FUNGSI :
- memperoleh O2 untuk sel tubuh
- mengeliminasi CO2 yang dihasilkan oleh sel tubuh
Alveolus tdd :
1. Sel tipe I
(gepeng & tipis)
2. Sel tipe II
(surfaktan & makrofag)
Dinding alveolus terdapat
Pori2 Kohn untuk Ventilasi
Kolateral
Lung alveoli
Respiratory membrane
Dinding alveolus dilapisi dengan film tipis berupa molekul-
molekul air shg timbul : Kohesi Tegangan Permukaan
Otot-otot inspirasi :
1. Diafragma
2. Otot-otot antariga eksternal
3. Otot leher (skalenus &sternokleimastoideus)
• Otot-otot ekspirasi :
1. Otot-otot abdomen
2. Otot-otot antariga internal
Otot-otot inspirasi & ekspirasi
Perubahan
tekanan
Intraalveolus
dan
Intrapleura
selama siklus
pernapasan
Jika ventilasi < perfusi ↑ [CO2] di alveolus
bekerja langsung
[O2] di alveolus ↓
Relaksasi sal. Napas
yg mengaliri alveolus
Vasokonstriksi arteriol paru
(memperdarahi jaringan kapiler) Dilatasi sal. Napas
lokal
↑ resistensi vaskuler ↓ resistensi sal. napas
bekerja langsung
[O2] di alveolus ↑
↑ aktivitas kontraktil sal. Napas
yg mengaliri alveolus
Relaksasi arteriol paru
Konstriksi sal. Napas
(memperdarahi jaringan kapiler) lokal
↓resistensi vaskuler
vasodilatasi ↑ resistensi sal. napas
untuk gradien
↑ aliran darah
yg sama
O2 masuk dan CO2 keluar dari darah di paru secara pasif mengikuti
penurunan gradien tekanan parsial.
Terikat ke hemoglobin 30 %
Sebagai bikarbonat 60 %
carbonic
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3
anhydrase
O2 darah ditransport oleh Hemoglobin, karena itu penting
diketahui Hubungan PO2 dan % saturasi hemoglobin
Faktor yang mempengaruhi Kurva Hb-O2 :
Kontrol Pernapasan
• Otot pernapasan merupakan otot rangka, sehingga
memerlukan rangsangan saraf agar berkontraksi.
• Kontrol saraf atas pernapasan melibatkan 3 komponen
terpisah yaitu :
1. Faktor yang bertanggung jawab menghasilkan irama
inspirasi / ekspirasi bergantian
2. Faktor yang mengatur kekuatan ventilasi sesuai kebutuhan
tubuh
3. Faktor yang memodifikasi aktivitas pernapasan untuk
tujuan lain
Pola bernapas ritmik ditentukan oleh pusat pernapasan di batang
otak (pons & medula)
Pons
pneumotaksik
apneustik
DRG
Medula VRG
Pusat pernapasan di medula terdiri dari 2 kelompok neuron :
1. DRG (Dorsal Respiratory Group)
Terdiri dari neuron inspirasi yang memperlihatkan aktivitas
pemacu dan secara repetitif menghasilkan potensial aksi
spontan.
DRG sebagai penentu irama dasar ventilasi.
2. VRG (Ventral Respiratory Group)
Terdiri dari neuron inspirasi dan ekspirasi yang tetap inaktif
selama bernapas tenang.
VRG diaktifkan oleh DRG sebagai mekanisme overdrive
selama periode tertentu.
VRG penting pada ekspirasi aktif
Pusat-pusat di Pons :
1. Pneumotaksik :
mengirim impuls ke DRG yang membantu switch off neuron
inspirasi sehingga durasi inspirasi dibatasi
2. Apnustik
mencegah neuron inspirasi dari proses switch off sehingga
menambah dorongan inspirasi
Pusat Pneumotaksik lebih dominan
Kemoreseptor perifer
hanya peka terhadap
penurunan PO2
dibawah 60 mmHg
Pengaruh Faktor Kimia Pada Pernapasan
PO2 arteri ↓ -
(<60 mmHg)
Mekanisme darurat
penyelamatan nyawa
+ + - -
Kemoreseptor perifer Pusat pernapasan Kemoreseptor
(badan karotis medulla sentral
dan badan aorta) Impuls
aferen
ventilasi
PO2 arteri
Peran peningkatan PCO2 arteri dlm
mengatur ventilasi
PCO2 arteri
-
PCO2 CES otak
Apabila H+ CES otak
Dengan lemah >80 mmHg
+ + - +
+ Kemoreseptor
Kemoreseptor perifer Pusat pernapasan
(badan karotis medulla sentral
dan badan aorta)
ventilasi
PCO2 arteri
Efek Ketinggian pada tubuh
AKLIMATISASI