihir
 Abdul Khalik Al-Attar menjelaskan dalam buku yang ditulisnya bahwa manfaat ruqyah adalah membantu untuk mencegah atau
menolak seseorang dari gangguan setan dan sihir jahat. Metode ruqyah yang dilakukan adalah :
 Metode Istinthaq adalah dengan mengajak bicara setan atau jin yang berada dalam tubuh pasien
 Metode Istilham yakni dengan memohon petunjuk Allah SWT lewat mimpi agar pengaruh sihir yang menimpa seseorang dapat
hilang
 Metode Tah shin yakni pengobatan yang dilakukan dengan membacakan ayat suci Al Qur’an, dzikir ataupun ibadah khusus
lainnya.
 Metode dengan obat-obatan adalah metode dengan menggunakan berbagai macam obat atau ramuan yang Islam perbolehkan
misalnya kurma ajwah
 Hijmah atau metode penyembuhan akibat sihir dnegan berbekam atau berhijamah pada anggota tubuh yang terkena sihir
 Menurut Imam Ibnu Qayyim, obat yang paling ampuh dlaam melawan sihir akibat pengaruh setan adalah pengobatan dnegan
zikir, do’a serta bacaan ayat suci Al Qur’an. Pada hakekatnya, apabila jiwa seseroang telah dipenuhi dengan zikir, wirid dan
mensucikan nama Allah SWT maka sihir akan terhalang
 Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
 َ‫ﻫُﻢْ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﺎ ﻳَﺘَﻄَﻴَّﺮُﻭﻥَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﺮْﻗُﻮﻥَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻜْﺘَﻮُﻭﻥَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥ‬
 “Mereka itu tidak melakukan thiyarah (beranggapan sial), tidak meminta
untuk diruqyah, dan tidak menggunakan kay (pengobatan dengan besi panas),
dan hanya kepada Rabb merekalah, mereka bertawakkal.” (HR. Bukhari no.
5752)

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/42525-minta-diruqyah-


dan-masuk-surga-tanpa-hisab.html

Anda mungkin juga menyukai